Anda di halaman 1dari 4

Sistem kekebalan (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai

perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri,
protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan
molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.[1]
Kemampuan sistem kekebalan untuk membedakan komponen sel tubuh dari komponen patogen asing
akan menopang amanat yang diembannya guna merespon infeksi patogen - baik yang berkembang biak di
dalam sel tubuh (intraselular) seperti misalnya virus, maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh
(ekstraselular) - sebelum berkembang menjadi penyakit.
Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. Pada proses
peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat
toksik senyawa organik yang dikeluarkan sepanjang proses perlawanan berlangsung.[2]

Barikade awal pertahanan terhadap organisme asing adalah jaringan terluar dari tubuh yaitu kulit, yang
memiliki banyak sel termasuk makrofaga dan neutrofil yang siap melumat organisme lain pada saat
terjadi penetrasi pada permukaan kulit, dengan tidak dilengkapi oleh antibodi.[1] Barikade yang kedua
adalah kekebalan tiruan.

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari genus Plasmodium.
Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh Plasmodium malariae (Laveran, 1888), Plasmodium vivax
(Grosi dan Felati, 1890), Plasmodium falciparum (Weich, 1897) dan Plasmodium ovale (Stephens,
1992)6.
DEFINISI
Kusta adalah penyakit infeksi yang kronik, penyebabnya ialah Mycobacterium lepraeyang intraselular
obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas,
kemudian dapat kebagian organ lain kecuali susunan saraf pusat.
Tanda dan Gejala Kusta
A. Menurut (Dep Kes RI. Dirjen PP & PL, 2007). Tanda tanda utama atau Cardinal Sign penyakit Kusta,
Yaitu :

1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa


Kelainan kulit/ lesi dapat berbentuk bercak keputih - putihan (hypopigmentasi) atau kemerah merahan
(erithematous) yang mati rasa (anesthesi)
2. Penebalan Saraf Tepi
Biasnya disertai dengan gangguan fungsi saraf. Gangguan fungsi saraf ini merupakan akibat dari
peradangan kronis saraf tepi (neuritis perifer). Gangguan fungsi saraf ini bisa berupa :
Gangguan fungsi sensori : mati rasa
Gangguan fungsi motoris : kelemaha otot (parese) atau kelumpuhan (paralise)
Gangguan fungsi Otonom : Kulit kering dan retak - retak
3. Adanya bakteri tahan asam (BTA) di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif)
Seseorang dinyatakan sebagai penderita Kusta apabila ditemukan satu atau lebih dari tanda tanda utama
di atas. Pada dasarnya sebagian besar penderita dapat di diagnosis dengan pemeriksaan klinis. Namun
demikian pada penderita yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan kerokan kulit. Apabila hanya
ditemukan Cardinal Sign kedua perlu berobat ke Puskesmas setempat atau Rumah Sakit. Jika masih ragu
orang tersebut di anggap penderita yang dicurigai.
B. Tanda-tanda tersangka Kusta (suspek)
Tanda - tanda pada kulit
Bercak/ kelainan kulit yang merah atau putih di bagian tubuh
Bercak yang tidak gatal dan kulit mengkilap
Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat atau tidak berambut
Lepuh tidak nyeri
Tanda-tanda pada saraf
Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota badan atau muka

Tanda-tanda terkena kusta:


1. Terdapat bercak tipis seperti panu pada beberapa bagian tubuh.
2. Bercak putih akan terus bertambah, seiring dengan berjalannya waktu, semakin lama semakin
melebar dan bertambah banyak.
3. Terjadinya pelebaran syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus.

4. Kelenjar keringat mengalami penurunan fungsi kerja, sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
5. Terdapat bintil-bintil kemerahan (leproma dan nodul) yang tersebar pada kulit
6. Alis rambut mengalami kerontokan
7. Muka mengalami benjolan-benjolan dan tegang, biasa disebut dengan facies leomina (muka
singa) Pengobatan kepada penderita kusta merupakan salah satu cara
pemutusan mata rantai penularan penyakit kusta. Karena bakteri kusta dapat
bertahan hidup di luar tubuh penderita, sehingga mudah untuk menularkan
kepada orang lain. Terdapat beberapa macam obat untuk menyembuhkan
penyakit kusta. Di Indonesia, obat-obat untuk penderita kusta sudah tersedia
di setiap puskesmas, dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat
mengakses pengobatan.
8. Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan
disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C.
9. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh
demam, menggigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk
non produktif.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mencuci tangan
2. Jangan menutup bersin dengan tangan
3. Jangan menyentuh muka
4. Minum banyak air
5. Mandi sauna
Diare dan Pencegahannya
by Admin | category Penyakit | No Comments
Penyakit Diare merupakan jenis penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami
rangsangan yang berlebihan terhadap keinginan buang air besar dan secara terus-menerus
sehingga menyebabkan kandungan air yang berlebihan pada feses. Penyakit ini bisa
menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Ada berbagai faktor pemicu terjadinya penyakit diare karena penyakit ini bukan
merupakan suatu penyakit yang datang dengan sendirinya maupun penyakit
bawaan. Diare biasanya disebabkan oleh Adanya infeksi virus atau infeksi rotafirus

(yang kebanyakan menyerang anak-anak) serta infeksi bakteri, Alergi terhadap


obat-obat tertentu (biasanya alergi antibiotik) dan alergi terhadap makanan, Alergi
terhadap pemanis buatan.
9. Epidemiologi penyakit diare (ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit menular
pada manusia serta beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit tersebut)
di negara Indonesia sendiri terjadi sekitar 301 per 1.000 penduduk. Dengan demikian diare
masih menjadi penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu bagi bayi dan balita.
10. Penyebaran kuman diare biasanya disebarkan melalui fecal oral yakni melalui minuman dan
makanan yang tercemar kotoran atau kontak langsung dengan kotoran penderita diare.
Penggunaan botol susu yang tidak steril juga dapat memicu penyebaran kuman diare pada
anak-anak. Selain itu penggunaan air yang sudah tercemar, apalagi dengan penyimpanan
yang tidak benar akan dapat memicu berkembangnya kuman-kuman tersebut.
11.

Latar Belakang Penyakit Diare dan Pencegahannya

12. Sampai saat ini, diare masih menjadi suatu masalah kesehatan yang tidak hanya terjadi pada
negara berkembang akan tetapi juga terjadi pada negara-negara maju. Setiap tahunnya
terdapat lebih dari 3 milyar kasus penyakit diare akut. Angka kematian yang disebabkan oleh
diare mencapai angka 5 juta jiwa per tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai