LINGKUNGAN INVESTASI
Pendahuluan
Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain dengan harapan untuk
mendapatkan keuntungan dimasa depan contoh seorang membeli beberapa lembar saham karena
mengantisipasi pendapatan yang akan datang dari saham tersebut sebagai pembenaran atas waktu
yang terikat maupun resiko investasi. Waktu yg digunakan untuk membaca buku ini juga
termasuk investasi. Berfokus pada investasi dalam sekuritas atau surat berharga atau surat
berharga seperti saham, obligasi, atau opsi dan kontrak jangka panjang. Akan tetapi sebagian
besar pembahasan disini akan sangat berguna untuk menganalisis tipe investasi. Memberi
gambaran tentang latar belakang dari berbagai jenis pasar modal. Kita juga akan menyurvei
prinsip-prinsip penilaian (value) dan manajemen risiko yang beguna pada pasar tertentu, seperti
pasar obligasi atau saham. Buku ini juga mengenalkan kepada prinsip pembentukan portofolio.
Bab ini membahas tiga topik yang akan memberi perspektif yang berguna untuk pembahasan
materi yang akan datang. Pertama, sebelum masuk ke dalam topik "investasi," kitamembahas
peran aset keuangan dalam ekonomi global. Kita membahas hubungan sekuritas dengan aset
"rill" yang memproduksi barang dan jasa untuk konsumen, dan kita membahas mengapa aset
keuangan tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan latar
belakang ini, pertama kali kita akan melihat jenis keputusan yang berkaitan dengan investor
ketika mereka menyusun portofolio aset. Keputusan investasi ini dibuat dalam lingkungan
dimana imbal hasil yang lebih tinggi biasanya hanya bisa didapat dengan harga berupa risiko
yang lebih besar dan dalam keadaan yang sangat jarang dapat menemukan aset yang sedemikian
salah harga (mispricing) sehingga benar-benar murah. Pertukaran risiko-imbal hasil serta
pembentukan harga aset keuangan yang efisien, merupakan sentral dalam proses investasi
1.1
produksi barang dan jasa yang dibuat oleh masyarakat tersebut. Kapasitas ini adalah fungsi aset
rill (real assets) dalam ekonomi: tanah, bangunan, mesin, dan pengetahuan yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa. Kebalikan sari aset rill adalah aset keuangan (financial
1
assets) seperti saham dan obligasi. Aset keuangan adalah klaim atas pendapatan diperoleh atas
aset rill (atau klaim atas pendapatan pemerintah). Apabila kita tidak dapat membeli pabrik kita
sendiri (aset rill), kita dapat membeli saham dari Ford dan Toyota (aset Keuangan) dan menerima
sebagian pendapatan yang berasal dari produksi otomotif tersebut. Jika aset rill menghasilkan
pendapatan neto bagi ekonomi, maka aset keuangan secara sederhana menunjukkan alokasi
pendapatan atau kekayaan diantara investor. Perbedaan aset rill dan keuangan terlihat ketika kita
membandingkan antara laporan posisi keuangan (neraca) aset keuangan adalah kewajiban bagi si
penerbit sekuritas. Oleh sebab itu, ketika kita menggabungkan seluruh laporan posisi keuangan
(neraca) agregat, maka klaim-klaim ini akan saling menghilangkan, menyisakan aset rill sebagai
kekayaan neto ekonomi. Kekayaan.
1.2
Aset Keuangan
Aset keuangan dibagi dalam tiga kelompok besar: instrumen pendapatan tetap (fixed-
income), saham dan derivatif. Sekuritas pendapatan tetap atau utang (fixed-income security or
dept) menjanjikan pembayaran pendapatan yang tetap maupun pembayaran pendapatan yang
ditentukan oleh rumusan tertentu. Contoh sebuah obligasi koporat menjanjikan kepada
pemegang obligasi akan menerima pembayaran bunga dalam jumlah tetap tiap tahunnya.
Sementara obligasi bunga mengambang menjajikan pembayaran yg besarya tergantung pada
tingkat bunga pasar saat ini. Kecuali jika si peminjam bangkrut, pembayaran atas sekuritas akan
bersifat tetap atau ditentukan rumus tertentu. Tidak seperti sekuritas utang, saham biasa, atau
ekuitas (equity), mewakili bukti kepemilikan dalam perusahaan. Para memegang saham
menerima deviden yang mungkin dibayarkan oleh perusahaan dan akan dibagi secara pro rata
diantara mereka. Apabila perusahaan sukses maka, nilai saham tersebut akan meningkat. Jika
tidak, nilai perusahaan tersebut akan menurun. Investasi dalam saham lebih beresiko dibanding
investasi dalam sekuritas utang. Sekuritas derivatif (derivative securities)seperti opsi dan kontrak
berjangka menyediakan pembayaran yang ditentukan oleh harga dari aset lain seperti obligasi
dan harga saham. Disebut sekuritas derivatif karena nilai sekuritas ini diturunkan dari harga aset
lain. Bentuk sekuritas derivatif penting lainnya adalah kontrak berjangka dan kontrak tukar
(swap contract). Slah satu kegunaan derivatif yg utama, adalah melindungi nilai atau mentransfer
risiko kepada pihak lain.
