Oleh :
ILHAMDI (1106056964)
Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Anthony Reid, Asia Tenggara Dalam Kurun Waktu Niaga 1450-1680, jilid 2 :
Jaringan Perdangangan Global, cet. 2, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2011.
Hal. 169-171.
2
Nama ini berubah dari sebelumnya Sarekat Dagang Islam kemudian menjadi
Sarekat Islam tahun 1912 di Solo.
Universitas Indonesia
permasalahan seputar lahan/tanah partikelir hampir selalu menjadi kajian dalam tubuh
SI hingga dalam kongres SI sekalipun.3
Sesuai namanya, SI memiliki corak Islam dalam gerakannya sehingga
mendapat sambutan dari sebagian besar masyarakat Hindia Belanda karena mayoritas
adalah muslim. Keanggotaan SI melibatkan masyarakat secara luas sehingga tidak
terbatas oleh tingkat pendidikan, profesi, golongan, suku, bahkan geografis sekalipun.
Anggota SI menjadi lebih dari dua puluh kali lipat dalam tempo empat tahun awal
dan membawa perubahan untuk rakyat kecil walaupun mendapat banyak tantangan
dari pemerintah.4 Tentu saja SI mendapat dukungan dari banyak muslim berbagai
latar belakang organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada pada saat itu seperti
Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan sebagainya. Hal ini menjadi bukti
bahwa SI mampu mendapatkan suara hampir seluruh ormas Islam yang ada saat itu.
Tantangan utama SI adalah tantangan politik yang pemerintahan berusaha
mengekang setiap kepentingan SI. Pemerintah memiliki pejabat-pejabat (Ambtenaar)
yang berhubungan langsung dan terlibat dalam perkembangan SI. Seperti halnya
pengajuan SI sebagai lembaga national tidak sepenuhnya berhasil sesuai dengan
keinginan pihak SI. SI memiliki kepengurusan inti yang disebut dengan Central
Sarekat Islam (CSI) namun pemerintah memberikan status hukum SI terdiri dari SI
lokal atau tidak dalam bentuk organisasi national tetapi hanya organisasi terbatas
wilayah setingkat kabupaten. 5
Keterlibatan SI tidak hanya terbatas pada kawasan Hindia Belanda tetapi juga
international. Berakhirnya kekhilafahan di Turki menjadi arti penting bagi SI untuk
menegakannya kembali pemerintahan Islam bersama bangsa-bangsa Arab di Timur
Tengah. Beberapa konferensi khilafah pernah diadakan di Hindia Belanda oleh SI dan
SI juga terlibat dalam konferensi khilafah di Mesir dan Mekah, namun gerakan ini
3
Aris Santoso, Kongres Central Sarekat Islam Pertama dan Kedua, Jakarta, skripsi,
Universitas Indonesia, 1988. Hal. 44-47
4
Tempo, Induk Semang Para Pejuang, ed. 15-21 Agustus 2011, Jakarta. Hal. 2325.
5
Aris Santoso, Ibid., hal. 4
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
menerapkan syariat dan mendirikan khilafah Islamiyah. Pendirian Hizbut Tahrir oleh
Taqiyuddin An-Nabhani pada tahun 1953 terpusat di Yordania. Sejak itu pemikiran
politik Hizbut Tahrir menyebar keseluruh dunia hingga sampai ke Indonesia.
Berakhirnya pemerintahan Orde Baru menjadi peluang bagi perubahan dalam
dinamika sosial politik bangsa Indonesia. Perubahan awal yang dapat dirasakan
adalah terdapatnya keanekaragaman pandangan berpolitik dan berkembangnya
paham-paham yang menambah khazanah dalam pemikiran politik. Beberapa
organisasi kembali tumbuh dan berdiri secara terang-terangan, begitu juga pemikiran
politik yang dibawa oleh Hizbut Tahrir.
Sekian lama berlalu perpolitikan Indonesia, 28 Mei 2006 berdiri Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) sebagai cabang dari Hizbut Tahrir international. Pemikiran Hizbut
Tahrir mulai berkembang menjadi organisasi publik yang diakui secara legal sebagai
organisasi masyarakat. Sebagai organisasi masyarakat HTI tidak lepas dari kegiatan
politik seperti menyuarakan pemikiran-pemikiran politiknya. Politik menjadi
aktivitasnya dan pemikiran politik Islam menjadi ideologinya.
