media
pembelajaran,
sehingga
peserta
didik
tidak
bisa
banjir
pertama
adalah
menggunakan
media
gambar,
dengan
percobaan
tentang
banjir,
dengan
kegiatan
ini
peserta
1). Bagaimana
didik
2).
Bagaimana
penggunaan media
audio
visual
untuk
serta
mengembangkan
keterampilan
social
peserta
didik
2).
cooperative
learning
(Numbered
tipe
Heads
NHT
Together). Model
(Numbered
Heads
siswa
untuk
meningkatkan
kerja
learning berasal
sama
dari
(Lie,
bahasa
2007:
Inggris
dengan
judul:
Penggunaan
Media
Audio
Visual
pada
belajar
adalah
suatu
akibat
dari
proses
belajar
dengan
menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana,
baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan Sudjana (Kunandar, 2008:
76).Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat
dilakukan melalui alat penilaian post tes diakhir pembelajaran.
Adapun langkah pembelajaran dalam menggunakan media audio visual
dengan cooperative learning tipe NHT (Numbered Heads Together) terdiri dari
(1)
fase
pembagian
kelompok,
perdik dibagi
menjadi
beberapa
kelompok yang terdiri dari empat orang dengan kemampuan yang berbeda. (2)
fase pemberian nomor, setiap anggota kelompok diberikan ikat kepala bernomor
dengan nomor satu sampai dengan empat. (3) Fase pemberian pertanyaan,
perdik diberikan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD)
seputar isi videobanjir. (4) Fase menyaksikan video, perdik menyaksikan
tayangan video tentang banjir. (5) Fase berfikir bersama, perdik diskusi bersama
untuk menyelesaikan pertanyaan yang diajukan. (6) Fase menjawab, perdik yang
dipanggil oleh gurudengan menyebutkan nomor kepalanya, kemudian peserta
diidk
menjawab
pertanyaan
di
depan
kelas.
dan
(7)
Fase
evaluasi,
permasalahan
di
atas,
pelaksanaan
penelitian
pembelajaran IPA
ini
tentang
IPA
tentang
belajar
banjir melalui
peserta
didik
dalam
penggunaan media
audio
sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas, yang berupa kegiatan
belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus. Siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan
bulan Januari 2015.
Subjek penelitian
adalah
peserta
didik kelas IV
semester
pengumpulan
data
diperoleh
melalui: evaluasi,
observasi
dan
penelitian
ini
adalah
tes essay.
Menurut
Purwanto
(1984:35)
dan membuang
data
yang
tidak
diperlukan.
Tahap kedua
klasifikasi data dengan cara mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I
dan II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru
dan peserta didik yang diharapkan terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diperoleh. Dan untuk
mempermudah data-data kemudian diklasifikasikan sesuai dengan datanya,
misalnya data tentang aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan dokumentasi
kegiatannya. Tahap ketiga display data dengan mendeskripsikan data yang
sudah diperoleh baik dalam bentuk narasi, uraian atau dalam bentuk table juga
grafik. Tahap keempat Interpretasi data dengan cara menafsirkan data-data yang
sudah di display baik data dalam bentuk table atau dalam bentuk grafik. Tahap
terakhir refleksi dengan cara meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan
yang telah dilakukan dengan cara melihat kelebihan yang sudah diperoleh atau
kelemahan apa yang harus ditingkatkan, kemudian kelebihan dan kelemahan
dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi
kelemahan tersebut kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya.
Sedangkan data kuantitatif merupakan data dalam bentuk angka-angka
yang diambil dari data hasil evaluasi dengan cara post tes setelah pembelajaran
berlangsung. Untuk mengolahan data kuantitatif menggunakan cara penskoran
diambil dari nilai individu peserta didik, rata-rata nilai subjek penelitian, dan daya
serap klasikal (DSK). Adapun rumus penhitungannya sebagai berikut:
1.
Penskoran
Nilai Akhir = jawaban benar x 10 = 100
2.
Rata-rata
Rata-rata = jumlah nilai : jumlah siswa
3.
