Bab I-Iii
Bab I-Iii
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Angka Kematian Ibu yang tinggi merupakan salah satu masalah
kesehatan utama di Indonesia. Jumlah kematian ibu maternal di Kota
Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah
kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 Kelahiran Hidup naik
jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 kasus dari 26.547
jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000. Hal ini masih
lebih tinggi dari target MDGs 2015 yaitu 102 per 100 ribu penduduk.
(DKK Semarang, 2015). Salah satu yang mempengaruhi AKI adalah
masih banyaknya jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi (Basit, 2013).
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kota Semarang pada tahun 2014
adalah 28.215 (97,2%) tidak mengalami perubahan berarti dibanding
dengan tahun 2013 adalah 27.910 bumil (97,2%) (DKK Semarang,
2015).
Kehamilan dengan resiko tinggi memiliki komplikasi yang
berbahaya baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya (Rochjati,
2003). Komplikasi yang dapat terjadi antara lain keguguran, infeksi,
resiko perdarahan, persalinan lama dan sulit, persalinan prematur, berat
bayi lahir rendah, dan cacat bawaan. Kondisi ini dapat menyebabkan
angka kematian perinatal tinggi, demikian pula dengan angka
mortalitas dan morbiditas ibu pasca persalinan (Prawirohardjo, 2009).
pekerjaan ibu, dan sikap ibu selama kehamilan. Berbagai upaya untuk
mendeteksi dini, melakukan pencegahan, penanganan awal telah dilakukan
oleh berbagai pihak, namun masih banyak ditemukan kehamilan dengan
resiko tinggi di masyarakat.
Angka Kematian Ibu yang tinggi merupakan salah satu masalah
kesehatan utama di Indonesia. Jumlah kematian ibu maternal di Kota
Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah
kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 Kelahiran Hidup naik jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 kasus dari 26.547 jumlah
kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000. Hal ini masih lebih tinggi
dari target MDGs 2015 yaitu 102 per 100 ribu penduduk. (DKK Semarang,
2015). Salah satu yang mempengaruhi AKI adalah masih banyaknya
jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi (Basit, 2013). Cakupan kunjungan
ibu hamil K4 Kota Semarang pada tahun 2014 adalah 28.215 (97,2%)
tidak mengalami perubahan berarti dibanding dengan tahun 2013 adalah
27.910 bumil (97,2%) (DKK Semarang, 2015).
Kejadian kehamilan resiko tinggi di wilayah kerja puskesmas
Bangetayu cukup tingggi pada bulan November 2015 angka kejadian Ibu
hamil resiko tinggi sebanyak 35 kasus, yang terdiri dari kelurahan
Bangeayu Kulon 3 kasus, Bangetayu Wetan 11 kasus, Sembung Harjo 6
kasus, Peggaron Lor 3 kaus, Kudu 3 kasus, Karang Roto 9 kasus,
sedangkan kejadian Anemia pada keamilan di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangetayu 25 kasus yang terdiri dari kelurahan Bangetayu Kulon 6 kasus,
Bagetayu Wetan 7 kasus, Sembung Harjo 6 kasus, Kudu 3 kasus dan
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimna kejadian kehamilan resiko tinggi di wilayah keja Puskesmas
Bangetayu Semarang Periode November 2015-Januari 2016?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
1.3.1.1 Untuk memperoleh informasi mengenai Diagnosis Holistik
dan Terapi Komprehensif mengenai kehamilan resiko
tinggi di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu berdasarkan
pendekatan Trias Epidemiologi.
Untuk
memperoleh
informasi
mengenai
faktor
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Keilmuan
1.4.1.1 Menambah wawasan tentang kehamilan resiko tinggi
dalam deteksi dini dan tanda bahaya dalam kehamilan
serta faktor-faktor yang mempegaruhinya.
1.4.1.2 Menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Bagi Masyarakat
1.4.2.1 Memberikan informasi bagi masyarakat terutama ibu
hamil untuk menambah pegetahuan tentang kehamilan
resiko tinggi serta faktor-faktor yang mempengarinya.
1.4.2.2 Member masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih
memberdayakan masyarakat dalam upaya kesehatan
pomotif dan preventif pada kehamilan resiko tinggi.
