Anda di halaman 1dari 4

a.

Ciri-ciri Porifera
Porifera merupakan metazoa, permukaan tubuhnya berpori, dan hidup dalam air, terutama di
laut. Bentuk tubuh seperti vas bunga atau tabung. Dilihat dari jumlah lapisan jaringan
embrionalnya Porifera tergolong diploblastik. Pada dinding tubuhnya, lapisan luar terdiri dari
sel-sel epidermis atau pinakosit dan lapisan dalam (endodermis) tersusun oleh sel-sel leher
atau koanosit.
Di antara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah semacam gelatin, yang di
dalamnya terdapat sel-sel menyerupai amoeba (amoebosit) dan bahan pembentuk rangka
tubuh. Lapisan tengah ini sering disebut mesenkim. Bahan pembentuk rangka tubuh Porifera
ada 2 macam, yaitu spikula dan spongin. Bahan penyusun spikula dapat berupa zat kapur,
atau zat kersik/silica. Bahan penyusun spongin adalah protein. Macam pembentuk rangka
tubuh merupakan salah satu dasar klasifikasi Porifera.
Pori-pori yang terdapat di permukaan tubuh disebut ostium, merupakan celah tempat
masuknya air yang membawa zat makanan. Pori tersebut berlanjut ke rongga tubuh yang
disebut spongosoel atau atrium. Bila air yang masuk ke spongosoel membawa zat makanan,
zat-zat ini akan dialirkan dan selanjutnya dicerna oleh sel-sel koanosit, sisanya dibuang
kembali ke spongosoel yang akhirnya akan dibuang ke luar tubuh melalui lubang oskulum.
Porifera bersifat diploblastik; tubuhnya berpori; habitat di air; memiliki rongga tubuh
(spongosoel); dinding tubuh mengandung rangka spikula; hermaprodit.
http://www.materisma.com/2014/06/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-peranan-hewanporifera.html
b. Reproduksi Porifera
Porifera bersifat hermaprodit, koanosit menghasilkan spermatozoid dan amoebosit
menghasilkan ovum. Jika spermatozoid membuahi ovum akan membentuk zigot yang dapat
berkembang menjadi embrio. Embrio akan keluar dari induk melalui oskulum, kemudian
melekat di suatu tempat menjadi individu baru.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk tunas eksternal atau tunas internal
(gemmula). Jika kondisi lingkungan buruk, hewan induk mati dan gemmula akan bertahan
serta kelak akan tumbuh menjadi individu baru.
Ostium dihubungkan ke spongosoel oleh suatu saluran. Ada tiga tipe saluran air, yaitu:
1) Tipe asconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh saluran lurus.
2) Tipe syconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh saluran yang bercabang-cabang.
3) Tipe leuconoid/rhagon: ostium dihubungkan oleh saluran bercabang-cabang ke suatu
rongga yang tidak berhubungan langsung dengan spongosoel.
Ciri-Ciri Porifera

