Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPEMIMPINAN DAN

MENEJEMEN KEPERAWATAN
March 18, 2014 Leave a comment
MAKALAH KEPEMIMPINAN DAN MENEJEMEN KEPERAWATAN
Penerapan Menejemen Tim dalam Ruang Medikal Bedah

Disusun oleh:
Bellaniar
Irfan Kurniawan
Irma Susilawati
Pebrina Gandaria
Sherly Junia Harsono
Kelas : II A
Dosen Pembimbing : Kanti Winarsih, S.Kp., M.Sc.
PRODI KEPERAWATAN KIMIA 17
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut
perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal.
Indonesia juga berupaya mengembangkan Model Praktik Keperawatan
Profesional (MPKP).
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan,
termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut, jelas Linda.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum
mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan
keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya
pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas.
Penetapan jumlah tenaga keperawatan didasarkan jumlah klien/pasien dan derajat
ketergantungan klien. Jenis tenaga adalah Perawat Primer (PP) yang lulusan S1
keperawatan, Perawat Asosiet (PA) lulusan D3 keperawatan, serta SPK. Tenaga
lain adalah pembantu keperawatan. Mereka berada dalam satuan tim yang
dibimbing dan diarahkan oleh Clinical Care Manager (CCM) yang merupakan
magister spesialis keperawatan.
Tindakan yang bersifat terapi keperawatan dilakukan oleh PP, karena bentuk
tindakan lebih pada interaksi, adaptasi, dan peningkatan kemandirian klien yang
perlu landasan konsep dan teori tinggi. PP melakukan pertemuan dengan anggota
tim kesehatan lain terutama dokter. PP juga mengarahkan dan membimbing
perawat lain serta bertanggung jawab atas semua asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh tim pada sekelompok klien.
Tugas membersihkan meja klien, menyediakan dan membersihkan peralatan yang
digunakan, mengantar klien konsul atau membawa pispot ke dan dari klien
dilakukan oleh pembantu keperawatan. Asuhan keperawatan dilakukan
berdasarkan standar rencana keperawatan yang ada. Ketua tim (PP) melakukan
validasi terhadap diagnosis keperawatan klien berdasarkan pengkajian yang
dilakukan.

Secara kualitatif, PP ada kebanggaan profesional karena ada otonomi dan


kesempatan mengobservasi perkembangan klien secara berkesinambungan dan PA
dapat bekerja lebih terencana.
1. Tujuan Penulisan
Mampu melakukan tugas Tim dengan mengidentifikasi studi kasus, membuat
skenario, dan melaksanakan skenario dengan menggunakan simulasi / role play
1. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai
berikut:
Bab I
dan

: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

sistematika penulisan.
Bab II

: Tinjauan teoritis, yang terdiri dari mengidentifikasi studi kasus

membuat skenario, dan melaksanakan skenario sebagai perawat


primer menggunakan simulasi / role play
Bab III

: Penutup terdiri dari kesimpulan & saran, Daftar Pustaka

BAB II
Tinjauan Pustaka
Pendekatan manajemen (khususnya manajemen keperawatan) merupakan
salah satu nilai profesional yang diperlukan dalam mengimplementasikan praktek
keperawatan profesional. Pendekatan manajemen (khususnya manajemen
keperawatan) merupakan salah satu nilai profesional yang diperlukan dalam
mengimplementasikan praktek keperawatan profesional.
Menurut Gillies (1986), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan manajemen keperawatan
adalah suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Seorang manajer keperawatan perlu
melakukan fungsi-fungsi manajemen dalain memberikan perawatan kesehatan
kepada klien.
Perawat manajer (administrator) bekerja pada semua tingkat untuk melaksanakan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori manajemen keperawatan. Mereka
mengatur lingkungan organisasi untuk menciptakan suasana optimal bagi
persyaratan pengawasan keperawatan oleh perawat-perawat klinis. Perawatperawat klinis mengatur seleksi sumber daya manusia dan materi dan memberikan
masukan tambahan kedalam proses manajemen. Tugas manajer keperawatan
adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi keuangan yang
ada, peralatan dan sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan yang
efektif dan ekonomis kepada kelompok pasien. Proses manajemen keperawatan
sejajar dengan proses keperawatan yaitu dirancang untuk memudahkan pekerjaan.
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis
benama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima
fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengkordinasi,
dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas
menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian. DEPKES RI yang diambil dari fungsi manajemen menurut George
Terry yang terdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).
Di Ruang MPKP pendekatan manajemen diterapkan dalam bentuk fungsi
manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing). dan pengendalian (controlling).
A. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit menjadi faktor penting untuk


meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit dan kini telah
menjadi salah satu standar mutu sebuah rumah sakit. Otomatisasi/komputerisasi
sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat
untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga kesehatan dan rumah sakit telah
mendapat manfaat dari peralatan canggih SIM Rumah Sakit adalah solusi yang
tepat untuk rumah sakit anda. Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur
pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan
prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat
waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana aktifitas pada tiap shift yang dilakukan oleh
perawat asosiet/perawat pelaksana, perawat primer/ketua tim dan kepala ruangan.
Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan
dan pre conference.
1) Rencana harian kepala ruangan
Isi kegiatan harian kepala ruangan meliputi semua kegiatan yang dilakukan oleh
seluruh SDM yang ada di ruangan dalam rangka menghasilkan pelayanan asuhan
keperawatan yang berkualitas. Kepala ruangan harus mengetahui kebutuhan
ruangan dan mempunyai hubungan keluar dengan unit yang terkait untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Demikian pula dengan asuhan keperawatan, kepala
ruangan sebagai narasumber utama atau konsultan untuk menjamin terlaksananya
asuhan keperawatan pada semua tim di ruangan.
Berikut isi rencana harian kepala ruangan meliputi :
Asuhan keperawatan
Supervisi Katim dan perawat pelaksana
Supervisi tenaga selain perawat
Kerja sama dengan unit yang terkait
2) Rencana Harian Ketua Tim
Isi rencana harian ketua tim antara lain adalah:
Penyelenggaraan asuhan keperawatan pada pasien di timnya,
Melakukan supervisi perawat pelaksana untuk menilai kompetensi secara
langsung dan tidak langsung, serta on the job trainning yang dirancang,

Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya.


Ketua tim sebaiknya hanya dinas pagi, karena pada pagi hari banyak kegiatan atau
tindakan yang dilakukan dan merencanakan kegiatan sore dan malam.
3) Rencana Harian Perawat Pelaksana
Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah
klien yang dirawat pada shif dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shif
sore dan malam agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu tim maka perawat
tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada
kegiatan pre dan post conference. Perawat pelaksana akan membuat rencana yang
ditujukan pada tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada
shift dinasnya. Rencana Catatan harian Perawat Pelaksana/Assosiet ( PP/PA ) pada
shift sore dan malam agak berbeda jika hanya 1 (satu) orang dalam satu tim.
Perawat tersebut akan berperan sebagai ketua tim dan PA/PP, sehingga tidak ada
kegiatan pre dan post conference.
4) Penilaian Rencana harian perawat
Setiap ketua tim mempunyai instrumen dan mengisinya setiap hari. Pada akhir
bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana harian masing-masing
perawat.
b. Rencana Bulanan
Ketua tim dan kepala ruangan membuat rencana bulanan berhubungan dengan
peningkatan asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.
a) Rencana Bulanan Kepala Ruangan
Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil ke empat pilar atau
nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kepala ruangan akan
membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan kualitas hasil. Dalam
fungsi perencanaan, kepala ruangan membuat laporan tentang evaluasi rencana
harian yang dibuat oleh ketua tim dan perawat pelaksana.
Kegiatan yang termasuk rencana bulanan karu
Membuat jadual dan memimpin case conference
Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
Membuat jadual dinas
Membuat jadual petugas TAK

