Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

Kegiatan Pembangunan Hotel Nyaman Selalu


Kecamatan Gunung Pati
Kota Semarang
Oleh :
Windy Indra Ardiansyah
K2D 005 295
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2008
KATA PENGANTAR
Guna mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang tinggi diperlukan suatu
program pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan. Pengelolaan
lingkungan ini dimaksudkan untuk menekan dampak negative dan
mengembangkan dampak positif.
Rencana pengelolaan lingkungan ini merupakan tindak lanjut dari Analisis
Dampak Lingkungan Pembangunan Hotel, Oleh PT. Nyaman Selalu.
Rencanan Pengelolaan lingkungan ini disusun berdasarkan pedoman
penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup yang tertuang dalam
perarutaran pemerintah yang berlaku tentang Analisis Dampak
Lingkungan Dan Pedoman Umum Penyusunan Analisis Dampak
Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Salah satu bidang kegiatan yang memiliki peran strategis dalam
pembangunan adalah kegiatan pembangunan pariwisata. Salah satu
prioritas pembangunan ekonomi Kota Semarang adalah penyediaan
fasilitas yang dapat menunjang kelancaran kegiatan pariwisata yaitu
fasilitas
penginapan
(hotel)
.
Hotel Nyaman Selalu didirikan oleh PT Nyaman Selalu guna memenuhi
tuntutan kebutuhan masyarakat akan fasilitas penunjang sebagai pusat
pariwisata
Hotel
berbintang
5
di
Kota
Semarang.

Dari hasil evaluasi dampak penting pada Analisis Dampak Lingkungan


Hidup, dapat diidentifikasi adanya beberapa dampak penting yang
diperkirakan akan terjadi akibat kegiatan pembangunan dan operasional
Hotel Nyaman Selalu di Semarang. Adanya dampak penting tersebut
perlu dilakukan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) yang
berisikan langkah-langkah atau tindakan yang dilakukan untuk
mengantisipasi dan menanggulangi dampak lingkungan yang kurang
menguntungkan maupun mengembangkan dampak yang menguntungkan
dari pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu di Semarang.
1.2.TUJUAN
DAN
KEGUNAAN
1.2.1.Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu di Semarang ini
adalah:
a. Untuk merumuskan upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang akan
dilakukan pemrakarsa (PT Nyaman Selalu) sehubungan dengan kegiatan
pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu di Semarang.
b. Untuk merumuskan tindakan pencegahan dan pengendalian dampak
negatif penting dan memaksimalkan dampak yang menguntungkan dari
penting kegiatan pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu di
Semarang,
1.2.2.Kegunaan
Kegunaan Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu di Semarang ini
adalah:
a. Sebagai pedoman bagi pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dalam pembangunan dan
operasional
Hotel
Nyaman
Selalu
di
Kota
Semarang.
b. Sebagai masukan bagi instansi pengawas dalam mengevaluasi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) yang dilakukan dalam
pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu Kota Semarang oleh
pemrakarsa
PT
Nyaman
Selalu.
1.3.KEBIJAKAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
HIDUP
Kebijakan pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan meliputi
Kebijakan Nasional secara umum, Kebijakan pembangunan lingkungan
hidup di Propinsi Jawa Tengah serta Kebijakan Pembangunan Lingkungan
Hidup di Kota Semarang maupun kebijakan pembangunan PT Nyaman
Selalu selaku pemrakarsa.
1.3.1.Kebijakan
Pengelolaan
Lingkungan
Kebijakan Lingkungan Hidup didasarkan pada

Hidup
Nasional
pemikiran-pemikiran

sebagai
berikut
:
a.Pembangunan bertujuan meningkatkan kualitas hidup rakyat. Proses
pembangunan di satu pihak menghadapi masalah jumlah penduduk yang
besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, sedangkan di sisi lain
sumber daya alam yang tersedia terbatas, sehingga kegiatan
pembangunan dan jumlah penduduk yang meningkat menimbulkan
tekanan
terhadap
sumber
daya
alam.
b.Pendayagunaan sumber daya alam harus disertai dengan upaya untuk
melestarikan lingkungan hidup yang serasi dan seimbang guna
menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang
berkelanjutan
mempunyai
makna
sebagai
berikut
:
1)Proses pembangunan harus dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi
generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang
untuk
memenuhi
kebutuhan
dan
aspirasinya.
2)Timbulnya kesadaran dan berbagai kendala pembangunan yang
ditentukan oleh penerapan teknologi dan organisasi sosial tanpa batas.
3)Proses pembangunan dengan kebijakan fiskal, moneter, perbankan,
investasi, perdagangan, pertanian, perindustri dan perdagangan, energi,
pekerjaan umum, transmigrasi, dan sektor lainnya diarahkan untuk
menunjang pola pembangunan yang berkelanjutan yang di topang oleh
kehidupan ekonomi, sosial dan ekologi yang sehat. Untuk hal tersebut
diperlukan kesadaran dalam melakukan eksploitasi sumber daya alam,
arah investasi, orientasi pengembangan teknologi dan perubahan
institusi.
1.3.2.Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Tengah
Strategi pengelolaan lingkungan hidup di Propinsi Jawa Tengah ditempuh
dengan pendekatan perencanaan pembangunan secara holistic yang
memungkinkan kebijakan-kebijakan secara terpadu, baik dari proses
perencanaan sampai ke pengelolaan. Prinsip ini ditetapkan pola dasar
pembangunan daerah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Daerah
(RUTRD) dengan mempertimbangkan segi-segi konservasi, pemulihan
terhadap kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup sesuai dengan
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu strategi kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Tengah ditempatkan pada prioritas
utama, disamping bidang kependudukan dan ketenagakerjaan.
a.Beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan hidup tersebut meliputi :
Perencanaan pembangunan harus mempertimbangkan kemampuan daya
dukung lingkungan yang berasal dari sumber daya alam yang tersedia.
Keseimbangan antar daerah dilakukan dengan pembagian wilayah atas
dasar rencana tata ruang wilayah atau pola pembangunan.
b.Pola perencanaan dan pemantapan harus disertai dengan peluang

