Sehubungan dengan beban-beban yang sering dikoreksi:
a. Menurut pendapat Anda, apakah yang menyebabkan beban-beban tersebut
dikoreksi oleh pemeriksa pajak selama ini? b. Jelaskan tindakan dan kebijakan apa yang harus diubah/dilakukan PT ELEKTRINDO untuk menjamin koreksi semacam itu tidak terjadi lagi! Jawab a. Beban perjalanan dinas, beban ini diberikan untuk pimpinan dan staf karyawan yang melakukan perjalanan dinas secara lump sum. Beban sumbangan, dimana Perusahaan memberikan sumbangan kepada perorangan/institusi yang memberikan proposal /meminta langsung ke perusahaan maupun sumbangan kepada korban-konban bencana nasional di Indonesia. Beban perjalanan dinas selama ini dikoreksi oleh pemeriksa pajak, karena perusahaan memberikan lump sump (diberikan di awal) pada pengeluaran tersebut. Namun biasanya karyawan tidak mempunyai buktibukti yang lengkap terhadap pengeluaran tersebut, seperti nota, invoice, kwitansi, dsb. Ada dua kebijakan dalam biaya perjalanan dinas yaitu diberikan secara lumpsum atau reimbursement, kedua kebijakan tersebut sama-sama deductible taxable tapi jumlahnya sangat berbeda. Beban sumbangan, Untuk sumbangan yang diberikan kepada perorangan/ institusi yang memberikan proposal/ meminta langsung ke perusahaan tidak dapat dibebankan, karena menurut Nomor 76/PMK.03/2011 yang dimaksud dengan sumbangan kepada korban bencana alam hanya dapat dibebankan secara langsung melalui badan penaggulangan bencana atau disampaikan secara tidak langsung melalui lembaga atau pihak yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang untuk pengumpulan dana penaggulangan bencana. b. Dalam kasus perjalanan dinas Biaya perjalanan dinas biasanya terdiri dari tiga komponen yaitu biaya transportasi, akomodasi dan uang saku. Untuk komponen biaya transportasi, sebaiknya perusahaan yang secara langsung memesankan tiket perjalanan untuk perjalanan dinas. Untuk komponen biaya akomodasi yang biasanya untuk membiayai penginapan sebaiknya juga dipesan langsung oleh perusahaan. Untuk biaya uang saku, perusahaan sebaiknya menerapkan sistem reinburstment dan tidak ada mark up dan atau mark down dari karyawan serta bukti asli diserahkan ke perusahaan. Dalam kasus sumbangan
Perusahaan sebaiknya memilih memberikan sumbanganya kepada badan
atau pengelola yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang untuk pengumpulan dana penaggulangan bencana.