1.3
Proses Investasi
Portofolio investor secara sederhana merupakan koleksi aset investasi. Setelah dibentuk,
sebuah portofolio dapat diperbarui atau "diseimbangkan kembali" dengan menjual sekuritas yang
ada dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk membeli sekuritas baru. Selain itu investor
dapat menambahkan dana investasi untuk meningkatkan ukuran total portofolio, atau dengan
menjual sekuritas untuk mengurangi ukuran portofolio. Aset investor dikategorikan dalam kelas
aset (aset class) yang besar meliputi saham, obligasi, aset rill, komoditas, dan sebagainya.
Investor mengambil dua jenis keputusan dalam membentuk portofolionya. Keputusan alokasi
aset (asset allocation) pemilihan di antara kelas aset yang besar ini, sementara keputusan seleksi
sekuritas (security selection) adalah pemilihan sekuritas tertentu yang akan dimasukkan kedalam
portofolio dalam setiap kelas aset. Aset sekuritas (security analysis) melibatkan penilaian
sekuritas tertentu yang mungkin dimasukkan kedalam portofolio. Penilaian saham lebih sulit di
bandingkan dengan obligasi karena kinerja saham lebih sensitive terhadap kondisi perusahaan
yang menerbitkan saham tersebut.
1.5
baik secara konstan memenuhi pasar sekuritas untuk menemukan sekuritas yang paling baik
dibeli.
masyarakat secara langsung. Sebagai contoh, sekitar separuh dari seluruh saham dipegang oleh
institusi keuangan besar seperti dana pensiun, reksa dana, perusahaan asuransi, dan bank.
Institusi keuangan ini berdiri diantara penerbit sekuritas (perusahaan) dan pemilik akhir dari
sekuritas tersebut (investor individu). Dengan alasan ini, mereka disebut sebagai perantara
keuangan. Demikian juga, perusahaan tidak memasarkan sendiri sahamnya kepada masyarakat.
Sebagai gantinya, mereka memperkerjakan agen yang disebut bank investasi, untuk mewakili
mereka dalam proses investasi publik
Perantara Keuangan
Perantara keuangan (financial intermediaries) berfungsi untuk mempertemukan pemberi
pinjaman (lender) dan peminjam (borrower). Perantara keuangan ini meliputi bank, perusahaan
5
asuransi, perusahaan investasi, bank, dan koperasi simpan pinjam. Perantara keuangan
menerbitkan sekuritas mereka sendiri untuk mendapatkan dana yang aan digunakan untuk
membeli sekuritas perusahaan lain.
Sebagai contoh, suatu bank mendapatkan dana dengan meminjam (menerima deposito)
dan meminjamkan uang tersebut kepada peminjam. Selisih antara bunga yang dibayarkan atas
deposito dengan bunga yang dibebankan kepada peminjam merupakan sumber laba bank.
Dengan cara ini pemberi pinjaman dan peminjam tidak perlu berhubungan secara lagsung.
Sebaliknya, setiap pihak akan berhubungan dengan bank yang bertindak sebagai perantara bagi
keduanya. Masalah untuk mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman diselesaikan dengan
cara sederhana dimana setiap pihak datang secara bebas kepada perantara keuangan.
Contoh lain dari perantara keuangan adalah perusahaan investasi, perusahaan asuransi,
dan lembaga simpan pinjam (credit union). Semua perusahaan ini eawarkan manfaat yang mirip
dalam perannya sebagai perantara keuangan. Pertama, mengumpulkan sumberdaya dari banyak
investor kecil. Kedua, dengan memberi pinjaman kepada banyak peminjam. Ketiga, perantara
keuangan membangun keahlian khusus melalui volume bisnis yang mereka jalankan dan dapat
menggunakan sekala atau lingkup ekonomi untuk menilai dan memantau risiko.
Bank Investasi
Bank investasi (investment banker) menawarkan jasa kepada perusahaan, yang akan
menjual sekuritas, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan jika perusahaa membentuk dan
memelihara suatu divisi penerbitan sekuritas. Dalam hal ii, bank investasi disebut sebagai
penjamin emisi (underwriters).
