ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Tn. K berusia 73 tahun datang ke klinik dengan keluhan pandangan kabur, sakit pada
kepala dan matanya, kemudian melihat seperti cincin disekitar lampu.Tn. K mengatakan
sejak kematian isterinya 2 tahun lalu belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Dia
tidak mampu untuk beraktifitas termasuk membayar tagihan dikarenakan masalahnya
tersebut. Dia marah dan khawatir tidak bisa tinggal di rumahnya dikarenakan anaknya
tinggal diluar negeri dan belum berencana pulang untuk membantunya. Hasil Pemeriksaan
fisik : TD: 172/92 mmHg, Suhu : 36,7 C, Nadi : 68x/menit, RR : 24x/menit, Tonometri :
26 mmHg. Hasil pemeriksaan penglihatan perifer terjadi penurunan, pemeriksaan lain
discus optiknya tampak pucat dan dalam serta ukuran cup optic meningkat. Riwayat
keluarga glaukoma. Gula darah Tn. K terkontrol dan dia selalu mengkonsumsi obat
diabetes. Beliau mengungkapkan depresi setelah ditinggal istrinya. Tetangga Tn.K sangat
peduli dan membantu jika diperlukan.
3.2 Pengkajian
A. Anamnesa.
1. Identitas / Data Biografi
Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain mengenai identitas
pasien.
Nama : Tn.K
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 73 tahun
2. Keluhan Saat Ini
Pandangan kabur
kesalahan
refraksi
menunjukkan
kecenderungan
familial.
Beberapa
yang terkena dampak, hubungan dia dengan kliet, sifat yang tepat dari masalah,dan
usia saat pertama kali masalah itu dicatat (Ignatavicius & Workman, 2013).
Pengkajian gerakan mata otot ekstraokuler adalah 6 otot kecil yang melekat pada
tiap mata yang menggerakkan bola mata. Sejajaran paralel mata dapat dengan
mudah dideteksi dengan mengarahkan sinar langsung ke mata, sementara pasien
memandangi sumber cahaya. Refleks cahaya yang berbeda antara satu mata dan
1.
2.
3.
4.
Data
DO :
TD :172/92 mmHg
RR : 24 x/menit
Ukuran cup optic meningkat
DS :
Sakit kepala dan mata
DO :
Penurunan penglihatan perifer
Ukuran cup optic meningkat
Discus optic tampak pucat dan
dalam
DS :
Pandangan kabur
Sakit kepala dan mata
Melihat cincin disekitar lampu
DO :
Pandangan kabur
DS :
Tidak bisa beraktifitas
DO :
TD : 172/92 mmHg
RR : 24x/menit
Penurunan penglihatan perifer
DS :
Etiologi
Masalah
Agen
cedera Nyeri Akut
biologis
(peningkatan
tekanan
intraokuler)
Gangguan
Persepsi
(Visual)
Disfungsi
integrasi sensori
Sensori
Penglihatan
Risiko Cedera
DO :
DS :
3.4 Intervensi
No Diagnosa
1
NOC
NIC
NIC
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
Kriteria hasil:
Mampu mengontrol nyeri (Tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan control nyeri masa lampau
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
menggunakan manajemen nyeri
dukungan
Mampu mengenali nyeri (Skala, intensitas, Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman
berkurang
Gangguan persepsi
Tujuan :
NIC :
ketajaman
penglihatan Mandiri:
Kriteria Hasil :
Mengenal
gangguan
sensori
dan
keterbatasan penglihatan.
Kolaborasi :
Berikan obat sesuai indikasi
Berikan sedasi/analgesik sesuai kebutuhan
Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi.
Nic :
Enviroment
terdahulu pasien
Ansietas b.d
Perubahan Status
Kesehatan
NOC :
NIC:
persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi.
Anxiety Self-control
Anxiety Level
coping
Kriteria Hasil :
Intoleransi
Aktivitas
NOC :
Activity Therapy
Energy conservation
Activity tolerance
Self Care :ADLs
Kriteria Hasil :
dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dalam beraktifitas
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan.
Monitor respon fisik, emosi, sosial, dan spritual.
3.5 Evaluasi