Hizbut Tahrir memiliki model sistem pemerintahan yang dijadikan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan negara saat ini. Model sistem pemerintahan
khilafah islamiyah atau sistem pemerintahan yang pernah dicontohkan Rasulullah
adalah sistem pemerintahan yang diinginkan oleh Hizbut Tahrir untuk diterapkan
kembali. Sistem ini pernah diterapkan pada masa rasulullah Muhammad saw dan
kemudian dihapuskan karena pengaruh dari pemikiran barat tepatnya pada masa
kepemimpinan Kemal Pasha, presiden pemerintahan Islam pada tahun 1926 di Turki.
Pendirian sistem pemerintahan Islam dipandang wajib hukumnya oleh Hizbut
Tahrir dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk berserikat membela syariat
Islam. Landasan hukum menegakan syariat Islam terdapat pada surah Ali Imran ayat
104 yang ditafsirkan umat muslim wajib berserikat dalam menyampaikan syariat
Islam.
Universitas Indonesia
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan sedikit penjelasan yang terdapat dalam latar belakang, pada
periode awal memasuki abad 21 muncul gerakan Islam dalam politik hampir
memiliki kemiripan dengan gerakan Islam modern sebelum kemerdekaan. Rancangan
8
Nur Hanifah, Pergerakan Hizbut Tahrir Indonesia : Studi Kasus Aktivitas HTI di
Institute Pertanian Bogor (IPB), Depok, 2007, Skripsi, Universitas Indonesia. Hal.
1-2.
9
Surat Keterangan Kementerian Dalam Negeri RI No : 44.D.III.2/6/2006
Universitas Indonesia
proposal skripsi ini mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana
terbentuknya Hizbut Tahrir Indonesia. Untuk mempermudah penelitian ini, akan
diajukan beberapa pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Bagaimana awal kedatangan pemikiran Hizbut Tahrir di Indonesia.
2. Bagaimana perubahan dinamika aktivitas Hizbut Tahrir di Indonesia pada
masa Orde Baru dan sesudahnya.
3. Bagaimana proses pembentukan Hizbut Tahrir Indonesia tahun 2006.
1. 4 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai sejarah pergerakan Islam di Indonesia pada abad 21
sudah pernah dilakukan oleh Muhammad Nur Hanifah, Zaki Mubarok, dan
Kurniawan Abdullah baik dalam bentuk skripsi maupun tesis. Penulisan dari
penelitian skripsi maupun tesis sebelumnya tidak mendalam tentang Sejarah HTI.
Pergerakan HTI dalam tulisan-tulisan tersebut tidak tergambar terbentuknya HTI atau
bagaimana pembentukannya.
Nur Hanifah dalam skripsinya berjudul Pergerakan Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) : Studi Kasus Aktifitas HTI di Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan
tentang pergerakan awal HTI di kampus IPB. Penelitian ini memberi gambaran
aktivitas dakwah HTI di kampus melalui orang yang membawa pemikiran politik HTI
10
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
1. 5 Tujuan Penulisan
Penelitian ini memiliki empat tujuan yaitu Menjelaskan bagaimana suatu
pemikiran pembaharu Islam dalam politk memasuk dan berkembang di Indonesia.
Kedua, untuk menjelaskan bagaimana aktivitas penyebaran pemikiran politik Islam
Hizbut Tahrir di Indonesia pada masa orde baru. Ketiga, untuk menjelaskan
bagaimana proses terbentuknya HTI secara legal oleh pemerintah.
Satu sisi penulis melihat bahwa terbuka luasnya kesempatan bagi penulis
untuk melakukan penelitian mengenai sejarah terbentuknya Hizbut Tahrir Indonesia.
Tema ini merupakan tema yang terbaru dari tema-tema sejarah sebelumnya tentang
HTI hanya saja kurang mendalam terkait proses pendirian oraganisasi ini. Karena
langsung mengena pada sejarah kontemporer yang belum lama terjadi, penulis harap
dengan adanya penelitian ini dapat membuka ruang masyarakat untuk berfikir secara
jernih dan obyektif terhadap gerakan politik Islam HTI.
1. 6 Metode Penulisan
Metode penelitian digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode
sejarah. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1. Heuristik atau mengumpulkan data merupakan pengupulan data yang bisa
dijadikan sumber dari penelitian. Data yang diambil baik primer atau sekunder
yang didapat dari koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI),
koleksi pribadi, Perpustakaan UI, dan Perpustakaan Fisip UI. Sumber primer
di dapat dari PNRI dalam bentuk media cetak Koran yang terbit pada tahun
terkait.
Sumber lain dengan wawancara dengan tokoh-tokoh terkait atau pelaku
sejarah. Sumber sekunder juga akan digunakan untuk menunjang data dan
mendapatkan verifikasi dari informasi yang didapat. Sumber-sumber sekunder
itu dapat diperoleh dari berbagai lokasi seperti perpus UI, perpus nasional, dan
Universitas Indonesia
10
koleksi buku penerbit khilafah press. Sumber akan ditambah atau di-compare
dengan data dari artikel majalah, buletin, atau selebaran.
