PENDAHULUAN
Kanker dimulai ketika sel-sel di bagian tubuh mulai tumbuh di luar
kendali. Ada berbagai jenis kanker, tetapi itu semua dimulai karena out-of-control
dari pertumbuhan sel yang abnormal. Pertumbuhan sel kanker berbeda dari
pertumbuhan sel normal. Bukannya mati, sel-sel kanker terus tumbuh dan
membentuk sel-sel abnormal baru. Sel-sel kanker juga dapat menyerang dan
tumbuh menjadi jaringan lain, hal yang sel-sel normal tidak dapat lakukan.
Tumbuh di luar kendali dan menyerang jaringan lain adalah hal yang membuat sel
menjadi sel kanker.1
Sel-sel kanker sering melakukan perjalanan ke bagian tubuh lainnya, di
mana mereka mulai tumbuh dan membentuk tumor baru yang menggantikan
jaringan normal. Proses ini disebut metastasis. Hal ini terjadi ketika sel-sel kanker
masuk ke dalam aliran darah atau pembuluh getah bening tubuh. 1
Pankreas adalah organ kesepuluh yang paling sering terkena kanker dan
merupakan penyebab utama keempat kematian akibat kanker pada pria dan
wanita, yang bertanggung jawab untuk 6% dari semua kematian terkait kanker. Di
Indonesia, karsinoma pankreas tidak jarang ditemukan dan merupakan tumor
ganas ketiga terbanyak pada pria setelah tumor paru dan tumor kolon. Insidens
tertinggi pada usia 50 60 tahun.2,3
Faktor yang telah terbukti meningkatkan risiko antara lain merokok berat,
diet daging terutama daging goreng yang tebal dan banyak kalori, diabetes
mellitus, dan memiliki riwayat gastrektomi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir,
sedangkan faktor minum kopi, teh dan alkohol belum jelas kontribusinya.2
Dua pertiga tumor pankreas ditemukan pada kaput pankreas, dan sisanya di
korpus dan kauda pankreas. Secara patologi, 80% merupakan adenokarsinoma
saluran pankreas, dan sisanya tumor pulau Langerhans dan kista adenokarsinoma.
Kanker pankreas ini sangat sulit untuk didiagnosa pada tahap awal. Pasien dengan
BAB II
Bagian Pankreas
Pankreas dapat dibagi dalam:
1 Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam
bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang
arteria dan vena mesenterica superior serta dinamakan Processus
Uncinatus.
2 Collum Pancreatis merupakan bagian pankreas yang mengecil dan
menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis
terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat
dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
Aliran Darah
Suplai arteri dari pankreas berasal dari arteri coeliaka dan arteri
mesenterika superior.
duodenum.
Suplai darah
utama
Aliran Limfatik
Aliran limfatik dari pankreas adalah difus dan meluas. Jaringan
berlimpah pembuluh limfatik dan kelenjar getah bening yang mengaliri
pankreas menyediakan jalan keluar untuk sel tumor yang timbul dari
pankreas. Aliran limfatik yang difus ini memberikan kontribusi pada fakta
bahwa kanker pankreas sering muncul dengan kelenjar getah bening yang
positif dan tingginya insiden kekambuhan lokal setelah reseksi .Limfe
pankreas juga berhubungan dengan kelenjar getah bening di mesokolon
transversum dan mesenterium jejunum proksimal. Tumor di korpus dan
kauda pankreas sering bermetastasis ke nodus dan limfonodus di
sepanjang vena lienalis dan di hilus dari limpa.4
Persarafan Pankreas
Pankreas diinervasi oleh sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
Sel asinar bertanggung jawab untuk sekresi eksokrin, sel-sel islet
bertanggung jawab untuk sekresi endokrin, dan pembuluh darah islet
dipersarafi oleh kedua sistem ini. Sistem parasimpatis merangsang sekresi
endokrin dan eksokrin dan sistem simpatis menghambat sekresinya.
Pankreas juga dipersarafi oleh neuron yang mengeluarkan amina dan
peptida, seperti somatostatin, Vasoactive Intestinal Peptide (VIP),
Calcitonin Gen Related Peptide (CGRP), dan galanin.4
Ductus Pancreaticus
1.
Fisiologi
Eksokrin
Sel-sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui
ductus pankreas yang bermuara ke duodenum. Enzim enzim tersebut
berfungsi untuk mencerna 3 jenis makanan utama yaitu karbohidrat,
protein, dan lemak. Sekresi ini juga mengandung sejumlah besar ion
bikarbonat yang dapat menetralkan asam kimus dari lambung.4
Enzim Proteolitik
Terdapat 3 enzim proteolitik yang penting, yaitu tripsin,
kimotripsin, dan karboksipolipeptidase, dimana tripsin dan kimotripsin
berfungsi memisahkan protein yang dicerna menjadi peptida, tapi tidak
menyebabkan pelepasan asam-asam amino tunggal; sedangkan
karboksipolipeptidase berfungsi memecah beberapa peptida menjadi
asam-asam amino bentuk tunggal.
