Anda di halaman 1dari 6

AYU RAHMANTARI

(135020301111018)

RIA RISTYANA

(135020301111024)

RIMA WAHYU PRADIANIKA

(135020301111027)

Soal Latihan
1.
KAP Adi Susilo dan Rekan
Kuesioner Pengendalian Internal: Piutang Usaha
Pertanyaan

Komentar atas Sistem yang Diterapkan

Signifikansi

ihak independen

Rekonsiliasi buku besar pembantu piutang

Signifikan

n rekonsiliasi secara

hanya dilakukan sekali dalam 1 tahun.

Saran

Sebaiknya rekonsiliasi buku


pembantu dilakukan secara

buku besar pembantu?

mengawasi proses penagiha


dan tanggal jatuh tempo.

ntuk penghapusan

Penghapusan piutang dilakukan setelah

Signifikan

Sebaiknya yang melakukan

ang diragukan ada

melebihi batas jatuh tempo 5 atau 6 bulan,

penghapusan piutang adalah

rsendiri yang memadai?

dilakukan secara personal oleh Agus

karena Agus Kuncoro sudah

Kuncoro.

banyak memiliki tugas yang


tepat.

kun yang akan

Tidak. Agus Kuncoro hanya menghapus

an telah diperiksa secara

piutang setelah melebihi 5 atau 6 bulan

diotorisasi oleh pihak denga

tanpa adanya pemeriksaan dan otorisasi

yang lebih tinggi daripada p

ng independent?

oleh pihak yang independen.

melakukan penghapusan ak

indak lanjut yang

Tidak. Perusahaan tidak melakukan tindak

dilakukan pada akun-

lanjut apapun setelah menghapus saldo

g dihapuskan?

piutang.

erusahaan secara

Tidak. Perusahaan menggunakan tarif 0,7

melakukan evaluasi

% dari total penjualan kredit bersih secara

ubah memerlukan evaluasi e

metode yang digunakan

terus menerus dari tahun ke tahun.

piutang tak tertagih secara r

dan diotorisasi oleh

ngestimasi piutang tak

Signifikan

Signifikan

Seharusnya penghapusan pi

Seharusnya ada pencatatan


penghapusan akun piutang.

Signifikan

Kondisi bisnis entitas yang

Seharusnya setiap periode p

mengevaluasi besarnya estim


piutang tak tertagih.

enagihan pada pelanggan

Iya, Bagian Penjualan lah yang melakukan

Signifikan

Seharusnya tidak semua pih

n oleh pihak yang terpisah

penagihan ke pelanggan. Namun, semua

melihat dan masuk ke akses

an buku besar pembantu?

pihak dapat masuk dan melihat akses ke

piutang.

buku besar piutang. Sehingga Bagian


Penjualan pun juga memiliki akses ke buku
besar tersebut.

erdapat pemeriksaan

Tidak. Komplain pelanggan diselesaikan

en mengenai komplain

secara personal oleh Agus Kuncoro.

Signifikan

Seharusnya ada pihak indep

mendeteksi kesalahan penye

mpaikan pelanggan atas

komplain oleh pelanggan da

ang diterima?

menyelesaikan komplain pe
tersebut secara personal.

ebijakan perusahaan

Tidak

Signifikan

persetujuan kredit tahun

Jika ada syarat kebijakan kr

perlu disesuaikan, sebaikny

bah?

disesuaikan dengan kondisi


saat ini.

penjualan secara kredit

Tidak. Setiap transaksi penjualan kredit

Signifikan

Hal tersebut sudah dilakuka

setujuan kredit di awal?

langsung di-review oleh Langgeng untuk

benar mengingat bahwa pen

menentukan batas maksimum kredit dan

secara kredit selalu ada perj

menentukan apakah penjualan kredit itu

kredit di awal.

diterima atau tidak.


file kredit dicatat dengan

Tidak. Jika pembayaran telah dilakukan,

dan di-review secara

perusahaan menganggap risiko kreditnya

lengkap (seperti tanggal pel

baik. Namun, jika ada pelanggan yang

pelanggan dan perlu adanya

tidak membayar, maka risikonya menjadi

kredit untuk mengontrol risi

buruk.

kreditnya.

k?

Signifikan

Seharusnya, file kredit dicat

Selain itu, juga tidak dilakukan review atas


laporan kredit pelanggan.
faktur diperiksa sesuai

Iya. Namun pemeriksaan dilakukan setelah

barang yang dikirimkan

faktur tiba telah dikirimkan ke pelanggan.

Signifikan

ketika faktur belum dikirim

ga barangnya?
perkalian dan

ahan diperiksa kembali?

