PENDAHULUAN
Bahasa
merupakan
alat
komunikasi
dalam
berinteraksi
dengan
2
Rendahnya kemampuan menulis berdampak pada rendahnya nilai ratarata kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar
kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar. Hal ini menjadi petunjuk
adaya masalah sekaligus kesulitan belajar bagi peserta didik pada pelajaran
Bahasa Indonesia kemampuan menulis ringkasan teks. Masalah ini jika tidak
segera diatasi, dapat berdampak pada kemampuan memahami materi atau
konsep yang lain. Pada kelas VI Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari
tiga mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah berstandar provinsi
sehingga akan mempengaruhi terhadap kelulusan peserta didik. Rendahnya
hasil belajar yang dicapai peserta didik pada kompetensi kemampuan menulis
ringkasan teks. Hal ini disebabkan banyak faktor diantaranya adalah faktor guru.
Beberapa kesulitan peserta didik dalam menulis ringkasan teks adalah
kurangnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran,
sehingga peserta didik kurang tertarik dan termotivasi terhadap pembelajaran.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama kemampuan membuat ringkasan,
mestinya penggunaan media yang tepat merupakan syarat agar peserta didik
tertarik dan dapat memusatkan perhatiannya. Adapun salah satu media yang
sesuai untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah media audio.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) seberapa banyak
peningkatan kemampuan meringkas teks yang didengar melalui media audio
pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran
2016/2017? 2) bagaimana perubahan aktivitas belajar menulis ringkasan teks
yang didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02
Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017?
Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan
menulis ringkasan teks yang didengar melalui media audio pada peserta didik
kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. 2)
mendeskripsikan perubahan aktivitas belajar menulis ringkasan teks yang
didengar melalui media audio pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata
semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian
ini
dapat
dimanfaatkan
sebagai
acuan
guru
dalam
3
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Kemampuan
Kemampuan setiap peserta didik dalam menerima informasi dari guru berbedabeda yang merupakan karakter peserta didik dalam suatu kelas membawa kecakapan
tersendiri yang sangat unik. Adapun hakikat dari kemampuan atau abilities ialah bakat
yang melekat pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental
yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi, 2003:24).
Menurut Syafaruddin (dikutip Saguh Miliarto, 2015:34) kemampuan diartikan
sebagai melakukan tindakan melalui upaya yang sistematis dan rasional yang
berakumulasi menjadi suatu keterampilan sesorang yang menghasil kecerdasan
intelektual dan fisik melalui proses pengalaman, pendidikan dan latihan sehingga dapat
melakukan sesuatu itu lebih bermanfaat.
Dari pendapat yang diuraikan di atas peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan
adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang sistematis dan rasional
yang merupakan bawaan sejak lahir melalui proses pengalaman, pendidikan, latihan atau
praktik, dan digunakan untuk melakukan sesuatu.
Pengertian Menulis
Tarigan (1983) mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafis tersebut.
Sedangkan Robert Lodo (dalam Suriamiharja, 1996:1) mengatakan
bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan
suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang kemudian dapat dibaca oleh
orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya.
Dari pendapat yang diuraikan di atas peneliti menyimpulkan bahwa menulis
adalah melukiskan simbol-simbol grafis atau lambang-lambang yang menggambarkan
suatu bahasa yang dimengerti seseorang kemudian dapat dibaca orang lain.
Pengertian Meringkas
4
Dalam Gorys Keraf (1984:262) mengartikan ringkasan adalah suatu
cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
singkat .
Menurut Retno Winarni (2009:30) pengertian ringkasan adalah gagasan
tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena tidak menggunakan kata yang
mubazir dan berulang. Seluruh kata yang digunakan dalam kalimat dan
fungsinya.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan pengertian meringkas
adalah gagasan tertulis yang disajikan dalam bentuk karangan yang singkat dan
mewakili keseluruhan dari suatu teks.
Pengertian Media
Dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam mengenalkan dan
mempermudah dalam penyampaian materi dikenal dengan alat peraga. Namun
akhir-akhir ini istilah alat peraga mulai dipopulerkan dengan istilah media. Media
berasal dari kata latin dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Berikut
ini
berbagai
ilmuan
mengkomunikasikan
mendefinisikan
pesan
kepada
tentang
peserta
media
didik
agar
sebagai
pesan
alat
dalam
Sumantri (2001:152)
sebagai
alat-alat
fisik
yang
pesan-pesan
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal hasil belajar peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata
semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khusus
kemampuan menulis ringkasan teks masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Hal ini terjadi karena gaya mengajar guru masih menggunakan pembelajaran
konvensional (pembelajaran dengan paradigma lama), yaitu pembelajaran yang terpusat
pada guru (Teacher Centered Oriented) dan belum memanfaatkan media pembelajaran
yang optimal, sehingga membuat peserta didik tidak tertarik dan membosankan. Dalam
pembelajarannya pun peserta didik lebih banyak yang pasif. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas perlu suasana pembelajaran yang baru yang menekankan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centered Oriented).