Membuat jadual memimpin rapat bulanan perawat


Membuat jadual dan memimpin rapat tim kesehatan
Membuat jadual supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
Melakukan audit dokumentasi
Membuat laporan bulanan
b) Rencana Bulanan Ketua Tim
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan didalam timnya yaitu askep dan kinerja perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil tersebut, dibuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan pada
bulan berikutnya. Ketua tim membuat laporan evaluasi rencana kegiatan harian
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana dan melaporkan hasil
audit asuhan keperawatan serta melakukan perbaikan asuhan keperawatan dengan
merencanakan diskusi langsung.Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana
bulanan katim adalah:
Mempersentasikan kasus dalam case conference
Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
Melakukan supervisi perawat pelaksana
c) Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruang melakukan evaluasi hasil kegiatan dalam satu
tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan
rencana tahunan berikutnya.
Rencana kegiatan tahunan mencakup :
a) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses
kegiatan (aktifitas yang dilakukan dari 4 pilar praktek profesioanal) serta evaluasi
mutu pelayanan
b) Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim
c) Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih rendah
pencapaianya yang bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP
bahkan meningkatkanya dimasa mendatang

d) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir


perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk
melajutkan pendidikan formal, membuat jadual untuk mengikuti pelatihanpelatihan.

B. Pengorganisasian
Pengorganisasin adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua
sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkanya secara
efisien untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengintegrasikan semua sumber
daya (potensi) yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Istilah organisasi mempunyai
dua pengertian umum. Pertama organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau
kelompok fungsional, misalnya sebuah rumah sakit, puskesmas, sebuah
perkumpulan, badan-badan pemerintahan dan lain sebagainya. Kedua, merujuk
pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan
di antara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif.
Sedangkan organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan sistem
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sistem kerjasama secara jelas
diatur siapa menjalankan apa, siapa bertanggung jawab atas siapa, arus
komunikasi dan memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas itu kepada
orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya
manusia, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan
organisasi. Agar organisasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan
secara efektif, maka dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan
tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan
masing-masing. Pengorganisasian diruangan perawatan MPKP menggunakan
pendekatan sistem/metode antara lain adalah pembuatan struktur organisasi, daftar
dinas dan daftar pasien.
a) Struktur organisasi
Pengorganisasian diruangan MPKP menggunakan pendekatan sistem/metode
penugasan tim. SDM perawat diorganisasikan dengan menggunakan metode
penugasan perawat primer dan tim keperawatan yang dimodifikasi. Perawat
dibagi dalam tim sesuai dengan jumlah pasien diruangan. Jumlah pasien untuk
tiap tim 8-10 orang, dan jumlah perawat antara 6-10 orang, untuk itu akan dibuat
struktur organisasi daftar dinas dan daftar pasien.
Struktur organisasi Ruang MPKP menggunakan sistem penugasan Tim-primer
keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruang yang membawahi dua
atau lebih ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat primer membawahi

beberapa perawat pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan secara


menyeluruh kepada sekelompok klien.
Uraian tugas masing-masing personil diatas antara lain adalah :
a. Kepala ruangan
Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan harian.
Mengorganisir pembagian tim dan pasien
Memberi pengarahan kepada seluruh kegiatan yang ada di ruangannya,
Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang ada di ruangannya,
Memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim kesehatan yang lainnya,
Melakukan audit asuhan dan pelayanan keperawatan di ruangannya, kemudian
menindak lanjutinya,
Mewakili MPKP dalam koordinasi dengan unit kerja lainnya
b. Ketua tim/perawat primer:
Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan harian.
Mengatur jadual dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala ruangan,
Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi asuhan keperawatan
bersama-sama anggota timnya,
Memberi pengarahan pada perawat pelaksana tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan,
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan,
Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi tanggungjawab timnya,
Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan
c. Uraian tugas perawat pelaksana:
Membuat rencana harian asuhan keperawatan yang menjadi tanggungjawabnya.