HASIL PENELITIAN
Siklus I
Hasil penelitian pada siklus I. pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti
melakukan
persiapan-persiapan
untuk
melaksanakan
tindakan
siklus
I.
mendengarkan suara yang dikeluarkan dari video, selain itu kabel panjang untuk
menyambungkan ke sumber listrik.
Pelaksanaan siklus I pada hari kamis, 23 Mei 2015. kegiatan diawali
dengan berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran bersama-sama
dipimpin oleh ketua kelas, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik. Setelah
itu mengkondisikan dan merapihkan posisi duduk peserta didik agar terlihat rapih
, dan memberikan motivasi berupa tanya jawab dan bernyanyi bersama Pagiku
cerah. Ibu Ayu melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada
peserta didik sebagai berikut: Jika kamu membuang sampah, kamu akan
membuang kemana?, peserta didik menjawab Ke tempat sampah bu!, satu
orang yang duduk paling belakang menjawab Ke selokan sambil bercanda.
Kemudian mengajukan pertanyaan lanjutan kepada anak itu coba kamu
bayangkan selama satu tahun sampah tersebut menumpuk di selokan?, ia
menjawab mmm penuh bu, di dekat rumah saya juga banyak sampah di
sekitar selokan. Selanjutnya Ibu Ayu memberikan pertanyaan kembali Apa
dampak bagi lingkunganmu?, peserta didik yang duduk di depan mengacungkan
tangan dan menjawab Banyak lalat dan kalau hujan suka banjir terus
dampaknya terbawa ke daerah banjirnya bu!. Lalu Ibu Ayu mengajukan
pertanyaan Bagaimana cara pencegahannya?. Kemudian teman yang duduk
disampingnya menjawab ya.jangan buang sampah ke selokan atuh.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan memberikan
pernyataan kepada peserta didik, Pada pembelajaran hari ini, ibu harapkan
kalian peduli terhadap lingkungan setelah menyaksikan tayangan video tentang
banjir!
Pada kegiatan inti peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok,
yang terdiri dari empat orang yang mempunyai kemampuan yang berbeda dan
jenis kelamin yang berbeda pula, adapun nama-nama kelompok satu adalah Alfi,
Alya, Desti, Safira. Kelompok dua adalah April, Abdul, Anisa, Aulia. Kelompok
tiga adalah Dani, Andi, Haris, Mira, dan kelompok empat adalah Jimy, Riki,
Moniq, Gafari. Setiap kelompok terdiri dari atas laki-laki dan perempuan, yang
mempunyai kemampuan lebih dan lemah.
Setelah pembagian kelompok, guru membagikan LKPD kepada masingmasing kelompok. Kemudian peserta didik menyimak petunjuk pengerjaan
LKPD. Pada saat diskusi dengan kelompoknya, Ibu Ayu membimbing peserta
didik secara berkeliling ke setiap kelompok. Kemudian perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil kerjaanya di depan kelas, namun terjadi saling tunjuktunjukan. Kemudian Ibu Ayu mengambil inisiatif membagi anggota kelompok
dengan menggunakan warna merah, kuning, biru, hijau. Ibu Ayu memanggil
peserta didik dibelakang kelas dengan menggunakan kalimat warna merah
kelompok 2, sedangkan peserta didik yang tidak maju memperhatikan teman
yang sedang mempresentasikan hasil kerjanya. Setiap kelompok yang tampil,
diberikan pertanyaan. Setelah itu Ibu Ayu memanggil kembali peserta didik
dengan nomor kepala untuk menyimpulkan pembelajaran. adapun beberapa
yang diajuakn dalam pertanyaan sebagai berikut: Apa yang kamu ketahui
tentang banjir?, Bagaimana kondisi air saat banjir?, Bagaimana kondisi
lingkungan saat banjir?, Siapa yang menyebabkan terjadinya banjir?, Jadi,
apa arti banjir itu sendiri!. Adapun hasil pengerjaan LKPD siklus I dijelaskan
pada table 1.
NAMA KELOMPOK
NILAI
Kelompok 1
83
Kelompok 2
89
Kelompok 3
75
Kelompok 4
62,5
Jumlah
Presentase
1.
12
75 %
2.
