Yuliaji *)
yuliaji0607gmail.com
PENDAHULUAN
Penjumlahan bilangan bulat merupakan salah satu kompetensi dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas IV sekolah dasar. Kemampuan
memahami konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV
semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten
Pemalang Tahun Pelajaran 2015/2016 tergolong rendah. Hal ini terbukti dari 26
peserta didik hanya 8 peserta didik atau sebesar 30,77% yang nilainya sama
atau lebih besar dari KKM 70 dengan nilai rata-rata kelas 51,92, sedangkan 18
peserta didik atau atau sebesar 69,23% nilainya masih di bawah KKM. Hasil ini
belum memenuhi harapan karena indikator kerja yang diharapkan minimal 75%
atau sekitar 20 peserta didik yang tuntas dengan nilainya dari KKM 70.
Rendahnya kemampuan memahami konsep penjumlahan bilangan bulat
disebabkan adanya anggapan bahwa Matematika merupakan ilmu yang sukar
dipelajari
oleh
peserta
didik.
Kenyataan
ini
disebabkan
(1)kurangnya
Page 1
dan
minat
peserta
didik
dalam
pembelajaran
Page 2
Page 3
konsep
penjumlahan
bilangan
bulat.
Diantaranya
adalah
Page 4
media manik-manik, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, lebih
interaktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Keunggulan dari media ini adalah membantu peserta didik secara nyata dalam
memahami konsep penjumlahan bilangan bulat. Kelebihan media manik-manik
ini adalah bendanya konkret, mudah didapat, ringan dan bisa dibuat sendiri
sehingga praktis dan ekonomis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media manik-manik adalah
alat bantu pembelajaran yang berupa benda-benda atau butiran-butiran kecil
yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
memahami konsep penjumlahan bilangan bulat.
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal hasil belajar belum memuaskan. Prestasi hasil belajar
peserta didik masih rendah, terbukti pada ulangan Matematika dengan
kompetensi dasar penjumlahan bilangan bulat, hanya 8 dari 26 peserta didik
(30,77%) yang nilainya KKM, sedangkan 18 peserta didik (69,23%) nilainya
masih di bawah KKM. Beberapa hal yang menjadi penyebab prestasi belajar
peserta didik rendah, diantaranya adalah (1)siswa kurang memahami konsep
penjumlahan bilangan bulat, (2)siswa kurang bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan soal-soal latihan. Hal ini disebabkan karena (a)materi bilangan
bulat terutama bilangan bulat negatif merupakan konsep yang baru dikenal oelh
peserta didik kelas IV, (b)bilangan bulat negatif merupakan hal yang abstrak bagi
peserta didik sehingga kesulitan dalam menangkap materi pelajaran, (c)belum
digunakannya media pembelajaran secara konkret yang dapat membantu
peserta didik dalam memahami konsep penjumlahan bilangan bulat.
Alternatif untuk membantu memecahkan masalah tersebut adalah
digunakannya media pembelajaran manik-manik. Pembelajaran penjumlahan
bilangan
bulat
menggunakan
media
manik-manik
dapat
meningkatkan
(2)dapat
meningkatkan
Page 5
kreatifitas dan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran pada
peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran
2015/2016.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan Februari sampai bulan Maret
2016. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas.
Menurut Subyantoro (2014:12) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian
yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang
dilakukan oleh guru sekaligus peneliti sejak disusunnya suatu perencanaan
sampai penilaian terhadap nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar
mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran.
Subjek penelitian ini adalah kemampuan memahami konsep penjumlahan
bilangan bulat dan motivasi belajar dalam menggunakan media pembelajaran
pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun
Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 26 peserta didik, terdiri dari 16 peserta didik
laki-laki dan 10 peserta didik perempuan. Tempat penelitian di SD Negeri 05
Pegiringan
Kecamatan
Bantarbolang
Kabupaten
Pemalang.
Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dilaksanakan pada bulan Februari 2016,
siklus II dilaksanakan pada bulan Maret 2016. Setiap siklus terdiri dari empat
tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Tahap Perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk
menentukan
langkah-langkah
yang
akan
dilakukan
oleh
peneliti
untuk
media
manik-manik,
(3)menyediakan
manik,
(4)membuat
Page 6
Page 7
Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah data hasil belajar peserta
didik yang diperoleh dari hasil tes formatif pada setiap siklusnya dan data hasil
observasi pengamatan langsung. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif
komparatif yaitu membandingkan nilai awal dan hasil yang dicapai dengan tes
antar siklus maupun indikator kinerja. Data hasil belajar dianalisi berdasarkan
kategori nilai akhir pada setiap peserta didik, nilai rata-rata kelas dan ketuntasan
belajar. Analisis data hasil observasi tehadap peserta didik dalam pembelajaran
menggunakan penskoran dengan skala dan kriteria penilaian adalah sebagai
berikut.
Penskoran : 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik.
