Anda di halaman 1dari 28

TUGAS

BIOKIMIA SISTEM ENDOKRIN

Dosen Pengampuh : Marius Agung Sasmita Jati, S.Si, M.Sc.

Oleh:

GRACE YOGI

: KP.14.01015

HARIANCE LEUNUPUN

: ( KP.14.01016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


STIKES WIRAHUSADA YOGYAKARTA
2016

FISIOLOGI PENCERNAAN
ORGAN-ORGAN SISTEM PENCERNAAN
Organ sistem pencernaan:
1. Traktus gastro intestinal, berupa pipa, memanjang dari mulut sampai anus
2. Organ asesori:
a. Yang terdapat di dalam mulut:
1. Gigi geligi
2. Lidah
3. Tiga kelenjar saliva: parotid, sublingual & submandibulari
b. Berupa organ terpisah dan berfungsi mengeluarkan getah:
1. Hati dan kandung empedu
2. Pankreas
STRUKTUR MIKROSKOPIS SALURAN PENCERNAAN
Esofagus sampai anus mempunyai struktur dasar yang sama:
1. Lapisan mukosa: jaringan epitel.fungsi:
Sekresi kelenjar
Absorbsi zat gizi
Pelindung terhadap bakteri

2. Lapisan submukosa
Disini terdapat arteriole,venule dan jaringan saraf pleksus submukosa & Meissners.

3. Dua lapis otot polos, dari dalam keluar:


Otot sirkular yang berbentuk spiral rapat, berfungsi kontriksi saluran pencernaan.
Otot longitudinal, berbentuk spiral panjang, berfungsi memendekkan saluran
Kedua lapisan ini bekerja sama untuk mengaduk makanan agar pencernaan secara
kimiawi dapat berlangsung.
Di antara kedua lapisan otot ini terdapat jaringan saraf yang disebut pleksus
mienterikus (pleksus auerbachs).
KONTROL DAN KOORDINASI AKTIFITAS SALURAN PENCERNAAN
Saraf pleksus mienterikus (Auerbachs) terletak di antara lapisan otot sirkuler
& longitudinal. Fungsi koordinasi gerakan otot polos dinding usus
Pleksus Meisners di submukosa, fungsi mengontrol aliran darah & mendeteksi
sensasi keregangan usus.
Saraf parasimpatis Vagus (dari brain stem) mengatur kecepatan gerakan dan
sekresi
getah usus serta hormonhormon(Gastrin,Kolesistokinin (CCK) dan sekretin).

AKTIFITAS SISTEM PENCERNAAN


Ingesti, memasukkan makanan ke dalam tubuh
Mengalirkan makanan sepanjang saluran pencernaan
Digesti, memecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil baik secara
kemis maupun mekanis
Absorbsi, menyerap makanan dari saluran pencernaan dipindahkan ke sistim
kardiovaskuler dan limfa untuk diedarkan ke seluruh tubuh
Defekasi, pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna keluar tubuh.
INGESTI DAN MASTIKASI
Di dalam mulut makanan dihancurkan melalui:
Mastikasi / pengunyahan
Pelumasan oleh air liur/saliva Netralisasi asam dalam makanan dengan
bikarbonatSaliva diproduksi oleh sel-sel asini dari:

Kelenjar parotis: mengeluarkan air liur encer

Kelenjar submandibularis
Kelenjar sublingualis
Kelenjar-kelenjar lain pada mukosa mulut.

PERANGSANGAN PENGELUARAN AIR LIUR


Merupakan suatu respon refleks yang dimulai dari reseptor-reseptor yang ada dalam mulut
reseptor cita rasa
reseptor bau
reseptor raba akibat pengunyahan.
Rangsangan kemudian diteruskan ke hipotalamus dan pusat pengatur air liur.
DIGLUTISI (PENELANAN)
1. Tahap bukal : makanan dikumpulkan dipermukaan atas lidah sebagai bolus
yang lembab. Kemudian bolus didorong ke dalam faring.
2. Tahap faringeal : faring tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis menutupi laring untuk mencegah makanan masuk
trakea.Otot-otot faring kemudian mendorong bolus ke dalam esofagus bagian atas.
3. Tahap esofagus: gelombang peristaltik membawa bolus ke bawah terus ke
lambung.