Bank investasi memberi nasihat kepada korporat emiten tentang harga yang tepat atas
sekuritas yang diterbitkan, tingkat bunga yang tepat, dan sebagainya. Pada akhirnya, bank
investasi menangani pemasaran dari sekuritas di pasar perdana (primary market), dimana emisi
baru sekuritas ditawarkan kepada masyarakat. Kemudian, investor dapat memperdagangkan
sekuritas yang telah diterbitkan diantara mereka sendiri di pasar sekunder (secondary market).
1.7. Krisis Keuangan Tahun 2008
Penyebab Krisis
Pada awal 2007, sebagian besar pengamat melihat bahwa dalam dua tahun sistem
keuangan dunia akan menghadapi krisis yang paling buruk setelah depresi besar (great
depression). Ancaman ekonomi makro yang paling besar berasal dari menyusustnya gelembung
teknologi tinggi tahun 2000-2002. Tetapi Federal Reserve menyikapi resesi yang mulai tampak
6
dengan cara menurunkan tingkat bunga agresif. Tindakan ini tampaknya berhasil dan resesi
hanya terjadi dalam jangka pendek dan lunak.
Pada pertengahan dekade ekonomi tampaknya sehat kembali. Meskipun pasar saham
merosot secara mendasar pada periode 2001-2002, pada tahun 2003 terjadi pemulihan dari
kerugian yang dialami pasca-keruntuhan teknologi dalam beberapa tahun. Pada saat yang sama,
sektor bank tampak sehat. Selisih antara tingka bunga LIBOR (dimana bank meminjam satu
sama lain) dan tingkat bunga T-bills (pada tingkat pemerintah meminjam), merupakan ukuran
risiko kredit yang umum pada sektor perbankan (selisih TED), hanya sekitar 0,25% pada awal
2007. Ini berarti bahwa kekhawatiran akan gagal bayar atau risiko pihak lain pada sektor
perbankan adalah sangat rendah. Hal ini melahirkan istilah baru yaitu Great Moderation.
Tetapi keyakinan baru tentang kekuatan kebijakan ekonomi makro untuk mengurangi
risiko, pemulihan ekonomi yang meyakinkan pascakeruntuhan industri teknologi tinggi, dan
secara khusus ledakan harga perumahan yang terjadi akibat penuruan tingkat bunga mulai
terlihat membuahkan bencana yang pecah pada tahun 2008. Pada satu sisi, kebijakan Fed untuk
mengurangi tingkat bunga telah menghasilkan imbal hasil yang rendah pada berbagai jenis
investasi dan investor menjadi lapar pada alternatif investasi yang memberikan imbal hasil yang
tinggi. Di sisi lain, volatilitas yang rendah serta keyakinan yang lebih tinggi terkait risiko
mendorong toleransi risik yang lebih tinggi untuk mendapatkan investasi yang menghasilkan
imbal hasil lebih tinggi. Diantara alternatif investasi tersebut yag engalami ledakan adalah pasar
untuk sekuritas hipotek. Pasar perumahan dan keuangan hipotek AS berada ditengah badai.
Perubahan Pasar Perumahan
Sebelum tahun 1970-an, sebagian besar pinjaman hipotek akan berasal dari pemberi
pinjaman (lender) lokal seperti bank pengkreditan lokal dan lembaga simpan pinjam (credit
union). Pemilik rumah akan meminjam dana untuk membeli rumah dan melunasi pinjaman
tersebut untuk jangka waktu yang panjang, biasanya 30 tahun. Sebuah lebaga simpan pinjam
mencatat pembiayaan perumahaan dalam proporsi yang besar atas portofolio asetnya, sementara
kewajiban yang terpenting adalah akun deposan. Peta ini mulai beubah ketika Fannie Mae
(FNMA atau Federal National Mortgage Association) dan Freddie Mac (FHLMC atau Federal
Home Loan Mortgage Corporation) mulai membeli pinjaman hipotek (mortgage loans) dari
lembaga yang memberi pembiayaan tersebut (mortgage originaor) lalu mengumpulkannya
kedalam kumpulan besar yag dapat diperdagangkan seperti aset keuangan. Kumpulan ini
7
(financial distress). Selain itu, situasi ini mengandung leverage yang sangat tinggi sementara
hanya tersedia sedikit modal yang tidak cukup menghadapi kerugian. Bahkan kerugian pada
sejumlah kecil portofolio dapat mendorong nilai kekayaan netonya menjadi negatif, titik dimana
tidak akan ada yang bersedia memperbarui pinjaman atau memberi pinjaman baru.
