Anda di halaman 1dari 11

ERIS DESTAPREN (Eco Tourism Desa Wisata berbasis Entrepreneur ) sebagai

Alternatif sosial dalam mempertahankan kearifan budaya Banyuwangi serta


peningkatan ekonomi masyarakat lokal
Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi
ESSAY NASIONAL BERMANFAAT
FESTIVAL ILMIAH MAHASISWA 2014 STUDI ILMIAH MAHASISWA UNS

Diusulkan Oleh:

Kusnandar Artanio

(NIM 110810201310/2011)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri terbesar dan
terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan menjadi pendorong
utama perekonomian dunia pada abad ke-21 dan menjadi salah satu industri yang
mengglobal (Soebagyo, 2012)
Menurut Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism
Council-WTTC), saat ini pariwisata merupakan industri terbesar di dunia dengan
menghasilkan pendapatan dunia lebih dari $3,5 triliun pada tahun 1993 atau 6% dari
pendapatan kotor dunia. Pariwisata merupakan industri yang lebih besar dari industri
kendaraan, baja, elektronik, maupun pertanian. Industri pariwisata memperkerjakan 127
juta pekerja (satu dalam 15 pekerja di dunia) (Universitas Udayana, 2008).
Indonesia berpeluang besar mengembangkan sektor pariwisata terutama wisata
alam. Pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia
(Soebagyo, 2012). Hal ini dikarenakan potensi wisata yang dimiliki Indonesia, yakni, (1)
Alamnya yang indah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, (2) Sumber daya
manusia yang bisa dikembangkan, (3) Seni budaya yang beranekaragam, (4) Letak
geografis yang strategis, dan (5) Kondisi iklim yang relatif baik sepanjang tahun untuk
kegiatan wisata. Kelima potensi ini merupakan modal yang dapat memberikan
sumbangan besar pada pembangunan ekonomi lokal, regional, dan terciptanya lapangan
kerja melalui pengembangan industri pariwisata (Institut Pertanian Bogor, 2008)
Sayangnya, pengembangan pariwisata Indonesia masih belum dapat dirasakan secara penuh,
terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Salah satunya
adalah Banyuwangi yang memiliki potensi wisata level nasional hingga level dunia. Dengan
luas 5.800 km2, segala hal yang ada di Kabupaten Banyuwangi sangat menarik untuk
diperhatikan, baik dari segi budaya, pariwisata alamnya atau bahkan wisata kulinernya.
Secara geografis, Banyuwangi terletak di daerah wisata alam yang masih hijau dan liar
layaknya safari di Afrika, ditambah juga dengan lokasinya yang dekat dengan Samudra
Hindia. Dengan begitu, terdapat penyatuan lokasi yang bisa dikunjungi yaitu pantai dan
daerah pegunungan seperti Taman Nasional Baluran dan Meru Betiri, Kawah Ijen dengan
kekhasan belerang dan Blue Fire, Sukamade, G-Land, Taman Wisata Rogojampi dan masih

banyak lagi.Walaupun begitu, wisatawan baik domestik maupun mancanegara, lebih


mengenal pariwisata di daerah lain, seperti Bali yang lebih dominan dengan wisata pantainya.

Data Perkembangan Pariwisata


Banyuwangi
4
3,5
3
2,5
2

Data Perkembangan
Pariwisata Banyuwangi

1,5
1
0,5
0
2009

2012

2011

2012

http://www.banyuwangikab.go.id/

Perkembangan obyek wisata di Banyuwangi sangat penting melihat kondisi potensi alam dan
letak Banyuwangi yang strategis, sehingga perlu upaya-upaya yang dilakukan untuk
memaksimalkan potensi yang ada di Banyuwangi.
Melihat pariwisata di Banyuwangi yang berpotensi untuk dikembangkan bahkan hingga
tingkat dunia, maka perlu adanya pengembangan pariwisata yang serius dan berkelanjutan.
Dengan tetap memperhatikan tiga fungsi pengembangan pariwisata, Desa Wisata berbasis
Entrepreneur (DESTAPREN) merupakan salah satu strategi pengenalan, promosi,
pelestarian, dan pengembangan pariwisata di Banyuwangi. DESTAPREN yang berada di
wilayah sekitar Kalipuro ini akan menjadi sentra budaya, wahana pendidikan serta penjualan
berbagai macam aksesori yang bernuansakan budaya dan pariwisata yang ada di Banyuwangi
sekaligus dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian Banyuwangi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Bagaimana kondisi pariwisata dan budaya yang ada di Banyuwangi?
2. Apa penyebab dari rendahnya minat pariwisata dan budaya yang ada di Banyuwangi?