Sebagaimana uraian di atas pembelajaran dengan suasana baru, guru perlu
menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan suatu
sarana yang wajib ada dalam proses pembelajaran. Dengan media yang dapat didengar
dapat merangsang perhatian dan minat peserta sehingga timbul ketertarikan terhadap
kegiatan belajar. Media yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi peserta didik
yaitu membuat ringkasan teks yang didengar merupakan jenis media yang mampu
menampilkan suara. Media yang dimaksud adalah media audio seperti tape recorder
bahkan jaman sekarang media HP (Hand Phone) dengan fasilitas media player. Kelebihan
media audio mudah dioperasikan, mudah dipindah, dan dapat diperdengarkan secara
berulang-ulang. Dengan menggunakan media audio, maka kemampuan menulis ringkasan
teks dan aktivitas peserta didik akan meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang diuraikan di atas hipotesis
tindakan penelitian ini adalah penggunaan media audio dapat meningkatkan
kemampuan menulis ringkasan teks
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 02 Wanarata pada peserta didik
kelas VI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan selama 1
bulan ( 4 kali pertemuan) pada bulan Oktober 2016, yang dilaksanakan dalam dua siklus,
yaitu tanggal 11 Oktober 2016 siklus I dan tanggal 29 Oktober 2016 untuk siklus II.
Dalam penelitian ini jenis datanya berupa data kualitataif dan data kuantitatif
yang terdiri atas hasil tes yang diberikan kepada peserta didik pada setiap siklus, untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran menulis ringkasan teks yang
didengar dengan menggunakan media audio. Di samping itu untuk mengetahui aktivitas
peserta didik terhadap pembelajaran dengan menggunakan media audio disiapkan daftar
pengamatan.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis ringkasan teks
yang didengar pada peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran
2016/2017 dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 anak yang terdiri dari 8 laki-laki dan
10 perempuan. Kelas tersebut dijadikan sumber data penelitian dengan pertimbangan
bahwa pada materi kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar dengan KKM 70,
ketuntasan secara klasikal pada kondisi awal baru mencapai 44,44% atau hanya 8 peserta
didik dari 18 peserta didik, sedangkan ketuntasan yang ditetapkan 85% atau lebih kurang
15 peserta didik yang harus tuntas. Hal ini berarti sekurang-kurangnya sebanyak 40,56%
atau lebih kurangnya 7 peserta didik lagi yang harus dituntaskan.
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes dan
non tes. instrumen tes dengan memberi tugas meringkas teks dengan terlebih dahulu
mendengarkan teks yang didengarkan melalui suara dari media audio secara berulangulang. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang diterima oleh
peserta didik. Sedangkan non tes berupa lembar observasi untuk mengetahui kesulitan
belajar peserta didik dan mendorong guru meningkatkan kemampuan mengajarnya.
7
Analisis data yang dilakukan adalah teknik kuatitatif dan kualitatif. Analisis
kuatitatif data dari hasil tes dihitung secara persentase. Hasil penghitungan kemampuan
menulis ringkasan teks dengan media audio. Sedangkan analisis kualitatif digunakan
untuk menganalisis data non tes yang diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan
oleh observer.
Indikator kinerja penelitian ini adalah meningkatnya kemampuan menulis
ringkasan teks yang didengar dengan ketuntasan minimal 70 dan rata-rata kelas 85%.
Sedangkan indikator pencapaian kuantitatif adalah meningkatnya keaktifan belajar
peserta didik selama proses pembelajaran yaitu 85% dari jumlah peserta didik.
Prosedur penelitian ini dilakakan melalui dua siklus dengan masing-masing siklus
dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan. Tahapan penelitian tindakan kelas terdiri atas
empat kegiatan yaitu, 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) pengamatan, 4) refleksi.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASANNYA
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari pelaksanaan prasiklus, siklus I,
dan siklus II dan dilakukan secara berjenjang. Uraian hasil tiap-tiap siklus adalah sebagai
berikut:
Prasiklus
Pada kondisi awal penelitian ini peneliti menjumpai adanya permasalahan dalam
proses pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis ringkasan teks yang didengar masih
sangat kurang. Hal ini terlihat dari perolehan nilai dan aktivitas peserta didik yang rendah
selama mengikuti pelajaran bahasa Indonesia. Prestasi dan aktivitas belajar peserta didik
yang kurang disebabkan berbagai faktor, diantaranya adalah pembelajaran yang masih
menggunakan cara konvensional hanya berupa ceramah, pembelajaran yang berpusat
pada guru (Teacher Centered Oriented), peserta kurang telibat dalam pembelajaran
sehingga mengakibatkan kurangnya antusias peserta didik dalam pembelajaran.
Tabel 1. Prestasi Belajar Prasiklus
No
1
2
3
4
5
6
Nilai
(x)
100
90
80
70
60
50
f.x
Persentase
0
0
1
7
6
3
0
0
80
490
360
150
0%
0%
5,56%
38,89%
33,33%
16,67%
Keterangan
8
7
40
40
5,56%
Jumlah
18
1120
100%
Dari tabel 1 di atas dapat diperoleh keterangan bahwa peserta didik kelas VI yang
berjumlah 18 peserta didik yang mendapatkan nilai KKM 70 hanya berjumlah 8 anak,
dengan persentase ketuntasan 44,44%. Hal ini berarti perlu peningkatan hasil belajar
peserta didik kelas VI untuk mencapai hasil yang maksimal. Keadaan pembelajaran yang
terjadi adalah: 1) masih menggunakan pembelajaran konvensional (belajar dengan
paradigma lama) di mana peserta didik belum berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran, 2) bersifat Teacher Centered Oriented yaitu belajar terpusat pada guru
yang mengacu pada ketuntasan materi semata.
Keaktifan
Persentase
Kurang aktif
14
77,78%
Aktif
22,22%
Sangat aktif
0%
Jumlah
18
100%
Keterangan
Peserta didik yang kurang
aktif 14 (77,78%)
Peserta didik yang aktif 4
(22,22 %)
Dari tabel 2 di atas dapat dilihat tingkat keaktifan peserta didik selama proses
pembelajaran sangat rendah, 14 peserta didik dari 18 atau 77,78% kurang aktif, kurang
semangat dan hanya mendengarkan penjelasan guru, 4 peserta didik atau 22,22% aktif,
mau bertanya hal-hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan yang menjurus kepada
teknik meringkas, dan belum ada adalah sangat aktif dalam pembelajaran.
Siklus I
Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang Didengar
Meningkatnya persentase dan nilai rata-rata kelas belajar peserta didik dari
sebelumnya membawa dampak yang cukup signifikan. Penggunaan audio sebagai media
pebelajaran membawa efek rangsang peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks
yang didengar.
Rekapitulasi hasil peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar
dapat dilihat pada deskripsi yang ditunjukkan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 3. Prestasi Belajar Siklus I
9
No
1
2
3
4
5
6
7
Nilai (x)
100
90
80
70
60
50
40
Jumlah
f
0
0
6
7
5
0
0
18
f.x
0
0
480
490
300
0
0
1270
Persentase
0%
0%
33,33%
38,89%
27,78%
0%
0%
100%
Keterangan
Rata-rata kelas 1270/18
= 70,56
Ketuntasan 13 peserta
didik atau 13/18 =
72,22 %
Dari tabel 3 tersebut di atas dapat diketahui peserta didik yang mencapai KKM
atau tuntas ada 13 atau 72,22%, peserta didik yang belum tuntas ada 5 atau 27,78%
sedangkan rata-rata kelasnya adalah 70,56. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar.
Keaktifan
Persentase
Kurang aktif
33,33%
Aktif
10
55,56%
Sangat aktif
Jumlah
2
18
11,11%
100%
Keterangan
Peserta didik yang kurang
aktif 6 (33,33%)
Peserta didik yang
aktif/sangat aktif 12 (66,67 %)
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat tingkat keaktifan peserta didik selama proses
pembelajaran mengalami peningkatan yang cukup baik. Terdapat
6 peserta didik
atau 33,33% kurang aktif, 12 peserta didik atau 66.67% aktif/sangat aktif.
Refleksi Siklus I
Dari siklus I diketahui peserta didik yang tuntas atau lebih besar sama dengan
KKM baru 72,22%, belum mencapai atau sama dengan 85% dari seluruh peserta didik
10
seperti yang diharapkan dalam pencapaian indikator keberhasilan kinerja. Selain itu,
tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran belum optimal
karena masih di bawah pencapaian indikator 85% yaitu baru 12 peserta didik yang aktif
dan sangat aktif atau 66,67%. Masih terdapat 6 peserta didik yang kurang aktif atau
33,33%. Melihat hasil capaian tersebut maka perlu dilaksanakan siklus II agar hasilnya
dapat maksimal setidaknya sesuai dengan indikator pencapaian yang ditetapkan.
Siklus II
Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang Didengar
Hasil peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang didengar siklus II
dapat diketahui pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Prestasi Belajar Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
Nilai (x)
f.x
f
Persentase
Keterangan
100
0
0
0%
90
5
450
27,78%
Rata-rata kelas
1440/18 = 80,00
80
9
720
50,00%
70
3
210
16,67%
60
1
60
5,56%
Ketuntasan 17
50
peserta didik
0
0
0%
atau17/18
= 94,44 %
40
0
0
0%
Jumlah
18
1440
100%
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 18 peserta didik yang sudah tuntas
atau lebih besar sama dengan KKM ada 17 peserta didik atau 94,44%, sedangkan yang
belum tuntas ada 1 peserta didik atau 5,56%. Nilai rata-rata secara keseluruhan adalah
80,00.
