Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah
menyelesaikan laporan praktek logam dengan judul percobaan DEFLEXI
TEST.
Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program S-1 di fakultas teknik Universitas Darma Agung, yang berguna untuk
membekali mahasiswa dengan pengetahuan dalam menerapkan teori yang
diperoleh melalui kuliah dalam bentuk praktek.
Penulis menyadari,bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini, maka diharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan pada tulisan laporan/ tugas lainya dimasa yang akan
datang.
Akhir penulis saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Ir.Hasballah,MM. selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan praktek
logam ini. Terima kasih jugs kepada teman-teman yang telah membantu dan
memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Dan kepada Tuhan Yang Maha Esa saya berharap, semoga tulisan
yang sederhana ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya.
( RICO ANDREAS)
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN..............................................................1
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN...............................................................................2
BAB III ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN.......................................................................10
BAB IV PROSEDUR PERCOBAAN..............................................................................11
DATA SHEET................................................................................................................. 12
BAB V ANALISA HASIL PERCOBAAN..........................................................................16
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................23
LITERATUR................................................................................................................... 24
BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya pengaruh pembebanan terhadap suatu material
adalah harus diketahui oleh perencanaan kontruksi.
Karena akibat pembebanan yang terlalu besar dapat mengakibatkan
kerusakan suatu kontruksi dan dengan kata lain pembebanan yang diberikan
sehingga mengakibatkan deformasi plastis terhadap suatu material.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Percobaan teori dasar konstrusi ini diprgunakan untuk mengetahui
kekuatan suatu bahan logam. Bila suatu material dari suatu kontrusi
mengalami pembebanan maka ada kemungkinan teriadinya deformasi atau
deflexi.
Maka dalam hal ini untuk menjamin keselamatan dari kontrusi tersebut
perlu diperhatikan dan direncanakan dari konstrusi agar tidak mengalami
kerusakan. Akibat beban yang diberikan tidak sesuai dengan bahan material yang
digunakan, sehingga menimbulkan defleksi yang terlalu besar dan dapat
meninbulkan kerusakan pada konstrusi.
Untuk mencari deflexi yang diakibatkan oleh pembebanan, digunakan
beberapa cars yang sesuai dengan praktikum logam, Cara-cara tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Mencari defleksi dengan metode diffrensial
a. Untuk kasus pada beban yang terbagi rata ditumpu pada kedua ujungnya
dengan tumpuan sederhana
Ima = 0
Maka : Rb. LQ.L, =0 2
Rb = Q. 1 2
Untuk mengitung Ra sama dengan Rb karena defleksi yang ditanya
adalah ditengah batang.
Persamaan momen sejauh X adalah
Mx = R, X Q - X, 2
= Q.L.X -Q. X2
2 = CL.X.(LX)
Dimana :
E. 1. d'v
d2
x
M. X
Maka didapat :
E . i . d, = Q. X' Q. L. X' + C ......................(1)
dx
.6
4
E .1 . y
Q . x 4 _ Q.I.X3+ X.C+D .....................(2)
24
12
12
IM.
0, maka Rb . I Pa = 0
Rb -
= Pa
L
0, maka R a
-Pb
E.
0
Pb
L
Maka persamaan momen sepanjang x pada daerah 0 < x < a
M
X = RbX
EI.Y
Pb-..X L
El. Y'X2+ C,
21
- P b - X 3 + Cl- X+C2
El . Y
1. 6
Untuk a < x < 1 M x =
- P.a . x
L
Maka -.
El = -p.a.x +p(xa)
L
El = -P. a . X3 + P(x- a )2 + D,
61
2
.
3
3
El = - P . a. x + P(x a) + D Ix + D?. 61 6
Untuk mencari konstanta Cl, C2,D1 , D2 diperlukan syarat batas, yaitu
P . bx2 + p (x a)2 + D,
21
C,
21
P (x a )2 + D,
2
C,
D,
61
Untuk X = a maka Y. = Yb
-P. b . a 3 = ci
P. b.a 3 + p (a a )3 +Dj. , + D2
61
61
D,
= P . 13 . b + p (1a)2
D,
61
6
= P.13.bp.I(Ia )3
METODE SUPERPOSISI.
Sepanjang hukum hooke berlaku, pergeseran suatu tempat
karena beberapa bush beban adalah sama jumlah
pergeseran ditempat tersebut karena masingmasing
beban sendiri. Metode ini dapat dijeleskan dengan
sebuah beban contoh peantilever beam sebagai
berikut-.
