Anda di halaman 1dari 9

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

ISSN : 2301-9425

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA PESERTA


OLIMPIADE SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DELISERDANG
MENERAPKAN METODE ELIMINATION AND CHOICE
TRANSLATION REALITY(ELECTRE)
Olin Olivia Damanik (1011256)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan
http://www.stmik-budidarma.ac.id // email : olinoliv@gmail.com
ABSTRAK
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang biasa digunakan
untuk mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi ataupun perusahaan. Sistem pendukung
keputusan dapat dihasilkan dengan menggunakan beberapa macam metode, salah satu diantaranya adalah
metode Elimination and Choice Translation Reality (Electre).
Elimination and Choice Translation Reality (Electre) dapat digunakan untuk menentukan penentuan atau
peringkat dari berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria.
Dengan menggunakan Elimination and Choice Translation Reality (Electre) ini, diharapkan proses
pemilihan siswa peserta olimpiade lebih efektif dan efisien.
Kata kunci : Pemilihan Peserta Olimpiade, Electre
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu program pemerintah dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui
Departemen Pendidikan Nasional adalah dengan
menyelenggarakan
Olimpiade
Nasional.
Diselenggarakan
Olimpiade Nasional tersebut
bertujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan,
kemampuan kreatifitas, menanamkan sikap disiplin
serta kerja keras para remaja untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam Olimpiade
Nasional tersebut mempertandingkan mata pelajaran
fisika, biologo, matematika, kimia, komputer,
ekonomi, geografi, astronomi,dan kebumian, agar
siswa-siswi di SMA Negeri 1 Lubuk pakam dapat
mengikuti Olimpiade sampai tingkat nasional.
Melalui RAPOR ini, dapat diketahui nilai
ujian siswa yaitu mencakup nilai numerik, verbal,
spasial, dan analogi. Sedangkan melalui Prestasi,
siswa diseleksi berdasarkan prestasi-prestasi yang
telah di dapatnya. Dengan adanya seleksi pemilihan
calon pesetra olimpiade ini, memungkinkan sekolah
akan mendapatkan calon siswa untuk mengikuti
olimpiade sains nasional yang berkompeten.
Pola data yang terbentuk tersebut nantinya
diharapkan dapat digunakan untuk mengklasifikasikan
calon pemilihan siswa peserta olimpiade dengan
mudah tanpa mengetes satu-persatu, sehingga dapat
dengan mudah menghasilkan informasi yang berguna
bagi sekolah SMA Negeri 1 Lubuk Pakam, khususnya
pihak yang berwenang dalam pengambilan keputusan
untuk memilih siswa-siswinya, siapa saja yang dapat
mengikuti olimpiade.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan dengan latar belakang yang
telah penulis jelaskan di atas , maka dapat di
rumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana mengetahui pemilihan siswa peserta
olimpiade pada SMA Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Bagaimana merancang sistem pendukung
keputusan pemilihan peserta olimpiade SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam dengan metode
Elimination and Choice Translation Reality
(Electre)?
1.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tersebut diatas dalam
skripsi ini tidak meluas dari masalah pembahasan
tersebut diatas, maka penulis menggunakan beberapa
batasan masalah yang dianggap perlu, antara lain
sebagai berikut:
1. Program yang digunakan dalam menentukan
peserta olimpiade adalah Visual Basic Net 2008
dengan MY SQL sebagai databasenya
2. Program aplikasi ini hanya untuk menyeleksi
calon siswa yang dapat mengikuti perlombaab
olimpiade yang unggul dan terpilih berdasarkan
criteria-kriteria yang telah di tentukan.
3. Kriteria yang akan di pertimbangkan dalam
penyeleksian siswa Olimpiade di SMA Negeri 1
Lubuk Pakam ini adalah :
a. Prestasi
b. Wawasan
c. Kerajinan
d. Prilaku
e. Olimpiade yang di bahas di skripsi ini adalah
olimpiade sains

