Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

GD3106 DASAR-DASAR GEODESI FISIK


SISTEM TINGGI
Thomas H.Meyer, Daniel R.Roman, David B. Zilkoski

Disusun oleh:
Alif Algifari
15114086

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

SISTEM TINGGI
Terminologi sistem tinggi mengacu pada mekanisme dimna nilai tinggi dapat
ditempatkan. Tinggi merupakan jarak vertical atau jarak tegak lurus dari suatu bidang
referensi tertentu terhadap suatu titik sepanjang garis vertikalnya. Tinggi sebuah titik di
permukaan bumi dapat mengacu kepada permukaan ellipsoid referensi, geoid, maupun MSL.
Sistem tinggi saat ini dibagi menjadi tiga yaitu, tinggi orthmetris, tinggi dinamis, dan tinggi
normal. .

Misalnya dilakukan leveling seperti pada gambar diatas.Diantara titik A dan B dibuat
beberapa turning point, jarak geometris antar turning pint diberi lambang v, setiap turning
point memiliki nilai geopotensil tertentu. . Perbedaan ekipotensial pada gambar diperlihatkan
pada garis B, yang mana HB merupakan jarak geometris dari bidang ekipotensial dari
turning point. Karena vi HB,i. T, tinggi orthometrik pada titik B dapat ditulis HB =
HB,i., maka vi HB. Dari uraian dan gambar diatas disimpulkan bahwa tinggi
geometris merupakan hal yang berbeda dengan tinggi orthometrik.
Uncorrected Differential Leveling
Leveling adalah proses dimana penentuan perbedaan ketinggian secara geometris
pada garis vertikal dari titik referensi ke titik yang dimaksud. Saat melakukan pengukuran
sipat datar secara umum tidak akan menghasilkan tinggi orthometrik. Akan tetapi, beda tinggi
leveling berbeda dengan beda tinggi orthometrik yang dimana nilainya sama dengan
perbedaan nilai gaya berat permukaan dengan gaya berat disepanjang garis unting-unting
pada geopotensial di titik tersebut.
Tinggi Orthometrik
Tinggi orthometric merupakan tinggi yang mengacu pada permukaan geoid, dan
merupakan jarak geometris yang diukur sepanjang unting-unting (plumb line) antara geoid ke
titik tersebut. Permukaan geoid referensinya sangat unik dikarenakan satu bidang
equipotensial yang merupakan bidang yang memiliki nilai gravitasi tunggal sama dengan
permukaan laut di lautan terbuka. Dalam praktisnya, tinggi orthometric sangat sulit
direalisasikan, karena untuk merealisasikannya perlu diketahui arah tegak lurus dari
percepatan gravitasi terhadap permukaan disemua titik yang berada sepanjang jarak tersebut.