BAB II
ANALISIS SITUASI
Identitas Pasien
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: RT 05 / RW IV
Desa/ Kelurahan
: Sembungharjo
Kecamatan
: Genuk
Kabupaten / Kota
: Semarang
2.3
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Kawin
Pendidikan
Pekerjaan
: Wiraswasta
Kewarganegaraan
: WNI
Cara Pembiayaan
: Umum / Mandiri
No. Telpon / HP
: 083842830643
Terakhir
: SMP
Anamnesis Holistika
ASPEK 1
Personal
Keluhan Utama
Harapan
Kekhawatiran
Terjadi
hal-hal
yang
tidak
diinginkan
kehamilannya
ASPEK 2
pada
Riwayat Haid
Menarche
: 15 tahun
HPHT
: 25 September 2015
Siklus haid
: 28 Hari
HPL
: 3 Juli 2016
Lama haid
: 5-7 Hari
Hamil
: 18 Minggu , 5 hari
Riwayat Pernikahan
Menikah satu kali dengan pria perjaka, pada tangga 20 Juli 2007, dengan
lama pernikahan 8 tahun.
Riwayat Obstetri
G3P1A1
No
Keterangan
Riwayat ANC
Terkontrol puskesmas lebih dari 2 kali (bidan dan puskesmas)
Riwayat imunisasi
TT sebanyak 2 kali sebelum hamil pertama
Riwayat KB
Menggunakan KB suntik tiga bulanan, dari pertengahan tahun 2009 sampai
akhir 2014
Riwayat Operasi
Tidak pernah operasi
Riwayat pijat saat hamil
Tidak pernah pijet saat hamil
Riwayat komsumsi jamu-jamuan atau ramuan
Tidak pernah mengkonsumsi jamu-jamuan atau ramuan
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum pernah menderita sakit seperti ini. Pasien sebelumnya
tidak pernah dirawat di rumah sakit. Pasien juga mengakui tidak memiliki alergi
terhadap suatu makanan ataupun obat tertentu.
Diabetes mellitus
: disangkal
Hipertensi
: disangkal
Penyakit jantung
: disangkal
Alergi
: disangkal
Asma
: disangkal
Hipertensi
: disangkal
Penyakit jantung
: disangkal
Alergi
: disangkal
Asma
: disangkal
TB Paru
: disangkal
Pasien tinggal di rumah orang tuanya bersama suami, anak, bapak, ibu dan
adiknya. Pasien beraktifitas membuka warung kelontong. Rumah pasien
10
berukuran panjang 12 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Rumah tersebut
terdiri atas ruang tamu, 2 kamar tidur, sebuah ruang keluarga dan dapur.
Dinding dari kayu, lantai semen atau tekhel, sekat kamar kayu atap genteng.
Ventilasi dan pencahayaan kurang.
Saat ini pasien menggunakan biaya mandiri untuk pembiayaan ketika berobat.
ASPEK 3
A. Data Individu
Pasien berusia 28 tahun dan sedang hamil 18 minggu, 5 hari. Pendidikan
terakhir pasien adalah SMP. Berat badan sebelum hamil adalah 41 kg dan berat
badan pasien selama hamil adalah 41 kg. Ini adalah kehamilan ketiga pasien.
B. Data Perilaku Pasien
Data Perilaku Makan
Sebelum hamil pasein makan secara rutin 3 kali dalam sehari. Dengan
pembagian porsi makan jam 8 pagi biasanya dengan nasi, lauk ikan
dengan sayuran, kemudian jam 2 siang pasien makan dengan se paroh
centong nasi dengan telur dan tempe, dan malam tiba sekitar jam 7 mlm
pasien makan ngemil biscuit dan roti. Sedangkan saat hamil makan 2 kali
sehari pada pagi dan malam hari dengan nasi kurang lebih setengah
11
diantar
oleh
suaminya
menggunakan
sepeda
motor.
12
HIV non reaktif. Lalu pasien diberikan imunisasi TT2 dan terapi Sulfas
Ferosus, asam folat, Vit B6 dan Tablet Fe sebanyak 30 tablet yang
diminum 1x sehari untuk tablet Fe biasa diminum saat malam. Saat ANC
terakhir, pasien diminta sebulan kemudian untuk kontrol. Sementara itu, di
lingkungan rumah pasien telah diadakan posyandu yang diadakan setiap
tanggal 18 untuk posyandu balita, namun pasien tidak pernah datang
karena jaraknya jauh dari rumah pasien sedangkan kader posyadunyapun
tidak melakukan pemberitahuan dan beranggapan bahwa posyandu hanya
untuk balita.
