PENDAHULUAN
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan konsep yang
sederhana,maka
seharusnya
siswa
dapat
memahami
materi
pelajaran
tingkat
pemahaman
siswa
terhadap
materi
Berdasarkan
pengertian belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar yaitu suatu usaha
yang dilakukan seseorang dengan bantuan orang lain untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku yang berguna bagi dirinya secara positif.
Pembelajaran merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah.
Kegiatan berpusat pada siswa. Dalam pasal 1 butir 20 Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 pembelajaran dapat diartikan suatu proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan
menurut Gagne, Briggs, dan Wager ( Udin S.Winataputra, 2008 : 1.19)
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan
terjadinya proses belajar pada siswa.Jadi pembelajaran merupaka suatu proses
kegiatan belajar peserta didik dengan guru dan sumber belajar di lingkungan
belajar
,media
berfungsi
memberikan
pengalaman
konkret
kepada
menggunakan
indera
penglihatan,
berupa
cermin
yang
dapat
meningkatkan prestasi dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang
cahaya dan sifat-sifatnya.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kondisi awal pada peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016 bahwa aktifitas dan hasil
belajar siswa rendah .Hal ini dikarenakan guru dalam melakukan pembelajaran
dengan metode ceramah tanpa disertai dengan media pembelajaran.Kondisi ini
yang mengakibatkan siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pembelajaran
IPA akibatnya aktifitas dan hasil belajar siswa secara klasikal belum
memuaskan.Untuk itu penulis melakukan penelitian mencoba menggunakan
media cermin untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar IPA tentang cahaya
dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V semester II .
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan media cermin agar aktifitas
pembelajaran diharapkan dapat teridentifikasi sehingga meningkatnya aktifitas
belajar diharapkan meningkatkan pula hasil belajar siswa.Sementara pada siklus II
apabila pembelajaran dirasa kurang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
siswa maka peneliti berusaha menambahkan interaksi soal berupa tanya jawab
secara langsung sehingga diharapkan siswa dapat tertarik dan terpacu untuk
menjawab soal dengan benar.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan
tentang
apa
saja
yang
kita
amati
dalam
usaha
untuk
tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)Melalui penggunaan media
cermin dapat meningkatkan aktifitas belajar IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya
pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun pelajaran
2015/2016;2)Melalui penggunaan media cermin dapat meningkatkan hasil belajar
IPA tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang semester II tahun pelajaran 2015/2016.
Indikator dan Kriteria Keberhasilan
Pembelajaran IPA dengan penggunaan media cermin dikatakan berhasil
jika siswa dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam mengikuti
pembelajaran jika jumlah dari keseluruhan indikator-indikator yang dicapai
minimal 80%,indikator tersebut meliputi ketekunan dalam belajar ,ulet dalam
menghadapi kesulitan ,minat dan ketajaman perhatian dalam belajar ,semangat
dalam mengikuti pelajaran,berprestasi dalam belajar, dan mandiri dalam belajar.
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa diukur berdasarkan tuntas belajar klasikal dan nilai ratarata kelas ,adapun penyelesaiannya sebagai berikut :a)Persentase tuntas belajar
klasikal sekurang-kurangnya 75%(minimal 75% siswa yang memperoleh skor
69);b)Rata-rata kelas untuk nilai pos tes sekurang-kurangnya 70.
Performansi guru
Tampilan guru saat pembelajaran atau performansi guru diukur
berdasarkan indikator yang terdapat pada APKG Idan APKG II ,adapun standar
performansi guru yaitu skor perolehan APKG I dan APKG II pada dua pertemuan
yaitu pertemuan pertama dan pertemuan dua 80% atau pada kategori baik sekali
PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri 02
Sumurkidang . Siswa kelas V berjumlah 23 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa
perempuan dan 9 siswa laki-laki dengan karakteristik dan latar belakang yang
berbeda-beda. Dengan tingkat perekonomian yang rendah maka perhatian
terhadap pendidikan sangat kurang,.Keadaan yang demikian menjadikan
semangat belajar para siswa rendah dan juga menyebabkan kurangnya minat
siswa dalam hal pendidikan.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah SD Negeri 02 Sumurkidang .SD Negeri 02
Sumurkidang Memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor,1 perpustakaan serta 1 WC
serta halaman sekolah. Keadaan di atas didukung dengan 1 orang Kepala Sekolah,
dibantu 7 orang guru, dan 1 penjaga sekolah.
Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini mata pelajaran yang diambil adalah eksata yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi Cahaya dan sifat-sifatnya semester II.Adapun
kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang .
Waktu yang digunakan untuk penelitian kurang lebih selama 2 bulan dari
bulan Februari sampai bulan Maret 2016.
TABEL 3.1
WAKTU PENELITIAN
No
Uraian Kegiatan
Februari
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bulan
Maret
1 2 3 4
April
1 2 3
Menyusun proposal
tindakan kelas
Menyusun instrumen
Pengumpulan data dan
melaksanakan siklus I ,
siklus II
Analisis data
Pembahasan
Laporan hasil penelitian
X
80
70
60
50
40
30
Jumlah
Rerata
Keterangan :
X = Nilai
F
2
3
4
6
4
4
23
F = Jumlah
FX
160
210
240
300
160
120
1190
51,74
FX = Hasil kali nilai dan jumlah
Nilai
perbaikan pembelajaran
pembelajaran;3)Keaktifan
pembelajaran;4)Pemberian
siswa
kesempatan
dalam
memanfaatkan
berpikir;5)Proses
media
pembelajaran;
6)
F
2
5
11
4
1
23
F = Jumlah
FX
180
400
770
240
50
1640
71,30
FX = Hasil kali nilai dan jumlah
10
Jumlah
siswa
14
12
10
8
6
4
2
0
50
60
70
80
90
NILAI
Tindak lanjut :
1. Sebanyak 5 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65 ) dilakukan
perbaikan
2. Sebanyak 18 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ( 65 ) dilakukan
pengayaan
Deskripsi Temuan
Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat
perhatian dalam observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut:1)Penyajian
materi cukup baik, pada saat guru menyampaikan penjelasan tentang cahaya dan
sifat-sifatnya dengan memanfaatkan media cermin. Guru secara sistematis dalam
menyajikan materi yaitu dengan mendemonstrasikan cahaya mengenai berbagai
benda;2)Partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat diamati sejak awal, pada
apersepsi siswa antusias untuk menjawab pertanyaan guru. Siswa secara aktif
memperhatikan penjelasan guru;3)Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media
pembelajaran sudah bagus dengan ketertarikan siswa pada alat peraga dan
mendemonstrasikannya
di
depan
kelas.
Siswa
dalam
kelompok
besar
11
cukup. Diberi waktu yang cukup pada saat tanya jawab . Dalam kerja kelompok
waktunya cukup untuk mengerjakan latihan soal. Jadi pemberian waktu untuk
berfikir cukup;5)Proses pembelajaran yang disajikan cukup baik. Dari kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dapat dilaksanakan sesuai rencana
perbaikan pembelajaran;6)Perhatian guru sudah baik. Perhatian guru sudah merata
keseluruh siswa. Guru tidak membeda-bedakan siswa yang satu dengan yang
lainnya, terlihat dari kegiatan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan akhir guru tetap
konsisten.
Siklus II
Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II berjalan dengan baik, dengan nilai yang diperoleh rata-ratanya 78,26.