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

145

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

f. Siswa yang terbaik diambil dari setiap


tingkatan kelas X , Xi dan XII
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sistem pemilihan siswa peserta
olimpiade SMA N 1 Lubuk Pakam.
2. Menerapkan metode Elimination and Choice
Translation Reality (Electre) dalam menentukan
siswa peserta olimpiade
3. Merancang
sistem
pendukung
keputusan
pemilihan siswa peserta olimpiade SMA Negeri 1
Lubuk Pakam.
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan setelah melakukan penelitian ini,
penulis dapat menghasilkan manfaat penelitian antara
lain:
1. Agar guru dapat dengan lebih mudah mengetahui
siswa yang dapat mengikuti olimpiade
2. Agar lebih mudah mengambil keputusan untuk
menetukan siswa terbaik untuk mengikuti
olimpiade.
2. Landasan Teori
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
Decision Support System (DSS ) didefinisikan
sebagai suatu sistem informasi untuk membantu
manajer level menengah untuk proses pengambilan
keputusan setengah terstruktur (semi structured)
supaya lebih efektif dengan menggunakan modelmodel analisis dan data yang tersedia(sumber : Sistem
Teknologi Informasi, Jogiyanto, 2005).
2.2. Konsep Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai
dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah
Sistem Pendukung Keputusan itu sendiri baru muncul
pada tahun 1971, yangdiciptakan oleh G. Anthony
Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah
profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan
tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna
mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung
keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen
yang bekerja sama dengan Scott Morton telah
mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh
sistem pendukung keputusan, yaitu:
1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam
membuat keputusan guna memecahkan masalah
semi terstruktur.
2. Sistem harus dapat mendukung manajer,bukan
mencoba menggantikannya.
3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan manajer.

ISSN : 2301-9425

Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga


prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah,
1998), yaitu:
1. Struktur masalah : untuk masalah yang terstruktur,
penyelesaian
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
rumus-rumus
yang
sesuai,
sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat
dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung
keputusan dikembangkan khususnya untuk
menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2. Dukungan keputusan : sistem pendukung
keputusan
tidak
dimaksudkan
untuk
menggantikan manajer, karena komputer berada
di bagian terstruktur, sementara manajer berada
dibagian tak terstruktur untuk memberikan
penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan
komputer bekerja sama sebagai sebuah tim
pemecah masalah semi terstruktur.
3. Efektivitas keputusan : tujuan utama dari sistem
pendukung keputusan bukanlah mempersingkat
waktu pengambilan keputusan, tetapi agar
keputusan yang dihasilakn dapat lebih baik.
2.3. Siswa
Siswa adalah sekelompok orang dengan usia
tertentu yang belajar baik secara kelompok atau
perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar.
Ketika kita bicara mengenai siswa maka fikiran kita
akan
tertuju
kepada
siswa
di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun
menengah. Di lingkungan sekolah dasar masalahmasalah yang muncul belum begitu banyak, tetapi
ketika memasuki lingkungan sekolah menengah maka
banyak sekali masalah-masalah.
2.4. Olimpiade Sains Nasional
Olimpiade Sains Nasional adalah ajang
berkompetisi dalam bidang sains bagi para siswa pada
jenjang SD, SMP,
dan SMA di Indonesia yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.. Siswa yang mengikuti
Olimpiade Sains Nasional adalah siswa yang telah
lolos
seleksi
tingkat kabupaten dan propinsi dan
karenanya adalah siswa-siswa terbaik dari
propinsinya masing-masing.
2.5. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
FMADM
Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
FMADM adalah suatu metode yang digunakanuntuk
mencari alternatif optimal dari sejumlahalternatif
dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADMadalah
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,kemudian
dilanjutkan dengan proses perankinganyang akan
menyeleksi alternatif yang sudahdiberikan. Pada
dasarnya, ada 3 pendekatan untukmencari nilai bobot
atribut, yaitu pendekatansubyektif, pendekatan
obyektif dan pendekatanintegrasi antara subyektif &

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

146

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

obyektif. Masing-masing (Sumber: http://journal.