Kejatuhan
Sinyal terjadinya kesulitan serius pada sistem keuangan terlihat pada musim panas tahun
2007. Tingkat sikap tidak bertanggung jawab pada hipotek subprime mengalami akselarasi pada
awal 2006, tetapi pada bulan Juni, bank investasi besar Bear Stearn mengejutkan investor dengan
mengumumkan kerugian luar biasa atas dua reksa dana lindung nilai terkait hipoteknya. Sampai
musim gugur 2007, jatuhnya harga perumahan meluas, gagal bayar hipotek meningkat, dan pasar
saham mengalami kejatuhannya. Pada Maret 2008, dengan kebangkrutan yang dialami Bear
Stearns, Federal Reserve mengaur agar perusahaan ini diambil alih oleh JPMorgan Chase (dan
memberi pinjaman untuk melindungi JPMorgan dari kerugian lebih jauh atas posisi Bearn
Stearns).
Krisis memuncak pada September 2008. Pada 7 September, agensi hipotek federal
raksasa, Fannie Mae dan Freddie Mac, keduanya memegang posisi besar dan sekuritas terdukung
hipotek subprime, masuk ke dalam skema perlindungan. Sampai minggu ke-2 bulan September,
menjadi jelas bahwa Lehman Brothers dan Merrill Lynch juga bangkrut. Pada 14 September,
Merrill Lynch dijual kepada Bank of Amerika, dengan memanfattkan bantuan pemerintah dan
perlindungan terhadap perlidungan. Dua hari kemudian, 17 September, pemerintah menolak
memberi pinjaman sebesar $85 miliar untuk AIG dengan alasan kegagalan itu akan menciptakan
kstabilan baru pada industri perbankan yang memegang jaminan kredit (kontrak CDS) dalam
jumlah yang besar. Hari berikutnya, departemen kuangan AS mengumumkan usulannya untuk
mengeluarkan $700 miliar yang akan digunakan untuk membeli sekuritas terdukung-hipotek
beracun.
Risiko Sistematis dan Ekonomi Riil
Respons pemerintah terhadap krisis adalah berusaha keras untuk memutus siklus dari
risiko risiko valuasi/risiko mitra/risiko likuiditas. Salah satu pendekatan yag digunakan untuk
mengurangi risiko dari sektor keuangan adalah dengan mengguyur modal kepada bank yang
mengalami goncangan. Alasannya, dengan modal baru, risiko insolvensi dapat diatasi dan bank
yang baru distabilkan akan kembali mampu mendapatkan dana dan
nasabahnya. Dengan lebih banyak dukungan modal bagi bank, maka potensi insolvensi pada satu
bank dapat dicegah agar tidak menyebar kepada bank lain. Kemudian, ketika bank mempunyai
lebih banyak modal, maka bank akan mempunyai insentif yang lebih rendah untuk meningkatkan
risiko karena kerugian potensial akan menjadi bebannya sendiri, bukan lagi beban lembaga
penjamin simpanan (FDIC).
BAB 2
KELAS ASET DAN INSTRUMEN KEUANGAN
Pendahuluan
Pasar keuangan secara tradisional dibagi kedalam pasar uang dan pasar modal. Instrumen
pasar uang meliputi sekuritas utang jangka pendek, rendah risiko dapat diperdagangkan.
Instrumen pasar keuangan kadangkala disebut juga ekuivalen kas, atau hanya kas. Pasar modal,
sebalikya, meliputi sekuritas berjangka panjang yang lebih berisiko. Pasar modal dibagi empat
sekmen; pasar obligasi jangka panjang, pasar saham, dan pasar derivatif untuk opsi dan kontrak
berjangka.
2.1
Pasar Uang
Pasar uang merupakan subsektor pasar sekuritas berpendapatan tetap, terdiri dari
sekuritas yang berjangka sangat pendek yang biasaya mudah diperjual belikan. Reksa dana pasar
uang dapat diakses investor kecil dengan mudah. Reksa dana ini mengumpulkan sumber daya
dari banyak investor dan membeli beragan sekuritas pasar uang atas nama mereka
10
Harga beli (ask price) adalah harga yang perlu anda bayarkan untuk mendapatkan T-Bill
dari diler sekuritas. Harga Jual (bid price) sedikit lebih rendah yang menunjukkan harga yang
akan kita terima jika menjual T-Bills kepada diler. Selisih harga jual-beli (bid-ask spread) adalah
perbedaan harga ini, yang merupakan laba bagi diler.