Aktifitas siswa dalam pembelajaran mencapai 70,54 %
Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus II penulis
melakukan perbaikan sebagai berikut :1)Penyajian materi;2)Partisipasi siswa
dalam
pembelajaran;
pembelajaran;
3)Keaktifan
4)Pemberian
siswa
kesempatan
dalam
berpikir;
memanfaatkan
5)Proses
media
pembelajaran;
6)Perhatian guru
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada akhir
pembelajaran penulis mengadakan tes formatif.Adapun hasil belajar siswa dalam
perbaikan pembelajaran IPA semester II siklus II di kelas V SD N 02
Sumurkidang dicantumkan dalam tabel berikut:
TABEL 4.2 Nilai yang diperoleh pada siklus 2
X
100
90
80
70
60
Jumlah
Rerata
Keterangan :
X = Nilai
F
2
4
6
10
1
23
FX
200
360
480
700
60
1800
78,26
12
Tindak lanjut :
3. Sebanyak 1 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65 ) dilakukan
perbaikan
4. Sebanyak 22 siswa yang mendapat nilai di atas KKM ( 65 ) dilakukan
pengayaan
Deskripsi Temuan
Pelaksanaan tiap-tiap aktivitas perbaikan pembelajaran yang menjadi pusat
perhatian dalam observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1. Penyajian materi cukup baik, pada saat guru membagikan lembaran materi
tentang cahaya dan sifat-sifatnya secara antusias siswa membacanya, dan
pada saat guru menerangkan materi dengan memanfaatkan media cermin.
Guru
secara
sistematis
dalam
menyajikan
materi
yaitu
dengan
13
14
mendemonstrasikan
15
mendemonstrasikan
media
pembelajaran
berupa
cermin.Dengan
16
sendiri. Tanya jawab interaktif merupakan suatu model tanya jawab guru kepada
siswa atau sebaliknya agar siswa menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dengan demikian tanya jawab yang telah dilakukan guru sesuai dengan
model pembelajaran interaktif, dimana siswa menampilkan suatu struktur untuk
pelajaran IPA yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan pertanyaan siswa
sebagai pusatnya.Dimana siswa bereksplorasi untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dengan melakukan demonstrasi penggunaan media pembelajaran
berupa cermin.
Perhatian guru pada siswa
Bentuk dari perhatian guru kepada siswa adalah guru memberikan
pertanyaan untuk dijawab oleh siswa. Sebagaimana model pembelajaran interaktif
yang dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak, model pembelajaran
interaktif yang dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan
jawabannya sendiri ( Faire, Cosgrove, 1992 : 24 ).
Selain itu pengenalan guru secara individu terhadap siswa juga merupakan
bentuk perhatian guru yang sangat penting,hal ini dapat memotivasi siswa dalam
proses pembelajaran,sehingga siswa terlibat secara aktif di dalamnya.Dalam hal
ini peneliti selaku guru menyebutkan nama siswa satu per satu secara acak untuk
menjawab pertanyaan atau menyuruh siswa maju untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran mendemonstrasikan media pembelajaran berupa cermin pada
pelajaran IPA tentang materi cahaya dan sifat-sifatnya pada SDN 02
Sumurkidang.Dengan demikian siswa merasa memiliki kepercayaan diri karena
diberi kesemptan yang sama sehingga timbul motivasi dalam diri untuk terlibat
aktif dalam pembelajaran tersebut.
Dari keenam aktivitas perbaikan pembelajaran yang dipilih oleh peneliti
mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran IPA tentang cahaya dan sifatsifatnya pada peserta didik kelas V SD Negeri 02 Sumurkidang semester II tahun
pelajaran 2015/2016, terbukti pada siklus I aktivitas siswa hanya 65,06%
sedangkan pada siklus II menjadi 72,73% .Sehingga secara sistematis terjadi
kenaikan aktivitas pembelajaran siswa 7,67%.Hal ini tentunya berpengaruh pada
peningkatan hasil belajar IPA semester II tentang cahaya dan sifat-sifatnya pada
siswa SD Negeri 02 Sumurkidang .
17
18
guru akan
Pendidikan
Nasional.(2002).Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
Asep
Heri
Hernawan,
dkk.(2007).
Pengembangan
kurikulum
dan
Pembelajaran.Jakarta:Universitas
Terbuka.
IGAK Wardani, Kuswaya Wihardit.(2007). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suciati.(2007). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Toha, M. Anggoro, dkk.(2007). Metode Penelitian.Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutarno, Nono(2008). Materi dan Pembelajaran IPA SD.Jakarta: Universitas
Terbuka.
Udin S. Winataputra, dkk.(2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.