Keaktifan
Persentase
Kurang aktif
11,11%
Aktif
12
66,67%
Sangat aktif
22,22%
Jumlah
18
100%
Keterangan
Peserta didik yang kurang
aktif 2 (11,11%)
Peserta didik yang
aktif/sangat aktif 16
(88,89%)
11
Keaktifan peserta didik pada pembelajaran siklus II dapat dilihat pada tabel 6, di
mana diketahui bahwa keaktifan peserta didik sudah menunjukkan peningkatan yang
cukup baik. Peserta didik aktif/sangat aktif ada 16 peserta didik atau 88,89%. Dari data
pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan yang signifikan.
Refleksi Siklus II
Pada siklus II terlihat mengalami peningkatan kemampuan menulis ringkasan
teks yang didengar dengan ketuntasan minimal 70 dapat tercapai. Ini dapat dilihat pada
tabel 5 bahwa 17 peserta didik telah mecapai KKM lebih atau dengan rata-rata kelas
80,00 atau 94,44%. Sedangkan keaktifan peserta didik dapat dilihat pada tabel 6 bahwa
16 peserta didik dalam pembelajaran aktif/sangat aktif dengan persentase 88,89%. Angka
yang ditunjukkan tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dikatakan sudah berhasil,
karena dapat memenuhi indikator ketercapaian yaitu minimal 85%. Dari pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II sudah dapat memberikan keyakinan bahwa penggunaan
media audio dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan aktivitas belajar pada
peserta didik kelas VI SDN 02 Wanarata pada kompetensi dasar kemampuan menulis
ringkasan teks yang didengar.
Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian meliputi dua aspek yaitu kemampuan menulis
ringkasan teks yang didengar dan aktivitas belajar peserta didik dengan mengacu pada
hasil yang dicapai oleh peserta didik baik melalui tes maupun nontes.
12
kelas 62,22 pada keadaan prasiklus menjadi 72,22% dengan rata-rata kelas 70,56 pada
siklus I, dan naik menjadi 94,44% atau rata-rata kelas 80,00 pada siklus II.
Nilai
(X)
1
100
2
90
3
80
4
70
5
60
6
50
7
40
Jumlah
Prasiklus
f
0
0
1
7
6
3
1
18
0%
0%
5,56%
38,89%
33,33%
16,67%
5,56%
100%
Siklus I
Ratarata
62,22
f
0
0
6
7
5
0
0
18
Siklus II
Ratarata
0%
0%
70,56
33,33%
38,89%
27,78%
0%
0%
100%
0
5
9
3
1
0
0
18
0%
27,78%
50,00%
16,67%
5,56%
0%
0%
100%
Ratarata
80,00
No
Keaktifan
Prasiklus
f
%
Siklus I
f
%
Siklus II
%
13
1
2
3
Kurang aktif
Aktif
Sangat aktif
Jumlah
14 77,78%
4 22,22%
0
0%
18 100%
6
10
2
18
33,33%
55,56%
11,11%
100%
2
12
4
18
11,11%
66,67%
22,22%
100%
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan : 1) pembelajaran dengan
menggunakan media audio dapat meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang
didengar pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VI SDN 02 Wanarata semester 1
tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dari siklus I rata-rata kelas 70,56 (72,22%) menjadi
80,00(94,44%) pada siklus II (meningkat 22,22%), 2) pembelajaran dengan menggunakan
media audio dapat meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik kelas VI SDN
02 Wanarata semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dari siklus I 66,67%
menjadi 83,33%.
Saran
Saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan di atas, 1) peneliti
menyarankan kepada guru-guru hendaknya dalam pembelajaran bahasa Indonesia
kompetensi dasar menulis ringkasan teks yang didengar untuk dapat menggunakan media
audio agar peserta didik lebih antusias, aktif, dan kreatif serta menyenangkan, hal ini
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, 2) diharapkan guru terinspirasi
agar dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media audio dalam proses
14
pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik meningkat, 3) bagi peneliti lainnya
kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan, dengan menggunakan berbagai media
ataupun model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi dan antusias peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Engkaswara dan Rachman Natawidjaja. 1984. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan.
Depdikbud.
Keraf Gorys. 1984. Komposisi. Ende: Nusa Indah
Suriamiharja. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud
Tarigan, Henry, Guntur. (1998) Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.
CV.
Maulana.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syafaruddin. 2002. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana
Publishing.
Soehardi. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Retno Winarni. 2009. Bahasa Indonesia. Salatiga : Widya Sari.