keberhasilan atas penggunaan ruang yang majemuk dan beragam.


c.Kemampuan mendayagunakan potensi sumber daya harus dilakukan
dengan telah memperhitungkan secara matang konsentrasi peruntukan
wilayah
dan
membagi
ke
dalam
wilayah
pengembangan.
d.Mendayagunakan kemampuan teknologi, masukan dari luar untuk
meningkatkan
kesejahteraan
dan
pertumbuhan
ekonomi.
e.Ketersediaan dan kesempatan ruang yang semakin langka, saling
ketergantungan, pengaruh timbal balik ini memerlukan pertimbangan
tuntutan
ikatan
sosial
antar
penghuni
ruang.
Dalam rangka upaya pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Tengah,
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan
kebijaksanaan pengendalian pencemaran terhadap lingkungan hidup yang
tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No.1 Tahun 1990
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Propinsi Dati I Jawa Tengah.
1.3.3.Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Semarang
Strategi kebijakan pembangunan di Kota Semarang pada prinsipnya
mengacu pada strategi kebijaksanaan pembangunan Propinsi Jawa
Tengah dan Perda No.5 Tahun 2004 tentang RTRW Kota Semarang Tahun
2000
s/d
2010
dan
berdasarkan
Perda No. 6 Tahun 2004 tentang RDTRK Kota Semarang BWK I
Kecamatan Gunung Pati, Semarang Timur dan Semarang Selatan lokasi
pembangunan Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang mempunyai
fungsi
sebagai
daerah
campuran
perdagangan
dan
jasa.
Dengan demikian pembangunan Hotel Nyaman Selalu diperkirakan akan
dapat menimbulkan dampak yang menguntungkan maupun yang kurang
diinginkan, sehingga diperlukan pengelolaan secara bijaksana sebagai
berikut
:
a.Pengelolaan sumber daya sebagai akibat kegiatan perlu direncanakan
sesuai
dengan
daya
dukung
lingkungannya.
b.Kegiatan pembangunan yang memiliki kecenderungan menimbulkan
dampak-dampak
yang
kurang
diinginkan
terhadap
lingkungan
dikendalikan melalui penerapan hasil studi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) sebagai bagian dari usaha pengelolaan
lingkungan dalam mendukung proses perencanaan proyek. Dengan
demikian dapat diperkirakan dampak yang menguntungkan maupun yang
kurang diinginkan dari kegiatan usaha terhadap lingkungan. Sehingga
dapat disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang dapat
dipergunakan untuk mengendalikan dampak yang kurang diinginkan dan
meningkatkan
dampak
yang
menguntungkan.
Untuk mengontrol keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan
diterapkan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang berfungsi untuk

memantau apakah dampak-dampak akibat kegiatan dapat terkendali atau


tidak.
c.Pengelolaan lingkungan hidup juga memerlukan adanya pengembangan
peran
serta
masyarakat,
kelembagaan,
ketenagakerjaan
dan
pengembangan hukum lingkungan. Dan hal-hal tersebut diatas sangat
diharapkan dapat dihasilkan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
1.3.4.Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Hotel Nyaman Selalu
Strategi kebijakan pembangunan Hotel Nyaman Selalu pada prinsipnya
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku berkaitan
dengan pengelolaan lingkungan hidup serta Perda No.5 Tahun 2004
tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2000 s/d 2010 dan berdasarkan
Perda No. 6 Tahun 2004 tentang RDTRK Kota Semarang BWK I
Kecamatan Gunung Pati, Semarang Timur dan Semarang Selatan.
Demikian pula operasional dari pihak Hotel Nyaman Selalu bergantung
dari pelayanan, kenyamanan dan keamanan lingkungan sehingga di buat
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta bersedia
bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan
Pemantauan Lingkungan dengan berpedoman pada Dokumen ANDAL,
RKL dan RPL yang telah dimiliki sesuai kemampuan PT Nyaman
Selaluselaku manajemen pengelola Hotel Nyaman Selalu.
BAB II
PENDEKATAN PENGLOLAAN
2.1.PENDEKATAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Sistem pengelolaan lingkungan adalah suatu kesatuan tindakan terpadu
dari berbagai komponen yang ditujukan untuk menangani dampak
penting yang terjadi. Tindakan tersebut berupa upaya terpadu dalam
pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, dan
pengembangan lingkungan hidup. Wujud usaha terpadu tersebut adalah
menentukan tindakan atau teknologi yang tepat dan efektif, yang
pilihannya dapat dilakukan dengan mengenali metoda atau teknologi
yang tersedia serta mempertimbangkan kelemahan dan kebaikan atas
penerapan-penerapan
metoda
atau
teknologi
tersebut.
Berbagai perangkat yang akan dipakai untuk mengelola lingkungan
antara
lain:
a. Perangkat preventif, didasarkan atas upaya untuk mencegah
semaksimal mungkin timbulnya dampak dengan mengenali secara dini
kemungkinan dampak yang akan timbul, sehingga perencanaan