Pemeriksaan lebih baik dila


pelanggan.

Iya. Namun pemeriksaan dilakukan setelah

Signifikan

Pemeriksaan lebih baik dila

ketika faktur belum dikirim

faktur tiba telah dikirimkan ke pelanggan.

pelanggan.

diskon kas

Iya. Bagian Penjualan melakukan

Signifikan

Proses yang dilakukan suda

ungkan kembali dan

perhitungan kembali untuk semua diskon

ini dikarenakan untuk meng

iupdate secara aktual?

dan sangat teliti atas diskon yang diberikan.

pendapatan bersih perusaha

ah penjualan dilakukan

Tidak. Jika Langgeng belum

ang dikirimkan tanpa ada

menandatangani Faktur Penjualan maka

merupakan bukti pertanggu

ang dicatat dan

Divisi Operasional dan Logistik tidak boleh

yang otentik.

kan?

memproses pesanan.

Signifikan

Hal tersebut sudah benar ka

2.
Step
Hasil Yang diharapkan
Masalah Potensial
1-a Jumlah total yang ditunjukkan pada Jika ada ketidakcocokan pada kedua formulir
fakur penjualan harus sama dengan tersebut

muncul

kemungkinan

terjadi

jumlah total pada slip penagihan. Harus pencatatan penjualan fiktif atau salah saji.
ada bukti bahwa karyawan PT Maju Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda
Makmur telah membandingkan kedua tangan) sesuai prosedur mengindikasikan
formulir tesebut.
1-b

bahwa karyawan melanggar sistem yang telah

dibuat.
Jumlah yang ada pada faktur penjualan Jika ada
dan bill of lading ini haruslah sama. formulir

ketidakcocokkan
tersebut

muncul

pada

kedua

kemungkinan

Harus ada bukti bahwa karyawan PT adanya penjualan yang belum ditagih kepada
Maju Makmur telah membandingkan pelanggan. Kurangnya bukti yang nyata
kedua formulir tesebut.

(seperti

tanda

tangan)

sesuai

prosedur

mengindikasikan bahwa karyawan melanggar


1-c

sistem yang telah dibuat.


Bukti pembayaran dan jumlah uang yang Jika
ada
ketidakcocokkan,
diterima haruslah sama.

1-d

muncul

kemungkinan adanya penggelapan uang yang

diterima.
Perhitungan kembali diskon (tunai) dan Jika
ada

ketidakcocokkan,

muncul

diskon yang tercantum dalam daftar kemungkinan adanya lebih saji piutang karena
1-f

pembayaran haruslah sama.


diskon yang direndah-rendahkan.
Perkalian dan penjumlahan yang ada di Jika
ada
ketidakcocokkan,
setiap

faktur

harus

nominal yang tepat.

muncul

menunjukkan kemungkinan adanya kesalahan yang tidak


disengaja dalam melakukan perhitungan.

1-g

Jumlah yang ada pada bukti pembayaran Jika ada ketidakcocokkan, dikhawatirkan
dengan slip deposit bank yang diarsip terjadi kecurangan ataupun kesalahan yang
haruslah sama. Harus ada bukti bahwa dilakukan, baik oleh pihak bank maupun oleh
karyawan

1-h

PT Maju

Makmur

telah Agus Kuncoro.

membandingkan kedua formulir tesebut.


Jumlah yang ada pada bukti pembayaran Jika ada ketidakcocokkan, dikhawatirkan
dengan buku besar pembantu piutang terjadi kecurangan ataupun kesalahan yang
usaha haruslah sama. Harus ada bukti dilakukan, baik oleh pihak bank atas bukti
bahwa karyawan PT Maju Makmur telah pembayaran maupun oleh Agus Kuncoro

1-i

membandingkan kedua formulir tesebut. dalam membuat buku besar piutang.


Agar tidak terjadi kesalahan pada setiap Jika tidak dilakukan pengecekan atau otorisasi
dokumen penjualan kredit.

2-a

maka bisa terjadi penjualan fiktif (manipulasi

penjualan)
Piutang yang tercantum dalam faktur Jika ada ketidakcocokkan, mungkin telah
penjualan dan yang tercantum pada buku terjadi kesalahan yang tidak disengaja dalam
besar piutang usaha haruslah sama.

