Anda di halaman 1dari 2

FISIOLOGI 4,5,6,7

1.
Simpul sino-atrial ( nodus sinus, sinus). Terletak pada batas antara ven
a cava superior dan atrium kanan. Simpul ini mempunyai sifatautomatisasi yang te
rtinggi dalam konduksi jantung.
2.
Sistem konduksi intra atrial .Akhir- akhir ini di anggap dalam atrium ter
dapat jalur khusus sistem konduksi jantung yang terdiri dari 3 jalur intranodal
yang menghubungkan simpul sino-atrial dan simpul atrio-ventrikular dan jalur Bac
hman yang menghubungkan atrium kanan dan atrium kiri.
3.
Simpul atrio- ventrikular sering disebu nodus atrioventrikular disingkat
nodus. Simpul ini terletak di bagian bawah atrium kanan antara sinus koronarius
dan daun katub tikuspid bagian septal.
4.
Berkas His. Sebuah berkas pendek yang merupakan kelanjutan bagian bawah
simpul atrio-ventrikular yang menembus annulus fibrosus dan septum bagian membra
n. Simpul AV bersama berkas his disebut penghubung atrio ventrikular.
5.
Cabang berkas. Ke arah distal, berkas his bercabang menjadi dua bagian y
aitu cabang berkas kiri dan kanan.
6.
Fasikel. Cabang berkas kiri bercabang menjadi dua bagian yaitu fasikel k
iri anterior dan fasikel kiri posterior.
7.
Serabut purkinje . bagian terakhir dari sistem konduksi jantung adalah s
erabut purkinje yang merupakan anyaman halus dan berhubungan erat dengan sel- se
l otot jantung.
Pengendalian siklus jantung, awal dari irama jantung secara normalnya di mulai d
engan depolarisasi dari simpul sinus, menghasilkan gelombang depolarisasi yang m
enyebar ke kiri dan kanan atrium , merangsang timbulnya kontraksi dan menghasil
kan gelombang P paa perekaman EKG . Depolarisasi gelombang ini menuju simpul AV
, terus ke berks His, selanjutnya ke cabang berkas kanan dan kiri dan akhirnya m
encapai serabut purkinje. Impuls listrik diteruskan melalui atria menyebabkan de
polarisasi atria sehingga terjadi sistol atria. Impuls kemudian mencapai AV meng
alami perlambatan konduksi sesuai dengan sifat fisiologis simpul AV. Selanjutny
a impuls mencapai serabut purkinje menyebabkan kontraksi otot-otot ventrikel se
cara bersamaan sehingga terjadi sistol ventrikular. Adanya urutan depolarisasi p
ada ventrikel menyebabkan terjadinya kejadian yang berurutan. Penundaan hantaran
pada simpul AV pada perekaman EKG terlihat gambaran isoelektris antara gelomban
g P dan QRS komplek.
Patofisiologi hantaran jantung. 4,8
Blok simpul AV
Blok pada simpul AV dapat berupa Blok AV tingkat I,II, dan III.
1.
Blok AV tingkat I. Semuanya menunjukan gangguan hantaran di proksimal H
is Bundle. Hal ini dapat disebabkan karena intoksikasi digitalis, peradangan, de
gerenasi atau variasi normal. Biasanya tidak membutuhkan terapi apa-apa.
2.
Blok AV tingkat II. Terbagi 2 yaitu MOBITZ type 1 (wenckebach block) dan
MOBITZ type 2. Pada mobitz type 1 interval PR secara progresif bertambah panjan
g sehingga impuls dari atrium tidak dapat sampai ke ventrikel dan denyut ventrik
el (kompleks QRS) tidak tampak, atau gelombang P tidak di ikuti oleh kompleks QR
S. Mobitz type 1 dapat disebabkan karena tonus vagus yang meningkat atau digital
is atau iskemik jantung. Bila tidak mengalami gangguan hemodinamik, biasanya tid
ak memerlukan pengobatan. Pada mobitz type 2 interval PR tetap sama tetapi ditem
ukan denyut ventrikel yang berkurang (dropped beat). Kekurangan denyut ventrikel
bisa tidak teratur seperti 2:1 4:1 4:3 dan sebagainya. Kelainan dapat timbul se
mentara dan kembali normal, menetap atau berkembang menjadi blok jantung komplit
. Pasien dengan blok jantung ini dapat timbul sinkope dan membutuhkan pemasangan
pacu jantung.
3.
Blok AV tingkat III. Disebut juga blok jantung komplit. Pada blok ini im
puls dari atrium tidak pernah sampai di ventrikel. Denyut berasal dari stimulasi
oleh fokus pada simpul AV atau fokus di ventrikel sendiri sehingga ventrikel be
rdenyut sendiri tidak ada hubungan dengan denyut atrium. Gambaran EKG menunjukan
adanya gelombang P teratur dengan rate 60-90x / menit, sedangkan kompleks QRS m
empunyai rate 40-60x /menit. Blok ini disebabkan proses degenerasi, peradangan,

intoksikasi digitalis dan infark miokard akut. Bila blok tingkat III ini menetap
sebaiknya dipasang pacu jantung menetap.

Anda mungkin juga menyukai