Melaksanakan asuhan keperawatan dengan melakukan interaksi dengan pasien


dan keluarganya
Melaporkan perkembangan kondisi pasien kepada ketua tim.
b) Daftar Dinas Ruangan disusun berdasarkan tim
Daftar dinas disusun berdasarkan tim, yang dibuat dalam 1 minggu sehingga
perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas.
Pembuatan jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruang pada hari terakhir
minggu tersebut untuk jadual dinas pada minggu berikutnya bekerja sama dengan
ketua tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas pada pagi, sore dan
malam, dan yang lepas dari dinas (libur) malam hari dan yang libur.
c) Daftar Pasien
Daftar pasien adalah daftar semua pasien yang menjadi tanggung jawab tiap
kelompok selama 24 jam. Secara individu, setiap pasien mempunyai perawat yang
bertanggung jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Hal ini
menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas asuhan
keperawatan pasien sehingga terwujudlah perawatan pasien yang holistik. Daftar
pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan keluarga untuk
berkolaborasi tentang perkembangan dan perawatan pasien. Daftar pasien ruangan
diisi oleh katim sebelum operan dengan dinas berikutnya.
C. Pendelegasian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain agar aktifitas
organisasi tetap berjalan. Pendelegasian dilaksanakan melalui proses sebagai
berikut :
a) Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
b) Identifikasi ketrampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas
c) Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
d) Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuaanya
e) Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
f) Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah
tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi narasumber untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi

g) Evaluasi kinerja setelah tugas selesai


h) Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
Penerapan delegasi di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala
ruangan kepada ketua tim dan ketua tim kepeda perawat pelaksana. Pendelegasian
dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.
a) Pendelegasian Terencana
Pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai konsekuensi sistem penugasan
yang diterapkan diruang MPKP. Bentuknya antara lain adalah :
Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan tugas
sementara tugas kepala ruang karena alasan tertentu
Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shif
Pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan.
b) Pendelegasian Insidentil
Pendelegasian yang apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan hadir ,
sehingga pendelegasian tugas harus dilakukan.Dalam hal ini yang mengatur
pendelegasian adalah kepala seksi perawatan, kepala ruangan, ketua tim atau
penanggung jawab shif dan tergantung pada personil yang berhalangan.
D. Komunikasi Efektif
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya
pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi, komunikasi yang
kurang baik dapat mengganggun kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.
a) Operan
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien atau komunikasi dan serah terima
antara shift pagi, sore dan malam. Operan dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh
kepala ruangan, sedangkan operan dinas sore ke dinas malam langsung dipimpin
oleh penanggung jawab tim sore ke penanggung jawab tim malam.
Tujuan operan pasien menurut Taylor (1993) adalah untuk mendapatkan informasi
yang dapat membantu untuk menetapkan rencana perawatan pasien, mengevaluasi
intervensi keperawatan, memberi kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan
tentang perawatan yang diberikan kepadanya, serta membantu menentukan

prioritas diagnosa dan tujuan dari perawatan yang diberikan.Operan ini harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan.
b) Pre Conferen
Pre conference, yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim. Isi pre conference
adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim
atau PJ tim. Isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan
hal penting untuk operan (Keliat, 2000).
c) Post Conferen
Post conference, yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shif dan sebelum operan. Isi post conference adalah hasil
asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk operan (Keliat, 2000).
d) Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, dengan melibatkan klien untuk mermbahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan oleh ketua Tim atau penanggung jawab jaga
dengan melibatkan seluruh anggota tim.
Karakteristik pelaksanan ronde keperawatan antara lain:
Klien dilibatkan secara langsung
Klien merupakan fokus kegiatan
Perawat pelaksana, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
Kosuler memfasilitasi kreatifitas
Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
Tujuan :
menumbuhkan cara berfikir secara kritis
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien

Meningkatkan vadilitas data klien


Menilai kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
Peran perawat primer lain dan atau konsuler :
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
Mengarahkan dan koreksi
Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