pencegahan dan atau penanggulangannya dapat segera disiapkan sedini


mungkin.
b. Perangkat represif, didasarkan atas penanggulangan dampak yang
telah atau diperkirakan akan terjadi karena keterbatasan teknologi dan
kemampuan manusia. Upaya ini dilakukan melalui pemantauan terhadap
komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas air, kualitas
udara, dan sebagainya. Apabila dari hasil pemantauan tersebut terdeteksi
adanya perubahan komponen lingkungan, maka dicoba untuk menelusuri
penyebab atau sumber dampaknya, dikaji pengaruhnya serta diupayakan
menurunkan beban pencemaran atau menanggulangi akibat negatif yang
ditimbulkan.
c. Perangkat insentif, didasarkan atas upaya mempertemukan
kepentingan usaha dengan pihak lain yang terkait. Pemrakarsa akan
selalu berupaya memperhatikan pihak lain yang menerima dampak.
Perangkat pengelolaan lingkungan tersebut diperlukan, baik dalam
lingkungan unit kegiatan maupun lingkup daerah. Dalam aplikasinya
ketiga perangkat tersebut dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yakni
pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi, dan pendekatan institusi.
2.2.1.Pendekatan
Teknologi
Pengelolaan lingkungan hidup dapat ditempuh dengan cara-cara teknologi
untuk menangani dampak lingkungan, pencegahan dan penanggulangan
dampak negatif serta mengembangkan dampak positif dengan
pendekatan teknologi yang dapat digunakan dalam pengelolaan dampak
lingkungan di pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu adalah
sebagai
berikut
:
Penghijauan
lingkungan
dalam
hotel
Penyediaan fasilitas pemadam kebakaran (Hydrant, APAR, Tabung, Alarm,
Springkler,dsb)
Pengolahan
air
bersih
dengan
filtrasi
dan
reverse
osmosis
Recyle
air
kolam
renang
Pengolahan air limbah menggunakan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)
sehingga
buangan
air
limbah
sesuai
BMLC
Pembuatan
dan
penggunaan
sumur
resapan
air
hujan
Minimalisasi jumlah/ volume limbah (reduce, sebisa mungkin reuse atau
recycle)
Pemasangan
peredam
suara
di
sumber-sumber
kebisingan
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas (lampu flashing, marka, tanda lalu
lintas) di dalam tapak proyek.

2.2.2.Pendekatan
Ekonomi
Dalam rangka menanggulangi dampak penting dari aspek sosial-ekonomi,
budaya, maka upaya-upaya yang dilakukan oleh pemrakarsa antara lain:
a. Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal sesuai dengan
keahlian
dan
ketrampilan
yang
dimiliki.
b.
Memprioritaskan
penyerapan
bahan
lokal.
2.2.3.Pendekatan
Institusi
a. Kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan.
b. Pengawasan dan pemantauan terhadap hasil pengelolaan lingkungan
oleh
instansi
yang
berwenang,
c Pelaporan hasil pengelolaan secara berkala kepada para pihak yang
berkepentingan.
d. Melakukan pengawasan dan inspeksi sebagai tindakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan secara insidental.
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dalam Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ini akan
diuraikan secara ringkas dan jelas rekomendasi tentang rencana
pengelolaan lingkungan hidup dari pembangunan dan operasional Hotel
NYaman Selalu Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. yang akan
disajikan menurut tahapan kegiatan (tahap pra-konstruksi, tahap
konstruksi, dan tahap operasional dan pemeliharaan) sebagai berikut :
3.1.Tahap
Pasca
Kontruksi
3.1.1.Sosial
Ekonomi
dan
Kebudayan
1)Komponen
Lingkungan
Yang
Terkena
Dampak
Pada tahap ini jenis dampak yang dinilai penting dan akan timbul adalah
persepsi masyarakat baik yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif
akan
pembangunan
hotel
nyaman
selalu,.
2)Sumber
Dampak
a)Survey
dan
Perizinan
Proses survey awal dan perizinan akan menimbulkan isu-isu positif
maupun negatif kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kelurahan dan
kecamatan gunung pati dimana hotel tersebut akan dibangun.
b)Sosilalisasi
Pada tahapan sosialisasi akan bnerdampak terhadap persepsi masyarakat
akan tujuan dari pembangunan hotel nyaman selalu di wilayah mereka,
hal ini berimbas pada presepsi positif yang kan terjadi bila proyek tersebit
menguntungkan dan negatif bila aspek kerugian yang di timbulkan cukup
besar.

