Anda di halaman 1dari 4

Batas wilayah

Nusa Tenggara terletak di Indonesia bagian tengah yang tersebar sepanjang 2.850 km dari
barat ke timur (1150 49 BT sampai 134054 BT) dan 1.450 km dari utara ke selatan (2036
LU sampai 110LS). Secara fisik, Nusa Tenggara dibatasi oleh Pulau Jawa dibagian barat,
bagian timur dibatasi oleh kepulauan Banda, bagian utara dibatasi oleh laut Flores dan bagian
selatan dibatasioleh Samudra Hindia. Terdapat lima pulau besar di Nusa Tenggara yaitu Bali,
Lombok, Sumbawa, Flores,dan Sumba. Selain itu terdapat pulau-pulau kecil lainnya.
Geologi regional
Secara geologi Nusa Tenggara berada pada busur Banda. Rangkaian pulau ini
dibentuk oleh pegunungan vulkanik muda. Deretan pegunungan di nusa tenggara
terbentuk tepat di zona subduksi indo-australia pada kerak samudra dan dapat
diinterpretasikan kedalaman magmanya kira-kira mencapai 165-200 km sesuai
dengan peta tektonik Hamilton (1979).
Sebagian besar busur dari kepulauan Nusa Tenggara dibentuk oleh zona subduksi dari
lempeng Indo-australia yang berada tepat dibawah Busur Sunda Banda selama
diatas kurun waktu tersier yang mana subduksi ini dibentuk didalam busur volkanik
kepulauan Nusa Tenggara.
Ukuran dari deretan kepulauan volkanik perlahan-lahan akan semakin kecil dari timur
Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa , Flores, Wetar sampai ke Banda. Penurunan ini
sangat terlihat nyata pada bagian timur Wetar, hal ini disebabkan karena pantulan
jumlah subduksi dari kerak samudra, Yang secara tidak langsung gerakannya berupa
dip-slip di bagian barat Wetar dan gerakan strike-slip dibagian timurnya.
Kemungkinan busur vulkanik dibagian timur wetar lebih muda dan kemungkinan
busur volkanik yang asli di bagian timur Wetar telah disingkirkan oleh pinggiran batas
benua Australia.
Geomorfologi
Pulau-pulau di Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal, yang merupakan perluasan
Busur Banda di sebelah barat. Geantiklinal yang membujur dari timur sampai Pulau-Pulau
Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara, Flores, Rinca, Komodo,
Sumbawa, Lombok dan Bali. Sedangkan dibagian selatan dibentuk oleh pulau-pulau Timor,
Roti, Sawu, Raijua dan Dana. Punggungan geantiklinal tersebut bercabang di daerah Sawu.
Salah satu cabangnya membentuk sebuah ambang yang turun ke laut melewati Raijua dan

Dana, berakhir ke arah punggungan bawah laut di selatan Jawa. Cabang lain merupakan
rantai penghubung dengan busur dalam yang melintasi daerah dekat Sunda.
a) Palung Belakang Di sebelah timur Flores dibentuk oleh bagian barat basin Banda selatan.
Disebelah utara Flores dan Sumbawa terbentang laut Flores, yang dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu:
1. Laut Flores Barat laut, berupa dataran ( platform ) yang luas dan dangkal, yang
menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan dangkalan Sunda.
2. Basin Flores Tengah, berbentuk segitiga dengan puncak terletak di sebelah selatan
volkan Lompobatang, yang berhubungan dengan depresi Walanae. Sedangkan
dasarnya terletak di sepanjang pantai utara Flores, yang merupakan bagian terdalam,
dengan kedalaman -5140 m.
3. Laut Flores Timur terdiri dari punggungan dan palung diantaranya, yang
menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan punggungan bawah laut Batu Tara.
Di sebelah utara Bali dan Lombok palung belakang ini dibentuk oleh Laut Bali (lebar
100 km dan dalam 1500 m) ke arah barat dasarnya berangsur-angsur terangkat sampai
bersambung dengan laut dangkal di selat Madura.

b) Busur Dalam
Busur dalam Nusa Tenggara merupakan kelanjutan dari Jawa menuju Busur Dalam Banda. Di
Nusa Tenggara merupakan punggungan geantiklinal. Selat diantara pulau di bagian barat
bersifat dangkal dan menjadi lebih dalam ke arah timur.Struktur umum Lombok di sebelah
utara merupakan zone volkanis dengan volkanik aktif Rinjani (zone Solo), dataran rendah
Mataram (subzone Blitar). Diselatan berupa pegunungan selatan dengan materi kapur Tertier
dan breksi volkanis.Bali dipisahkan oleh selat Bali terhadap Jawa. Zone di Bali sama
denganJawa. Bagian utara merupakan bagian terluas terdiri dari volkan-volkan. Kuarter yang
masih aktif, menunjukkan kelanjutan kompleks volkan muda di Jawa. DataranDenpasar yang
membentang pada kaki selatan volkan termasuk sub zone Blitar diJawa. Dataran ini
dihubungkan oleh tanah genting yang menyempit dengan bukit- bukit kapur Tertier Ulu Watu
(213 m) yang dapat dibandingkan dengan Semenanjung Blambangan. Pulau Nusa Panida
(529 m) antara Bali dan Lombok juga terdiri dari kapur Tertier ini. Fisiografi Sumbawa yang
khas adalah adanya depresi yang memisahkan geantiklinal menjadi beberapa bagian,
diantaranya berupa teluk di bagian timur.Teluk tersebut dipisahkan dari laut oleh pulau Mojo
yang memberikan sifat khas dari depresi antar pegunungan pada puncak geantiklinal. Sisi