Pencegahan Regurgitasi (Refluks) Kembali Ke Esofagus


Kontraksi otot pada ujung bawah esofagus
Lipatan mukosa pada esofagus bagian bawah
Jepitan esofagus oleh diafragma
Jalan masuk yang bertonjolan dari esofagus ke dalam lambung

ANATOMI LAMBUNG
Kapasitas: kosong, 50-100 ml, saat makan sd 1 liter, maks. 2 lt.
Kardia, pintu masuk lambung
Fundus, berdinding tipis dengan sedikit kelenjar berfungsi menyimpan

makanan
Korpus/badan lambung,dindingnya berotot & banyak kelenjar.
Antrum pilorus tdd otot tebal berfungsi memompa kimus (bubur makanan)
ke duodenum.
Sfingter pilorik, pintu keluar lambung ke duodenum

Getah Lambung (Gastric Juice)


1. Pepsinogen Dihasilkan chief sel fundus & korpus
2. Asam lambung (HCl )Dihasilkan sel-sel parietal (oktinsik) fundus & korpus.
Berfungsi:
Mengubah pepsinogen menjadi pepsin (enzim pemecah protein).
Mensterilkan makanan (pH 1.5-2.5)
Membuat kalsium & besi menjadi lebih mudah diserap dalam usus halus.

Getah Lambung (Gastric Juice) dan Hormon yang dihasilkan Lambung


3. Faktor intrinsik (protein) untuk penyerapan vitamin B12, dihasilkan sel parietal
(fundus dan korpus).
4. Mukus dihasilkan Goblet sel pada antrum pilorik. Enterochromaffin-like (ECL)
cells: menghasilkan histamin
G sel pada antrum menghasilkan hormon peptida (Gastrin). Fungsi: stimulasi sekresi HCL
pada parietal sel.

Tahap-tahap Pengeluaran Getah Lambung


1. Fase Sefalik (Fase Psikoneural)
Makanan dalam mulut memulai refleks perangsangan sekresi getah lambung
Rangsangan berupa citarasa, bau dan penglihatan.
Defisiensi glukosa dalam otak juga merupakan rangsangan
Melalui eferen Nervus Vagus menstimulasi :
a. Sel parietal untuk mensekresi HCl

b. Sel G pada antrum pilorus untuk mensekresi gastrin.

REGULASI PENGELUARAN GETAH LAMBUNG

Tahap-tahap Pengeluaran Getah Lambung


2. Fase Lokal (Fase Gastrik)
Gastrin dilepas bila isi lambung kontak dengan antrum, secara: mekanik
dan
kemis (kimiawi)
Melalui aliran darah gastrin merangsang sekresi HCl
Gastrin dihambat bila di dalam lumen pH kurang dari 3.
3. Fase Intestinal
Sekresi lambung ditingkatkan dengan jalur hormonal, oleh: regangan
duodenum dan absorbsi asam amino yang meningkat.Sekresi lambung
dihambat oleh hormon enterogastronYang dikeluarkan duodenum, bila : pH
kimus yang memasuki duodenum rendah atau Lemak dalam kimus
meningkat.
PANKREAS

Volume pankreas tdd:


1. sel acini penghasil zymogen dan enzym (82%)
2. sel kelenjar (duct cell) yg memproduksi cairan (1000 ml/hari) dan
bikarbonat(3.2%)
3. sel endokrin yg menghasilkaninsulin & glukagon (1.8%)

Zimogen dan Enzim Pankreas

NO

Zimogen (pro-enzim)

Enzim

1
tripsinogen
tripsin
2
kimotripsinogen
kimotripsin
3
prokarboksipeptidase
karboksipeptidase
4
proelastase
elastase
5
profosfolipase
fosfolipase
enterokinase/enteropetidase (duodenum) dan tripsin (reaksi autokalitik).

