Yuli Rahmawati
Yuliyura1982@gmail.com
Abstrak:
Rumusan
masalah
pada
penelitian
ini
adalah
bagaimana proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan
kemampuan penjumlahan bilangan bulat, dan perubahan perilaku
peserta didik menggunakan media manik-manik pada peserta didik
kelas IV SDN 05 Bantarbolang. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
dua siklus. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Nilai
karakter kerjasama, tanggung jawab, semangat, kesungguhan, dan rasa
percaya diri terlihat baik. Hasil siklus I, 20 (66,67%) siswa tuntas. Siklus
II, 27 (90%) siswa tuntas. Rata-rata Siklus II, 79,33.
Kata kunci: kemampuan, penjumlahan bilangan bulat, metode demonstrasi,
media manik-manik.
PENDAHULUAN
Matematika sebagai ilmu yang mempunyai objek dasar abstrak yang
berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip dengan pola pikir deduktif
asosiatif. Karena sifat Matematika yang demikian ini menyebabkan
timbulnya anggapan/pendapat bahwa matematika itu ilmu yang sukar
dipelajari dan tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pendapat ini
telah mempengaruhi sebagian siswa sehingga minat siswa terhadap mata
pelajaran matematika relatif rendah. Sebagian dari mereka ada yang
dihinggapi rasa takut bahkan rasa benci terhadap pelajaran matematika.
Akibatnya prestasi belajar mereka rendah, seperti yang di alami siswa
kelas IV SD Negeri 05 Bantarbolang. Dalam ulangan Matematika dengan
kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat terbukti hanya 10 dari 30
media manik-
didik
kelas
IV
SDN
05
Bantarbolang
Pemalang
dalam
media manik-
Tujuan
penelitian
ini
adalah:
1)
mendeskripsikan
proses
media manik-
bulat
menggunakan
media
manik-manik.
Penelitian
ini
kelas
penjumlahan bilangan
bulat.
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Kemampuan
Kemampuan dalam kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata dasar
mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan. Selanjutnya
dijelaskan kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita
berusahan dengan diri sendiri (Depdiknas,2002).
Istilah kemampuan siswa biasa dikenal dengan kompetensi. Menurut
Poerwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kompetensi
adalah kewenangan (kekuasaan) untuk memutuskan
atau menentukan
suatu hal.
Menurut
particular
job
or
for
partikular
task).
(http://www.blogger.com/profile/10668998072673499063)
Berpijak dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud kemampuan siswa adalah pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap yang dikuasai siswa untuk memperagakan atau mengerjakan
sesuatu dengan benar.
Pengertian Penjumlahan bilangan Bulat
Dari wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, pengertian
penjumlahan adalah bentuk operasi bilangan yang ditandai dengan
simbol/tanda (+/U). Sedangkan bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri
dari bilangan 0, bilangan negatif dan bilangan asli/bilangan positif atau jika
di tulis dalam bentuk himpunan bilangan bulat adalah (..-3;-2;1;0;1;2;3;.).
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian
kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat adalah
kecakapan mengerti dalam menjumlahkan bilangan bulat dengan benar.
Pengertian Metode Demonstrasi
Secara umum demonstrasi dapat diartikan sebagai salah satu cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada
siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik
bahasan yang harus didemonstrasikan.
Metode Demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tndakan
atau prosedur yang dilakukan, misalnya: proses menggunakan sesuatu,
proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara
yang lain, atau untuk mengetahui/melihat kebenaran sesuatu.
Menurut Udin S. Winata Putra, dkk ( 2004 : 424 ) Metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan
secara
langsung
objek
atau
cara
melakukan
sesuatu
untuk
setengah
lingkaran
atau
lingkaran
penuh,
3)
Untuk
1 pasang=0
2 pasang=0
3 pasang=0
(2)
Kondisi
Tindakan
Pemahaman
konsep
penjumlahan
bilangan bulat
meningkat
Kondisi
Akhir
Gb.5 :Skema kerangka berfikir
Kondisi awal
Guru belum menggunakan media manik-manik dan metode demonstrasi
Untuk
menjelaskan
konsep
penjumlahan
bilangan
bulat,
pemahaman
penjumlahan bilangan bulat rendah.
2.
Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran inovatif yang mampu mengaktifkan
siswa
dengan
menggunakan
media
manik-manik
dan
metode
demonstrasi.
3.
Kondisi Akhir
Kondisi akhir yang diharapkan siswa mampu memahami konsep
bilangan bulat dengan maksimal.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis Penelitian Tindakan kelas ini dapat di uraikan sebagai
berikut Dengan menggunakan metode Demonstrasi dan media Manikmanik dalam pembelajaran matematika pada bilangan bulat, maka
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar penjumlahan
bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 05 Bantarbolang Tahun
Pelajaran 2013-2014.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari sampai dengan
bulan mei 2014. Jenis penelitiannya adalah PTK, Penelitian Tindakan
Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai
peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
tindakan nyata di dalam kelas, yang berupa kegiatan belajar mengajar,
untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro
2012:12).
Pelaksanaan siklus II satu kali pertemuan hari Rabu tanggal 5 Maret 2014.
Subjek
10
teknik tes dan nontes. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini
berupa kegiatan siswa dalam mengerjakan soal isian sebanyak 10 nomor.
Tes ini dilakukan dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Teknik nontes
untuk mengetahui keadaan siswa selama proses pembelajaran dan
perubahan perilaku selama proses pembelajaran. Data yang terkumpul
dalam
penelitian
ini
menggunakan
teknik
nontes
berupa
teknik
wawancara,dan observasi.