Perilaku minum suplemen Fe
kurang
mengerti
pentingnya
meminum
tablet
Fe
bagi
13
Pasien bangun pada pukul 05.00 lalu sholat shubuh dan dilanjutkan
olahraga jalan kaki di sekitar rumah. Kemudian pada pukul 06.30 pasien
mandi, sarapan lalu mencuci dan menjemur pakaian, kemudian menunggu
warung kelontong. jam 12.00 Kemudian pasien beristirahat sejenak dan
sholat Dzuhur. Setelah sholat Dzuhur, pasien kembali tidur siang sampe
jam 13.30. Pada sore hari, pasien hanya bersitirahat sejenak untuk sholat
Ashar dan menutup jualanya jam 17.30. Selepas sholat Maghrib, pasien
makan malam dengan lauk yang biasanya ia beli di sekitar rumah. Setelah
sholat Isya Kira-kira jam 8 malam pasien mulai tidur.
Pasien makan dari hasil beli di warung, dan pedagang keliling di
sekitar rumah. Untuk konsumsi air minum pasien biasanya merebus air
Atetis untuk konsumsi sehari-hari
Perilaku Seks
A. Data Lingkungan
1) Ekonomi
14
Pasien bekerja membuka warung kelontong. Penghasilan dari ratarata mencapai Rp 350.000,00 / bulan. Sedangkan suaminya bekerja
sebagai sopir di toko material bahan bangunan disekitar Tlogosari.
Penghasilan suami pasien sebesar Rp 8.00.000,00 / bulan. Keadaan
lingkungan: rumah saling berdampingan dan menempel dengan
rumah tetangga lainnya.
2) Sosial masyarakat
Keluarga pasien berhubungan baik dengan tetangganya sekitar
rumah. Tetangga pasien tidak ada yang menderita anemia. Rata-rata
lingkungan masyarakat pasien adalah golongan menengah ke bawah,
sedikit yang merupakan orang berada. Tetangga rumah yang kanan dan
15
kiri merupaka asih keluarga pasien, depan rumah jalan dan pekarangan
kosong, belakang rumah pekarangan kosong.
3) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah asuransi jampersal (jaminan persalinan)
atau berupa BPJS, yang memperingan pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, seperti mendapatkan pemeriksaan kehamilan
dan obat secara gratis.
Kebijakan yang lain adalah diadakannya berbagai upaya untuk
menurunkan angka kejadian anemia di Indonesia dengan
pemberian tablet Fe.
B. Data Fasilitas Pelayanan yang Terdekat
1) Sarana pelayanan kesehatan
Pasien memeriksakan kehamilanya di Puskesmas Bangetayu.
2) Akses Pelayanan Kesehatan
Pasien harus menaiki sepeda motor untuk mencapai ke puskesmas
Bangetayu karena tidak terdapat angkutan umum untuk mencapai
puskesmas Bangetayu. Jarak dari rumah hingga puskesmas Bangetayu
skitar 4 kilometer. Pasien senang memeriksakan kehamilannya di
puskesmas Bangetayu karena biayanya juga cukup terjangkau.
16
Menurut
pasien,
ia
belum
pernah
mendapatkan
dengan adanya edukasi pada tiap ibu hamil yang datang beserta
penjelasan mengenai makanan yang dianjurkan dan pemberian asam
folat, tablet Fe, vitamin C, vitamin B complex.
K1, K4. Puskesmas telah melakukan upaya ini dengan baik, terutama
dengan adanya edukasi bagi ibu hamil untuk kembali lagi setiap
bulannya.
ASPEK 5
Derajat Fungsional
Gambar 3.1 Genogram
17
Struktur keluarga
pencari nafkah
isteri pasien sebagai pencari nafkah
anak pasien pertama belum berperan dengan baik karena masih
jarang membantu pekerjaan sehari-hari. Karena masih sekolah
kelas 1 SD.