Enzim proteolitik lainnya yang kurang penting yaitu elastase dan
nuklease. Enzim proteolitik disintesis di pankreas dalam bentuk tidak
aktif
berupa
tripsinogen,
kimotripsinogen,
dan
Endokrin
Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh pulau langerhans
yang terdiri atas 4 sel, yaitu sel , sel , sel , dan sel F. Sekresi sel sel
ini berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.
Sel hormon target utama efek hormonal regulasi: 4
1. (Glukagon)
Target
: Hati, jaringan adiposa
Efek
: merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa
dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah,
dihambat oleh somatostatin.
2. (Insulin)
Target
: Sebagian besar sel
Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi
pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid,
menurunkan kadar glukosa darah. Distimulasi oleh kadar
glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh somatostatin.
3. (Somatostatin)
Target
: Sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan
Efek
: menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat
absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan. Distimulasi
oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)
Target
: Organ pencernaan
Efek
B. EPIDEMIOLOGI
Insiden kanker pankreas telah meningkat dari tahun ke tahun. Di Amerika
Serikat, insiden 10/100.000, 31.000 pasien meninggal akibat penyakit ini setiap
tahun. Ini adalah penyebab utama keempat kematian akibat kanker. Kelangsungan
hidup 5 tahun secara keseluruhan dari pasien kurang dari 4% dan belum
meningkat selama dua dekade terakhir. Kaput pankreas adalah predileksi utama
kanker ini. Lesi dari 2/3 kanker pankreas terletak di bagian kaput pankreas.4
Pada tahun 2002, terdapat 232.000 kasus baru kanker pankreas dan
227.000 kematian di seluruh dunia. Di Amerika Serikat pada tahun 2006, ada
33.730 kasus baru dan 32.300 kematian, sedangkan di Inggris terdapat 7.152
kasus baru pada tahun 2002 dan 7.040 kematian di tahun 2003. Data dari Eropa
menunjukkan 60.139 kasus baru per tahun, mewakili 10,4% dari semua penyakit
saluran pencernaan, dan 64.801 kematian per tahun.5
Karsinoma pankreas merupakan penyakit yang berhubungan dengan usia
lanjut. Kejadian puncak terjadi pada mereka yang berusia 65-75 tahun. Kurang
dari 0,3% dari karsinoma pankreas terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Di dunia,
angka kejadian pada pria yang berusia diatas 65 tahun adalah 35 per 100.000
penduduk per tahun dan pada mereka yang berusia dibawah 44 tahun adalah 0,55
per 100.000 penduduk per tahun. Angka pada wanita adalah 29 per 100.000 dan
0,34 per 100.000 per tahun. Resiko akan meningkat pada usia lebih dari 50 tahun
dan umumnya usia penderita 65-80 tahun pada saat didiagnosa.5
Karsinoma pankreas lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
Insiden pada pria dari segala usia adalah 4,6 per 100.000 dan untuk wanita adalah
3,3 per 100.000 penduduk (1,4:1). 4
C. ETIOLOGI
Perkiraan menunjukkan bahwa 40% kasus kanker pankreas menyebar
secara alami, sedang 30% lainnya adalah berkaitan dengan rokok, dan 20%
mungkin berhubungan dengan faktor makanan. Hanya 5-10% yang bersifat
herediter. 3
Diabetes mellitus dapat dihubungkan dengan peningkatan 2 kali lipat
risiko terkena kanker pankreas. Kurang dari 5% dari semua kanker pankreas
terkait dengan pankreatitis kronis yang mendasarinya. Konsumsi alkohol
tampaknya tidak menjadi faktor risiko independen untuk kanker pankreas kecuali
hal ini terkait dengan pankreatitis kronis. Di bawah ini merupakan faktor risiko
untuk terjadinya kanker pankreas: 3
-
National
Comprehensive
Cancer
Network
(NCCN)
untuk
Pankreatitis kronis
Sejak lama, pankreatitis kronis merupakan faktor resiko yang besar untuk
perkembangan kanker pankreas. Sebuah studi multisenter pada lebih dari 2000
pasien dengan pankreatitis kronis menunjukkan peningkatan 26-kali lipat risiko
terkena kanker pankreas. Risiko ini meningkat secara linear dengan waktu,
dengan 4% dari pasien yang memiliki pankreatitis kronis selama 20 tahun
berkembang menjadi kanker pankreas. 3
Risiko kanker pankreas bahkan lebih tinggi pada pasien dengan pankreatitis
herediter. Usia rata-rata perkembangan kanker pankreas pada pasien ini adalah
sekitar 57 tahun. Risiko relatif kanker pankreas pada pankreatitis herediter
meningkat lebih dari 50 kali lipat, dan tingkat resiko kumulatif kanker pankreas
pada usia 70 tahun adalah 40%.3
Risiko kumulatif ini meningkat menjadi 75% pada orang yang keluarganya
memiliki warisan dari ayah. Pankreatitis kronis karena konsumsi alkohol juga
berhubungan dengan insiden yang jauh lebih tinggi dan usia lebih dini timbulnya
karsinoma pankreas. 3
Faktor genetik
Sekitar 5-10% dari pasien dengan karsinoma pankreas memiliki beberapa
kecenderungan genetik untuk berkembangnya penyakit ini. Genetika molekuler
adenokarsinoma pankreas telah diteliti dengan baik. Dari jumlah tersebut tumor,
80-95% memiliki mutasi pada gen KRAS2; 85-98% memiliki mutasi,
penghapusan, atau hypermethylation pada gen CDKN2; 50% memiliki mutasi
pada p53, dan sekitar 55% memiliki penghapusan homozigot atau mutasi pada
Smad4. Beberapa mutasi ini juga dapat ditemukan di berisiko tinggi menjadi
prekursor kanker pankreas.3
Mutasi gen bawaan adalah salinan abnormal gen tertentu yang dapat ditularkan
dari orang tua ke anak. Gen yang abnormal dapat menyebabkan sebanyak 10% .