uii.ac.id /index.php/Snati/article/view/1073/998)
2.6. Elimination and Choice Translation Reality
(Electre)
Menurut Janko dan Bernoider(2005:11),
electre merupakan salah satumetode pengambilan
keputusan multikriteriaberdasarkan pada konsep
outranking
denganmenggunakan
perbandingan
berpasangandari alternatif-alternatif berdasarkan
setiapkriteria yang sesuai. Metode electre digunakan
pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai
dengan kriteria dieliminasi, dan alternative yang
sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, electre
digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak
alternatif namun hanya sedikit kriteria yang
dilibatkan. Suatu alternatif dikatakan mendominasi
alternatif yang lainnya jika satu atau lebih kriterianya
melebihi (dibandingkan dengan kriteria dari alternatif
yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa
(Kusumadewi dkk, 2006).
3. Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dikatakan sebagai suatu
proses untuk menemukan penyebab masalah.
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang
masalah, bahwa SMA N 1 Lubuk Pakam yang
bergerak dalam bidang pendidikan dalam melakukan
kegiatan pemilihan siswa peserta olimpiade. Seleksi
pemilihan siswa memiliki beberapa kriteria menjadi
faktor penentu siapa calon yang paling layak
mengikuti olimpiade.
Dalam melakukan pemilihan siswa peserta
olimpiade, tim guru menilai memiliki kelemahan,
dimana ada banyak peserta sehingga proses pemilihan
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar,
dan guru menilai harus benar-benar teliti apabila
peserta calon memiliki jumlah nilai yang sama. Maka
dari itu SMA N 1 memerlukan suatu sarana alat bantu
untuk mendukung keputusan keputusan apakah
peserta calon olimpiade layak untuk ikut dalam
perlombaan.
3.1. Analisa Model FMADM dengan Metode
Electre
Dalam penyeleksian calon siswa peserta
olimpiademenggunakan model Fuzzy Multiple
Attribute Decision Maaking (FMADM) dengan
metode Elimination and Choice Translation Reality
(Electre) maka diperlukan kreteria-kreteria dan bobot
untuk melakukan proses perhitungannya sehingga
akan didapat alternative terbaik, dalam penelitian ini
alternatif yang dimaksud penulis adalah siswa peserta
calon olimpiade yang dipilih.
3.2. Kriteria dan Bobot
Dalam tahapan ini dibutuhkan kriteria yang
akan dijadikan bahan perhitungan pada proses

ISSN : 2301-9425

pemilihan siswa olimpiade. Hal tersebut dimaksud


untuk menentukan siapa yang akan terpilih sebgai
siswa yang layak mengikuti olimpiade. Adapun
kreteria yangdibutuhkan sebagai bahan pertimbangan
oleh pihak yayasan/gurudapat dilihat pada Tabel 1
berikut ini.
Tabel 1 Kriteria
Kriteria
Keterangan
C1
Prestasi
C2
Wawasan
C3
Kerajinan
C4
Prilaku
Poin untuk kriteria Prestasi, Wawasan, Kerajinan, dan
Prilaku, diperoleh dari hasil penilaian guru.
Dalam menentukan pilihan calon siswa
olimpiade menggunakan metode Elimination and
Choice Translation Reality (Electre), maka terlebih
dahulu ditentukan bobot (w) awal dari setiap kriteria.
Rating untuk tingkat kepentingan dari setiap bobot
dinilai dengan satu sampai lima yaitu :
Tabel 2 Bobot Awal Setiap Kriteria
Bobot
Tingkat Kepentingan
1
Sangat Buruk
2
Buruk
3
Cukup
4
Baik
5
Sangat Baik
Pada pembobotan untuk tiap-tiap kriteria
ditentukan dari tingkat kepentingan dari masingmasing kriteria. Tingkat kepentingan tertinggi
terdapat pada kriteria prestasi, kemudian kriteria
Wawasan dan kerajinan memiliki tingkat kepentingan
yang setara, dan kriteria Prilaku memiliki tingkat
kepentingan yang setara. Berdasarkan dari nilai bobot
terhadap kepentingan dari masing-masing kriteria
maka bobot awal untuksetiap kriteria (C1 C4) dari
setiap alternatif dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Bobot Awal Setiap Kriteria
Kriteria
Bobot
C1
5
C2
4
C3
4
C4
3
3.3. Contoh Permasalahan
Penerapan Fuzzy Multiple Attribute Decision
Making (FMADM) dalam penyeleksian speserta
calon siswa olimpiade, diambil empat calon sebagai
contoh. Data-datanilai dari tiappeserta calonsiswa
tersebutdapat dilihat dalam Tabel 4 berikut ini.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