2. Penulis melakukan kritik sumber baik secara internal dan eksternal untuk
mendapatkan rangkaian data dalam penulisan sejarah. Data primer tersebut
diinterpretasikan untuk membentuk fakta sejarah sebagai tahap akhir dari
penulisan sejarah.
3. Penulis melakukan tahap interpretasi setelah melalui tahap kritik sumber
primer. Kemudian diberikan pemaknaan oleh penulis agar dapat memahami
peristiwa yang terkandung dalam sumber tersebut. Pemaknaan diberikan
bedasarkan sumber yang ditemukan.
4. Historiografi adalah tahap selanjutnya dalam dan menjadi tahap akhir dalam
metode sejarah yaitu tahap penulisan sebuah peristiwa menjadi karya sejarah.
Sistem
penulisan
yang
digunakan
adalah
analitis
deskriptif
yang
mengungkapkan peristiwa dalam gerakan dakwah HTI yang dilihat dari peristiwa
panjang mulai dari gagasan atau gerakan awal hingga berdirinya HTI secara resmi.
1. 7 Sistematika Penulisan
Agar dapat memahami permasalahan di awal, maka skripsi ini membahasnya
dalam lima bab. Adapun pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut.
Bab I menjelaskan Secara general bab ini membahas terkait dengan sejarah
pemikiran politik Islam dan gerakannya pada masa Hindia Belanda latar belakang
masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tinjauan pustaka, tujuan penulisan, metode
penelitian, sumber sejarah, dan sistematika penulisan.
Bab II berisi sejarah Hizbut Tahrir secara singkat dengan memaparkan secara
deskriptif perjalanan organisasi Hizbut tahrir. Menjelaskan Hizbut Tahrir untuk
mengetahui
profil
serta
latar
belakang
berdirinya
organisasi
ini.
Pada
Universitas Indonesia
11
Universitas Indonesia
12
Daftar Pustaka
An-Nabhani, Taqqiyudin, Mafahim Hizbut Tahrir, Diterjemah oleh Abdullah.
Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2001.
An-Nabhani, Taqiyuddin, Membentuk Partai Politik, Diterjemah oleh Abdullah.
Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2001.
Universitas Indonesia
13
Anonim, mengenal Hizbut Tahrir, partai politk Islam Ideologis. Diterjemahkan oleh
Abu Afif. Bogor : Pustaka Thariqul Izzah, 2002.
Anonim, Khilafah dan Jejak Islam : Kesultanan Islam Nusantara, Bogor, Pustaka
Thariqul Izzah, 2011.
Anonim, Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, Bogor, Pustaka Thariqul Izzah, 1989.
Anthony Reid, Asia Tenggara Dalam Kurun Waktu Niaga 1450-1680, jilid 2 :
Jaringan Perdangangan Global, cet. 2, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2011
Ar-Rais, Dhiya ad-Din, Islam dan Khilafah kritik terhadap Buku Khilafah dan
Pemerintah dalam Islam, Ali Abdur Raziq, Diterjemahkan oleh Afif Muhammad,
Bandung, Penerbit Pustaka, 1985.
Ghoschalk, Louis, Mengerti Sejarah, Jakarta Yayasan Penerbit UI, 1975.
Hizbut Tahrir, Menegakan Syariat Islam. Jakarta : HTI Press. 2002.
Mardjono Hartono, Politik Indonesia Tahun 1996-2003, Jakarta, Gema Insani Press,
1996.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: BENTANG, 2005.
Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1901-1942. Jakarta: LP3ES, 1996.
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto Nugroho. (2010). Sejarah
Nasional Indonesia jilid VI. Ed. Rev. Jakarta: Balai Pustaka.
Kompas, Suara Pembaharu, Sinar Harapan tahun 1997-2006
Majalah salibi, Tempo, Gatra, Saksi
Terbitan Resmi HT
Universitas Indonesia
14
Sumber Wawancara
Muhammad Al Khathtath (Amir DPD I HTI 2000an)
Muhammad Abdul Hafidz (Aktivis 1997)
Rokhmat S Labib (Amir DPD I HTI 2014)
Ismail Yusanto (jubir HTI)
Website
http://hizbut-tahrir.or.id/
http://www.isna.net/
http://www.kemenag.go.id/
http://www.hizb-ut-tahrir.org/
http://www.hizb-ut-tahrir.info/
Universitas Indonesia