utara ditumbuhi oleh beberapa volkan muda. Volkan Ngenges, Tambora dan Soromandi
menghasilkan batuan leucit. Teluk Saleh merupakan sebuah depressi terpencil dari zone
Solo.Pulau Flores dipisahkan dari Sumba oleh selat Sape. Komodo dan Rinca termasuk ke
dalam puncak geantiklinal Flores Tengah, yang terdiri dari batuanvolkanis lebih tua (Tertier)
dan intrusi magmatis yang dapat dibandingkan dengan Pegunungan Selatan Jawa. Gununggunung yang lebih muda muncul di sepanjang pantai selatan Flores Barat. Di Flores Timur
geantiklinal itu berupa sumbu yangtenggelam sehingga batuan volkanis yang lebih tua dan
intrusi granodiorit tidak begitu banyak, serta hanya terdapat volkan muda yang muncul
dibagian puncaknya.Geantiklinal itu bersambung disepanjang Solor, Adonara, Lomblen dan
Pantar,dimana

pulau-pulau

tersebut

terdiri

dari

volkan

yang

aktif.

Sumbu

itu

kemudianmelalui Alor, Kambing, Wetar dan Romang. Di bagian ini busur dalam tidak
memiliki volkan aktif. Pulau-pulau tersebut tersusun dari endapan volkanis Tertier akhir yang
sebagian terdapat di bawah permukaan laut.

c) Palung Antara dengan Sumba


Palung ini berada di antara busur dalam volkanis Jawa-Bali-Lombok dan punggungan dasar
laut sebelah selatan Jawa. Bagian terdalam terdapat di selatan Lombok, bercabang dua ke
arah timur menjadi dua cabang yaitu sebelah utara dan selatan Sumba. Cabang-cabang ini
merupakan penghubung antara palung sebelah selatan Jawa dan Basin Sawu antara Flores
timur dan Roti. Lereng yang curam pada Wetar dan basin Sawu serta dasar laut yang datar
menunjukkan adanya penurunan permukaan bumi. Sedangkan ujung timur dan baratnya
dibatasi oleh pengangkatan seperti sembul (horst) di Kisar dan Sumba. Kedua pulau tersebut
secara morfologi termasuk zona palung antara.

d) Busur Luar
Pulau-pulau di Nusa Tenggara yang termasuk busur luar adalah: Dana, Raijua, Sawu, Roti,
Seman dan Timor. Punggungan dasar laut dari selatan Jawa muncul sampai 1200 m dibawah
permukaan laut, selanjutnya turun ke arah timur sampai 4000 m. Palung antara tersebut
sebagian terangkat. Selanjutnya sumbu geantiklinal itu naik lagi sampai ke pulau-pulau
Sawu, Dana, Raijua, dan Sawu. Pulau sawu mempunyai terumbu karang yang tingginya 300
m dpl danmengelilingi pulau ini yang tersusun dari batuan pre-tertier. Punggungan danaRaijua-Sawu serong terhadap punggungan Roti-Timor, dari tempat itu dipisahkan oleh selat

Daong. Pulau Roti tersusun dari sedimen terlipat kuat dan tertutup oleh batu karang kuater
yang tingginya 430 m dpl. Timor merupakan hasil geantiklinalyang lebar. Disamping itu
terdapat depresi memanjang di puncaknya, melalui Teluk Kupang sampai perbatasan Timor
Leste dan berakhir di muara Sungai Lois.

e) Palung Depan
Pada wilayah antara Pulau Chrismast dan punggungan bawah laut di selatan Jawa terdapat
cekungan dalam utama yang membujur arah timur-barat, kedalamannya 7450 m. Palung
depan Jawa dari sistem pegunungan Sunda itu membentang ke arah timur. Sampai di Sumba
kedalamannya berkurang dan di sebelah selatan Sawu melengkung ke timur laut sejajar
dengan Timor. Sampai di pulau Roti dipisahkan oleh punggungan (1940 m) terhadap palung
Timor. Palung di selatan Jawa itu di bagian selatan dibatasi oleh pengangkatan dasar laut
yang tidak jelas batasnya melalui Pulau Chrismast menuju dasar laut yang dalamnya 30004000 m. Bagian timur palung Timor ini dibatasi oleh dangkalan Australia atau dangkalan
Sahul.

Anda mungkin juga menyukai