Tugas 2
Tugas 2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : NAMA :REHULINA
NIM : 2015 22 008
1. Ekstraktif
Ekstraktif adalah kemampuan pemerintah untuk melakukan pengolahan
terhadap SDA dan SDM dilingkungan dalam maupun lingkungan luar. Adapun
menurut Gabriel Almond mengemukakan bahwa Kapabilitas Ekstraktif, yaitu
kemampuan mengumpulkan dan mengelola sumber daya alam dan sumber
daya manusia dari lingkungan dalam negeri dan internasional. Kemampuan
SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara
maksimal oleh pemerintah, seperti bagaimana pemerintah mengelola
pertambangan berhadapan dengan modal domestik mau pun asing dan
kepentingan kemakmuran rakyat di sisi yang lain. Sementara kemampuan
pengelolaan SDM akan berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan,
peningkatan sumber daya, pengalokasian SDM dan lain-lain. Tentu saja, pada
akhirnya kedua dimensi kemampuan pengelolaan potensi SDA dan SDM
harus dipadukan ke dalam satu tujuan, yakni kemaslahatan bangsa di mana
sistem politik itu bekerja.
Contoh Kasus
Kemampuan ekstraktif dalam hal ini dapat dilihat dari pengelolaan
minyak dan pertambangan oleh penanam modal asing yang akan memberikan
pemasukan bagi pemerintah yang berupa pajak. Seperti contoh penambangan
emas di Papua oleh PT Freeport Indonesia yang mampu menyetorkan pajak
senilai 19 triliun kepada pemerintahan Indonesia. Walaupun kapabilitas
ekstraktif ini telah dilakukan namun pada kenyataanya sumber-sumber
material belum mampu mengolah sumber daya alam untuk mensejahterakan
rakyat. Masyarakat tetap saja bergumul dengan kemelaratan dan kemiskinan,
Karena konstribusi pajak senilai 19 triliun itu dinilai tidak sebanding dengan
eksplotasi yang dilakukan oleh PT FI yang berdampak pada kerusakan
lingkungan yang berupa Limbah produksi yang dibuang kesungai.
2. Distributif
3. Regulatif
Regulatif adalah kemampuan pemerintah untuk membuat aturanaturan yang dapat mengontrol dan mengendalikan perilaku individu atau
kelompok agar sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Gabriel
Almond beranggapan bahwa Kapabilitas Regulatif sama dengan pengaturan
yang merujuk kepada aliran kontrol atas perilaku individu dan relasi-relasi
kelompok di dalam sistem politik. Point ini biasanya dilakukan dengan cara
menerapkan
peraturan-peraturan
secara
umum,
dimana
tolok
ukur
penilaiannya terletak pada sejauh mana pola-pola tingkah laku dari pada
individu-individu yang ada beserta berbagai bidang di dalamnya dapat diatur
oleh suatu sistem politik.
Contoh kasus
Kemampuan regulatif adalah kemampuan yang sangat kritis terjadi di
indonesia. Regulasi yang seharusnya hadir sebagai pengontrol dan pengendali
tingkah laku dalam berjalannya sistem politik terkadang disalah gunakan para
pembuat regulasi, bahkan cenderung membentengi diri lewat peraturan yang
dibuatnya. Telah banyak peristiwa besar yang terjadi di negara kita saat ini,
seperti DPR yang merupakan pembuat undang-undang, justru mereka sendiri
yang banyak melanggarnya. Selain itu, maraknya kasus mafia hukum yang
notabene dilakukan penegak hukum itu sendiri.