3)Tolak
Ukur
Dampak
Adapun tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui besarnya dampak
yang terjadi adalah Intensitas keluhan dan protes masyarakat serta sikap
masyarakat terhadap rencana pembangunan proyek hotel nymana selalu
di
kecamatan
gunung
pati
ini.
4)Tujuan
Pengelolaan
Pengelolaan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan pra
konstruksi ini khususnya pada bidang sosial budaya ini diharapkan dapat
memperkecil ketidak sepahaman antara masyarakat dimana proyek
tersebuit
akan
di
bangun
dan
pemrakarsa
proyek.
5)Metode
Pengelolaan
Untuk mengurangi presepsi negatif terhadap pembangunan hotel nyaman
selalu yaitu dengan menginformasikan rencana kegiatan secara jelas
dan / atau mengkoordinasikan kegiatan dengan institusi terkait dan
Kelurahan dimana hotel tersebut akan dibangun. Dan penginformasian
tentang kesepakatan tentang kemungkinan pemberian ganti rugi kepada
warga sekitar akibat kegiatan proyek sesuai dengan polis asuransi yang
ada.
6)Lokasi
dan
Periode
Pengelolaan
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada masyarakat di sekitar tapak proyek
yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan pro
konstruksi
berlangsung
hingga
memasuki
tahap
konstruksi.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan dan pelakasanaan pengelolaan di bebankan pada pihak
manajemen
hotel
Nyaman
Selalu.
8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang.
3.2.Tahap
Kontruksi
3.2.1.Fisika
Kimia
1)Komponen
Lingkungan
Yang
Terkena
Dampak
a)Penurunan kualitas udara di lingkungan sekitar tapak proyek
b)Peningkatan kebisingan dan getaran di lingkungan sekitar tapak proyek
c)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian di lingkungan sekitar tapak
proyek
d)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan di lingkungan sekitar
tapak
proyek
e)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
f)Kerusakan bangunan di sekitar tapak proyek akibat getaran

g)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika
h)Timbulan sampah konstruksi dan sampah yang diakibatkan aktivitas
pekerja pada pekerjaan konstruksi
2)Sumber
Dampak
a)Penurunan
kualitas
udara
Penurunan kualitas udara disebabkan peningkatan partikel debu yang
bersumber dari Mobilisasi peralatan kerja, Pengadaan material,
Pembentukan dan pematangan lahan dan Kegiatan konstruksi bangunan.
b)Peningkatan
kebisingan
dan
getaran
Peningkatan kebisingan dan getaran bersumber dari Mobilisasi peralatan
kerja, Pengadaan material, Pembentukan dan pematangan lahan dan
Kegiatan
konstruksi
bangunan
hotel.
c)Terjadinya
peningakatan
kuantitas
air
larian
Meningkatnya debit air disekitar lahan proyek bersumber dari terbukanya
lahan
yang
digunakan
dalam
pembangunan
hotel.
d)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Menurunya kulaitas air bersumber dari terbukanya lahan yang tidak
tertutup oleh lahan pada saat pembuatan pondasi, galian tanah, dan
tercecernya
minyak,
oli
oleh
kendaraan
di
sekitar
poyek.
e)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
Keramian dan kepadatan lalun lintas bersumber dari mobilisasi alat berat
dan material serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat
konstruksi.
f)Kerusakan bangunan di sekitar tapak proyek akibat getaran
Tingginya volume kendaraan yang keluar masuk lahan proyek dan
pemasangan sheet pile serta Kegiatan Pemancangan menyebabkan
getaran yang tinggi sehingga dapata merusak bangunan disekitar proyek
g)Gangguan
estetika
dan
kenyamanan
Kenyamanan dan estetika wilayah proyek akan terganggu oleh adanya
Mobilisasi peralatan dan material Penyiapan dan pematangan lahan
pelaksanaan
pekerjaan
sipil.demobilisasi
peralatan
proyek.
h)Timbulan
sampah
konstruksi
Sampah disekitar tapak proyek akan meningkat yang berupa sisa-sisa
konstruksi bangunan.
3)Tolak
Ukur
a)Penurunan
kualitas
SK
Gub
Jateng
No.
b)Peningkatan
kebisingan
Kep-048/MENLH/11/1996
Kep-049/MENLH/11/1996

Tahun
dan

Dampak
udara
2001
getaran

c)Terjadinya
peningakatan
kuantitas
air
larian
Frekuensi
banjir
yang
terjadi
d)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI No.416/MENKES/PER/IX/1990
Peraturan
Pemerintah No.82 Tahun
2001
e)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
Kelancaran
lalu
lintas
f)Kerusakan
bangunan
Adanya
kerusakan
bangunan
di
sekitar
lokasi
proyek
g)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika.
Intensitas dan frekuensi aduan / keluhan, sikap masyarakat tentang
aktivitas
kegiatan
proyek
h)Timbulan
sampah
konstruksi
Timbulnya limbah padat/sampah pada lokasi proyek Kenyamanan dan
estetika
4)Tujuan
Pengelolaan
Pengelolaan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan
konstruksi ini khususnya pada bidang Fisik Kimia ini diharapkan dapat
memperkecil dampak negatif yang di dapat dan menyesuaikan dengan
ketetapan baku mutu yang terdapat dalam undang-undang.
5)Upaya
Pengelolaan
b)Penurunan
kualitas
udara
Pembuatan
pagar
pembatas
proyek
dengan
lingkungan
Pencucian
ban
kendaraan
setiap
keluar
dari
tapak
proyek
Pembersihan
dan
penyiraman
jalan
didepan
proyek
Pengaturan arus keluar masuk kendaraan proyek oleh petugas proyek
Pengaturan
jadwal
jam
kerja
proyek
c)Peningkatan
kebisingan
dan
getaran
Pengaturan arus keluar masuk kendaraan proyek oleh petugas proyek
Pengaturan
jadwal
jam
kerja
proyek
Pembuatan
landscape
disekeliling
tapak
proyek
Mengasuransikan
bangunan
disekitar
tapak
proyek
Pembuatan
pagar
pembatas
proyek
dengan
lingkungan
d)Terjadinya
peningakatan
kuantitas
air
larian
Pembuatan sumur resapan sesuai dengan design dan pompanisasi
e)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Pengaturan terjadinya air larian yang terjadi dengan menggunakan
pompanisasi
Pembuatan
sumur
resapan
air
hujan
f)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas

Pengaturan lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek oleh petugas


proyek
Pengaturan
jadwal
jam
kerja
proyek
Pemasangan
rambu
lalu
lintas
di
tapak
proyek
Pengecoran
sebaiknya
dilakukan
pada
malam
hari
g)Kerusakan
bangunan
akibat
getaran
Mengurangi terjadinya kerusakan bangunan akibat getaran yang
ditimbulkan pada saat konstruksi dengan menggunakan hydraulic
hammer
pada
pemasangan
sheet
pile
dan
pemancangan.
Memperbaiki kerusakan bangunan akibat getaran yang ditimbulkan pada
saat
konstruksi.
Bekerja sama dengan pihak asuransi untuk memperbaiki kerusakan
bangunan akibat getaran yang ditimbulkan pada saat konstruksi
h)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika
Dilakukan penyiraman di jalur jalan di depan proyek, pemeliharaan jalan
akses
masuk
tapak
proyek.
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas proyek di permukiman yang dilalui
kendaraan
proyek.
Pemasangan
jaring
selubung
pengaman
(safety
net)
Sebisa mungkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal
melakukan
pengelolaan
dampak
pada kegiatan yang berdampak pada kenyamanan dan estetika
(kebisingan).
i)Timbulan
sampah
konstruksi
Menyerahkan timbulan sampah kontruksi kepada pihak ketiga untuk
dimanfaatkan
kembali
Menyediakan
tempat
sampah
pada
lokasi
proyek.
Mengelola dengan mewadahi sampah yang ditimbulkan oleh pekerja
proyek
pada
tempat
sampah
yang
disediakan.
Mengeluarkan tempat sampah pada pagi dan sore hari agar bisa diangkut
oleh petugas pengumpul sampah
6)Lokasi
dan
Periode
Pengelolaan
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi
berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel
Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk
oleh pihak manajemen.

8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,
Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.
3.2.2.Sosial
Ekonomi
dan
Budaya
1)Komponen
Yang
Terkena
Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
yang
terkena
dampak
penting
:
a)Pertambahan
Penduduk
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
c)Persepsi
masyarakat
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
2)Sumber
Dampak
a)Pertambahan
Penduduk
Penyerapan tenaga kerja pada pembangunan proyek hotel menyebabkan
terjadinya arus mobilitas perpindahan penduduk pada wilayah sekitar
hotel.
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat secara tidak langsung berhubungan dengan
penyerapan tenaga kerja proyek pembangunan hotel dan pemenuhan
kebutuhan
para
pekerja
proyek.
c)Persepsi
masyarakat
Dampak terhadap presepsi masyarakat bersumber dari rekruitmen
tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja, serta perilaku pekerja seharihari.
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Perubahan nilai sosial budaya bersumber dari mobilitas tenaga kerja dan
interaksi antar tenaga kerja atau antara pekerja dengan masyatrakat
sehari-hari
selama
pembangunan
konstruksi
berlangsung.
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Dampak dari kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari aktivitas
alat berat, peletakan bahan-bahan bangunan dan kegiatan pembangunan
sarana-dan prasarana hotel.
3)Tolak
Ukur
Dampak
Dampak Terhadap komponen ketenagakerjaan diukur dengan jumlah
tenaga kerja yang terserap. Tolak ukur dampak terhadap pendapatan

adalah SK menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang Ketentuan Upah


