Anda di halaman 1dari 3

Tata laksana

Tatalaksana sepsis ditujukan pada penanggulangan infeksi dan disfungsi organ.


Tatalaksana penyakit dengan penyebab spesifik seperti infeksi dengue (dengue shock syndrome
dan expanded dengue shock syndrome), malaria, tuberkulosis, pnemonia, meningitis, infeksi
saluran kemih, demam tifoid, dan penyakit infeksi spesifik lain, menggunakan algoritme yang
telah tersedia.
6.1 Tata laksana Infeksi
6.1.1 Antibiotika
Pemilihan jenis antibiotika empirik sesuai dengan dugaan etiologi infeksi, diagnosis kerja
yang telah ditegakkan, usia, dan predisposisi penyakit. Apabila penyebab sepsis belum jelas,
antibiotik diberikan dalam 1 jam pertama sejak diduga sepsis, dengan sebelumnya dilakukan
pemeriksaan kultur darah. Upaya awal terapi sepsis adalah dengan menggunakan antibiotika
tunggal berspektrum luas. Setelah bakteri penyebab diketahui, terapi antibiotika definitif
diberikan sesuai pola kepekaan kuman.
Antibiotika harus diberikan dalam 1 jam pertama karena berkaitan dengan penurunan
kadar laktat serum dan waktu perbaikan syok yang lebih pendek. Sebaliknya, keterlambatan
pemberian lebih dari 3 jam akan meningkatkan rasio odds mortalitas 4,8 kali setelah disesuaikan
dengan derajat keparahan penyakit. Pemilihan antibiotika pada sepsis dengan penyebab yang
belum jelas harus berdasarkan pada kecurigaan terhadap bakteri penyebab dan pola kepekaan.
Usia dan domisili pasien, sindrom klinis, lama rawat di rumah sakit, dan pemeriksaan penunjang
dapat mengarahkan pada spesies bakteria tertentu (tabel 5). Jenis antibiotika berspektrum luas
dan tunggal.
Prinsip utama paradigma terapi empiris
Berikan pilihan antibiotik pertama secara efektif dan tepat
Dasarkan pemilihan antibiotik, baik empiris maupun bertarget,
pada pengetahuan pola kepekaan lokal (antibiogram lokal)
Optimalkan dosis dan rute pemberian antibiotik
Berikan antibiotik tunggal, spektrum luas dengan durasi sesingkat
mungkin
Sesuaikan atau hentikan terapi antibiotik sedini mungkin untuk
mengurangi kemungkinan resistensi (de-eskalasi)
6.1.2 Antibiotika kombinasi
Apabila antibiotika diberikan kombinasi, harus dipertimbangkan kondisi
klinis, usia, kemungkinan etiologi dan tempat terjadi infeksi, mikroorganisme
penyebab, pola kuman di RS, predisposisi pasien, dan efek farmakologi
dinamik serta kinetik obat
Pilihan Kombinasi Antibiotik Empiris untuk sepsis anak dengan penyebab belum
diketahui
Extended-spectrum penicillina + aminoglikosidab
Sefalosporinc generasi ketiga atau keempat + aminoglikosidaa + vankomisin
Karbapenem + aminoglikosidaa + vankomisin
ampisilin-sulbaktam menjadi pilihan pertama extended-spectrum penicillin dalam terapi
sepsis