25 %
Keterangan
Nilai
Nilai Tertinggi
81
Nilai Terendah
54
Jumlah Nilai
Nilai Rata-rata
1071
67
fase
didik,kelompok
berfikir
bersama
dua tunjuk-tunjuk
guru berkeliling
siapa
yang
kepada
peserta
mengerjakan, kelompok
fase
peserta
didik
untuk
2.
Saat
pemanggilan nomor kepala, peserta didik terlihat tegang. Dan ada yang berkata
semoga bukan aku! sambil mengelus-elus dada. Peserta didik yang maju ke
depan tampak tegang sehingga ia tidak berani melihat gurunya, matanya
mengarah ke atap kelas dan suaranya pun rendah. Ketika guru berkata yang
menjawab pertanyaan menentukan nilai kelompok. Kemudian peserta didik
merah itu menjawab pertanyaan agak keras. Dia menjawab orang di dalam
hutan menebang pohon. Dan pertanyaan kedua dia jawab dengan tegas pohon
tinggal sedikit. Saat pertanyaan ketiga diajukan dia menengok kepada temanteman sekelompoknya, dan menjawab dengan singkat banjir. Saat pertanyaan
keempat diajukan dia menjawab mmmmmmmm.mmmmm menebang pohon
ya bu!.Saat guru memberikan kata-kata semangat kamu sangat pintar, kamu
mampu menjawab pertanyaan yang ibu berikan, dan kamu juga sudah tahu
tentang penyebab terjadinya banjir. Peserta didik tersebut senang dan berkata
horehore. Ketika guru memanggil kedua kali nomor kepala peserta didik
dengan kalimat, warna biru dari kelompok 3. Anak itu ke depan dengan jalan
nomor
kepala.
Sedangkan peserta
didik
belum
mencapai
KKMsebanyak 4 orang dari 16 orang dan DSK (Daya Serap Klasikal) mencapai
75%, pembelajaran ini belum dinyatakan tuntakan karena belum mecapai 85%.
Langkah perbaikannya ialah memperbaiki proses pembelajaran, sehingga
meningkatkan hasil belajar. Kedua belum tertib saat duduk dengan kelompok,
langkah perbaikan agar peserta didik tertib saat menempati posisi duduk
perkelompok. Melakukan pembagian kelompok dilakukan di awal pembelajaran
setelah berdoa, kemudian pemberian tugas dengan cara dua orang bertugas
membalikkan meja, dan dua orang membalikan kursi serta merapihkan posisi
duduk. Ketiga soal LKPD dikerjakan oleh sebagian orang,Agar tidak ada saling
mengandalkan pekerjaan. Salah satunya dengan cara memberikan pembagian
tugas secara adil dan jelas. Keempatpeserta didik tidak mau ke depan langkah
perbaikannya menggunakan model pembelajaran yang tepat, saat peserta didik
dipanggil dengan nama warna, ia mau ke depan. Jadi untuk pertemuan
selanjutnya menerapkan model cooperative learning tipe NHT, supaya tidak ada
saling tuduh untuk mempresentasikan hasil kerja atau menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru. Keenam video harus ditayangkan dua kali, karena jika
sekali anak belum semuanya dapat menguasai materi dalam video tersebut.
Ketujuh peserta didik ribut saat kembali ke tempat semula, langkah perbaikannya
langkah
perbaikan
pada
siklus
II
ditambahkan
model cooperative learning tipe NHT untuk memperbaiki aktivitas peserta didik,
kemudian dibuatlah nomor kepala yang terbuat dari karton dan pita supaya
peserta didik termotivasi, kemudian ditambahkan kegiatan POE (predict,
observasi, explain) sebagai langkah pembelajaran. Namun tidak merubah fase
pembelajaran yang disusun. Kegiatan predict dilakukan diawal pembelajaran
saat apersepsi dengan menggali pengetahuan peserta didik melalui tanya jawab
peristiwa terjadinya banjir di Indonesia, pada kegiatan observasi dilakukan
dengan menyaksikan tayangan peristiwa banjir di lingkungan sekitar, agar
peserta didik dapat peduli dengan lingkungan sekitar. Kegiatan explain hampir
sama dengan kegiatan diskusi dan menjawab pertanyaan dari guru.