Orang tua pasien selalu member perhatian kepada pasien dan
suami dan anak pasien
Struktur kekuatan
18
Ayah
Nama
: Tn. Fakruroyi
Usia
: 50 tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Ibu
Nama
: Ny. Juariyah
Usia
: 48 tahun
Pekerjaan
Suami
Nama
Usia
: 32 tahun
Pekerjaan
: sopir
19
Anak
Nama
: Viona Aprilia
Usia
: 6 tahun
Adik
Nama
: Tn. Nurkholil
Usia
: 22 tahun
Pekerjaan
: karyawan swasta
Fungsi biologis
- Meneruskan keturunan ()
- Memelihara dan membesarkan anak ()
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga ()
Fungsi psikologis
- Memberi perhatian diantara anggota keluarga (kurang)
Fungsi sosial
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak (kurang)
Fungsi ekonomi
- Suami mencari nafkah
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa depan
-
(+)
Adik pasien sering member perhatian kepada orang tua pasien
dan pasien
Kakak pasien jauh dari rumah tinggal pasien
20
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 86 x/ menit
Laju nafas
: 20 x/ menit
Suhu
: 36,8 C (axilla)
Data Antropometri
a
Berat Badan
: 41 kg
Tinggi Badan
: 150 cm
21
Status Internus
Kepala
: Mesocephale
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorok : Tonsil T1/T1, detritus (-), hiperemis (-), faring hiperemis (-)
Leher
Dinding thorax
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Normal
Auskultasi
22
Abdomen
Inspeksi
: Cembung
Auskultasi
Perkusi
: Timpani
Palpasi
Ekstremitas :
Superior
Akral dingin
-/-
Akral sianosis
-/-
-/-
Oedem
-/-
-/-
Capillary refill
< 2
< 2
Kulit
Status Obstreticus
Wanita G3P1A1
Riwayat haid
HPHT
Status Imunisasi
: 25 Septermber 2015
TT lalu
TT saat ini
: TT1
: TT2
Pemeriksaan
1
Inspeksi
a
-/-
Inferior
23
Palpasi
Ballotment (+)
Leopold I
Leopold II
Auscultasi
DJJ
: (+)
Pemeriksaan Penunjang
Tabel Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
(Di Puskesmas Bangetayu umur kehamilan 18 minggu, 5 hari)
Golongan darah
Hb
Urin Reduksi
Protein urin
VDRL
HbsAg
HIV
Diagnosis Holistik
B
9,2 gr/dL
(-)
(-)
Negative
Negative
Non Reaktif
ASPEK 1 :
Keluhan Utama : Pusing, pandangan berkunang-kunang, lemah dan lesu.
Harapan : Keluhan menghilang, dapat beraktivitas seperti sedia kala, janin yang
24
dikandungnya sehat
Kekhawatiran : Terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kehamilannya
ASPEK 2
Diagnosa Klinis : Wanita 28 tahun G3P1A1 usia kehamilan 18 minggu, 5 hari janin
tunggal hidup intrauterine dengan anemia, multipara
Diagnosis Banding : ASPEK 3 :
Faktor Resiko Internal
Pola makan
Pendidikan rendah
25
ASPEK 4 :
Faktor Resiko Eksternal
Harapan : Keluhan menghilang, dapat beraktivitas seperti sedia kala, janin yang
dikandungnya sehat
Kekhawatiran : Terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kehamilannya
ASPEK 2
26
Diagnosa Klinis : Wanita tahun G3P1A1 usia kehamilan 18 minggu, 5 hari, janin tunggal
hidup intrauterine dengan anemia, mutipara
Diagnosis Banding :
ASPEK 3 :
Faktor Resiko Internal
ASPEK 4 :
Faktor Resiko Eksternal
Pasien harus bekerja untuk mendapatkan tambahan tambahan pendapatan untuk keluarga
Sosioekonomi kurang
ASPEK 5 :
Derajat Fungsional : Skala 2: Pasien mengalami sedikit kesulitan
2.4 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif
2.4.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan kasus tersebut, seorang wanita memeriksakan
kehamilannya ke poliklinik KIA Puskesmas Bangetayu dengan
keluhan sering pusing, badan lemas, lesu dan berkunang-kunang.
27
identifikasi
dari
faktor
resiko
internal
ditemukan bahwa usia pasien terlalu untuk hamil (28 tahun), pola
makan tidak teratur, pendidikan pasien SMP, pasien
kurangnya
pengetahuan pasien tentang ibu hamil resiko tinggi, anemia pada ibu
hamil dan konsumsi makanan gizi seimbang. Selain itu kenaikan BB
selama kehamilan yang kurang juga menjadi masalah pada pasien
ini.