Aktivasi
tripsinogen
dilakukan oleh

Aktifasi zimogen pankreas dilakukan oleh tripsin


Enzim Pankreas
Alfa amilase
Lipase
DNase (deoksiribonuklease), menghidrolisis DNA menjadi deoksiadenosin
monofosfat (dAMP), deoksitimidin monofosfat (dTMP), deoksiguanosin
monofosfat (dGMP), deoksisitosin monofosfat (dCMP),
RNase (Ribonuklease)
STRUKTUR KELENJAR PANKREAS DAN KANTUNG EMPEDU

Pengaturan pengeluaran Getah PankreasSekresi getah pankreas diatur oleh nervus vagus dan
hormon yang dihasilkan epitel duodenum:
Hormon sekretin yang merangsang pengeluaran getah pankreas dan kandungan
HCO3 nya.

Hormon CCK (kolesistokinin yang identik dengan pankreosimin), merangsang


pengeluaran enzimenzim pankreas. Pengeluaran hormon sekretin dan CCK
dirangsang dengan adanya lemak dan pH rendah yang dalam duodenum.
KOMPOSISI GETAH EMPEDU
Garam empedu (2/3 berat bersih empedu), kombinasi dari kolesterol dan asam
(asam kolat dan asam amino).
Pigmen empedu, terutama bilirubin. Pigmen ini merupakan hasil pemecahan
hemoglobin dalam limfa dan sumsum tulang (bone marrow). Pigmen ini
memberikan warna pada feses.
Kolesterol, lesitin, garam dan air.
Pengaturan pengeluaran Getah EmpeduKontraksi kandung empedu dikontrol oleh:
Refleks kolagogus, dengan adanya lemak, kuning telur dan MgSO4 dalam
duodenum
Kontrol hormon kolesistokinin (CCK) dari epitel duodenum.

TIPE PERGERAKAN USUS HALUS SECARA OTONOM


Gerakan ke belakang dan ke depan dari masingmasing vili, hasil kontraksi otot
mukosa
Gerakan pendular (ayunan) oleh otot longitudinal
Gerakan sirkuler secara ritmik oleh otot sirkuler
Gelombang peristaltik (30-120 cm/menit), mendorong isi usus halus ( 1cm/menit)
ke arah usus besar.

FISIOLOGI ABSORPSI ZAT GIZI

Prinsip Penyerapan Zat Gizi di Usus Halus (small intestine)


Semua zat gizi dari makanan, termasuk air dan elektrolit diserap di mukosa dari
usus kecil, masuk ke dalam aliran darah.
Penyerapan air dan elektrolit memiliki peran penting dalam pemeliharaan air
tubuh
dan keseimbangan asambasa.

Proses yang penting penyerapan: transport natrium melintasi gradien elektrokimia pada
membran sel epitel lumen.
Semua sel harus mempertahankan konsentrasi natrium,
Ini dilakukan dengan bantuan
pompa Na+/ K +ATPase -yang disebut sodium pumps

SODIUM PUMPS PER SMALL INTESTINAL ENTEROCYTE


In rats, as a model of all mammals, there are about 150,000 sodium pumps which
collectively allow each cell to transport about 4.5 billion sodium ions out of each
cell per minute (J Membr Biol 53:119-128, 1980).
This flow and accumulation of sodium is ultimately responsible for absorption of
water, amino acids and carbohydrates.
PENCERNAAN DAN ABSORPSI KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat dimulai dalam mulut
amilase (ptialin) pada pH sekitar 7, memecah polisakarida menjadi oligosakarida
dan disakarida (maltosa, isomaltosa, maltotriosa dan dekstrin).
Pemecahan ini masih berlangsung di lambung bagian proksimal.
pH dalam lambung asam, sehingga pencernaan karbohidrat terhenti.
Duodenum : kimus dinetralisir, pencernaan karbohidrat diteruskan, penambahan
amilase pankreas.
Maltosa, isomaltosa dan maltotriosa didegradasi menjadi glukosa oleh enzim
maltase dan isomaltase dari: getah pankreas dan mukosa ileum
Cabang dekstrin dipecah oleh enzim 1,6 glukosidase intestinal.
Laktosa dan sukrosa dipecah oleh enzim laktase dan sukrase yang dikeluarkan
mukosa intestinal.
Hasil akhir: glukosa, galaktosa dan fruktosa.
Absorpsi monosakarida dalam intestinal:
Glukosa dan galaktosa diabsorpsi sel mukosa:
a. Melawan gradien konsentrasi dengan kotransport sekunder Na+
b. Menurut gradien konsentrasi dengan difusi fasilitasi melewati membran basalis
mucosa ususFruktosa, diabsorpsi secara pasif oleh mukosa intestinal

RINGKASAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI KARBOHIDRAT

PENCERNAAN DAN ABSORPSI PROTEIN


Pencernaan protein dimulai di dalam lambung
1. Pepsinogen diaktifkan menjadi pepsin oleh HCl lambung
2. Pada pH 2-5 pepsin memecah protein menjadi polipeptida
3. Inaktivasi sebagian isoenzim pepsin terjadi dalam duodenum saat HCO3dari empedu dan pankreas menetralisir HCl lambung pada pH 6,5.
Pencernaan protein dan polipeptida diteruskan oleh tripsin dan
kimotripsin,menghasilkan dipeptida.
Tripsin berasal dari tripsinogen pankreas yang diaktifkan oleh enteropeptidase
duodenum.
Tripsin kemudian mengaktifkan kimotripsinogen pankreas menjadi kimotripsin.
Karboksipeptidase pankreas dan aminopeptidase mukosa usus memecah
ujung bebas rantai peptida

Pemecahan peptida menjadi asam amino tunggal dilakukan oleh dipeptidase yang
terdapat pada brush-border membran mukosa intestinal.
ABSORPSI ASAM AMINO
Sistem kotransport Na+ spesifik bertanggung jawab terhadap transport aktif sekunder asam
amino dari lumen usus ke dalam sel mukosa.Perpindahan asam amino dari mukosa sel ke
darah porta dilakukan secara difusi fasilitasi.Beberapa jenis asam amino mengalami
metabolisme dalam sel mukosa, dan memasuki darah porta dengan sistem transport
tersendiri.Dipeptida dan tripeptida tertentu dapat diabsorbsi secara aktif oleh karier yang
terdapat pada lumen membran sel mukosa usus. Transport aktif ini dirangsang oleh gradien
H+.
PENCERNAAN DAN ABSORBSI LEMAK
Lemak makanan terdiri dari:90% : trigliserida10% : fosfolipid, kolesterol dan esternya
vitamin A, D, E dan K yang larut lemak
95% lemak diabsorbsi dalam usus halus
Lipase adalah enzim pemecah lemak, disekresi oleh:
a. Kelenjar di dasar lidah dalam mulut
b. Pankreas, yang menyatu dengan getah pankreas.
Pemecahan lemak berlangsung di:
a. 10-30% di dalam lambung oleh lipase kelenjar ludah pada PH asam yang optimum
b. 70-90% dalam duodenum dan jejunum bagian atas (proksimal)
Tiga tahap proses pencernaan lemak
1. Fase emulsifikasi lemak
kontraksi lambung bagian distal, saat mengeluarkan kimus ke dalam duodenum
dihasilkan tetesan emulsi lemak yang lebih kecil (1-2 m), sehingga permukaan
lemak yang dapat disentuh lipase semakin luas.

2. Fase isotropik pekat


Dalam duodenum lipase pankreas diaktifkan oleh Ca2+ dan kolipase yang berasal
dari kerja tripsin pada prokolipase getah pankreas. Ikatan ester 1 dan 3 dari
trigliserida dihidrolisa menjadi asam lemak bebas (FFA) dan 2 monogliserida
(MG)
proses pencernaan lemak

3. Fase pembentukan misel


misel dibentuk dari monogliserida dan asam lemak rantai panjang yang berikatan dengan
garam empedu.
Asam lemak rantai pendek tidak memerlukan empedu karena larut air.
Posfolipase A2 dari getah pankreas memecah fosfolipid, terutama lesitin.Kolesterolesterase
dari getah pankreas memecah:
1. Ester kolesterol (misalnya pada susu dan kuning telur)
2. Ikatan kedua dari trigliserida
3. Ester vitamin A, D dan E
4. Ester lemak lain yang tidak spesifik.