Sertifikat Deposito
Certificate of deposits adalah deposito berjangka sebuah bank. Deposito berjangka tidak
dapat dicairkan sewaktu-waktu. Bank membayar bunga dan pokok kepada pemilik deposito
hanya pada akhir masa deposito yang telah ditetapkan. Sertifikat Deposito yang diterbitkan
dalam satuan lebih dari $100.000 biasanya dapat dinegosiasikan yang berarti dapat dijual kepada
investor lain jika pemiliknya menghendaki kas atas sertifikat tersebut sebelum jatuh tempo.
Eurodollar
Eurodollar adalah deposito pada bank asing atau cabang asing dari bank AS yang
menggunakan satuan mata uang dollar. Karena berlokasi di luar AS, bank-bank ini dapat
menghindari aturan-aturan FED. Sebagian besar deposito Eurodollar menggunakan satuan
nominal yang besar dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari 6 bulan.
11
Kebalikan repo (reverse repo) adalah cerminan dari repo. Diller mencari seorang investor
yang memiliki sekuritas pemerintah dan pembelinya, dengan menyepakati bahwa sekuritas
tersebut akan dijual kembali di masa akan datang pada harga tertentu yang lebih tinggi.
Dana Federal
Adalah dana yang disimpan dalam akun bank sentral. Di pasar dana federal ini bank yang
mempunyai dana berlebih meminjamkan kepada bank yang mengalami kekurangan dana.
Pinjaman ini, yang biasanya merupakan transaksi beberapa hari, terjadi dengan tingkat bunga
dana federal.
Brokers Call
Individu yang membeli sahan secara margin (meminjam) pada dasarnya meminjam
sebagian dana untuk membayar saham ini kepada brokernya. Broker kemudian mungkin
meminjam dana dari bank, dengan kesepakatan akan membayar kembali pinjaman tersebut
segera (on call) jika diminta oleh bank. Tingkat bunga yang dibayarkan atas pinjaman seperti ini
biasanya sekitar 1% di atas tingkat bunga T-bill.
Pasar Libor
Tingkat bunga antar bank London (London Interbank Ofered Rate LIBOR) adalah
tingkat bunga di mana bank-bank besar di London bersedia untuk saling meminjamkan di antara
mereka sendiri.
Pasar Obligasi
Meliputi pinjaman atau instrumen utang dengan jangka lebih panjang dibandingkan yang
dipasarkan di pasar uang. Terdiri atas nota utang, obligasi negara, obligasi korporat, sekuritas
hipotek. Instrumen ini terkadang disebut pasar modal berpendapatan tetap karena besar
instrumen ini menjanjikan pembayaran pendapatan yang tetap maupun arus pendapatan yang
ditentukan menggunakan rumusan tertentu.
Pemerintah AS meminjam sebagian dana dengan menjual nota uang (Treasury note atau
T-note) atau obligasi (treasury bonds). T-notes diterbitkan dengan jangka waktu sampai 10 tahun,
sementara obligasi diterbitkan dengan jangka waktu 10-30 tahun. Nota utang maupun obligasi
mungkin diterbitkan dalam kelipatan $100 tetapi lebih umum diperdagangkan dalam satuan
$1.000. nota utang maupun obligasi membayar bunga setiap semester yang disebut pembayaran
kupon (cupon payment).
Obligasi Internasional
Eurobond adalah obligasi yang menggunakan mata uang berbeda dari mata uang di mana
obligasi tersebut diterbitkan. Eurodollar merupakan obligasi dalam mata uang dollar yang dijual
di Inggris, Euroyen bonds yaitu obligasi dengan mata uang yen yang dijual di luar Jepang.
Karena mata uang Eropa disebut Euro, maka istilah Eurobond mungkin membingungkan, lebih
mudah menyebut obligasi internasional.
Obligasi Korporat
Obligasi korporat adalah perusahaan swasta yang meminjam dana secara langsung dari
masyarakat. Dalam hal struktur mirip dengan obligasi negara, sama-sama membayar kupon tiap
semester sampai masa jatuh temponya dan mengembalikan pokok pinjaman kepada pemegang
obligasi pada saat jatuh tempo. perbedaannya adalah tingkat resikonya. Obligasi korporat kadang
kala diterbitkan dengan melampirkan opsi, obligasi tarik dan obligasi konversi.
Sekuritas Ekuitas
Klaim residu : pemegang saham adalah pemilik klaim terakhir atas asset dan pendapatan
korporat dan manajemen membayar residu tersebut kepada pemegang saham sebagai
dividen kas atau menginvestasikan kembali dalam bisnis untuk meningkatkan nilai saham.