P2
Reaksi yang terjadi pada tumpuan C dengan defleksi Yc2 akibat beban P2
adalah: Ycl =P(b+c)a..E.1.1.(da )3 + (12 _ (b + c) d d')
b
(b + c)
Reaksi pada Y terjadi pada tumpuan C dengan defleksi Y,2 akibat beban P2 adalah:
Y
c2 = p. c. d . (1 2 _ C 2 d)
E.I.I
Penjumlahan defleksi yang diakibatkan pada setiap tumpuan harus sama dengan
0
Y
cl + Yc2 Yc3 = 0
Sedangkan defleksi yang diakibatkan tumpuan C yaitu Rc adalah:
Yc3
R(I d) - (ID,,d 2)
6EI.I.D12
Teori Maxwell
Teori ini pada umumnya pengembangan dari peninjauan benda yang elastis
yang mengalami gaya-gaya atau pun pembebanan.
Seperti terlihat pada gambar diatas sistem tersebut dibebani dua jenis
pembebanan yang berbeda dan ditumpu x keadaan ini tegangan yang
ditimbulkan oleh pembebanan yang mempunyai titik tangkap dan arah masingmasing.
Teori yang lebih umum dari teori reciprical. Dengan teori ini dapat
dinyatakan bahwa yang dilakukan oleh pembebanan pada kondisi A akan
sama dengan kerja yang dilakukan oleh pembebanan pada kondisi B.
Y +P
Y =P
Y +P
P1 - 1 2 - 2 3 - 3 4 - Y4
Sebagai pembuktian dari rumus ini dapat dihubungkan bahwa selain energi
pada benda tersebut adalah ketika beban P1, P2 , P3 clan P4 bekerja sekaligus.
Maka jumlah energi tidak tergantung pada keadaan atau kondisi tersebut, tetapi
tergantung pada beban nyata dari beban tersebut. Pada mulanya pembebanan
dianggap melakukan kerja dari beban tersebut. Pada mulanya pembebanan
dianggap melakukan kerja dari beban P, dan P2 kemudian P3 dan P4.
Y = P (I - X) (11 X). X,
Besar kerja yang ditakukan pada gambar diatas-.
PY Rc.dc = U
Sedangkan pada gambar tumpuan adalah 0
Py = R c . d
BAB III
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.Bat an g b aj a p l at stri p d e ng an be n tuk p e n amp an g se g i
e mp a t se b ag ai specimen.
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Metode Superposisi
1. Pasang batang pada tumpuan, pilih tiga tempat pengukuran pembebanan
(A, B, C) dan suatu tempat pengukuran lendutan defleksi D.
1. Letakkan beban berlainan di A , B secara bergiliran dan ukur lendutan
di C pda setiap Kali pembebanan.
2. Letakkan beban semula dimasing-masing tempatnya secara bersama
dan ukur lendutanya di C.
3. Ulangi tiga kali langkah pada 1 3 dengan mengambil tempat yang
berlainan dengan beban yang bervariasi.
B. Aplikasi Superposisi
Prinsip superposisi dipakai dalam penentuan reaksi dari seluruh batang
yang terletak pada tiga tumpuan.
1. Stel tiga tumpuan I, 11, III supaya merupakan garis lurus dan letakkan
tumpuan tersebut hingga satu dengan yang lain cukup berjauhan
(tumpuan II berada ditengah tumpuan 1).
2. Letakkan batang diatas tumpuan. Pasang sebuah deal gauge tepat diatas
tumpuan II hingga misalkan C Perlahan-lahan turunkan tumpuan II
hingga lepas dari batang, catat ledutan yang terjadi akibat berat batang
itu sendiri.
1. Letakkan beban Pa disuatu tempat A diantara tumpuan 1 dan 2 dan
beban. Pb disatu tempat B antara tumpuan 2 dan 3, ukur lendutan di A
dan B.
3. Lepaskan beban dan pasang suatu beban di C oleh Pc ukur lendutan di
C.
C. Teori Maxwell
Letakkan batang diantara dua tumpuan, pilih dua titiki antara A dan B
yang ticlak simetris.
1. Letakkan beban di B dan ukur lendutan di A kemudian pindahkan beban
dari B ke C dan ukur lendutan di B.
2. Ulangi langkah kedua diatas dengan memilih tempat di titk A dan B yang
1.
lain.