Absorbsi lemak
Trigliserida makanan dipecah menjadi asam lemak bebas (FFA) dan monogliserida (MG),
yang tersimpan dalam misel.
Misel mendekati brush boder usus halus
Secara pasif FFA dan MG diabsorpsi sel epitel usus halus
FFA rantai pendek, relatif larut air, memasuki aliran darah menuju hati melalui vena porta
FFA rantai panjang dan MG disintesis kembali menjadi trigliserida dalam retikulum
endoplasma sel mukosa usus halus. Membentuk kilomikron melalui aliran getah bening
Absorpsi lemak berakhir di jejunum
Garam empedu bebas dari misel direabsorbsi di ileum, masuk sirkulasi enterohepatik

Absorpsi Lemak

ABSORPTION OF WATER& ELECTROLYTES


A normal person takes 1 to 2 liters of dietary fluid every day. Another 6 to 7 liters of fluid
is received by the small intestine daily as secretions from salivary glands, stomach,
pancreas, liver and the small intestine itself.
By the time the ingesta, approximately 80% of this fluid has been absorbed enters the
large
intestine.
Net movement of water across cell membranes always occurs
the most important process of electrolyte absorption is an electrochemical gradient.

Na+ dan substansi dengan berat molekul rendah diabsorpsi


melalui mukosa epitel bersama aliran absorpsi H2O.
Absorbsi Ca2+ oleh usus halus menurun pada defisiensi vitamin D dan oleh substansi
yang
membentuk senyawa yang tidak larut air seperti: fitat, oksalat dan asam lemak.
Peran Vitamin D pd penyerapan kalsium: sintesa calbindin (protein pembawa).

PENYERAPAN BESI
Fe is absorbed by villus enterocytes in the proximal duodenum. Efficient absorption
requires an acidic environment.
Ferric iron (Fe+++) in the duodenal lumen is reduced to its ferrous form through the
action

of a brush border ferrireductase.


Iron is the cotransported with a proton into the enterocyte via the divalent metal
transporter
DMT-1 (non specific, also transports many divalent metal ions).

Once inside the enterocyte, iron follows one of two major pathways, based on both dietary
and systemic iron loads:
1. Iron abundance states: iron within the enterocyte is trapped by incorporation into ferritin
and hence, not transported into blood. When the enterocyte dies and is shed, this iron is lost.
2. Iron limiting states: iron is exported out of the enterocyte via a transporter (ferroportin)
located in the basolateral membrane. It then binds to the iron-carrier transferrinfor transport
throughout the body.

ABSORPSI VITAMIN

1. Vitamin B12 (Kobalamin)


Diabsorbsi di ileum bagian distal dengan bantuan faktor intrinsik (IF) yang
dikeluarkan sel parietal lambung
Mukosa ileum mempunyai reseptor yang sangat spesifik untuk mengikat kompleks
IF-kobalamin, yang kemudian diserap sel mukosa dengan cara endositosis.
Proses transport memerlukan Ca2+ dan pH > 5,6.
2. Asam Folat
Penyerapan asam folat terjadi di jejunum bagian proksimal.
Asam folat makanan dipecah oleh enzim pteroil poliglutamat hidrolase yang
terdapat dalam membran lumen usus halus, menjadi asam pteroil glutamat.
Asam pteroil glutamat diserap dengan mekanisme transport aktif spesifik.
3. Vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), C (asam askorbat), biotin dan niasin diserap bersama
Na+ aktif sekunder. Penyerapan vitamin C terjadi di ileum, dan vitamin lainnya di jejunum.
4. Vitamin B6, diabsorbsi secara pasif dengan proses difusi.
5. Vitamin A, D, E dan K, diabsorbsi seperti penyerapan lemak dengan pembentukan mise

mouth
break up food
digest starch
kill germs
moisten food

liver
produces bile- stored in gall bladder
break up fats

stomach
kills
germs

pancreas
produces
enzymes
to digest proteins
& starch

break
food up
digest
proteins
store
food

Anda mungkin juga menyukai