Analisis
data
yang
digunakan
pada
proses
pembelajaran
adalah
analisis kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data tes dan
nontes.
Indikator kinerja penelitian ini adalah: 1) ketercapaian ketuntasan
minimal 65 dengan jumlah siswa tuntas minimal 85% dari seluruh siswa di
kelas, 2) peningkatan kemampuan penjumlahan bilangan bulat secara
klasikal dari rata-rata kurang menjadi baik, dan 3) perubahan perilaku
siswa ke arah positif.
Prosedur penelitian pada siklus I meliputi, apersepsi, penyampaian
tujuan pembelajaran, dan penjelasan kegiatan. Kegiatan yang dilakukan
adalah melaksanakan proses pembelajaran penjumlahan bilangan bulat
menggunakan media manik-manik, 1) siswa masuk pada kelompok belajar
masing-masing
terdiri
mendemonstrasikan
4-5
orang;
penggunaan
2)
guru
manik-manik
menjelaskan
dalam
dan
penjumlahan
11
memperagakan penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan manikmanik; 5) siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok; 6)
siswa melaporkan hasil kerja di depan kelas; 7) siswa mengerjakan soal; 8)
membahas secara klasikal hasil pembuatan puisi bebas dari kelompok; 9)
bertanya jawab kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran;
10) guru memberikan penguatan kepada siswa terhadap materi yang telah
diterima
yang
menekankan
nilai-nilai
karakter
bangsa;
dan
11)
terdiri
mendemonstrasikan
4-5
orang;
penggunaan
2)
guru
manik-manik
menjelaskan
dalam
dan
penjumlahan
yang
menekankan
nilai-nilai
karakter
bangsa;
dan
11)
12
Pra siklus
Pembahasan ini kita mulai dari melihat hasil nilai Matematika siswa
kelas IV SD Negeri 05 Bantarbolang sebelum tindakan seperti terlihat pada
tabel frekuensi nilai matematika siswa kelas IV
Tabel 1. Nilai Matematika Siswa Kelas IV
NO
INTERVAL
FREKUENSI
PROSENTASE
KATEGORI
NILAI
1
60-100
10
33,33%
Tuntas
<65
20
66,67%
Belum
Tuntas
Jumlah
30
100%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
66,67%
30,00%
20,00%
33,33%
10,00%
0,00%
10
20
13
14
12
10
8
6
4
2
0
40
Gb.2
50
60
70
80
90
100
15
Jumlah
Peserta Didik
1.
Disiplin
30
100
2.
Percaya diri
30
3.
Kerja sama
15
50
4.
Tanggung jawab
12
40
Rata-rata
16
55
penjelasan
guru
dan
menjawab
pertanyaan
Siklus II
Proses Pembelajaran
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan, selanjutnya
menyusun rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang ditetapkan
16
sedang
memperhatikan
peserta
didik
yang
sedang
12
10
8
6
4
2
0
60
70
80
90
100
17
NO
1
2
INTERVAL
FREKUENSI
NILAI
60-100
27
<65
3
Jumlah
30
Sumber : Daftar Nilai Harian
PROSENTASE
KATEGORI
90%
10%
100%
Tuntas
Belum Tuntas
Jumlah
Peserta Didik
1.
Disiplin
30
100
2.
Percaya diri
15
50
3.
Kerja sama
24
80
4.
Tanggung jawab
24
80
Rata-rata
23
77,5
18
pembalajaran,diketahui
bahwa
sudah
menunjukan
penjelasan
guru
dan
menjawab
pertanyaan
guru.
19
Sebelum
Uraian
Nilai
rata-rata
Kelas
Jumlah
Siklus II
Ket
69,67
79,33
Meningkat
20 siswa
27 siswa
(33,33%)
(66,67%)
(90%)
20 siswa
10 siswa
3 siswa
(66,67%)
(33,33%)
(10%)
58,33
Siswa 10 siswa
Yang Tuntas
Jumlah
Siswa
Yang
belum
tuntas
Siklus I
Tindakan
Meningkat
Menurun
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata kelas yang
semula 58,33% pada waktu sebelum tindakan meningkat menjadi 69,67%
pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 79,33% pada siklus II. Demikian
juga jumlah siswa yang tuntas semula 10 siswa pada waktu sebelum
tindakan, meningkat menjadi 20 siswa pada siklus I dan meningkat lagi
menjadi 27 siswa pada siklus II. Sedangkan jumlah siswa yang belum
tuntas semula 20 siswa menurun menjadi 10 siswa pada siklus 1 dan
menurun lagi menjadi 3 siswa pada siklus II.
Grafik rekapitulasi nilai prestasi belajar Matematika siswa kelas IV SD
Negeri 05 Bantarbolang dapat terlihat seperti gambar dibawah ini.
20
90
80
70
60
50
40
79,33
69,67
30
58,33
20
10
0
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
demikian
dapat
diajukan suatu
rekomendasi
bahwa
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan: 1) proses
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan media manik-manik
dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik pada pembelajara
matematika materi penjumlahan bilangan bulat kelas IV SD Negeri 05
Bantarbolang tahun pelajaran 2013/2014, 2) pembelajaran menggunakan
21
Mengajar.
(http://www.bloger.com/profile/10668998072673499063).
Hopkins,David 1993.A.rhechers Guide to classroom
Edition,Philadelphia:Universitas Terbuka.
Research
second
Hasan,1995..pendidikan
sosial.Departeman
Pendidikan
Kebudayaan.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.Bandung.
dan
22
23