minimum
Tenaga
Kerja.
Tolak ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah frekuensi
terjadinya kecelakaan kerja dan jumlah tenaga kerja dan warga sekitar
yang
mengalami
kecelakaan.
Tolak ukur dampak pada kegiatan perekonomian dan pendapatan diukur
dengan jumlah usaha formal dan informal yang ikut telibat dengan
kegiatan
proyek.
Sedangkan nilai tolak ukur yang digunakan dalam kehidupan kebudayaan
adalah adanya perubahan kebiasaan warga setempat dalam hal adat
istiadat.
4)Tujuan
Pengelolaan
a)Pertambahan
Penduduk
Pengelolaan
terhadap
pertambahan
penduduk
bertujuan
untuk
Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak
positif
antara
pemrakarsa
proyek
dengan
masyarakat
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pengelolaan terhadap Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan
pendapatan masyarakat bertujuan untuk Melibatkan peran serta
masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara
pemrakarsa proyek dengan masyarakat dan meningkatkan kegiatan
perekonomian
di
wilayah
hotel.
c)Persepsi
masyarakat
Pengelolaan terhadap Persepsi Masyarakat adalah untuk Meningkatakan
dampak
positif
proyek
bagi
masyarakat
sekitar
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Pengelolaan terhadap hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
adalah untuk Meningkatkan hubungan positif antara pemrakarsa proyek
dengan
masyarakat
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Pengelolaan
terhadap
dampak
terjadinya
gangguan
kesehatan
masyarakat dan pekerja proyek adalah untuk Menjaga kondisi kesehatan
pekerja proyek dan masyarakat.
5)Metode
Pengeloaan
a)Pertambahan
Penduduk
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak bertambahnya
penduduk
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kebutuhan tenaga kerja
sesuai
dengan
kebutuhan
proyek.
Sebisa mungkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal

Mengusahakan kerjasama dalam penyediaan tempat tinggal bagi pekerja


proyek
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak terjadinya
kesempatan
kerja,
dan
perekonomian
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kebutuhan tenaga kerja
sesuai
dengan
kebutuhan
proyek.
Sebisa mumgkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal
Mengusahakan kerjasama dalam penyediaan tempat tinggal bagi pekerja
proyek
c)Persepsi
masyarakat
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak persepsi masyarakat
sekitar
proyek,
dan
perekonomian
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kegiatan ke Kelurahan
Kembangsari
Penanganan apabila terjadi dampak dampak negatif secara bijaksana
dan
kooperatif
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak pola hubungan sosial
sekitar
proyek,
dan
perekonomian
adalah
:
Sosialisasi kegiatan secara berkala kepada masyarakat di sekitar proyek
Melakukan koordinasi dan komunikasi antara pemrakarsa dengan
masyarakat
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak gangguan kesehatan
pekerja dan masyarakat di sekitar proyek, dan perekonomian adalah :
Mengunakan alat pelindung diri pekerja (topi, masker, sarung tangan dan
sepatu
proyek).
Minimalisasi dampak terjadinya pencemaran udara, kebisingan, air dan
lingkungan disekitar proyek
6)Lokasi
dan
Periode
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi
berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel
Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk
oleh pihak manajemen.

8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,
Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.
3.2.3.Biologi
1)Komponen
Yang
Terkena
Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan biologi yang terkena
dampak
penting
adalah:
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
2)Sumber
Dampak
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis flora darat adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan
disekitar
proyek.
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis fauna darat adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan
disekitar proyek sehingga terjadinya gangguan siklus rantai makanan.
3)Tolak
Ukur
Dampak
Sebagai tolak ukur dampak yang terjadi pada komponen biologi adalah
melihat indeks keanekaragaman yang ada, dan nilai kemerataan dari
fauna dan flora darat yang terdapat di sana. Besarnya angka yang
ditunjukan dapat dijadikan acuan untuk proses pengelolaan dampak hotel
ini.
4)Tujuan
Pengelolaan
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya
yang terancam punah seperti ki-kuda dan pohon body, akibat dari
pembangunan
proyek.
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya
yang terancam punah, akibat dari pembangunan proyek.

5)Metode
Pengelolaan
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman flora darat di
sekitar proyek maka dilakukan perbaikan mutu/kualitas dengan cara
proses Penghijauan di sekitar tapak proyek khususnya spesies yamh
terancam
punah
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman fauna darat di
sekitar proyek maka dilakukan pemanfaatan satwa liar yang benilai
ekonomis umtuk di tangkarkan dan perbaikan lingkungan hidup mereka
6)Lokasi
dan
Periode
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi
berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel
Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk
oleh pihak manajemen.
8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,
Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.
3.3.Tahap
Operasi
3.3.1.Fisika
Kimia
1)Komponen
Lingkungan
Yang
Terkena
Dampak
a)Penurunan
kualitas
udara
di
lingkungan
sekitar
hotel
b)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan di lingkungan sekitar
hotel
c)Penurunan
kuantitas
air
permukaan
dan
air
tanah.
d)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
e)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika
f)Timbulan limbah padat dan cair
2)Sumber
Dampak
a)Penurunan
kualitas
udara
Penurunan kualitas udara disebabkan peningkatan partikel debu yang