147

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

No
1
2
3
4

Nama

Tabel 4. Data Nilai Peserta CalonOlimpiade


Prestasi
Wawasan
Kerajinan
Prilaku

Dora febrian napitupulu


Putri rehulina
Nova adelia
Elizabet pasaribu

55
65
75
85

3.4. Proses Seleksi


Berdasarkan langkah-langkah menggunakan
metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) maka yang harus dilakukan dalam proses
penyeleksian menentukan siswa terhadap peserta
calon siswa olimpiade adalah :
Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada
setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan.
a. Nilai rata-rata pada kriteria prestasi
Pada variabel nilai rata-rata prestasi rating
kecocokan alternatif pada kriteria dinilai dengan
satu sampai lima yaitu :
1 = Sangat Buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Rating kecocokan dari alternatif terhadap kriteria
prestasi dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 5 Nilai Rata-rata prestasi
Nilai Rata-rata Pembobotan
Keterangan
prestasi (C1)
Nilai
C1 =50
1
Sangat Buruk
C1 = 55 60
2
Buruk
C1 = 65 70
3
Cukup
C1 = 75 80
4
Baik
C1 >= 85-90
5
Sangat Baik
b. Nilai rata-rata pada kriteria wawasan
Pada variabel nilai rata-rata wawasan rating
kecocokan alternatif pada kriteria dinilai dengan
satu sampai lima yaitu :
1 = Sangat Buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Rating kecocokan dari alternatif terhadap kriteria
wawasan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 6 Nilai Rata-rata wawasan
Nilai Rata-rata
Pembobotan
Keterangan
wawasan (C2)
Nilai
C2 =50
1
Sangat Buruk
C2 = 55 60
2
Buruk
C2 = 65 70
3
Cukup
C2 = 75 80
4
Baik
C2 >= 85-90
5
Sangat Baik
a.

Nilai rata-rata pada kriteria kerajinan

75
75
80
75

75
70
70
75

80
70
75
80

Pada variabel nilai rata-rata kerajinan rating


kecocokan alternatif pada kriteria dinilai dengan
satu sampai lima yaitu :
1 = Sangat Buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Rating kecocokan dari alternatif terhadap kriteria
kerajinan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 7 Nilai Rata-rata kerajinan
Nilai Rata-rata
Pembobotan
Keterangan
Kerajinan (C3)
Nilai
C3 =50
1
Sangat Buruk
C3 = 55 60
2
Buruk
C3 = 65 70
3
Cukup
C3 = 75 80
4
Baik
C3 >= 85-90
5
Sangat Baik
b. Nilai rata-rata pada kriteria perilaku
Pada variabel nilai rata-rata perilaku rating
kecocokan alternatif pada kriteria dinilai dengan
satu sampai lima yaitu :
1 = Sangat Buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
4 = Sangat Baik
Rating kecocokan dari alternatif terhadap kriteria
perilaku dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 8 Nilai Rata-rata perilaku
Nilai Rata-rata Pembobotan
Keterangan
perilaku (C4)
Nilai
C4 = 50
1
Sangat Buruk
C4 = 55 60
2
Buruk
C4 = 65 70
3
Cukup
C4 = 75 80
4
Baik
C4 >= 85-90
5
Sangat Baik
Berdasarkan data nilai calon siswa peserta olimpiade
diatas, maka tabel nilai kecocokan dari setiap
alterrnatif pada setiap kriteria adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Rating Kecocokan Dari Setiap Alternatif Pada
Setiap Kriteria
Alternatif
Kriteria
C1
C2
C3
C4
A1
2
3
4
5

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

148

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

A2
A3
A4

3
5
5

4
3
4

4
3
4

4
4
4

=
c.

Untuk mempermudah pemisalan pada alternatif maka


untuk calon 1 = A1, calon 2 = A2, calon 3 = A3,
dancalon 4 = A4. Sehingga dari Tabel 4.9 dapat
ditentukan matrix keputusan X .
W = (5, 4, 4, 3, )
Kemudian menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan menggunakan metode Electre dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

=
=
= 7,5498

dapat dilakukan dengan rumus :

, untuk i = 1,2,3,,m dan j =


1,2,3,,n.
a. Normalisasi pada kriteria C1 kriteria:
|=

d.

= 0,5298

= 0,5298

= 0,3973

= 0,5298

Normalisasi pada kriteria C4


|=
=

=
= 8,5440

=
= 7,9372

b.

= 0,5656

Normalisasi pada kriteria C3


|=

1. Melakukan normalisasi keputusan


Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi
nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari
nilai

= 0,2519

= 0,5852

= 0,3779

= 0,4681

= 0,6299

= 0,4681

= 0,6299

= 0,4681

Normalisasi pada kriteria C2


|=
=
=
= 7,0710
=

2. Melakukan pembobotan pada matriks yang telah


dinormalisasi
Setelah di normalisasi, setiap kolom dari matrik R
dikalikan dengan bobot-bobot (
) yang
ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga
weighted normalized matrix adalah V=RW yang
ditulis dalam rumus :
V=R.W

= 0,4242

= 0,5656

= 0,4242

=
=
=
=

= (5)(0,2519) = 1,2595
= (4)(0,4242) = 1,6968
= (4)(0,5298) = 2,1192
= (3)(0,5852) = 1,7556