3. Bagaimana konsep Destapren (Desa wisata berbasis entrepreneur) sebagai pusat


pengenalan sekaligus promosi pariwisata dan budaya Banyuwangi?
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi pariwisata dan budaya yang terdapat di Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui penyebab dari rendahnya minat pariwisata dan budaya yang
terdapat di Banyuwangi.
3. Untuk mengetahui konsep Destapren (Desa wisata berbasis entrepreneur) sebagai
pusat pengenalan sekaligus promosi pariwisata dan budaya Banyuwangi.
Destapren tersebut merupakan wadah dari kolaborasi 3 elemen, yaitu pemerintah,
masyarakat, serta investor yang saling berhungan, yang menganut system triple helix.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Potensi Kota Banyuwangi
Potensi utama yang paling menonjol yang juga merupakan potensi pendukung
dominan bagi suatu pembangunan manusia secara utuh adalah potensi alam yang
dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi yang sangat melimpah antara lain :
I.

Garis pantai membentang antara Kecamatan Wongsorejo sampai dengan Kecamatan


Pesanggaran dengan bentang panjang kurang lebih 175,8 km (kilo meter) tentunya
merupakan potensi yang sangat besar bagi pengembangan industry perikanan dan
pariwisata, dengan potensi sebagai berikut :
1.

Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai penghasil Ikan Laut terbesar setelah Bagan
Siapiapi dan sampai sekarang masih terus mendominasi hasil perikanan di Indonesia
baik itu perikanan tangkap maupun industry perikanan lainnya. Industri pengolahan
ikan di Kecamatan Muncar juga semakin berkembang, hal ini terlihat dengan
meningkatnya jumlah kapasitas indutri dan permintaan akan hasil perikanan baik itu
mentah maupun olahan baik domestic maupun dari berbagai Negara.

2.

Wilayah yang dijadikan Tambak udang juga sangat besar di kabupaten Banyuwangi
yang menyebar di sepanjang garis pantai yang ada di Kabupaten Banyuwangi, dan
sudah sangat mendominasi hasil industri perikanan tambak di pulau jawa dan telah
pula menembus pasar ekspor khususnya Asia.

3.

Kabupaten banyuwangi juga mempunyai gugusan karang yang sangat indah yang
berada di Kecamatan Wongsorejo, yang meskipun kondisinya saat ini perlu

perhatian ekstra agar tidak dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi keuntungan semata tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan yang apabila
dikelola dengan professional akan menjadi daya tarik yang tidak kalah dengan
Taman Laut Bunaken ataupun Raja Ampat yang saat ini menjadi tujuan wisata
bawah laut nomor satu di Indonesia.
4.

Di Kecamatan Purwoharjo tepatnya di Bedul, Banyuwangi mempunyai hutan


Mangrove yang masih tinggi tingkat keasliannya yaitu mencapai 80%, dan ini tidak
dimiliki oleh wilayah manapun diindoensia apalagi di jawa Timur, tentunya ini
merupakan asset yang sangat berharga bagi pembangunan sector pariwisata dan
untuk pengembangan penelitian ataupun kepentingan lainnya yang bermanfaat.

5.

Di Kecamatan Pesanggaran utamanya di Sukomade, Banyuwangi mempunyai aset


yang sangat berharga yaitu Penangkaran Penyu Hijau baik yang dilakukan oleh
Pemerintah sendiri maupun oleh Masyarakat secara swadaya karena masyarakat
sendiri sudah semakin sadar akan pentingnya kelesatrian penyu demi menjaga
keseimbangan alam, disini kita bias melihat proses penyu bertelur sampai dengan
menetas dan kita bias secara langsung berinteraksi dengan mereka.

