Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rifka Ramadhani (145100100111021)

Nindri Eka M (145100101111025)


Kelas : G
Defisiensi Vitamin K
Dalam keadaan tertentu pada bayi baru lahir, penurunan kadar faktor-faktor pembekuan
darah lebih besar dari pada penurunan fisiologik serta peningkatannya lambat dan tidak
sempurna sehingga mengakibatkan gangguan pembekuan dan perdarahan. Keadaan inilah
yang disebut Penyakit Perdarahan pada Bayi Baru Lahir atau Hemorrhagic Disease of The
Newborn (HDN) atau Vitamin K Dependent Bleeding (VKDB). HDN adalah penyakit perdarahan
yang terjadi pada bayi baru lahir yang disebabkan karena berkurangnya faktor pembekuan
(koagulasi) yang tergantung pada vitamin K. Vitamin K diperlukan untuk sintesis prokoagulan
faktor II, VII, IX dan X (kompleks protrombin) serta protein C dan S yang berperan sebagai
antikoagulan (menghambat proses pembekuan). Selain itu Vitamin K diperlukan untuk konversi
faktor pembekuan tidak aktif menjadi aktif. Insiden HDN di negara berkembang berkisar antara
4-170 per 100.000 kelahiran. Meskipun kasus HDN termasuk jarang, namun merupakan
masalah kesehatan masyarakat karena HDN lanjut kebanyakan bersifat fatal dan menyebabkan
sekuele neurologis. Data di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta, dari tahun 1997-2001
terdapat 22 kasus perdarahan intrakranial pada bayi baru lahir, didapatkan 6 kasus meninggal
(27,3%), 7 kasus mengalami kecacatan (31,8%), 3 kasus normal (13,6%) dan 6 kasus tidak
terpantau ( 27,3%).
Solusi untuk kasus HDN adalah terapi vikamin K yaitu pemberian profilaksis vitamin K1
pada bayi baru lahir dengan dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari. Hal ini karena bayi baru lahir
yang tidak mendapatkan profilaksis vitamin K memiliki risiko tinggi terjadinya perdarahan akibat
VKDB. Selain itu dianjurkan pemberian vitamin K secara subkutan karena absorpsinya cepat,
sedangkan pemberian secara intramuskular (injeksi ke dalam otot tubuh) dihindari karena dapat
menyebabkan terbentuknya hematom yang besar dan pemberian secara intravena (pemberian
obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena secara langsung) dapat
menimbulkan reaksi anafilaksis. Dihindari ibu mengkonsumsi obat antikoagulan oral (warfarin);
obat-obat antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin, karbamazepin); obat-obat antituberkulosis (INH,
rifampicin) karena sifatnya yang dapat mengganggu metabolisme vitamin K selama kehamilan.
Kurangi pemberian ASI eksklusif, karena ASI memiliki kandungan vitamin K yang rendah yaitu
<20 ug/L bila dibandingkan dengan susu sapi yang memiliki kandungan vitamin K 3 kali lipat
lebih banyak (60 ug/L). Mengurangi pemakaian antibiotik karena antibiotik dapat membunuh
bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Pemberian Fresh Frozen
Plasma (FFP) dengan dosis 1015 ml/kg karena dapat meningkatkan kadar faktor pembekuan
darah
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hemorrhagic Disease of The Newborn (HDN) atau
Vitamin K Dependent Bleeding (VKDB) adalah penyakit perdarahan yang terjadi pada bayi baru
lahir yang disebabkan karena berkurangnya faktor pembekuan (koagulasi) yang tergantung
pada vitamin K. HDN atau VKDB dapat dihambat atau disembuh dengan cara pemberian
profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir dengan dosis 1-2 mg/hari selama 1-3 hari, pemberian
vitamin K secara subkutan, menghindari mengkonsumsi obat yang dapat mengganggu
metabolisme vitamin K, mengurangi pemberian ASI ekslusif, mengurangi pemberian antibiotik,
dan pemberian Fresh Frozen Plasma (FFP).
Referensi:
Clarissa, Edward Surjono dan Ellen Wijaya. 2011. Pentingnya Profilaksis Vitamin K1 pada Bayi
Baru Lahir. Journal of Medicine; Vol.10 No.1 hlm. 5155
Susanto, Hery. Defisiensi Vitamin K pada Bayi. Tegal: RSIA Pala Raya

Anda mungkin juga menyukai