Liabilitas terbatas : pemegang saham tidak bertanggung jawab kepada kewajiban perusahaan
dimana apabila terjadi kebangkrutan pada perusahaan maka pemegang saham tidak memiliki
tanggungan atas kewajiban tersebut dan tidak perlu mengorbankan harta pribadinya. Resiko
terburuk dari pemegang saham adalah kehilangan seluruh investasinya (lembar saham).
14
Pentp. adalah harga penutupan saham dimana harga tersebut terbentuk berdasarkan
penjumpaan penawaran jual dan permintaan beli Efek yang dilakukan oleh anggota bursa
efek yang tercatat pada akhir jam perdagangan di pasar regular.
Perb. neto adalah adalah perubahan harga saham dari harga penutupan sehari sebelumnya
Div adalah jumlah dividen tahunan yang dibayarkan, dapat digunakan untuk menghitung
jumlah dividen triwulanan yang diterima pemegang saham
P/E adalah alat utama penghitungan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan
pendapatan perusahaan. Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar
setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. Pada umumnya, investor lebih senang
memilih saham dengan P/E Ratio rendah. Semakin rendah P/E Ratio suatu saham, semakin
murah saham saham tersebut sehubungan dengan pendapatan perusahaan. Namun bila
perusahaan tidak mencantumkan rasio P/Enya, maka hal itu juga dapat menunjukkan bahwa
perusahaan tidak membayar deviden atau mengalami laba negatif.
Rasio P/E = harga saham / Earning Per Share.
EPS = (Laba operasi - Dividen saham prioritas) / Saham biasa yang beredar.
15
Standar & Poors. Pada pembahasan ini kita akan membahas mengenai kedua indeks tersebut
serta indeks saham lainnya dan indeks obligasi. Indeks ini menyediakan sinyal dasar mengenai
bagaimana kinerja pasar tertentu pada waktu tertentu pula serta melihat kondisi pasar secara
umum dan akan menolong investor dalam melihat kinerja perusahaan.
Rata-Rata Dow Jones
Salah satu indeks bursa saham yang terkenal dan sering dipakai oleh Amerika bernama
indeks DIJA (Dow Jones Industrial Average). Indeks DIJA mengumpulkan saham-saham yang
memiliki criteria khusus. Saat ini indeks ini hanya terdiri dari 30 saham. Pergerakan indeks DJIA
merupakan cerminan dari pergerakan ke-30 saham-saham top di Amerika, dimana ketiga puluh
saham tersebut juga merupakan saham-saham top di dunia, sehingga akhirnya pergerakan DJIA,
meski tidak secara keseluruhan, dianggap sebagai representatif dari pergerakan bursa-bursa
saham secara global. Pada mulanya penghitungan poin DIJA relative mudah, hanya dengan
menambahkan semua harga saham dan membaginya dengan 30. Kini penghitungan DIJA
dihitung dengan menjumlah harga tertimbang dari 30 saham dan membaginya dengan angka
tertentu yang disesuaikan dengan adanya stock split, spin-off, dan perubahan lain dalam saham
yang dilacak. Oleh karena itu pada dasarnya indeks ini dapat dikatakan sebagai indeks rata-rata
16
harga tertimbang. Angka yang digunakan sebagai pembagi dinamakan dow divisor dan akan
berubah sewaktu-waktu sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Penggunaan dow divisor ini
muncul sejak stock split dan dividen sudah menjadi hal yang umum didunia saham.
Penghitungan indeks Dow Jones dapat dilihat pada tabel berikut:
Saham
Harga
Harga Jumlah
Nilai
Awal
Akhir
Lembar
Kapitalisasi
Kapitalisasi
$ 30
$ 90
$ 120
Saham
20
1
21
Psr
$ 500
$ 100
$ 600
Psr
$ 600
$ 90
$ 690
ABC
$ 25
XYZ
$ 100
TOTAL $ 125
Awal Nilai
Akhir
Misal, saham yang ada pada Dow Jones hanya terdiri dari 2 saham yaitu ABC dan XYZ. Maka
nilai Portfolio harga awal adalah $ 125 dan nilai portfolio harga akhir adalah $ 120 serta
presentase perubahan nilai portfolio adalah -5/125 = -0,04 atau -4%. Dari contoh ini dapat
dihitung nilai indeks. Nilai indeks harga awal adalah 125/2 = 62,5 dan nilai indeks harga akhir
adalah 120/2=60 serta presentase perubahan nilai indeks adalah -2,5/62,5= -0.04 = -4%. Dari sini
dapat dikatakan bahwa presentase perubahan nilai portfolio dengan nilai indeks ada pada titik
yang sama. Namun, contoh berikut juga menjelaskan bahwa kenaikan harga ABC sebesar $5
tidak membuat perubahan nilai indeks menjadi positif karena adanya penurunan nilai indeks
XYZ sebesar $10. Maka rata-rata harga tertimbang akan didominasi oleh harga saham yang
tinggi. Dow divisor pada contoh diatas adalah 2, sama dengan jumlah saham yang beredar. Nilai
dow divisor akan berubah ketika adanya perubahan saham seperti pemecahan saham / stock split.