=
=

= (5)(0,3779) = 1,8895
= (4)(0,5656) = 2,2624

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

149

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

=
=

= (4)(0,5298) = 2,1192
= (3)(0,4681) = 1,4043

=
=
=
=

= (5)(0,6299) = 3,1495
= (4)(0,4242) = 1,6968
= (4)(0,3973) = 1,5892
= (3)(0,4681) = 1,4043

=
=
=
=

= (5)(0,6299) = 3,1495
= (4)(0,5656) = 2,2624
= (4)(0,5298) = 2,1192
= (3)(0,4681) = 1,4043

Komplementer dari subset ini adalah


discordance, yaitu bila :
, untuk j = 1,2,3,4,n

3. Menentukan concordance dan discordance set


Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l ( k,l =
1,2,3,,m dan k l ) kumpulan kriteria J dibagi
menjadi dua himpunan bagian, yaitu concordance
dan discordance.
a. Concordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk
concordance adalah :
, untuk j = 1,2,3,,n
= {j,
= {3,4}

>=

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
>=
= {2, 3, 4}
= {j,
>=
= {3, 4}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
>=
= {1, 2, 3}
= {j,
>=
= {2, 3, 4}
= {j,
>=
= {2,3,4}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

}, untuk j = 1, 2, 3, 4
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
= {1,2}
= {j,
= {1,4}

>=

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

>=

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
= {1,4}

>=

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
>=
= {1, 2, 3}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
>=
= {1, 2, 3, 4}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
>=
= {1, 2, 3, 4}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

b. Discordance

= {j,
<
= {1,2}

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
= {1}
= {j,
= {1,2}

<

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

<

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
= {4}
= {j,
= {1}
= {j,
= {1}

<

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

<

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

<

}, untuk j = 1, 2, 3, 4

= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
= {3,4}
= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
= {2, 3}
= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
= {2, 3}
= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
= {4}
= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
={}
= {j,
<
}, untuk j = 1, 2, 3, 4
={}
4. Menghitung matriks concordance dan discordance
a. Concordance
Untuk menentukan nilai dari elemenelemen
pada matriks concordance adalah dengan
menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk
dalam
subset
concordance,
secara
matematisnya adalah:

=
= 4+3
=7
=
= 4+4+3
= 11
=
= 4+3
=7
=
= 5+4+4
= 13
=

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

150

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

= 4+4+3
= 11
=
= 4+4+3
= 11

=
=

=
= 5+4
=9
=
= 4+3
=8
=
= 4+3
=8

= 0,5576

=
=

=1

=
=
= 5+4+4
= 13
=
= 5+4+4+3
= 16
=
= 5+4+4+3
= 16
b. Discordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen
pada matriks discordance adalah dengan
membagi maksimum selisih nilai kriteria yang
termasuk ke dalam himpunan discordance
dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria
yang ada, secara matematisnya adalah :
=

=
=

=1
=

=
=

= 0,2804

=
=
=
=
=

= 0,4488

=
=1
=
=

=1
=

=
=
=

=1
=
=

= 0,1858

=
=
=
=

=1

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

151

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

=0

=
=

=0

Maka matriks concordance yang dihasilkan


adalah :
5. Menentukan matriks dominan concordance dan
discordance
a. Concordancce
Matriks Esebagai aggregate dominance matrix
adalah matriks yang setiap elemennya
merupakan perkalian antara elemen matriks F
dengan elemen matriks G dirumuskan sebagai
berikut :
dengan nilai threshold ( ) adalah :

=
= 10,8

sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai


berikut:

ISSN : 2301-9425

Maka matriks domainan concordance yang dihasilkan


adalah :
6. Menentukan aggregate dominance matrix
Matriks Esebagai aggregate dominance matrix
adalah matriks yang setiap elemennya merupakan
perkalian antara elemen matriks F dengan elemen
matriks G dirumuskan sebagai berikut :
Sehingga matriks agregasi dominan yang
diperoleh dari kombinasi antara matriks F dan
matriks G adalah :
7. Melakukan eliminasi alternative yang less
favourable
Matriks E memberikan urutan pilihan darisetiap
alternatif, yaitu bila
maka alternative
merupakan pilihan yang lebihbaik daripada .
Sehingga baris dalammatriks E yang memiliki
jumlah
paling sedikit dapat dieliminasi.
Dengandemikian
alternatif
terbaik
adalah
yangmendominasi alternatif lainnya.
Pada matriks E, ada baris ke-1, baris ke-2, dan
baris ke-4 yang memiliki elemen
= 1, Tetapi
apabila matriks E saling mendominasi, maka
perbandingan untuk mencari yang terbaik
dilakukan dengan mengambil perbandingan pada
matriks V (weighted normalized matrix).
4. Implementasi
1. Tampilan Menu Utama
Tampilan menu utama
digunakan untuk
menampung semua pilihan-pilihan menu dan sub
menu dalam sistem seperti menu user, menu pemakai,
menu keterangan. Seperti ditunjukan seperti gambar 1

