Definisi Komunikasi
Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran
atau informasi dari seseorang kepada orang
lain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apa yang
dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi
(Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich,
1988)
Pendekatan Komunikasi
Disease centered communication style (doctor centered)
Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan
diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda
dan gejala-gejala.
Illness centered communication style (patient centered)
Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya
yang secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk
pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi
kepentingannya serta apa yang dipikirkannya.
Cara
Memberi perhatian
Membuka dialog,
Mencari solusi atau alternatif pemecahan
masalah
Menyimpulkan hasilnya.
Contoh
Contoh
Menyampaikan Empati
Kemampuan kognitif seorang dokter dalam
mengerti kebutuhan pasien (a physician cognitive
capacity to understand patients needs),
Menunjukkan afektifitas/sensitifitas dokter
terhadap perasaan pasien (an affective sensitivity
to patients feelings),
Kemampuan perilaku dokter dalam
memperlihatkan/menyampaikan empatinya
kepada pasien (a behavioral ability to convey
empathy to patient).
Carma L. Bylund & Gregory Makoul
Level Empati
0
1
2
3
4
5
Open vs Closed
Pertanyaan Terbuka
(Open Ended Questions)
Pertanyaan Tertutup
(Close Ended Questions)
Jawaban
Tujuan
Penggunaan
Mengawali anamnesis
Contoh:
WHO
WHY
WHEN
WHERE
HOW
Di mana menyampaikannya
Bagaimana menyampaikannya
Arrange some privacy, Involve significant others, Sit down, Make connection
(eye contact, physical contact), Manage time and interruptions
PERCEPTION
What have you been told about your medical situation so far? or What is
your understanding of the reasons we did the MRI?
INVITATION
How would you like me to give the information about the test results?
Would you like me to give you all the information or sketch out the results
and spend more time discussing the treatment plan?
KNOWLEDGE
EMOTION
SUMMARY &
STRATEGY
Patients who have a clear plan for the future are less likely to feel anxious
and uncertain. Before discussing a treatment plan, it is important to ask
patients if they are ready at that time for such a discussion
Konseling
Counseling is a professional relationship that empowers
diverse individuals, families, and groups to accomplish
mental health, wellness, education, and career goals.
ARRANGE
ASSISST
ASSESS
ADVICE
ASK
Microskill Konseling
Attending
Empati, kontak mata, memancing klien untuk bercerita
Pertanyaan
Pertanyaan terbuka diikuti pertanyaan tertutup
Konfrontasi
Membawa kesadaran pada klien akan sikap pasien yang berlebihan
atau menghindari satu dan lain hal secara terus menerus.
Konselor dapat menggunakan kalimat Pada satu sisi, tapi di sisi
lain.
Fokus
Refleksi
Refleksi Isi: Parafrase
Refleksi perasaan: Keterampilan untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai
hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien
Refleksi pengalaman: Keterampilan untuk dapat memantulkan pengalaman klien
sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien
Refleksi Perasaan
Dalam proses konseling, refleksi perasaan misalnya ketika klien mengatakan
: Si A itu sialan." "Saya membencinya." "Saya tidak akan berteman lagi
dengannya." "Sampai kapan pun saya tidak akan berteman lagi dengannya.
Mendengar perkataan tersebut, konselor merefleksikan dengan mengatakan:
" Tampaknya Anda sungguh-sungguh marah dengan si A."
Refleksi Pengalaman
Dalam proses konseling, refleksi pengalaman misalnya ketika klien
mengatakan: "Saya trauma dengan masa lalu saya yang hampir tidak ada yang
menyenangkan". Konselor merefleksi dengan mengatakan: "Adakah yang
Anda maksudkan adalah peristiwa-peristiwa sedih yang Anda alami pada
masa lalu".
Posisi Tubuh
Pertahankan posisi relax dan sedikit condong ke depan menunjukan
keterlibatan dan ketertarikan (Young, 2005)
Ekspresi Wajah
Terdapat 6 ekspresi emosi dasar: sedih, senang, marah, terkejut, risih, takut
Konselor harus dapat mengobservasi mimik klien.
Freud mimik konselor tidak boleh over reactive, Carl Rogers ekspresi natural
adalah yang paling penting.
Gestur
Posisi lengan yang bergerak berlebihan, mengetukkan jari, berubah-ubah posisi,
mengecek jam, bermain dengan benda di sekitar cemas, tidak sabar, bosan.
Mematung ketidaktertarikan
Rekomendasi reaktif sedang (mengindikasikan kehangatan dan pertemanan).
Kasual, natural, tidak mendistraksi.
Sekali waktu menganggukkan kepala sebagai tanda setuju dan memancing
pembicaraan sangat dianjurkan. (Young, 2005)
Nada Suara
Suara yang relax, jelas menunjukkan empati dan ketenangan.
As the reality of loss is hard to face, one of the first reactions to follow the loss is Denial. What
this means is that the person is trying to shut out the reality or magnitude of their situation,
and begin to develop a false, preferable reality.
Anger
"Why me? It's not fair!"; "How can this happen to me?"; '"Who is to blame?"
Once in the second stage, the individual recognizes that denial cannot continue. Because of
anger, the person is very difficult to care for due to misplaced feelings of rage and envy.
Bargaining
The third stage involves the hope that the individual can somehow undo or avoid a cause of
grief. Psychologically, the individual is saying, "I understand I will die, but if I could just do
something to buy more time" "Can we still be friends?" when facing a break-up. Bargaining
rarely provides a sustainable solution, especially if it is a matter of life or death.
Depression
It is a kind of acceptance with emotional attachment. It is natural to feel sadness, regret, fear,
and uncertainty when going through this stage. Feeling those emotions shows that the person
has begun to accept the situation. Oftentimes, this is the ideal path to take, to find closure
and make their ways to the fifth step, Acceptance.
I'm so sad, why bother with anything?"; "I'm going to die soon so what's the point?"; "I miss
my loved one, why go on?"
Acceptance
"It's going to be okay."; "I can't fight it, I may as well prepare for it."
In this last stage, individuals begin to come to terms with their mortality or inevitable future,
or that of a loved one, or other tragic event.