Contoh, saham XYZ memutuskan untuk memecah sahamnya dua atas satu sehingga harga awal
menjadi $ 50 dan harga akhir menjadi $ 45 namun jumlah lembar saham menjadi 2. Pada
kenyataannya, seharusnya tidak akan ada perubahan kinerja saham karena meskipun harga stock
turun namun jumlah stock bertambah. Agar tidak ada pembagi yang salah pada indeks Dow
Jones maka kita perlu mendapatkan Dow divisor yang baru. Nilai Dow Divisor yang baru dapat
dihitung dengan cara :
Harga ABC + Harga XYZ = 25 + 50 = 62,5
d
d = 1,2
Dow Divisor akan turun dari 2 menjadi 1,2. Turunnya Dow divisor akan membuat nilai indeks
awal tetap 62,5 = ($25+$ 50)/1.2 dan nilai indeks akhir tetap 60 = ($30 + $45)/1.2. Perubahan
17
nilai Dow Divisor perlu dilakukan karena nilai rata-rata tidak ditentukan dari nilai kapitalisasi
atau harga per lembar saham dikali jumlah saham yang beredar.
Indeks Standart & Poors
Indeks ini dapat dikatakan perbaikan dari indeks Dow Jones. Hal ini dikarenakan oleh
indeks S&P mencakup perusahaan yang lebih luas, yaitu 500 saham dan indeks ini menggunakan
indeks tertimbang nilai pasar dimana pada contoh sebelumnya maka perusahaan ABC akan
mendapatkan bobot 5x leboh banyak daripada saham XYZ karena nilai kapitalisasi pasar ABC
($500) lebih banayk 5x dari saham XYZ ($100). S&P 500 dihitung dengan menggunakan nilai
pasar total 500 perusahaan dalam indeks dan nilai pasar total 500 perusahaan tersebut pada hari
sebelumnya. Presentase kenaikan nilai pasar merupakan kenaikan dari indeks. Namun pada
faktanya sebagian besar indeks saat ini menggunakan versi modifikasi dari tertimbang nilai.
Bukannya menggunakan nilai total sebgai dasar pembobotan namun indeks menggunakan dasar
tertimbang free float, yaitu nilai dari lembar saham yang dapat ditransaksikan secara bebas di
kalangan investor. Artinya, saham yang dipegang oleh keluarga pendiri dan pemerintah tidak
dimasukkan dalam nilai indeks karena tidak tersedia untuk kalangan investor.
Pada contoh diatas penghitungan indeks nilai tertimbang akan berbeda dengan indeks
harga tertimbang. Nilai kapitalisasi awal saham adalah $ 600 dan akhir $690. Jika tingkat awal
dari indeks saham tertimbang nilai pasar ABC dan XYZ ditetapkan sama menggunakan nilai
arbitrer 100, maka indeks pada akhir tahun akan menjadi 100 x (690/600) = 115. Kenaikan ini
merefleksikan imbal hasil sebesar 15% yang diterima oleh portfolio yang terdiri atas dua saham
yang dipegang dalam jumlah proporsional terhadap nilai pasar beredarnya. Indeks nilai
tertimbang memberikan bobot leboh besar kepada ABC karena itu indeks nilai tertimbang justru
akan meningkat karena memberikan bobot lebih tinggi bagi ABC yang nilai pasar totalnya lebih
tinggi. Namun kedua indeks menunjukkan bahwa adanya stock split tidak akan berpengaruh
pada nilai indeks.
Indeks Nilai Pasar AS Lainnya, Indeks Internasional dan Indikator Pasar Obligasi
Selain kedua indeks tersebut ada beberapa indeks yang terkenal juga. New York Stock
Exchange mempublikasikan sebuah indeks komposit nilai pasar tertimbang dari seluruh yang
dicatatkan di bursa NYSE. Selain itu ada juga asosiasi pialang nasional (National Association of
18
Securities Dealer NASDAQ) yang mempublikasikan indeks yang terdiri lebih dari 3000
perusahaan yang dicatat di NASDAQ. Indeks terluas saat ini adalah indeks Wilshire 5000 yang
merupakan nilai pasar dari seluruh saham yang diperdagangkan secara aktif di bursa AS.