2-b

melakukan posting ke buku besar piutang

usaha.
Untuk melakukan pengecekan apakah Terjadinya

manipulasi

penjualan

yang

hasil yang diharapkan dari pelunasan dilakukan oleh karyawan.


piutang
2-c

berbanding

lurus

dengan

penerimaan kas
Jumlah yang tercantum dalam slip Jika ada ketidakcocokkan, mungkin telah
deposit bank dan yang tercantum pada terjadi kesalahan yang tidak disengaja dalam
buku besar piutang usaha haruslah sama.

melakukan posting ke buku besar piutang

usaha.
Laporan kredit pelanggan telah diarsip Laporan kredit tidak menjelaskan tentang
dan dilengkapi dengan baik secara akurat historis pelanggan secara jelas apakah piutang
dan tepat waktu.

dapat tertagih atau tidak.


Laporan kredit tidak lengkap yang mungkin
dikarenakan proses pengarsipan yang kurang

rapi.
Bukti pembayaran kas dan total yang Jika ada ketidakcocokkan, mungkin telah
dibuat pada jurnal penerimaan kas terjadi kesalahan yang tidak disengaja dalam
haruslah sama.

membuat jurnal penerimaan kas.

Riset Kelompok
Beberapa tanda kecurangan potensial di PT. Maju Makmur yaitu :
a. Penerapan sistem bonus dan penggajian yang diterapkan perusahaan yang tidak
sesuai. Ketidaksesuaian ini mengakibatkan peluang terjadinya fraud semakin besar
dalam konteks pencapaian target penjualan atau labanya.
b. Akses terhadap pusat data pembantu piutang yang belum terperinci dan sesuai
dengan wewenangnya. Hal ini mengakibatkan kerahasiaan data yang tidak bisa
lebih privasi.
c. Ketiadaan dasar dalam penjualan kredit yang jelas. Beberapa indikasi negatinya
adalah adanya missing link antara asisten presiden dan pemiliknya.
d. Penentuan estimasi piutang tak tertagih tidak mempunyai dasar yang jelas dalam
perhitungaanya sehingga menimbulkan kerancuan pula.
e. Perlakuan atas umur piutang yang juga rancu, antara yang muda dan yang tua.
f. Pengiriman tagihan ulang ini jelas tidak memberikan kesan bonafit sebagai sebuah
perusahaan sehingga memunculkan citra negatif hingga moral hazard.
g. Penurunan yang terjadi dalam hal terkait rasio-rasio keuangan perusahaan ini juga
memperlukan pertimbangan kembali mengenai penilaian dari auditor.
Berdasarkan hal-hal ini, dapat digunakan dasar PSA 70 (SA Seksi 316) mengenai
pertimbangan atas kecurangan dalam audit laporan keuangan. Kesesuaiannya dengan
gambaran dan karakteristik kecurangannya yaitu:

Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah
salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam
laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan
dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti yang disajikan
berikut ini:
a.
Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau
dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan
keuangan.
b.
Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan keuangan
peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.
c.
Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.


Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
(seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan
pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan tidak

semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara,


termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan
yang menyebabkan entitas membayar harga barang atau jasa yang tidak diterima
oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan
catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu

atau lebih individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.


Kecurangan seringkali menyangkut hal berikut ini: (a) suatu tekanan atau
suatu dorongan untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang yang
dirasakan ada untuk melaksanakan kecurangan. Meskipun tekanan dan
peluang khusus untuk terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dapat
berbeda dari kecurangan melalui perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva,
dua kondisi tersebut biasanya terjadi di kedua tipe kecurangan tersebut.
Sebagai contoh, kecurangan dalam pelaporan keuangan dapat dilakukan karena
manajemen berada di bawah tekanan untuk mencapai target laba yang tidak
realistik. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat dilakukan karena
individu yang terlibat hidup di luar batas kemampuannya. Peluang dirasakan
ada jika seorang individu yakin bahwa ia dapat menghindari pengendalian

intern.
Dalam kerkaitannya antara PSA ini dengan PT. Maju Makmur dijelaskan
mengenai beberapa faktor dalam salah saji yang timbul berdasarkan laporan
keuangan mencakup karakteristik dan pengaruh manajemen atas lingkungan
pengendalian (tercermin dari SPI yang rendah), kondisi industri (industri
yang mempunyai cabang dan pengelolaan yang masih belum sepenuhnya
professional), dan karakteristik operasi dan stabilitas keuangan (operasional
yang terpusat dengan rasio keuangan yang beelum sehat). Selanjuntnya, hal
ini akan berimbas pada berbagai kenyataan lapangan yang menjurus kepada
praktek kecurangan seperti tekanan, kesempatan, hingga rasionalisasi atau
yang lebih disebut fraud triangle. Oleh karena itu, beberapa hal di atas harus
sangat diperhatikan dan diwaspadai auditor sebagai awalan dalam proses
auditnya.

Anda mungkin juga menyukai