6.

Di Kecamatan Tegadlimo, utamanya di Pantai Plengkung, Banyuwangi mempunyai


Ombak eksotis yang sangat disukai oleh peselancar professional mancanegara
karena mempunyai ombak dengan karakteristik yang unik dan tidak dimiliki oleh
wilayah manapun di Indonesia bahkan Pulau Bali sekalipun, sehingga tak salah jika
banyak peselancar professional manca Negara mempunyai ketertarikah khusus
terhadap ombak di Pantai Plengkung yang terkenal dengan G-Land ini.

7.

Kabupaten Banyuwangi juga mempunyai Pantai Rajekwesi yang terkenal dengan


kandungan bijih besinya yang meskipun tidak terlalu besar kandungannya tapi cukup
potensial untuk menunjang proses industry sebagai bahan baku pembuatan besi dan
baja.

8.

View / Pemandangan Pantai yang tidak kalah menarik dengan pulau dewata juga
dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi, dengan paduan pohon kelapan yang indah dan
laut yang landai dan bersih, tentunya hal ini sangat potensial untuk kawasan
perhotelan yang saat ini sudah banyak dilirik dan dirintis oleh para pengusaha hotel
baik nasional maupun internasional.

2.2 Penyebab Rendahnya Minat Priwisata dan Budaya di Banyuwangi


Banyak pariwisata dan budaya yang ada di Bannyuwangi kurang dikenal oleh
banyak kalangan yang ada diluar kota Banyuwangi adalah disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu diantaranya :
1. Kurangnya wadah yang mendukung untuk mengeksplor budaya dan pariwisata yang
ada di Banyuwangi.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya dan manfaat yang
diperoleh ketika pariwisata dan kebudayaan banyuwangi jika dikenal oleh masyarakat
luar.
3. Kurangnya tempat dan fasilitas untuk mengeksplor budaya dan pariwisata yang ada di
banyuwangi.

2.3

Konsep Destapren (Desa Wisata berbasis Entrepreneur )


a. Filosofi
Destapren ( Desa Wisata berbasis Entrepreneur ) adalah desa wisata yang
menyajikan keanekaragaman budaya Banyuwangi, tempat pelatihan serta menjual
segala bentuk kesenian yang ada di Banyuwangi. Destapren ini mencakup 3 obyek,
yaitu tempat wisata, sanggar tari & pelatihan pembuatan souvenir serta pasar budaya.
Dimana 3 obyek yang berbeda tersebut akan dijadikan menjadi satu yang akan disebut
DESTAPREN. Selain itu proyek ini merupakan suatau upaya meningkatkan
pencapaian indikator kualitas sumberdaya manusia, mengurangi angka pengangguran
dan

angka

kemiskinan

agar lebih

rendah

dari

angka

nasional, hingga

mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata nasional, meningkatkan


kualitas kesehatan masyarakat, dan memperkenalkan serta memajukan daerah
Banyuwangin dari suatu ketertinggalan daerah, yang sering disebut dengan kabupaten
tertinggal,dimana kabupaten tertinggal tersebut menyangkut 6 kriteria yaitu
perekonomian masyarakat, sumberdaya manusia, infrastruktur, kemampuan keuangan
lokal, aksesibilitas, dan karakteristik daerah. Desa wisata ini sangat bermanfaat bagi
seluruh komponen kabupaten Banyuwangi, yaitu :
1. Mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat tertinggal dalam mengelola
potensi wilayah dan ikut serta dalam pembangunan mulai dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