floroquinolon dapat menggantikan aminoglikosida pada semua regimen di atas


Sefalosporin generasi ketiga seftriakson tidak boleh digunakan ketika dicurigai atau
terbukti adanya Pseudomonas
Catatan:
Perhitungkan efek samping dan toksisitas obat dari pemberian antibiotic kombinasi.
Selanjutnya dilakukan evaluasi dan keputusan untuk melakukan deekskalasi
Kebutuhan dosis antibiotik dapat disesuaikan untuk sepsis karena farmakodinamik dan
farmakokinetik berbagai antimikroba dapat berubah pada pasien kritis sehingga dosis
biasa mungkin tidak adequat.
Disfungsi organ, terutama ginjal, hemodialisis/hemofiltrasi, dapat mempengaruhi
distribusi dan klirens antibiotik, sehingga membutuhkan penyesuaian dosis.
Tabel 4. Jenis Antibiotika Empirik berdasarkan Kondisi Sepsis dan Kemungkinan
mikroorganisme Penyebab
Kondisi
Infeksi komunitas (community acquired
infection)
Infeksi rumah sakit (hospital acquired
Infection)
Infeksi Stafilokokus koagulase negative
terkait kateter vascular sentral
Methicillin-resistance Staphylococcus aureus
(MRSA)
Netropenia

Sindrom syok toksik (Toxic shock syndrome)


Kondisi imunokompromais

Jenis Antibiotik IV
Ampisilin-sulbactam, sefalosporin generasi III
(Extended spectrum penicillin (ampisilin
sulbactam,
piperacillin
tazobactam)/
cefepime/carbapenem; ditambah gentamisin,
siprofloxasin,
atau
vankomisin
(sesuai
kasus)sefotaxim, seftriaxon)
Clindamycin, Vankomisin
Clindamycin, Vankomisin
Lini I: Cefepime, Piperacillin-tazobactam,
meropenem
Lini II: Vankomisin, clindamycin, teikoplanin
vankomisin, linezolid, clindamycin
Lihat lampiran

Berbagai jenis antibiotik beserta dosisnya dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 5. Pemberian Antibiotik pada Tatalaksana Sepsis
Obat Generik
Rute
Dosis
Aminoglikosida
Amikasin
IV, IM
1520 mg/kg/hari dalam 1 dosis
Gentamisin
IV, IM
57.5 mg/kg/hari dalam 1 dosis
Karbapenem
Imipenem/Silastatin
IV, IM
60100 mg/kg/hari dalam 4 dosis (dosis dewasa perhari 14g)
Meropenem
IV
60 mg/kg/hari dalam 3 dosis, untuk meningitis bakterial 120

mg/kg/hari dalam 3 dosis) (dosis dewasa perhari 1,5-6 g)


30 mg/kg/hari dalam 2 dosis (dosis dewasa perhari 1 g)
Ertapenem

IV, IM

Sefalosporin
Sefazolin
Sefepim
Sefotaksim
Seftazidim

IV, IM
IV, IM
IV, IM
IV, IM

6.2 Tata laksana Disfungsi Organ


6.2.1 Pernapasan
Tata laksana pernapasan meliputi: pembebasan jalan napas (non-invasif dan invasif) dan
pemberian suplemen oksigen.
Penjelasan
Langkah pertama resusitasi adalah pembebasan jalan nafas sesuai dengan tatalaksana
bantuan hidup dasar. Selanjutnya pasien diberikan suplemen oksigen, awalnya dengan aliran dan
konsentrasi tinggi melalui masker. Oksigen harus dititrasi sesuai dengan pulse oximetry dengan
tujuan kebutuhan saturasi oksigen >92%.
Bila didapatkan tanda-tanda gagal nafas (tabel 6), perlu dilakukan segera intubasi
endotrakeal dan selanjutnya ventilasi mekanik di ruang perawatan intensif. Penggunaan obatobatan anestesi untuk induksi disarankan dengan menggunakan ketamin dan rokuronium, dan
menghindari etomidate karena berkaitan dengan supresi adrenal.15
Pipa endotrakeal dengan balon (cuff) direkomendasikan pada pasien sindrom distress pernapasan
akut (pediatric acute respiratory distress syndrome, PARDS) yang menggunakan ventilasi
mekanik konvensional. Pada pasien PARDS yang menggunakan high-frequency osscilatory
ventilation (HFOV), direkomendasikan menggunakan pipa endotrakeal dengan sedikit kebocoran
untuk meningkatkan ventilasi atau pembuangan CO2.

Anda mungkin juga menyukai