PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pasien datang dari Poli Bedah Ortopedi dengan keluhan terdapat nyeri pada
paha kiri sejak 2 minggu SMRS dan memberat dalam 2-3 hari terakhir ini. Nyeri
tersebut dirasakan semakin memberat bila berjalan dan berdiri lama. Pasien juga
mengatakan, bahwa saat ini pasien mengalami kesulitan berjalanan. Kejadian ini
dirasakan oleh pasien semakin lama semakin memberat. Pasien memiliki riwayat
kecelakaan sepeda motor, terjatuh dan lalu masuk lubang kira-kira sejak 2 tahun
yang lalu. Hanya berobat ke dokter umum dan tidak sembuh lalu berobat ke
pengobatan tradisional yaitu dukun patah. Riwayat DM, HT dan alergi tidak ada.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya konjungtiva anemia, ROM terbatas dan
nyeri pada sebelah kiri ekstremitas bawah. Setelah itu, ditemukan ronki dan juga
pada foto thoraks dijumpai gambaran pneumonia. Laboratorium hemoglobin 11.3
g/dL. Dari hasil foto Femur Ap/Lat, dijumpai fraktur di OS femur 1/3 tengah dan
proksimal.
Dari hasil anamnesis, terdapat keluhan nyeri paha kiri setelah terjatuh dari
sepeda motor. Keluhan nyeri tersebut dirasakan setelah pasien berobat pengobatan
tradisional yaitu dukun patah. Kejadian ini dicurigai merupakan fraktur neglected.
Neglected fracture dengan atau tanpa dislokasi adalah suatu fraktur dengan atau
tanpa dislokasi yang tidak ditangani atau ditangani dengan tidak semestinya
sehingga menghasilkan keadaan keterlambatan dalam penanganan, atau kondisi
yang lebih buruk dan juga bahkan kecacatan. Diagnosis tersebut juga dipastikan
dengan hasil foto femur AP/Lateral yaitu fraktur pada OS femur 1/3 tengah dan
proksimal. Terdapat beberapa tahapan dalam penyembuhan tulang:
1. Inflamasi
Dengan adanya patah tulang, tubuh mengalami respon yang sama dengan
bila ada cedera pada lain tempat dalam tubuh. Terjadi perdarahan dalam jaringan
yang cedera dan terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. Terjadi
inflamasi, pembengkakan dan nyeri. Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari
dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.
2. Proliferasi sel
Dalam sekitar lima hari, hematome akan mengalami organisasi. Terbentuk
benang- fibrin dalam jendela darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi,
dan invasi fibroblast dan osteoblast.
22
23
3. Pembentukan kalus
Pertumbuhan jaringan berlanjut dan juga lingkaran tulang rawan tumbuh
mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang di
gabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur. Perlu
waktu 3-4 minggu agar fragmen tulang dapat tergabung dalam tulang rawan atau
jaringan fibrus. Secara klinis, fragmen tulang tak bisa lagi digerakkan.
4. Penulangan kalus (osifikasi)
Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 minggu patah
tulang melalui proses penulangan endokondral. Mineral terus menerus ditimbun
sampai tulang benar-benar telah bersatu dan keras. Penulangan perlu waktu 3-4
bulan.
5. Remodeling menjadi tulang dewasa
Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan
reorganisasi tulang baru menuju ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling
memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tergantung beratnya
modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan juga stres fungsional pada
tulang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan konjungtiva anemia, ROM yang
terbatas dan nyeri pada sebelah kiri di ekstremitas bawah. Setelah itu, ditemukan
ronki dan juga pada foto thoraks dijumpai gambaran pneumonia. Laboratorium
HB 11.3 g/dL. Dari hasil foto Femur Ap/Lat, dijumpai fraktur pada OS femur 1/3
tengah dan proksimal. Terdapat keluhan yang mengarahkan adanya pneumonia,
yaitu adanya batuk, demam naik turun, dan peningkatan minimal leukosit, serta
pada gambaran foto thoraks ditemukan adanya gambaran pneumonia. Dari hasil
pemeriksaan fisik paru juga ditemukan ronki. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
anemia ringan. Namun tidak ada indikasi untuk transfuse darah. Selain itu, adanya
demam juga kemungkinan karena proses inflamasi dan infeksi dari neglected.
Pasien direncakan tindakan ORIF. Pada dasarnya terapi fraktur terdiri atas
manipulasi untuk memperbaiki posisi fragmen, dan diikuti dengan pembalutan
untuk mempertahankan secara bersama-sama sebelum fragmennya menyatu.
Sementara itu gerakan sendi dan fungsi harus dipertahankan. Penyembuhan
fraktur dibantu oleh pembebanan fisiologis pada tulang, sehingga diawal proses
penyembuhan dianjurkan untuk melakukan aktivitas otot dan penahanan beban.
Tujuan ini tercakup dalam tiga hal, yaitu:
24
artikular besar, dan bila terdapat fraktur traksi yang fragmennya terpisah.
Mempertahankan reduksi. Metode yang tersedia untuk mempertahankan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
reduksi adalah :
Traksi terus menerus
Pembebatan dengan gips
Pemakaian penahan fungsional
Fiksasi internal
Fiksasi eksternal
Latihan