Maka matriks dominan concordabce yang


dihasilkan adalah :
Maka matriks concordance yang dihasilkan adalah :
b. Discordance
Matriks G sebagai dominandiscordance dapat
dibangun dengan menggunakan bantuan nilai
threshold, yaitu :
Gambar 1 Form Menu Utama admin
2. Tampilan Kelola Data Siswa
Pada tampilan form input kelola data
siswaadalah untuk memasukkan data-data siswa.
Seperti ditunjukan seperti gambar 2 dibawah ini.

= 0,6227

sehingga elemen matriks G dapat ditentukan sebagai


berikut :

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

152

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

1.

2.

Gambar 2 Form kelola data siswa


3. Tampilan Nilai Kriteria
Pada tampilan form inputnilai kriteriaadalah
untuk memasukkan data dan nilai-nilai kriteria.
Seperti ditunjukan seperti gambar 3 dibawah ini.

ISSN : 2301-9425

Penulis mengetahui cara pemilihan siswa peserta


olimpiade pada SMA negeri 1 Lubuk Pakam
lubuk .
Perancangan sistem pendukung keputusan
pemilihan peserta olimpiade SMA Negeri 1
Lubuk Pakam dengan metode Elimination and
Choice Translation Reality (Electre) dapat
mempermudah sekolah sma Negeri 1 Lubuk
Pakam untuk menentukan peserta yang layak
untuk mengikuti olimpiade.

5.2. Saran
Berdasarkan
penelitihan
yang
telah
dilakukan, penulis memiliki beberapa saran, antara
lain:
1. Metode electre hanya menyimpulkan secara
teoritis tentang alternatif mana yang terbaik
diantara sekian alternatif,
dalam kasus ini
alternatif yang dimaksut adalah siswa. Program
aplikasi ini dapat dikembangkan dengan
menyertakan teori optimasi yang menentukan
potensi siswa yang akan mengikuti olimpiade.
2. Untuk penentuan siswa yang akan mengikuti
olimpiade ini bisa juga di seleksi dengan metodemetode lain seperti simple additive weighting
atau weighted product.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar 3 Form Nilai Kriteria


4. Proses Penyeleksian
Menu ini digunakan untuk melakukan proses
penentuan seleksi berdasarkan Kriteria-kriteria yang
dimiliki oleh siswa-siswi. Sistem pendukung
keputusan akan menampilkan Kriteria-kriteria siswa
yang tepat seperti yang di tunjukkan pada gambar 4

Gambar 4 Form Nilai Kriteria


5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
Dengan adanya kesimpulan dan saran ini
dapat di ambil suatu perbandingan yang akhirnya
memberikan kemudahan pada tahun-tahun yang akan
datang. Adapun kesimpulan yang penulis peroleh
adalah sebagai berikut:

1.

Jogiyanto HM, analisis dan desain sistem


informasi, 2005.
2. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perancangan &
pembangunan sistem informasi, 2006.
3. http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2134628-definisi-siswa/,
diaksespadatanggal20juni 2014
4. http://www.republik.co.id/berita/pendidikan/olim
piade/09/08/05/66935-osn-dari-masa-ke-masa,
diakses 23 juni 2014
5. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/vie
w/1073/998.
6. Kusumadewidkk, 2006.
7. Warda, S.Hut,M.Si. 2008. Membuat Aplikasi
Berbasis Pendekatan Sistem Dengan Visual Basic
.Net 2008.
8. MembuatAplikasi Database dengan Java,
MySQL, danNetBeans, Miftakhul.
9. MemahamiPenggunaan UML (Unified Modelling
Language), (Havviluddin, 2011,).
10. AdiNugroho(RPL ntasiObjek, Berorie2010.
11. Pemodelan Visual denganMenggunakan UML
dan Rational Rose, (PrastutiSulistyorini, 2009,
0854-9524).

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Peserta Olimpiade SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Deliserdang Menerapkan Metode Elimination And Choice Translation Reality(Electre).
Oleh : Olin Olivia Damanik

153

Anda mungkin juga menyukai