Anda di halaman 1dari 1

1I.

KOMPLIKASI DEFIBRILASI
a. Henti jantung-nafas dan kematian 11
b. Anoxia cerebral sampai dengan kematian otak
c. Gagal nafas
d. Asistole
e. Luka bakar
f. Hipotensi
g. Disfungsi pace-maker
KESIMPULAN
Defibrilasi adalah suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrik y
ang kuat dengan metode asinkron ke jantung pasien melalui elektroda yang ditempa
tkan pada permukaan dada pasien. Tujuannya adalah untuk koordinasi aktivitas lis
trik jantung dan mekanisme pemompaan, ditunjukkan dengan membaiknya cardiac outp
ut, perfusi jaringan dan oksigenasi.
Defibrilasi merupakan tindakan resusitasi prioritas utama yang ditujukan pada ve
ntrikel fibrilasi (VF) dan ventrikel takikardi tanpa nadi (VT non-pulse).
Gelombang Bifasik lebih efektif dan menimbulkan lebih sedikit risiko cedera pada
jantung daripada bentuk gelombang Monofasic, bahkan ketika tingkat energi kejut
adalah sama. Inilah sebabnya mengapa produsen defibrillator eksternal sekarang
menggunakan bentuk gelombang bifasik di perangkat mereka.
Defibrillator bifasik menggunakan teknologi gelombang yang berbeda: baik bifasik
terpotong eksponensial (BTE) gelombang atau gelombang Bifasik kotak.
Energi Pada defibrilator monofasik energi yang diberikan 360 joule, sedangkan pa
da defibrilator bifasik 200J. Untuk anak-anak, energi yang diperlukan adalah 1-2
joule/kg BB, maksimal 3 j/kg BB.
Komplikasi pasca defibrilasi adalah henti jantung-nafas dan kematian, anoxia cer
ebral sampai dengan kematian otak, gagal nafas, asistole, luka bakar, hipotensi,
disfungsi pace-maker

Anda mungkin juga menyukai