I. DIAGNOSIS
splanchnikus.
Penurunan berat badan yang signifikan. Kedua gejala ini dapat
ditemukan pada penyakit-penyakit lain, yang menyebabkan
keterlambatan diagnosis, dimana lebih dari 2/3 pasien didiagnosis
setelah 2 bulan dari gejala awal yang muncul. Berat badan yang
menurun diperparah oleh kurangnya nafsu makan/anorekisa dan
Pemeriksaan Penunjang
Karsinoma kaput pankreas mudah salah diagnosis, dan
biasanya ditemukan saat ukuran tumor terlalu besar (di atas 4 cm)
dengan penyebaran lokal atau penyakit metastasis. Dalam kasus ini,
reseksi bedah biasanya sudah tidak layak, dan prognosis biasanya
sangat buruk. Oleh karena itu, perhatian harus diberikan pada para
pasien berisiko tinggi, terutama, laki-laki, lebih dari 40 tahun, dan
menunjukkan slight jaundice. Kemudian pemeriksaan pencitraan (AS,
CT dan EUS) dan pemerikksaan tumor marker serum (CA19-9)
digunakan untuk mendeteksi penyakit ini lebih awal, dan melakukan
reseksi kuratif lebih awal. Penanda CA19-9, sebuah antigen
karbohidrat, telah ditemukan berhubungan dengan kanker pankreas.
Gambar 11: USG Abdomen dari Karsinoma Kaput Pankreas (dikutip dari kepustakaan 4)\
USG
Abdomen dilakukan sebagai insitial screening test dalam evaluasi adanya ikterus
obstruktif. Modalitas ini membantu mengetahui apakah terjadi dilatasi duktus
biliaris intrahepatik atau ekstrahepatik. Adanya dilatasi duktus biliaris atau
terdapat suatu massa pada kaput pankreas sangat menyokong keberadaan tumor
pankreas.
a. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
II. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan karsinoma kaput pankreas umumnya dibagi menjadi
2, yaitu penatalaksanaan kuratif dan paliatif. Terapi bedah mempunyai
peranan dalam kedua macam penatalaksanaan tersebut. Selain itu terdapat
beberapa modalitas lain seperti radioterapi, kemoterapi dan terapi hormonal.7
Gambar 15: Diagnosis dan terapi pasien dengan suspect karsinoma pankreas (dikutip dari kepustakaan 7)
Pancreatico-duodenektomi
Untuk karsinoma kaput pankreas yang resectable, metode pembedahan yang
sering dilaksanakan adalah prosedur whipple standar (pancreaticoduodenectomy)
dan
modifikasi
prosedur
pancreaticoduodenectomy
(PPPD).
whipple
Selain
atau
itu
pylorus-preserving
pankreatektomi
total
dan
Dasar dari
Pada tumor kaput pankreas yang tidak dapat dilakukan reseksi lagi karena invasi
keluar hulu (kaput) pankreas atau metastase limfe maka dilakukan tindakan
kontraindikasi
reseksi,
maka
kemungkinan
angka
kontraindikasi
reseksi,
maka
kemungkinan
angka
Kontraindikasi absolut :
Metastasis ekstrapankreatik. Adanya metastasis ke hepar atau
daerah peritoneal merupakan kontraindikasi untuk prosedur
whipple.
Ascites.