Nilai persentasenya adalah NP = R/SM x 100%
Keterangan :
NP
SM
= Skor maksimum
Kriteria Penilaian :
25% - 45%
= kurang
46% - 65%
= cukup
66% - 85%
= baik
86% - 100%
= sangat baik
Page 8
Indikator
Jumlah peseerta didik
KKM
Jumlah peserta didik tuntas
Jumlah peserta didik belum tuntas
Total jumlah nilai
Nilai rata-rata kelas
Keterangan
26
70
8
18
1.350
51,92
Indikator
Jumlah peseerta didik
KKM
Jumlah peserta didik tuntas
Jumlah peserta didik belum tuntas
Total jumlah nilai
Nilai rata-rata kelas
Keterangan
26
70
13
13
1.590
61,50
Page 9
nilai dengan kategori belum tuntas masih 13 (50,00%) peserta didik. Padahal
indikator kinerja yang diharapkan adalah 75% atau sekitar 20 peserta didik yang
tuntas dengan KKM 70. Dengan demikian, hasil belajar siklus I dapat dikatakan
belum berhasil.
Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktifitas
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media manikmanik. Hasil observasi aktifitas peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Partisipasi Peserta Didik Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Aspek Pengamatan
Skore
2
3
8
12
Jumlah
2
3
3
2
3
3
2
2
20
diantaranya
adalah
(1)pembentukan kelompok
diserahkan
sepenuhnya pada peserta didik tanpa petunjuk yang jelas sehingga berakibat
ada beberapa peserta didik yang tidak dapat beraktifitas secara maksimal dalam
kelompok. (2)penyedian media manik-manik masih kurang jumlahnya sehingga
ada beberapa peserta didik tidak bisa memperagakan. (3)pada saat pelaksanaan
evaluasi, peserta didik kurang teliti dan cenderung tergesa-gesa karena
waktunya kurang.
Page 10
Indikator
Jumlah peseerta didik
KKM
Jumlah peserta didik tuntas
Jumlah peserta didik belum tuntas
Total jumlah nilai
Nilai rata-rata kelas
Keterangan
26
70
23
3
1.980
76,15
Page 11
Aspek Pengamatan
Skore
2
3
Jumlah
20
3
4
4
4
3
3
4
4
29
keyakinan
bahwa
penggunaan
media
manik-manik
dapat
dalam
penelitian
ini
akan
mendeskripsikan
proses
pembelajaran, hasil belajar dan partisipasi belajar peserta didik antar siklus.
Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dari kegiatan prasiklus, siklus I dan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Page 12
Indikator
Jumlah peseerta didik
KKM
Jumlah peserta didik tuntas
Jumlah peserta didik belum tuntas
Total jumlah nilai
Nilai rata-rata kelas
Persentase taraf serap
Prasiklus
26
70
8
18
1.350
51,92
52%
Siklus I
26
70
13
13
1.590
61,50
62%
Siklus II
26
70
23
3
1.980
76,15
76%
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan pada seluruh indikator hasil
belajar, mulai dari peserta didik tuntas, nilai rata-rata dan persentase taraf serap
kurikulum. Jumlah peserta didik tuntas mengalami peningkatan dari 8 (30,77%)
prasiklus, siklus I 13 (50,00%), dan siklus II 23 (88,46%). Nilai rata-rata kelas
mengalami peningkatan dari 51,92 pada prasiklus meningkat menjadi 61,50 pada
siklus I dan 76,15 pada siklus II. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan
media manik-manik dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep
penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV semester 2 SD Negeri 05
Pegiringan tahun Pelajaran 2015/2016.
Peningkatan hasil belajar akan lebih jelas apabila dilihat pada diagram
hasil belajar peserta didik antar siklus di bawah ini.
Diagram 1. Hasil Belajar Peserta Didik antar Siklus
90
80
70
60
50
Rata-rata kelas
40
Siswa tuntas
Siswa belum tuntas
30
20
10
0
Prasiklus
Siklus II
Page 13
berpikir konkret, dimana peserta didik akan lebih mudah memahami dari sesuatu
yang nyata. Dengan melakukan percobaan sendiri menggunakan media manikmanik peserta didik lebih mudah memahami konsep penjumlahan bilangan bulat.
Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan peserta didik sehingga mendorong
partisipasi aktif peserta didik selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa partisipasi peserta
didik mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus II sebagaimana terdapat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 7. Hasil Observasi Partisipasi Belajar Peserta Didik antar Siklus
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
Rata-rata
Siklus I
Siklus II
2
3
3
4
3
4
2
4
3
3
3
3
2
4
2
4
20
29
62,50
90,62
Cukup Baik Sangat Baik
Page 14
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media manik-manik terbukti dapat meningkatkan kemampuan
memahami konsep penjumlahan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV
semester 2 SD Negeri 05 Pegiringan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Saran
Saran diberikan kepada peserta didik, guru, kepala sekolah dan peneliti
lain. Kepada peserta didik agar memanfaatkan kesempatan sebanyakbanyaknya untuk beraktifitas dalam pembelajaran. Kepada guru agar selalu
menggunakan
media
pembelajaran
pada
saat
melaksanakan
proses
DAFTAR PUSTAKA
Page 15
Page 16