Faktanya, indeks ini terdiri dari 6000 saham. Kinerja semua indeks ini dapat dilihat setiap hari
pada The Wall Street Journal.
Pada indeks pasar keuangan di seluruh dunia ada beberapa indeks yang berperan penting
seperti Nikkei (Jepang), FTSE (di Inggris disebut footsie), DAX (Jerman), Hangseng (hongkong)
dan TSX (Kanada). Pemimpin dalam konstruksi indeks internasional adalah MSCI (Morgan
Stanlay Capital International) yang menghitung indeks untuk lebih dari 50 negara dan beberapa
indeks regional.
Sama seperti saham, beberapa indicator pasar obligasi mengukur kinerja dari beberapa
kategori obligasi. Tiga kelompok indeks yang terkenal adalah Merril Lynch, Barclay dan
Salomon Barney. Masalah utama dari indeks pasar obligasi adalah karena tingkat imbal hasil
sebenarnya sulit diukur karena frekuensi perdagangan obligasi yang sedikit sehingga angka
terbaru dan andal susah diperoleh.
2.5.
Pasar Derivatif
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai pasar berjangka (future market)
dan pasar opsi (option market). Instrumen ini menyediakan pembayaran tergantung pada nilai
asset lain seperti komoditas, harga obligasi dan saham atau nilai indeks saham. Karena itu
instrument ini sering disebut asset derivatif karena nilainya diturnkan dari asset lain. Derivatif
adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan
atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan"
(underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset,
pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai
disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok. Derivatif
ini bermanfaat sebagai asuransi dan lindung nilai serta spekulasi dan arbitrasi.
Opsi
Sebuah opsi beli memberika hak kepada pembelinya untuk membeli suatu asset pada
harga tertentu yang disebut harga eksekusi pada atau sebelum tanggal kadaluarsanya. Contohnya
adalah sebuah opsi beli bulan November atas saham Inter dengan harga $35 dollar akan member
19
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham Intel seharga $35 setiap saat atau sampai
selambat0lambatnya pada tanggal yang ditetapkan di bulan November. Setiap kontrak opsi dapat
membeli 100 lembar saham. Pemegang opsi tidak harus menggunakan opsinya sebab opsi hanya
menguntungkan jika nilai opsi lebih rendah daripada nilai pasar dari asset yang akan dibeli. Hal
ini berarti ketika harga pasar lebih tinggi dari harga opsi, pemegang opsi dapat membeli asset
pada harga eksekusi dan mendapatkan pembayaran sebesar selisih antara harga pasar dengan
harga eksekusi. Jika hak opsi tidak dieksekusi sampai tanggal kadaluarsa kontrak maka hak opsi
tidak dapat digunakan lagi. Semakin besar gap antara harga pasar dengan harga eksekusi maka
semakin besar laba yang akan diterima oleh pemegang.
Pada opsi jual, pemegang akan memiliki hak untuk menjual asset pada harga eksekusi
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa. Kebalikan dari opsi beli, nilai opsi jual akan
meningkat ketika harga dari asset jatuh karena pemegang dapat menjual asetnya pada harga
eksekusi meskipun harga pasar jauh dibawah harga eksekusi. Opsi hanya akan dieksekusi jika
pemegang opsi dapat menyerahkan asset yang nilainya lebih rendah daripada harga eksekusinya.
Kontrak Berjangka
Pada kontrak berjangka mengharuskan penyerahan sebuah asset pada tanggal penyerahan
atau jatuh tempo tertenut atas harga yang disepakati sebelumnya, yang disebut harga kontrak
berjangka. Posisi milik dipegang oleh pihak yang berkomitmen membeli asset pada tanggal
penyerahan. Pihak yang mengambil posisi jual berkomitmen untuk menyerahkan asset pada saat
kontrak jatuh tempo. Pihak trader yang membeli akan mendapatkan keuantungan jika harga
meningkat sehingga harga pada saat jatuh tempo lebih besar daripada harga pada kontrak
berjangka dan pihak posisi jual akan mengalami kerugian senilai yang sama pada saat itu. Hak
untuk membeli asset pada harga yang disepakati sebelumnya, buka kewajiban, membedakan opsi
beli dari posisi beli kontrak berjangka. Sebuah kontrak berjangka mengharuskan pihak dalam
posisi beli untuk membeli asset pada harga kontrak sementara opsi beli merupakan hak untuk
membeli asset pada harga eksekusi. Pada opsi beli pembelian hanya akan dilakukan jika
menghasilkan laba.
20
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Z., Kane, A., A.J. 2014.
Edisi 9.
21