Dilihat dari hasil siklus I yang kurang optimal, guru perlu mengadakan
siklus II agar nilai yang dihasilkan dapat tercapai secara optimal. Proses
pelaksanaan siklus II sama halnya dengan siklus I. Pada tahap perencanaan ini
peneliti melakukan persiapan-persiapan untuk melaksanakan tindakan siklus
II.Persiapan yang dilakukan diantaranya: mencari video animasi yang tentang
banjir dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mendengar video berulang-ulang
untuk membuat intisari dari video banjir sebagai bahan ajar, setelah itu
merumuskan LKPD yang dapat menggali pengetahuan peserta didik tentang
banjir dan menguasai materi banjir secara konkrit, selanjutnya menyusun RPP
dengan langkah pembelajaran dengan penggunaan media audio visual dengan
model cooperative learning tipe NHT, membuat ikat kepala bernomor agar
peserta didik termotivasi belajar, langkah terakhir membuat soal evaluasi yang
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Saat pembelajaran di kelas harus
dipersiapkan laptop sebagai alat bantu menyaksikan video dan speaker untuk
mendengarkan suara yang dikeluarkan dari video, selain itu kabel panjang untuk
menyambungkan ke sumber listrik.
Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan hari senin, tanggal 27 Mei
2015. Sebelum guru masuk ke ruang kelas, lima orang peserta didik menunggu
di depan ruangan dan mengatakan Bu, sekarang nonton lagi ya?. Kemudian
Ibu Ayu hanya menganggukan kepala. Dua dari lima orang mengatakan Yes!
dengan menggunakan gerakan tangan dan penuh ekspresi rasa senang. Satu
dari lima orang itu mengekspresikan rasa gembiranya dengan menemukan
kedua tangannya dan berkata Asyik...asyik. Sedangkan dua orang berkata Bu,
kami bantu membawa speaker, proyektor dan kabelnya ya! (sambil memohon).
Kedua orang tersebut membantu Ibu Ayu dalam memasangkan proyektor,
speaker dan kabel kepada stop kontak.
Pada awal pembelajaran peserta didik sudah duduk rapih, tampaknya
mereka sudah siap untuk belajar. Tanpa diinstruksikan oleh guru, ketua kelas
memimpin berdoa. Saat diabsen ternyata semuanya masuk, tidak ada yag izin
maupun sakit. Kemudian peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, yang terdiri.
Kelompok 1 terdiri dari Alfi , Alya, Dezti, Safira. Kelompok 2 terdiri dari April,
Abdul, Anisa, Mira. Kelompok 3 terdiri dari Dani, Andi, Hariz, dan Mei.
Sedangkan kelompok 4 terdiri dari Jimy, Riki, Moniq, Gifar.
Ketua kelompok mengambil ikat kepala dan LKPD di meja yang elah
disiapkan. Kemudian ketua kelompok membagikan ikat kepala bernomor tersebut
kepada anggota kelompoknya. Saat dibagikan terlihat ceria wajah anak-anak.
Untuk mengkondisikan sebelum belajar, peserta didik diberikan motivasi berupa
lagu Ku takut terjadi banjir. Selanjutnya guru melakukan kegiatan predict dalam
apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik salah satu
pertanyaanny adalah Masih ingatkah video banjir, pada pertemuan minggu
kemarin?. Kemudian memberikan pertanyaan yang menggali pengetahuan
mereka tentang peristiwa terjadinya banjir di Indonesia. Selanjutnta guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan memberikan pernyataan kepada
peserta didik, Kemarin kalian telah menonton video animasi tentang banjir, hari
ini kalian akan menyaksikan video tantang peristiwa terjadinya banjir di Jakarta
dari sebuah tayangan berita. Ibu harapkan kalian dapat mengidentifikasi
penyebab, dampak dan cara mengatasi banjir tersebut!