2. Mendorong kebijakan penyediaan pembiayaan yang tidak memberatkan


masyarakat, dan pengembangan fiskal daerah tertinggal yang lebih memadai.
3. Mendorong tata kelola sumberdaya alam berbasis komoditas keunggulan
lokal.
4. Mendorong dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui
program pendidikan dan kesehatan masyarakat.
5. Peningkatan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan seluruh pelaku
pembangunan daerah termasuk keterlibatan pihak dunia usaha. Kegaiatan ini
sesuai dengan Strategi Dasar Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal tahun 2010-2014 sesuai RPJM Nasional adalah :
1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
2. Optimalisasi potensi wilayah daerah tertinggal,
3. Peningkatan investasi dan perekonomian daerah,
4. Pengembangan infrastruktur wilayah daerah tertinggal,
5. Penguatan modal sosial dan lingkungan hidup.
b. Komoditas wisata yang dipasarkan
Desa wisata ini akan menjual semua budaya dan kesenian khas daerah yang
berada di Banyuwangi yang akan dikemas dalam beberapa souvenir , yaitu
diantaranya yaitu :
1. Baju kesenaian Banyuwangi seperti baju gandrung, baju seblang, baju jebeng
tolek yang merupakan pakaian adat khas Banyuwangi.
2. Souvenir dari belerang yang merupakan salah satu bentuk kerajinan khas
Banyuwangi yang berasal dari obyek wisata Gunung Ijen
3. Pahatan patung yang berbentuk barong, gandrung, penari seblang, jebeng tolek
dan berbagai kesenian yang lain yang merupakan kebudayaan khas Banyuwangi.
4. Lukisan dari berbagai obyek wisata yang berada di Banyuwangi
5. Batik Gajah oleng yang merupakan batik khas Banyuwangi. Gajah uling memang
bentuk dasar batik Banyuwangi. Pada kain batik produksi kota ini, selalu ada
gambar gajah uling. Dari asal katanya, kata itu merupakan gabungan kata dari
gajah, dan uling, yaitu sejenis ular yang hidup di air (semacam belut).
6. Pernak-pernik lain yang merupakan pernak-pernik khas banyuwangi seperti
gantungan kunci barong, gantungan omprok (topi yang digunakan oleh penari
gandrung).
7. Makanan khas banyuwangi seperti bakiak, nasi tempong, dan sebagainya

Keunggulan Destapren dengan desa wisata yang lain :


1.

Kolaborasi antara 3 obyek yaitu, tempat wisata, sanggar tari & pelatihan

pembuatan souvenir serta pasar budaya.


2.

Mencakup berbagai kebudayaan di suatu wilayah yang biasanya di desa wisata

tersebut hanya mencakup kebudayaan yang ada di desa wisata tersebut.


3.

Dapat Menyejahterakan masyarakat , Meningkatkan mutu pendidikan,

meningkatkan mutu kesehatan karena pendapatan tersebut sebagian akan diberikan


ke masyarakat, sebagian lagi akan di ambil oleh pemerintah Banyuwangi. Oleh
pemerintah Banyuwangi pendapatan tersebut akan dialokasikan untuk kesejahteraan
masyarakat Banyuwangi, seperti pembangunan sekolah, pemberian beasiswa bagi
siswa yang tidak mampu, jaminan kesehatan bagi masyarakat Banyuwangi, serta
bantuan tunai setiap bulannya bagi masyarakat yang kurang mampu.

Kesimpulan :
Eris Destapren ( Eco Tourisme Desa Wisata berbasis Entrepreneur ) merupakan desa wisata
yang menyajikan keanekaragaman budaya Banyuwangi, tempat pelatihan

serta menjual

segala bentuk kesenian yang ada di Banyuwangi. Destapren ini mencakup 3 obyek, yaitu
tempat wisata, sanggar tari & pelatihan pembuatan souvenir serta pasar budaya. Dimana 3
obyek yang berbeda tersebut akan dijadikan menjadi satu yang akan disebut DESTAPREN.
Selain itu proyek ini merupakan suatau upaya meningkatkan pencapaian indikator kualitas
sumberdaya manusia, mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan agar lebih
rendah dari angka nasional, hingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi diatas ratarata nasional, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan memperkenalkan serta
memajukan daerah Banyuwangin dari suatu ketertinggalan daerah, yang sering disebut
dengan kabupaten tertinggal