bersumber
dari
peningkatan
lalu
lintas
disekitar
hotel.
b)Terjadinya penurunan kuantitas air
artesis
dan permukaan
Menurunya kuantitas air disebabkan proses operasional hotel dan sumur
bor
yang
ada
pada
hotel.
c)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Menurunya kulaitas air bersumber dari terbukanya lahan yang tidak
tertutup
dan
oleh
buangan
limbah
cair
hotel..
d)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
Keramian dan kepadatan lalun lintas bersumber dari mobilisasi yang
meningkat di sekitar hotel serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada
saat
operasional.
e)Gangguan
estetika
dan
kenyamanan
Kenyamanan dan estetika wilayah proyek akan terganggu oleh adanya
Mobilisasi peralatan dan material Penyiapan dan pematangan lahan
pelaksanaan
pekerjaan
sipil.demobilisasi
peralatan
proyek.
f)Timbulan
sampah
konstruksi
Sampah disekitar tapak proyek akan meningkat yang berupa sisa-dari
para pengunjung hotel dan masyarakat sekitar.
3)Tolak
Ukur
Dampak
a)Penurunan
kualitas
udara
SK
Gub
Jateng
No.
8
Tahun
2001
b)Terjadinya
penurunan
kuantitas
air
Frekuensi
banjir
yang
terjadi
c)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI No.416/MENKES/PER/IX/1990
Peraturan
Pemerintah No.82 Tahun
2001
d)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
Kelancaran
lalu
lintas
e)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika.
Intensitas dan frekuensi aduan / keluhan, sikap masyarakat tentang
aktivitas
kegiatan
proyek
f)Timbulan
Limbah
Padat
Timbulnya limbah padat/sampah pada lokasi proyek Kenyamanan dan
estetika
4)Tujuan
Pengelolaan
Pengelolaan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan operasi
ini khususnya pada bidang Fisik Kimia ini diharapkan dapat memperkecil
dampak negatif yang di dapat dan menyesuaikan dengan ketetapan baku
mutu yang terdapat dalam undang-undang.

5)Upaya
Pengelolaan
a)Penurunan
kualitas
udara
Pembersihan
dan
penyiraman
jalan
didepan
proyek
Pengaturan
arus
keluar
masuk
kendaraan
Pengaturan
jadwal
jam
kerja
proyek
b)Terjadinya
penurunan
kuantitas
air
Pembuatan sumur resapan sesuai dengan design dan pompanisasi
c)Penurunan
kualitas
air
bersih,
air
permukaan
Pengaturan terjadinya air larian yang terjadi dengan menggunakan
pompanisasi
Pembuatan
sumur
resapan
air
hujan
Pengoperasian
IPAL
d)Gangguan
kelancaran
lalu
lintas
Pengaturan lalu lintas keluar masuk kendaraan oleh petugas Pengaturan
jadwal
jam
kerja
Pemasangan
rambu
lalu
lintas
di
tapak
proyek
e)Gangguan
kenyamanan
dan
estetika
Dilakukan penyiraman di jalur jalan di depan proyek, pemeliharaan jalan
akses
masuk
tapak
proyek.
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas proyek di permukiman yang dilalui
kendaraan
proyek.
Sebisa mungkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal
melakukan pengelolaan dampak pada kegiatan yang berdampak pada
kenyamanan
dan
estetika
(kebisingan).
f)Timbulan
Limbah
Padat
Menyerahkan timbulan sampah kontruksi kepada pihak ketiga untuk
dimanfaatkan
kembali
Menyediakan
tempat
sampah
pada
lokasi
hotel
Mengelola dengan mewadahi sampah yang ditimbulkan oleh pekerja
proyek
pada
tempat
sampah
yang
disediakan.
Mengeluarkan tempat sampah pada pagi dan sore hari agar bisa diangkut
oleh petugas pengumpul sampah
6)Lokasi
dan
Periode
Pengelolaan
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya operasional hotel Nyaman selalu.
Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan operasional hotel
berlangsung.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan dan pengelolaanya di bebankan pada pihak
manajemen hotel Nyaman Selalu.

8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,
Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.
3.3.2.Sosial
Ekonomi
dan
Budaya
1)Komponen
Yang
Terkena
Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
yang
terkena
dampak
penting
:
a)Pertambahan
Penduduk
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
c)Persepsi
masyarakat
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
2)Sumber
Dampak
a)Pertambahan
Penduduk
Penyerapan tenaga kerja pada pembangunan proyek hotel menyebabkan
terjadinya arus mobilitas perpindahan penduduk pada wilayah sekitar
hotel.
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat secara tidak langsung berhubungan dengan
penyerapan
tenaga
kerja
hotel
c)Persepsi
masyarakat
Dampak terhadap presepsi masyarakat bersumber dari rekruitmen
tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja, serta perilaku pekerja seharihari.
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Perubahan nilai sosial budaya bersumber dari mobilitas tenaga kerja dan
interaksi antar tenaga kerja atau antara pekerja dengan masyatrakat
sehari-hari
selama
pembangunan
konstruksi
berlangsung.
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Dampak dari kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari aktivitas
alat berat, peletakan bahan-bahan bangunan dan kegiatan pembangunan
sarana-dan prasarana hotel.
3)Tolak
Ukur
Dampak
Dampak Terhadap komponen ketenagakerjaan diukur dengan jumlah
tenaga kerja yang terserap. Tolak ukur dampak terhadap pendapatan
adalah SK menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang Ketentuan Upah