Berdasarkan identifikasi dari faktor resiko eksternal
ditemukan bahwa lingkungan rumah yang kurang sehat menjadi
masalah. Selain itu, pasien juga merasa kurang mendapat sosialisasi
mengenai fungsi posyandu untuk menunjang kesehatan ibu hamil
dan penyuluhan mengenai gizi seimbang untuk ibu hamil serta status
pasien yang belum memiliki jaminan kesehatan sendiri
Pada kondisi saat ini, pasien mengalami sedikit kesulitan
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sehingga derajat fungsional
pasien 2
2.5
Pemantauan / Follow Up
28
24x/menit.
membeikan penyuluhan dan intervensi
Tanggal 10 Februari 2016
Melakukan Follow up secara mendadat dengan melihat
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi Tablet Fe.
membeikan penyuluhan dan intervensi
29
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
28
Host
Pola Makan tidak tertur
Anemia
Pendidikan renda
Pengetahuan tentang Gizi pada
Ibu Hamil
Kurangnya kenaikan Berat
Badan sebelum dan sesudah
kehamilan
Pengetahuan tentang Ibu Hamil
Resiko Tinggi
Perilaku Minum Susu Ibu Hamil
Perilaku Konsumsi Tablet Fe
Perilaku sexual
Agen
Gambar 2.2
Diagram Trias Epidemiologi
29
3.2.
Uraian
Karakter Trias Epidemiologi
1) Host
a). Pola Makan
Kadarzi adalah keluarga yang mampu berperilaku gizi yang
benar, yaitu sikap dan perilaku dapat secara mandiri
mewujudkan keadaan gizi yang sebaik-baiknya yang tercermin
pada pola pangan yang beraneka ragam dan bermutu gizi
seimbang. Dengan adanya indikator makan beraneka ragam
makanan dan suplementasi Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil
diharapkan dapat menekan angka anemia yang secara tidak
langsung akan mengurangi angka kematian ibu (Depkes RI,
2007)
b). Anemia pada kehamilan
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik
bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan
masa selanjutnya. Penyulit penyulit yang dapat timbul akibat
anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs,
persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam
berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena
tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi
baik saat bersalin maupun pasca bersalin serta anemia yang
berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi kordis.
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian
ibu pada persalinan (Wiknjosastro, 2007).
30
31
rendah.
Adanya
kecenderungan
bahwa
32
tatus
gizi
dalam
jangka
pendek.
terkena
anemia
karena
meningkatnya
33
cacing
tambang,
malaria,
TBC)
menular
34
dapat
menimbulkan
komplikasi
pengamatan
menunjukkan
35
pada
hakekatnya
merupakan
hasil
gizi
ibu
hamil
sangat
mempengaruhi
ibu
normal
pada
masa
kehamilan
maka
36
tambahan
protein
tergantung
37
38
2) Vitamin B.
Vitamin B6 (Piridoksin) adalah ko-enzim yang
dibutuhkan
untuk
metabolisme
asam
amino
dan
39
Vitamin
B12
(Kobalamin)
diperlukan
untuk
40
dibutuhkan
dalam
faktor-faktor
41
ginjal.
Sumber-sumber
makanan
yang
banyak
wanita
dewasa
(Prasetyono, 2009).
7) Zat Besi.
Kekurangan
zat
yaitu
sebesar
besi
dalam
65
g/hari
kehamilan
42
berlipat
dua
selama
kehamilan.
43
menderita
hipotiroidisme
yang
selanjutnya
44
literatur
meningkat
dua
mengatakan
kali
lipat
dari
kebutuhan
kebutuhan
zat
besi
sebelum
Berdasarkan
penelitian
Hidayah
(2012)
kesehatan
si
ibu.