Pada kegiatan inti peserta didik menyimak petunjuk pengerjaan LKPD
dan soal yang akan dijawab berkaiatan dengan video yang dibacakan oleh ketua
kelompok kepada anggota kelompoknya. Ibu Ayu mengatakan Ilmuan
kemudian anak-anak menjawab dengan kata Siap. Maka semuanya tertuju
kepa pusat suara dan merapihkan posisi duduknya. Selanjutnya peserta didik
melakukan observasi dengan menyaksikan tayangan video berita peristiwa banjir
di Jakarta, setelah itu peserta didik pengerjaan LKPD secara berdiskusi dengan
kelompoknya, guru membimbing dalam berdiskusi dengan kelompoknya.
Kegiatan explain dengan memanggil nomor kepala peserta didik dengan
kata Nomor satu warna biru. Saat dipanggil anak-anak sudah tidak terlihat
tegang.
pertanyaan yang diajukan guru, peserta didik lainnya memperhatikan dan fokus
ke sumber suara. Menyimpulkan hasil belajar dilakukan oleh peserta didik
dengan memanggil nomor kepalanya. Adapun perolehan nilai kelompok pada
siklus II dijelaskan pada table 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Perolehan Nilai Kelompok Siklus II
NO
NAMA KELOMPOK
NILAI
Kelompok 1
90
Kelompok 2
89
Kelompok 3
90
Kelompok 4
82
peserta
didik
lainnya
memperhatikan
teman
yang
sedang
Jumlah
Presentase
1.
16
100%
2.
0%
Keterangan
Nilai
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
67
Jumlah Nilai
Nilai Rata-rata
1298
82
Berdasarkan tabel 6 bahwa hasil belajar siklus II, peserta didik yang
mendapatkan nilai 60 sebanyak 16 orang dibagi jumlah seluruh peserta didik
dikaliakan 100% maka dihasilkan presentase 100%. Hal ini menunjukan bahwa
kelas mas tuntas. Karena kelas dikatakan tuntas, jika DSK (daya serap klasikal)
mencapai 85%.
Hasil penelitian observasi siklus II pelaksanaan pembelajaran media
audio
visual
dengan cooperative
learning
tipe
NHT
(Numbered
Heads
seputar video sehingga kegiatan ini menumbuhkan karakter rasa ingin tahu. Jadi
pada fase pemberian pertanyaan, anak belajar berorganisasi dalam skala kecil.
Pada fase pemberian nomor dengan menggunakan ikat kepala membuat
peserta didik senang, ada juga yang susah menggunakan ikat kepala sehingga
meminta bantuan guru untuk memasangkan, terutama untuk anak laki-laki. Saat
pengambilan ikat kepala dilakukan oleh ketua kelompok sesuai dengan nama
kelompoknya, sehingga menumbuhkan karakter berani, tanggung jawab dan
kejujuran.
Kegiatan IPA POE (Predict, Observasi dan Explain) tergambar dalam
kegiatan apesepsi dimana peserta didik diberikan pertanyaan seputar peristiwa
banjir di Indonesia. Pada kegiatan ini anak merasa senang, dibuktikan saat
diberikan pertanyaan dia mampu menjawab dan berebutan menjawabnya. Anak
yang diam juga menjadi aktif.
Kegiatan observasi tergambar
pada
fase
menyaksikan
video berita
tentang banjir di Jakarta, peserta didik terfokus pada video. Tidak ada yang
mengobrol atau bermain-main dengan temannya. Peserta didik tidak ada yang
bertanya, melaikan saat selesai guru menanyakan kembali seputar isi video dari
lima orang, empat orang yang dapat menjawab. Hal ini membuktikan peserta
didik sudah dapat menguasai materi secara konkrit.
Pada fase berfikir bersama guru berkeliling ke setiap kelompok. Dari empat
kelompok sudah mulai adanya tanya jawab antar anggota kelompok. Dan
dibacakan kembali pertanyaan LKPD oleh ketua kelompok, temannya yang lain
mendengarkan. Saat guru berkunjung ke kelompok orange, tiba-tiba saat ketua
kelompok membacakan petunjuk pengerjaan dan soal, ada temannya yang
duduk disebelahnya mengambil kertas. Saat ditanya oleh guru Mengapa kamu
merebut LKPD?, ia menjawab Ingin gantian membacanya.