BAB III
KASUS
Di ruang penyakit dalam ada 2 ketua tim dan sejumlah 4 pasien yang ditangani 4
perawat, masing perawat menangani 1 pasien.
1. Tn.D,(20 thn) sudah 2 hari lalu dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosa DHF. Pada saat dikaji pasien mengeluh sakit kepala, nyeri otot, pegal
seluruh badan, klien tampak meringis, klien lemas karna mual dan muntah tidak
nafsu makan dan berat badan menurun semula berat badan 65 kg menjadi 57 kg,
pasien terpasang infus klien juga demam turun naik pada saat pagi hari dan sore
hari, pada saat observasi ditemukan tanda-tanda vital tekanan darah 90/70
mmHg, nadi 110x/menit,pernafasan 29x/menit,suhu 39.6 0C. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukan : trombosit : 100.000/mm3 Hb : 11 mg/dl leukosit :
5500. Pada saat sore hari pagi hari dilakukan pengompresan dan pemberian obat
antipiretik, dan pagi dan siang diberikan terapi obat antipiretik dan infuse.

2. Nn. T umur 21 dirawat 3 hari lalu diruang penyakit dalam dengan diagnose
post apendisitis akut , setelah operasi klien mengeluh nyeri pada luka jahitan post
operasi, pasien tampak meringis kesakitan, skala nyeri 5 dan pasien mual
muntah, saat diobervasi ditemukan tanda tanda vital tekanan darah 120/70 suhu :
38 c Nadi : 120 x/ menit RR 18x/mnt. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukan trombosit : 170.000 Hb : 13mg/dl, leukosit : 120000 pasien diberi
terapi obat : Analgetik
3. Nn. K umur 67 thn dirawat 3 hari lalu diruang penyakit dalam dengan
diagnose diabetes melitus, klien mengeluh sering kencing, dan tampak pada
bagian kakinya terdapat ulkus kemerahan yang masih basah yang sudah
menghitam, klien mengatakan luka tersebut tidak begitu dirasakan sakitnya, pada
saat dikaji BB klien 72 kg sebelum sakit 85 kg dgn tinggi 170 cm. hasil
pemeriksaan cek gula darah sewaktu 375 mg/dl TD 160/90 mmHg, Nadi 84
x/menit, RR 22 x/menit, suhu 37,5C. pasien diberi terapi injeksi insulin.
4. Tn. L 35 tahun dirawat 2 hari lalu dengan diagnosa tuberculosis paru sudah 1
tahun. Pada saat di kaji pasien mengeluh sesak nafas, nyeri dada disertai batuk
produktif dengan sputum, pasien juga mengeluhkan sulit bernafas karena tidak
bisa mengeluarkan sputum, hingga mengganggu tidur pasien, pasien mengeluh
tidak nafsu makan, pasien tampak lemas, pasien juga mengatakan dia pernah
memutuskan OAT karena klien lelah minum obat, pada saat observasi tandatanda vital ditemukan data TD : 130/90 S : 38.5C N : 90x/menit RR : 34x/menit.
Pasien diberi terapi obat Streptomisin

BAB IV
Penutup
A. Simpulan
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang
lain dan Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan
rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat. Ada lima metode pemberian
asuhan keperawatan yang dikenal, antara lain metode fungsional, tim,
keperawatan primer, modular, dan menejemen kasus keperawatan. Metode tim
merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaborasi
( Douglas, 1984).

B. Saran
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi perbaikan selanjutnya menuju arah yang lebih baik dalam penulisan
makalah.

Daftar Pustaka
Swansburg, R.C. and Swansburg R.J. 1999. Introductory Management and
Leadership for Nurses. Sudbery. Massachusetts: Jones and Bartlett Publishers.
http://hasimupdate.blogspot.com/2012/11/mpkp-model-praktek-keperawatan.html
http://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/05/aplikasi-mpkp.pdf

Anda mungkin juga menyukai