Didalam membedakan spesies dari filum porifera, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri
porifera dengan secara umum. Ciri-ciri porifera ialah sebagai berikut :
Hewan jenis ini yang bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau juga primitif
Sebagian besar hidup di laut yang dangkal pada kedalaman sekitar 3,5 meter
Bentuk tubuh porifera tersebut menyerupai vas bunga atau juga piala serta melekat didasar
perairan
Tubuhnya terdiri dari 2 lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya (epidermis) yang
tersusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk pipih, disebut dengan pinakosit.
Pada epidermis terdapat porus atau lubang kecil yang disebut ostia yang dihubungkan oleh
saluran ke rongga tubuh (spongocoel)
Lapisan ddialamnya tersusun atas sel-sel yang berleher serta berflagel yang disebut
koanosit yang berfungsi untuk dapat mencernakan makanan
Di dalam mesoglea juga terdapat beberapa jenis sel, yakni sel amubosit, sel skleroblas, sel
arkheosit.
Di antara epidermis serta koanosit mempunyai lapisan tengah yang berupa suatu bahan
kental yang disebut mesoglea atau mesenkin
Sel amubosit atau juga amuboid yang berfungsi untuk dapat mengambil makanan yang
telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblasnya tersebut berfungsi dengan membentuk duri
(spikula) atau juga spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau juga silikat
Spongin tersusun atas serabut-serabut spongin yang lunak berongga yang membentuk
seperti spon.
Sel arkheosit tersebut berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas,
pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak serta juga regenerasi.
Makanan porifera tersebut berupa partikel zat organik atau juga makhluk hidup kecil yang
masuk bersama air dengan melalui pori-pori tubuhnya. Makanan lalu ditangkap oleh si flagel
dikoanosit yang kemudian dicerna di dalam koanosit. Dengan demikian pencernaannya
tersebut dengan secara intraselluler. Setelah dicerna, zat makanan tersebut kemudian
diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Zat sisa makanan yang dikeluarkan dengan
melalui oskulum bersamaan dengan sirkulasi air.
Reproduksi Porifera
Porifera tersebut berkembang biak dengan secara aseksual serta seksual. Berikut ini
penjelasan reproduksi porifera dengan secara seksual dan aseksual.
Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual porifera dengan cara pembentukan tunas (budding). Tunas tersebut
yang dihasilkan kemudian memisahkan diri dari induknya serta hidup sebagai individu baru,
atau juga tetap menempel pada induknya sehingga akan menambah jumlah bagian-bagian
dari kelompok Porifera tersebut
Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual tersebut berlangsung dengan persatuan antara sel telur serta juga
spermatozoid, yang akan menghasilkan yang namanya zigot, selanjutnya akan berkembang
menjadi larva yang berflagel. Larva itu bisa berenang serta keluar dengan melalui oskulum.
Jika menemukan tempat yang seksual, larva tersebut maka akan menempel kemudian tumbuh
menjadi porifera.yang baru.
Tipe Tubuh Porifera
Dengan berdasarkan sistem saluran air yang terdapat diPorifera, hewan tersebut dibedakan
atas tiga tipe tubuh, yakni tipa Ascon, tipe Sycon, dan tipe Rhagon.
Tipe Ascon
Tipe ascon adalah tipe Porifera yang memiliki sistem saluran air yang sederhana. Air
tersebut masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu akan
keluar melalui oskulum. Contoh ; Leucoslenia.
Tipe Sycon
Tipe Sycon adalah Porifera yang memiliki 2 tipe saluran air,namun tetapi hanya radialnya
yang memiliki koanosit. Air tersebut masuk dengan melalui pori-ke saluran radial yang
berdinding koanosit-spongocoel kemudian keluar dengan melalui oskulum. Contoh : Scypha
Tipe Rhagon (Leucon)
Tipe Rhagon adalah Porifera yang bertipenya saluran air yang kompleks atau juga rumit.
Porifera mempunyai lapisan mesoglea yang tebal dengan sistem saluran air yang juga
bercabang-cabang. Koanosit tersebut dibatasi rongga bersilia berbentuk bulat. Air tersebut
masuk dengan melalui pori-saluran radial yang bercabang-cabang kemudian keluar dengan
melalui oskulum. Misalnya : Euspongia dan Spongila.
http://www.materisma.com/2014/06/penjelasan-ciri-klasifikasi-dan-peranan-hewanporifera.html
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-lengkap-porifera-ciri-ciri-reproduksi/

Peranan Porifera
- dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami
- pengisi jok (tempat duduk) kendaraan bermotor
- Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa
digunakan untuk mencuci
- Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat
pembersih toilet yang harganya mahal.
- Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
- Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai
pertahanan diri. Senyawa tersebut ternyata berpotensi sebagai
bahan obat-obatan.
- Petrosia contegnatta mengahsilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat
sebagai obat anti kanker, sedangkan diambil dari
- Cymbacela obat anti-asma
- Luffariella variabilis sponnya menghasilkan senyawa bastadin,
asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.

Bentuk spikula
http://belajarterusbiologi.blogspot.co.id/2011/02/filum-porifera.html

Anda mungkin juga menyukai