Tumor yang telah mengelilingi trunkus celiakus ataupun arteri
Adanya penyulit operasi, seperti malnutrisi berat, gangguan fungsi jantung dan
paru,tanda tanda infeksi
juga
dapat
mengurangi
beban
tumor
pada
operasi,
meningkatkan
morbiditas
atau
kematian
perioperatif
dari
juga
dapat
mengurangi
beban
tumor
pada
operasi,
meningkatkan
morbiditas
atau
kematian
perioperatif
dari
Nyeri
Obat-obat antiinflamasi nonsteroidal, narkotika dan blok plexus
coeliacus adalah strategi-strategi utama penatalaksanaan nyeri pada pasien
karsinoma kaput pankreas. Berdasarkan beberapa studi klinik, blok plexus
coeliacus ini sangat signifikan dalam mengurangi nyeri pada karsinoma
kaput pankreas, dan metode ini jauh lebih efektif daripada terapi
farmakologis standar. Prosedur ini dapat dilakukan transtorakal atau
transabdominal dengan bantuan radiologi atau anestesiologi, atau dengan
injeksi menggunakan bantuan EUS melalui gaster. (8,10)
KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari karsinoma kaput pankreas adalah:7
Ikterus Obstruktif
Obstruksi gastric outlet
Pankreatitis akut (5% sebagai tanda )awal karsinoma
PROGNOSIS
Pasien dengan kanker pankreas memiliki durasi yang pendek untuk bertahan
hidup setelah diagnosis, dan tumor ini relatif resisten terhadap terapi saat ini.
Meskipun PD adalah satu-satunya pengobatan dengan potensi kuratif, 80% pasien
tidak memenuhi syarat untuk reseksi bedah karena penyebaran lokal atau
metastasis pada saat diagnosis. Berdasarkan penelitian, kelangsungan hidup ratarata semua pasien adalah sekitar 1 tahun, dan tingkat ketahanan hidup 5 tahun
kumulatif hanya 4,7%. Di antara pasien, 63% pasien kehilangan kesempatan
reseksi radikal, tingkat kelangsungan hidup rata-rata menurun menjadi sekitar
setengah tahun, dan tingkat ketahanan hidup kumulatif 1 dan 2-tahun hanya
28,3% dan 0%. Namun, reseksi radikal dapat meningkatkan waktu kelangsungan
hidup (580 23 hari) dan 5-tahun survival rate kumulatif (9,3%) secara efektif.
Analisis univariat menunjukkan bahwa penyakit kuning, stadium TNM, ukuran
tumor, metastasis jauh, invasi dari pembuluh mesenterika superior, dan
pembedahan radikal terkait erat dengan prognosis karsinoma kaput pankreas.
Namun, analisis regresi Cox mengungkapkan bahwa prediktor independen
terhadap ketahanan hidup hanya mencakup ukuran tumor, invasi dari pembuluh
mesenterika superior dan operasi radikal. Kelangsungan hidup rata-rata pasien
dengan ukuran tumor> 4 cm diameter hanya 250 hari, secara signifikan lebih
pendek dari pasien dengan ukuran tumor 4 cm (500 hari). Para pasien dengan
invasi dari pembuluh mesenterika superior bertahan selama waktu yang lebih
singkat (Median Survival Time 210 hari), dibandingkan dengan mereka yang
tidak mengalami invasi (495 hari). Selanjutnya, operasi radikal (PD) adalah
penting untuk meningkatkan prognosis karsinoma kaput pankreas. MST
meningkat untuk 510 hari nyata dari 225 hari pasien yang menerima perawatan
paliatif atau tanpa pengobatan. Selain itu, kematian terakhir PD mengalami
penurunan tajam, mencapai 4,1%. Meskipun metastasis jauh dan stadium TNM
dianggap sebagai tanda-tanda stadium tumor, dan MST pasien dengan metastasis
jauh atau pementasan TNM / lebih pendek dibandingkan dengan pasien
tanpa metastasis jauh atau dengan pementasan TNM / , analisis multivariabel
menunjukkan bahwa mereka bukan prediktor kelangsungan hidup. Ini mungkin
karena ukuran sampel yang kecil, sehingga studi lebih lanjut diperlukan.
Meskipun jaundice bukan prediktor independen, setelah dianalisis efek dari
jaundice pada prognosis, dan menemukan bahwa pasien dengan jaundice sedikit
bertahan untuk waktu yang lama, dibandingkan dengan pasien dengan jaundice
yang parah dan tanpa jaundice. Jaundice dianggap sebagai faktor penting untuk
diagnosis dini dan reseksi radikal dan untuk perbaikan prognosis. Namun,
jaundice yang parah dapat menunjukkan bahwa penyakit ini pada tahap akhir dan
prognosisnya sangat buruk. Perhatian harus diberikan pada slight jaundice dalam
pertimbangan diagnosis dini dan pengobatan untuk kanker kaput pankreas.5