DAFTAR PUSTAKA

Institut Pertanian Bogor. 2008. Arahan Pengelolaan Taman Wisata Alam Lembah Harau
(TWA

Lembah

Harau)

yang

Berkelanjutan....http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57535/Bab%20
I%20Pendahuluan.pdf?sequence=3. [5 September 2013].
Soebagyo. 2012. Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia. Jurnal Liquidity Vol. 1,
No.2, Juli-Desember 2012, hlm. 153-158.
Universitas Udayana.tahun. Kondisi Lingkungan secara Global, Pulau Bali, Pariwisata dan
Perkembangan Perhotelan di Bali. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud354-1730455163-isi%20tesis%20indonesia%20%20ddip%20kajian%20pariwisata%20udayana%20%28fajriyatul%20hajjah,%20se%2
9.pdf.[5 September 2013].

REFRENSI
//www.google.co.id/search?q=deskripsi+batik+gajah+oling&es_sm=93&source=lnms&tbm=isch&sa=
X&ei=z4hNUuTNNYWQrQeVuYC4Ag&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=607&dpr=1#es_sm=93&
q=baju+gandrung&tbm=isch&imgdii=_
/www.google.co.id/search?q=yoeti%2C1987%3A109&oq=yoeti%2C1987%3A109&sourceid=chrome
&espvd=210&es_sm=93&ie=UTF-8
http://id.wikipedia.org/wiki/Gandrung_Banyuwangi
http://kangirwan.wordpress.com/2008/08/22/batik-%E2%80%9Cgajah-uling%E2%80%9D-khasbanyuwangi/

BIODATA PENULIS
Nama Lengkap

: Kusnandar Artanio

Jenis kelamin

: Laki-laki

Nama Panggilan

: Nandar

Tempat,TGL Lahir

: Bali, 20 Desember 1993

Alamat Asal

: Jalan Kampung Muslim no.18 Singaraja, Bali

Alamat sekarang

: Jalan nias perum sumber lama blok J Jember

No. Telp

: 085257968284

Email/Fb

: Kusnandar_artanio@yahoo.co.id / Kusnandar artanio

Universitas,Fakultas : Universitas Jember, ekonomi Manajemen


Nama institusi atau UKM : Ukm Pelita Universitas Jember
Angkatan

: 2011

Agam

: islam

Motto Hidup

: perbanyaklah bersilaturahmi, karena semakin tentram hidupmu

Riwayat Organisasi
Menjadi Ketua konseptor desa Lengkong tahun 2013
Menjadi Co Humas di UKM PELITA UNIVERSITAS JEMBER

Prestasi :
juara 2 lomba koperasi di universitas trunojoyo, madura
juara 1 lomba debat competition di universitas tadulako, palu
finalis LKTI di Universitas andalas, padang
finalis Indonesia entrepereneur di universitas brawijaya, malang
finalis training development center di universitas padjajaran, bandung
finalis young education regional di uns, solo
finalis Indonesia youth forum di wakatobi, Sulawesi tenggara

Riwayat pendidikan
SD 3 Singaraja tahun 1999-2005
SMP 3 Singaraja tahun 2005-2008
SMA 1 Giri Banyuwangi tahun 2008-2011
Universitas jember tahun 2011-sekarang
Karya yang pernah dibuat:
Sponge Candy Marshmalloevera sebagai Alternat if Pencegahan Dini
Diabetes Mellitus
- KRILITMA (Kripik Kulit Mangga) Si Jagoan Rasa dan Kaya Khasiat
Sebagai Jajanan Khas Kota Probolinggo
- Eco-Briquette dari Komposit Kulit Buah Mahoni (Swietenia mahagoni
(L.) Jacq) dan Plastik Jenis LDPE dengan Perekat Lumpur Lapindo
Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM
- MICROEM BANARA Microemulsi Ekstrak Etanol Buah Naga Daging
Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Antidiabetes Oral Dalam Upaya
Pemanfaatan Potensi Lokal Guna Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember
-CSS ( card smart solution) sebagai alternative pengembangan UMKM berbasis syariah

Anda mungkin juga menyukai