PA
200
XA
50
XB
20
40
XD
70
YA
1,40
YB
0,36
Yc
0,91
YD
0,86
500
50
20
40
70
3,65
1,19
2,32
2,27
NO
xc
XA
50
X,
xc
20
40
XD
70
YA
1,40
YB
0,36
Yc
PA
200
0,91
YD
0,86
500
50
20
40
70
3,65
1,19
2,32
2,27
NO
PRINSIP SUPERPOSISI
NO
1
PA
PB
PC
XA
XB
XC
XD
YDA
YDB
YCB XYC
20
200
20
20
60
45
55
1,12
3,6
2,95 45
500
500
20
20
60
45
50
4,4
1,76
2,48 45
800
800
20
20
60
45
50
2,77
4,78
0,32 45
NO
1
2
3
P
500
500
700
XA
20
40
70
XB
70
70
70
YA
0,73
1,56
4,18
PA
YB
1,35
1,7
2,80
NO
1
2
3
P
200
200
200
XA
45
45
45
XP
20
30
70
YA
0,38
0,89
1,51
BAB V
ANALISA HASIL PERCOBAAN
Percobaan 1 (statis tertentu)
Dik: E = 2,1 x 106 kg/cM2 =21 x 106
gr/mM2 b = 2 4 m m
h=4mm
L=1000 mm
b .h3
12
= 24.43
12
= 128 mm4
El = 21 x
10'. 128
= 2688
gr .
mm2
Variasi beban dengan jarak tetap, defleksi diukur di x = 500 mm, X1= 350 mm ; X2
= 700 mm.
I.
106.6. 1000
= 15000 [660000]
2688 x 106
3,68 mm
y
l = Yl + Y2
= 4,08 + 3,68 = 7,76 mm
Selanjutnya untuk:
[L (x _ a)3 + (C _ b2)2
X31 = 16
[660000]
6.1000. 2688. 10 6 x 106 = 6,14 mm
ll = Y1 + Y2
=4,77+6,14 = 10,91
mm
P, = 800 gr ; P2 = 1200 gr
Ill.
2=
= 7,37 mm
Y
l + Y2
IV.Superposisi
M
max Pa . X. b
E
1,96. 20 80
100
31,68 N.cm
Ra = P . b
E
= 1,96. 80 100
=1,5N
RbPi,
- Ra
1,96 1,5 0,46 N
Mm a x
E
- X. b
3,92.50.50 100
98 N.cm
Ra = Pb - b
E
= 3,92 . 50 100
= 1,96 N
Rb = Pb- R.
= 3,92 1,96 = 1 , 9 6 N
C.
m a x P~ . X . b
6 , 8 6 . 8 0 . 2 0 100
100,76 N.cm
R. = P,,b
L= 6,86. 20 100
= 1,372 N
Rb = P, - R,,
= 6,89 1,372 = 5,488 N
PC
V.
Ma Q. Ra
Q- L
2
Rb
=Q. L.X+Q. L 2
Persamaanbidang momen
M
m a x = Q . L . X Q . X2
2
2
M
max
(Persamaan Parabola)
Mm..
Q. L(1)Q. V12
22
Q 12
PA
Buat batang
Q = p.p . v
Bahan baja : p = 7,8 x 10-3 gr/mm3 Q = P.V
p (b . h . 1)
=7,833x10 - 3 (4 24. 1000) 748,8 gr
Karena beban terbagi rata maka: Q = 748,8
L 1000
= 0,7519 gr/mm
MatraMmax=Q.L2
8
= 0,7519. 10002
8
= 93,88 kg/cm2
Rc = Y, . total . b E I . L
(I2b2a2) a b
= 0,5575. 650. 268,8 x 104 . 1000 (100 2 35 2 65 2 ) 65.35 = 9255 gr
= 9,2 N
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
KESIMPULAN:
1.
2.
1.
2.
3.
Konstruksi yang dapat pembebanan, balk itu beban terpusat maupun beban
terbagi rata akan mengalami defleksi.
Defleksi yang besar akan mengakibatkan ketidaksamaan dari pada
konstrusinya.
Dari analisa kecil hasil percobaan dan pengamatan serta pertanyaan
grafiknya dapat dilihat pada saat gaya lintang 0 momen max.
Pada tiap tumpuan tidak mengalami defleksi atau dengan kata lain bahwa
tumpuan defleksi = 0.
Pada tiap tumpuan rata bentuk grafiknya (momen) berupa persamaan
pangkat dua (parabola).
SARAN-SARAN:
LITERATUR
1%,