Oleh
karena
45
ini
bertujuan
untuk
memberikan
kemudahan
dan
46
3) Emviroment
a). Penghasilan
Faktor
ekonomi
menjadi
penentu
dalam
47
48
Masal
o.
ah
Tujuan
Sasa
Met
ran
ode
Waktu Interve
Rp
nsi
Indikato
r
Keberha
silan
Pola
Penyul
pasie
Eduk Siang
Pemberi
Pasien
Makan
uhan
n itu asi
hari
an
dan
mengen
sendi
dan
atau
edukasi
anggo
Sore
mengen
ta
makan
hari,
ai pola
keluar
Selur
usi
49
dan
uh
sepula
Gizi
angg
ng dari dan
menge
seimba
ota
pelaya
Gizi
tahui
ng pada kelua
nan
seimban
denga
Ibu
rga
keseha
n jelas
hamil
pasie
tan di Ibu
menge
puskes
nai
mas
makan
pada
hamil
ga
pola
makan
dan
Gizi
seimb
ang
pada
Ibu
hamil
52
Kurang Penyul
pasie
Eduk Siang
Pemberi
Rp.
nya
uhan
n itu asi
inform
mengen
sendi
asi
ai
menge
kehamil Selur
hari
an
75.000
dan
atau
edukasi
anggo
ri dan disk
Sore
mengen
ta
hari,
ai
keluar
nai
an
uh
sepula
kehamil
ga
kehami
resiko
angg
ng dari an
menge
lan
tinggi
ota
pelaya
resiko
tahui
resiko
kelua
nan
tinggi
denga
tinggi
rga
keseha
dan
n jelas
pasie
tan di pemberi
menge
puskes
an
nai
mas
makana
keham
ilan
pendam
resiko
ping
tinggi
usi
untuk
Pasien
dan
Pasien
ibu
rutin
hamil
ANC
setiap
bulan
nya
53
Kurang Penyul
pasie
Eduk Siang
Penyulu
Rp.
nya
uhan
n itu asi
inform
mengen
sendi
asi
hari
han
90.000
dan
atau
mengen
anggo
ai
ri dan disk
Sore
ai
ta
menge
anemia
Selur
hari,
Anemia
keluar
nai
pada
uh
sepula
pada
ga
anemia
ibu
angg
ng dari Ibu
meng
pada
hamil
ota
pelaya
Hamil
etahui
ibu
kelua
nan
terutam
denga
hamil
rga
keseha
n jelas
pasie
tan di pencega
meng
puskes
han dan
enai
mas
penanga
penye
nan
bab,
serta
dan
pemberi
pence
an
gahan
makana
anemi
pendam
a pada
ping
ibu
usi
Pasien
dan
hamil
Pasien
54
rutin
memi
num
tablet
Fe
Kadar
Hb
pasien
saat
pemer
iksaan
Hb
selanj
utnya
>
11
gr/Dl
4
Keadaa Penyul
pasie
Eduk Siang
Penyulu
Pasien
uhan
n itu asi
hari
han
dan
rumah
mengen
sendi
dan
atau
mengen
anggo
tidak
ai
ri dan disk
Sore
ai
ta
memen
penting
Selur
hari,
petingn
keluar
uhi
nya
uh
sepula
ya
ga
syarat
petingn
angg
ng dari perilaku
usi
55
meng
kesehat ya
ota
pelaya
hidup
etahui
an.
kelua
nan
bersih
denga
u hidup rga
keseha
dan
n jelas
bersih
pasie
tan di sehat
meng
dan
puskes
pada
enai
mas
keluarg
peting
pada
nya
keluarg
lingkun
perila
gan
ku
rumah
hidup
perilak
sehat
dan
lingkun
dan
gan
bersih
rumah
dan
sehat
pada
keluar
ga
dan
lingku
ngan
rumah
Intervensi
Promotif
Patient Centered
56
mengunjungi posyandu
Community Oriented
Puskesmas atau pihak terkait dapat memberikan makanan
tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
Preventive
Patient Centered
Rutin periksa ANC ke puskesmas setiap bulannya
Rutin mengkonsumsi tablet Fe setiap harinya
Family Oriented
Keluarga pasien harus mendukung, jika perlu mengantarkan
pasien
untuk
rutin
memeriksakan
kehamilannya
ke
harinya
Community Oriented
Kuratif
Patient Centered
Sulfas Ferosus
XXX 1x1
Vitamin C
XXX 1x1
Vitamin B Complex
XXX 1x1
Family Oriented
Keluarga diharapkan dapat mengingatkan dan mengawasi
pasien untuk meminum obat tersebut
57
kepada pasien.
Rehabilitatif
Patient Centered
Setiap pagi berolahraga rutin ringan (jalan-jalan) 30 menit
Family Oriented
Anggota keluarga dapat mengajak pasien untuk berolahraga
bersama
Community Oriented
Puskesmas atau pihak terkait diharapkan dapat mengadakan
kelas ibu hamil untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu
hamil di wilayahnya.