Apabila dilakukan pengukuran beda tinggi dengan menggunakan sipat datar terhadap
dua titik atau lebih maka akan didapatkan beda tingginya antar titik tersebut. Untuk merubah
beda tinggi tersebut untuk menjadi tinggi ortometris harus dilakukan koreksi ortometris
terlebih dahulu, tetapi apabila pengukuran dilakukan di daerah yang sempit dimana
diasumsikan bahwa bidang nivo di tiap titik saling sejajar maka koreksi ortometrik bisa
diabaikan. Dengan kata lain, koreksi ortometrik diberlakukan untuk pengukuran dengan
cakupan wilayah yang luas dimana besar gaya gravitasinya sudah berbeda di tiap titiknya.
Untuk mendapatkan tinggi orthometrik dari tinggi ellipsoid diperlukan data
tambahanlain yaitu undulasi geoid (N), dengan adanya undulasi maka tinggi
orthometrik dapatdihitung dari tinggi ellipsoid dengan Persamaan H = h - N (ketinggian
orthometrik adalahselisih antara ketinggian elipsoid dengan undulasi geoid). Ada beberapa
metoda untuk mendapatkan harga undulasi geoid diantaranya metodageometrik dan metoda
gravimetrik. Pada metoda geometrik undulasi geoid dihitung darikombinasi data ketinggian
posisi satelit dengan ketinggian dan pengukuran sipat datar (levelling).
Tinggi orthometrik suatu titik dipermukaan bumi dapat didefinisikan sebagai jarak
geometrik antara titik tersebut dipermukaan bumi dengan titik pasangannya di permukaan
geoid dan diukur sepanjang garis untung unting ( Plumbline ).
Tinggi Ellipsoid dan Tinggi Geoid
Tinggi Ellipsoid merupakan tinggi yang diperoleh tanpa ada hubungannya dengan
gravitasi bumi. Sistem tinggi ini digunakan oleh sistem pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan GPS. Tinggi ellipsoid adalah jarak garis lurus yang diambil sepanjang bidang
ellipsoid normal dari permukaan geometris yang diambil dari referensi ellipsoid ke titik
tertentu. Ketinggian titik yang diberikan oleh GPS adalah ketinggian titk di atas permukaan
ellipsoid. Tinggi ellipsoid (h) tersebut tidak sama dengan tinggi orthometric (H), dan umum
digunakan untuk keperluan praktis sehari-hari yang biasa diperoleh dari pengukuran sipat
datar (levelling). Tinggi othometrik (Tinggi Geoid) merupakan tinggi di atas geoid diukur
sepanjang garis gaya berat yang melalui titik tersebut, sedangkan tinggi ellipsoid merupakan
tinggi diatas ellipsoid dihitung sepanjang garis gaya normal ellipsoid yang melalui titik
tersebut..
Bilangan Geopotensial dan Tinggi Dinamik
Bilangan geopotensial adalah bilangan yang menunjukka perubahan nilai energi
potensial gayaberat antara bidang geoid dengan titik di permukaan bumi. Apabila kita
membagi niali bilangan geopotensial dengan nilai gaya berat normal maka akan dihasilkan
nilai tinggi dinamik. Tinggi dinamik dapat ditentukan dengan pengukuran leveling dengan
ditambahkan koreksi dinamik. Tinggi dinamik bukan merupakan jarak geometris. Tinggi
dinamik memiliki nilai tunggal yang bergantung pada bilangan geopotensial di suatu titik dan
tinggi ini juga dapat digunakan untuk mendefinisikan bidang ekipotensial.
Tinggi Normal
Tinggi normal menganggap medan gravitasi bumi adalah normal, artinya nilai
potensial gravitasi yang sebenarnya sama dengan nilai potensial gravitasi normal. Dari
pernyataan ini, Heisnaken dan Moritz merumuskan bahwa permukaan fisik bumi dapat
ditentukan dari pengukuran geodetik saja tanpa memperhatikan densitas kerak bumi. Tinggi

normal merupakan jarak geometric seperti tinggi ellipsoid tetapi jaraknya bukan menuju titik
yang ingin diketahui, merupakan nilai tunggal. Tidak dapat mendefinisikan permukaan
equipotensial, dan tidak dapat dilakukan pengukuran secara langsung.
Isu Geoid
Geoid secara luas dapat diterima sebagai bidang referensi vertikal. Pada dasarnya
geoid merupakan bidang yang digunakan dalam pendefinisian tinggi karena mewakili bentuk
fisis bumi. Akan tetapi karena bidang geoid yang khayal dan sulit ditentukan, maka
digunakan bidang pengganti sebagai pendeketan geoid yaitu mean sea level. Mean sea level
dianggap berhimpit dengan bidang geoid. Akan tetapi pada prinsipnya mean sea level
bukanlah bidang geoid karena mean sea level bukan bidang ekipotensial. Terdapat pernyataan
yang menyebutkan bahwa medan potenia gravitasi bumi terdiri dari permukaan yang tak
terhingga.
Dalam hal ini geoid merupakan salah satu pemukaan yang memiliki nilai potensial (Wo).
Bidang geoid terus berkembang sehingga dibutuhkan pembaharuan pada setiap periode waktu
tertentu. Geoid memiliki peran yang sangat penting dalam penggunaan GPS untuk melakukan
penentuan tinggi orthometric. Hal ini disebabkan karena tinggi GPS bersifat geomerik dan
mengacu pada bidang ellipsoid, sedangkan tinggi yang diperlukan untuk mendefinisikan
permukaan bumi adalah tinggi orthometric dimana bidang acuannya adalah geoid. Beda
tinggi atara ellipsoid dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan perbedaannya bisa mencapai
puluhan meter, sehingga penggunaan GPS secara langsung dapat menyebabkan
penyimpangan sebesar puluhan meter terhadap tinggi orthometric.

Anda mungkin juga menyukai