Anda di halaman 1dari 2

Nama

: ANGGA KURNIAWAN

NIM

: I4051161016

ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Pengertian asuhan persalinan normal (APN) adalah asuhan yang bersih dan aman dari
setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan kala empat dan upaya
pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi serta asfiksia pada
bayi baru lahir.
Asuhan persalinan normal memiliki tujuan yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan lengkap serta dengan intervensi yang minimal sehingga prinsip keamanan
dan kualitas pelayanan tetap terjaga pada tingkat yang optimal. Tujuan asuhan persalinan
adalah memberikan asuhan yang memadai selama proses persalinan berlangsung, dalam 10
11 upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan
aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Tahapan Asuhan Persalinan Normal terdiri dari 58 langkah (JPKN-KR-2013) :

1.

Mengenali gejala dan tanda kala dua

a.

Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua

1) Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran (desakan janin)


2) Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vaginanya
3) Perineum tampak menonjol
4) Vulva-vagina dan sfingter ani membuka
2.

Menyiapkan pertolongan persalinan


Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk bayi asfiksia
persiapkan: tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60
watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi

1) Menggelar

kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi.

Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
steril atau DTT

2) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih


3) Melepaskan

semua perhiasan yang dipakai di bawah siku. Mencuci kedua tangan

dengan sabun dan air bersih yg mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk
satu kali pakai/handuk pribadi yang bersih

4) Memakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam

5) Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik dengan memakai sarung tangan DTT
atau steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

3.

Memastikan pembukaan lengkap & keadaan janin baik


Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang
dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT

1) Jika

introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan

seksama dari arah depan ke belakang

2) Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
3) Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5% ).
Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap.

1) Bila

selaput ketuban belum pecah, dan pembukaan sudah lengkap, maka lakukan

amniotomi.
Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan
Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit)

1) Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal


2) Mendokumentasikan

hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil

penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

4.

Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran

5. Persiapan pertolongan kelahiran bayi

Anda mungkin juga menyukai