minimum
Tenaga
Kerja.
Tolak ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah frekuensi
terjadinya kecelakaan kerja dan jumlah tenaga kerja dan warga sekitar
yang
mengalami
kecelakaan.
Tolak ukur dampak pada kegiatan perekonomian dan pendapatan diukur
dengan jumlah usaha formal dan informal yang ikut telibat dengan
kegiatan
proyek.
Sedangkan nilai tolak ukur yang digunakan dalam kehidupan kebudayaan
adalah adanya perubahan kebiasaan warga setempat dalam hal adat
istiadat.
4)Tujuan
Pengelolaan
a)Pertambahan
Penduduk
Pengelolaan
terhadap
pertambahan
penduduk
bertujuan
untuk
Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak
positif
antara
pemrakarsa
proyek
dengan
masyarakat
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pengelolaan terhadap Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan
pendapatan masyarakat bertujuan untuk Melibatkan peran serta
masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara
pemrakarsa proyek dengan masyarakat dan meningkatkan kegiatan
perekonomian
di
wilayah
hotel.
c)Persepsi
masyarakat
Pengelolaan terhadap Persepsi Masyarakat adalah untuk Meningkatakan
dampak
positif
proyek
bagi
masyarakat
sekitar
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Pengelolaan terhadap hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
adalah untuk Meningkatkan hubungan positif antara pemrakarsa proyek
dengan
masyarakat
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Pengelolaan
terhadap
dampak
terjadinya
gangguan
kesehatan
masyarakat dan pekerja proyek adalah untuk Menjaga kondisi kesehatan
pekerja proyek dan masyarakat.
5)Metode
Pengeloaan
a)Pertambahan
Penduduk
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak bertambahnya
penduduk
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kebutuhan tenaga kerja
sesuai
dengan
kebutuhan
hotel
Sebisa mungkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal
Mengusahakan kerjasama dalam penyediaan tempat tinggal bagi pekerja

hotel
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak terjadinya
kesempatan
kerja,
dan
perekonomian
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kebutuhan tenaga kerja
sesuai
dengan
kebutuhan
hotel
Sebisa mumgkin mengusahakan rekruitment tenaga kerja lokal
Mengusahakan kerjasama dalam penyediaan tempat tinggal bagi pekerja
hotel
c)Persepsi
masyarakat
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak persepsi masyarakat
sekitar
proyek,
dan
perekonomian
adalah
:
Menginformasikan dan / atau mengkoordinasikan kegiatan ke Kelurahan
Kembangsari
Penanganan apabila terjadi dampak dampak negatif secara bijaksana
dan
kooperatif
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak pola hubungan sosial
sekitar
proyek,
dan
perekonomian
adalah
:
Sosialisasi kegiatan secara berkala kepada masyarakat di sekitar proyek
Melakukan koordinasi dan komunikasi antara pemrakarsa dengan
masyarakat
e)Gangguan
kesehatan
masyarakat
dan
pekerja
proyek
Metode pengelolaan yang dilakukan untuk dampak gangguan kesehatan
pekerja dan masyarakat di sekitar proyek, dan perekonomian adalah :
Mengunakan alat pelindung diri pekerja (topi, masker, sarung tangan dan
sepatu
proyek).
Minimalisasi dampak terjadinya pencemaran udara, kebisingan, air dan
lingkungan disekitar proyek
6)Lokasi
dan
Periode
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama operasional hotel.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan dan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel
Nyaman Selalu.
8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada

BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,


Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.
3.3.3.Biologi
1)Komponen
Yang
Terkena
Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan biologi yang terkena
dampak
penting
adalah:
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
c)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
d)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
2)Sumber
Dampak
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis flora darat adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan
disekitar
proyek.
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis fauna darat adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan
disekitar proyek sehingga terjadinya gangguan siklus rantai makanan.
c)Perubahan
Kwantitas
Flora
Aquatik
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis flora aquatik adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas air tanah dan adanya proses pembuangan limbah cair
dari
proses
operasional
hotel
d)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Aquatik
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan
keanekaragaman jenis flora aquatik adalah berasal dari pengaruh
menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan
disekitar proyek
3)Tolak
Ukur
Dampak
Sebagai tolak ukur dampak yang terjadi pada komponen biologi adalah
melihat indeks keanekaragaman yang ada, dan nilai kemerataan dari
fauna dan flora darat yang terdapat di sana. Besarnya angka yang
ditunjukan dapat dijadikan acuan untuk proses pengelolaan dampak hotel
ini.

4)Tujuan
Pengelolaan
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya
yang terancam punah seperti ki-kuda dan pohon body, akibat dari
pembangunan proyek. Dan mencegah terjadinya kepunahan satwa dan
flora lainya yang berada di sekitar proyek.
5)Metode
Pengelolaan
a)Perubahan
Kwantitas
Flora
Darat
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman flora darat di
sekitar proyek maka dilakukan perbaikan mutu/kualitas dengan cara
proses Penghijauan di sekitar tapak proyek khususnya spesies yamh
terancam
punah
b)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Darat
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman fauna darat di
sekitar proyek maka dilakukan pemanfaatan satwa liar yang benilai
ekonomis umtuk di tangkarkan dan perbaikan lingkungan hidup mereka
c)Perubahan
Kwantitas
Fauna
Aquatik
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman fauna aquatik di
sekitar proyek maka dilakukan perbaikan kualitas buagan air limbah pada
lingkungan.
d)Perubahan
Kwantitas
Flora
Aquatik
Untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman fauna aquatik di
sekitar proyek maka dilakukan perbaikan kualitas buagan air limbah pada
lingkungan.
6)Lokasi
dan
Periode
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang
terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel
Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi
berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan
dan
Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel
Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk
oleh pihak manajemen.
8)Intitusi
Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya
adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada
BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang,
Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang
dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

Anda mungkin juga menyukai