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.3.5
BAB IV
3.3.6
58
4.1.
Kesimpulan
3.3.7
59
3.3.9
Saran
a
Untuk Pasien
- Menjaga pola makan dan asupan gizi ibu selama masa nifas agar
-
puskesmas
Menganjurkan
hari
Suami, ayah dan ibu menyediakan waktu untuk mengantarkan
untuk
selalu
mencari
informasi
mengenai
60
anemia pada ibu hamil dan dampaknya bagi janin dan ibu hamil.
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang resiko dan
3.3.19
3.3.20 DAFTAR PUSTAKA
3.3.21
3.3.22 Agustini, N.N.M., Ni, L.K.A.A., 2013, Infeksi Menular Seksual dan
Kehamilan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
3.3.23 Amin, Z., Bahar, A., 2006. Tuberkulosis Paru. Dalam: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M.S., Setiati, S., Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II. Edisi IV. Jakarta: Internal Publishing, 988-994
61
3.3.24 Amiruddin, R dan Wahyudin., 2004. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis
Terhadap
Kejadian
Anemia
di
Puskesmas
Batimurung.
http://ridwanamiruddin./2007/05/24/studi-kasus-kontrol-anemia-ibuhamil-jurnal-medika-unhas/
3.3.25 Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta.
3.3.26 Ayuningsih, N., Rolly, R., Mulyadi, 2014, Pengaruh Penyuluhan tentang
HIV-AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa di SMA Negeri I
Manado, Universitas Sam Ratulangi, Manado
3.3.27 Azwar, A., 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta
3.3.28 Basit, M., Syamsul A., 2013, Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Resiko Tinggi di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA)
Belitung, Dinamika Kesehatan Vol. 12, No. 12
3.3.29 Cunningham, F G,dkk., 2005. Obstetri Williams Volume I. Jakarta : EGC
3.3.30 Darlina. 2003. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia
Gizi pada Ibu Hamil di Kota Bogor Jawa Barat. Bogor : Departemen Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Skripsi FP IPB
3.3.31 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pedoman Strategi KIE
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.
62
3.3.32 Depkes RI. 1996. Makanan Ibu Hamil. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat. Jakarta.
3.3.33 Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015, Profil Kesehatan Kota Semarang
2014, Dinas Kesehatan kota Semarang, Semarang
3.3.34 Evierni, Y., Zaidan, Tan M., 2012, Perumahan dan Kesehatan, Program
Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada, Palembang
3.3.35 Hidayah, W. dan Tri A. 2012. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Angka Kejadian Anemia di Desa
Pageraji Kec. Cilongok, Kab. Banyumas. Jurnal ilmiah Kebidanan Vol 3
(2)
3.3.36 Hidayah, W., Tri, A., 2012, Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi
Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas, Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 3, No.
2. Jakarta.
3.3.37 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Ayo ke Posyandu
Setiap Bulan, Posyandu Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat, Pusat
Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
3.3.38 Lubis, Zulhaida. 2003. Jurnal Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya
Terhadap Bayi Yang Dilahirka.
63
64
3.3.50 Simanjuntak, D.H., Etti, S., 2010, Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.3.51 Supariasa, I. D. N. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta.
3.3.52 Walsh, L. V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.
3.3.53 Windyastuti, E., Sheizi, P.S., Mamat, L., Ahmad, Y., 2015, Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Rencana Pertolongan Persalinan pada Ibu
Hamil di Kelurahan Margawati Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan
Kabupaten Garut, Jurnal KesMaDasKa
3.3.54 Zulkifli, 2003, Posyandu dan Kader Kesehatan, Pelaksanaan Program
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita di Posyandu.
65
3.3.55 LAMPIRAN
3.3.56
-
3.3.57
Pemeriksaan di rumah pasien
3.3.58
Penyuluhan ke pasien
3.3.59
Intervensi ke pasien hari ke I
66
3.3.60
3.3.61
3.3.62
-
3.3.63
3.3.64
3.3.65
67
3.3.66
3.3.67
3.3.68
3.3.69
3.3.70
-
3.3.71
3.3.72
68
3.3.73
3.3.74
3.3.75
3.3.76 Buku ANC Pasien
69
3.3.77
3.3.78
3.3.79
70