Pada fase menjawab pertanyaan dilakukan dengan cara memanggil
nomor kepalanya. Ekspresi peserta didik tenang, ada juga yang tersenyum dan
berkata semoga aku ke depan. Dan tidak ada saling tunjuk-tunjuk. Ia sudah
berani dan siap untuk menjawab pertanyaan. Pada saat temannya menjawab
pertanyaan, peserta didik lainnya memperhatikan jawaban yang dilontarkan
temannya. Pada fase evaluasi ketika akan mengerjakan soal evaluasi berupa
post tes, guru memberikan arahan agar tertib saat berpindah tempat. Kemudian
ada peningkatan dibandingkan sebelumnya, mereka mengikuti arahan dari
gurunya. Dan tidak ramai saat berpindah tempat duduk. Dari hasil lembar
IPA
melalui
learning
penggunaan
tipe
NHT
media
audio
(Numbered
Heads
Together) dalam pembelajaran IPA tentang banjir di kelas IV C meningkat. Hal ini
dibuktikan pada fase pembagian kelompok yang asalnya ribut atau tidak tertib,
pada siklus II menjadi tertib, pembagian kelompok lebih tertib dilaksanakan
sebelum kegiatan inti. Pada fase kedua penomoran awalnya tidak menggunakan
ikat kepala mengakibatkan peserta didik menjadi bingung, saat menggunakan
ikat kepala peserta didik menjadi senang dan bersemangat. Fase ketiga
pemberian
pertanyaan
dengan
pembagian
LKPD
awalnya
guru
yang
membagikan dan dibacakan oleh guru diperbaiki dalam siklus II yang mengambil
dan membacakan oleh ketua kelompok hal ini membuat peserta didik aktif dan
lebih focus terhadap langkah kerja. Fase keempat menyaksikan video pada saat
menonton animasi banjir peserta didik terlihat semangat karena menonton kartun
tetapi pada saat menonton berita banjir peserta didik mengetahui tentang banjir
dalam kehidupan nyata. Fase lima berfikir bersama pada siklus I hanya sebagian
jika
media
audio
visual
dan
model cooperative
pembelajara
IPA
tentang banjir pada tahap siklus I, dan siklus II kelas IV SD Negeri Lenggerong
dapat dilihat pada diaram 7, 8 dan gambar 3 perolehan nilai rata-rata selama
proses pembelajaran adalah:
Tabel 7. Ketuntasan Belajar Setiap Siklus
No
1
2
Peserta Didik
Presentase
Pra
II
Pra
II
Tuntas
10
12
16
56%
75%
100%
Belum Tuntas
44%
25%
0%
Keterangan
Nilai Tertinggi
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
72
81
100
Nilai Terendah
16
54
67
Jumlah Nilai
883
1071
1298
Nilai Rata-rata
49
67
82
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan
hasil penelitian bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio
visual dengan model cooperative learning tipe NHT (Numbered Heads Together)
meningkat yang asalnya peserta didik tidak menguasai konsep secara konkrit
meningkat menjadi mampu menguasai materi secara konkrit yang asalnya dari
video animasi menjadi video peristiwa bencana banjir di lingkungan sekitar.
Peserta didik yang tadinya malu untuk maju ke depan menjadi berani maju ke
depan. Kerja kelompok pada siklus I dilakukan oleh sebagian anggota kelompok,
meningkat pada siklus II sudah ada tanggung jawab memecahkan masalah
bersama, peserta didik semangat belajar saat menggunakan ikat kepala
bernomor. Penumbuhan karakterk kerjasama, organisasi, rasa ingin tahu, berani,
tangggung jawab, jujur, dan aktif dalam pembelajaran IPA.
Sedangkan hasil belajar peserta didik pada awal siklus mendapatkan nilai
dibawah KKM dari 16 hanya 10 yang lulus dan memperoleh DSK (Daya Serap
Klasikal) sebesar 56% dengan rata-rat 49. Terjadi peningkatan pada siklus I
DSK (Daya Serap Klasikal) menjadi 75% dengan rata-rata 67, kemudian
meningkat yang signifikan pada siklus II DSK (Daya Serap Klasikal) mencapai
100%.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa penggunaan
media
audio
learning
tipe
NHT dalam
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, Ronald. (1994). Pemilihan dan
Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai