Anda di halaman 1dari 13

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CARPAL

TUNNEL SYNDROME DENGAN MENGGUNAKAN MODALITAS


US,MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN

Di Susun Oleh :
Bayu Aji (0530011411)

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Carpal tunnel syndrome (CTS) diakibatkan karena penekanan arteri dan vena yang
sebagai suplay darah berkurang berkurang top-ografi komputer menunjukan bahwa wanita
mempunyai terowongan yang lebih kecil dari pada pria keadaan ini beraikbatkan delapan
kali wanita lebih sering terkena dari pada pria.kelompok umur yang biasa terserang adalah
40-50 tahun pada pasien muda biasanya di temukan faktor-faktor yang berkaitan misalnya
remathoid.
Sindroma terowongan karpal merupakan penyakit yang menyerang tangan, dimana
syaraf tangan menyatu di bagian pergelangan tangan sehingga menyebabkan nyeri tidak
berfungsinya syaraf jari jemari diakibatkan adanya tekanan pada nervus medianus atau
syaraf gabungan yang berfungsi sebagai pembawa rasa dan juga penggerak. Medianus
merangsang syaraf pergerakan motorik ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan separuh jari
manis.Tekanan terjadi jika rongga terowongan menyempit.
Penyakit yang paling umum dan sering mengenai nervus medianus biasanya adalah
neuropati tekanan atau jebakan (entrapment neuropathy). Pada pergelangan tangan nervus
medianus ini berjalan menuju carpal tunnel atau terowongan karpal dan menginnervasi
kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibujari, telunjuk, jari tengah dan
setengah radial dari jari manis. pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus
medianus ini paling sering mengalami tekanan yang dapat menyebabkan terjadinya
neuropati tekanan yang dikenal dengan Carpal Tunnel Sindrom
Tulang tulang karpalia membentuk dasar dan sisi sisi terowongan yang keras dan
kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal ligament dan
palmar carpal ligament ) yang kuat dan melengkung diatas tulang tulang karpalia tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud CTS ?


Apa penyebab terjadinya CTS ?
Bagaimana mekanisme terjadinya CTS ?
Apa manfaaat atau tujuan fisioterapi pada kasus CTS ?
Komplikasi apa saja yang bisa terjadi pada kasus CTS ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui manfaat ultra sound dan massage dapat mengurangi nyeri pada kasus
CTS ?
2. Untuka mengetahui manfaat terapi latihan (mmobilitation nerve dapat mengurangi
kesemutan pada kasus CTS) ?
3. Untuk mengetahui terapi latihan (hold rilex,static contraction,mobilitation nerve) dapat
meningkatkan kekuatan otot dan aktifitas fungsional tangan ?
D. MANFAAT PENULISAN
Di harapkan dalam menyusun KTI ini pasien lebih mengetahui tentang apa itu CTS
,penyebab ,mekanisme ,serta komplikasi ytang dapat terjadi pada kaus CTS.juga
mengetahui penanganan fisioterapi yang tepat pada kasus C.TS.

ABSTRAC
Latar Belakang :CTS diakibatkan karena penekanan arteri dan vena yang sebagai sup-lai
darah berkurang topografi komputer menunjukan bahwa wanita mempunyai terowongan
carpal lebih kecil dibanding pria keadaan ini mengakibatkan dselapan kali wanita lebih
sering terkena dari pada pria.kelompok unmur yang biasa terserang adalah umur 40-45
tahun ,pada pasien muda biasanya ditemukan faktor-faktor yasng berkaitan misalnya
penyakit remathoid.

Tujuan :Untuk mengetahui penatalaksanaan fisoterapi dalam mengurangi nyeri dan


perlengketan jaringan ,memberikan efek rileksasi dan meningkatkan sirkulasi
darah.mengurangi kesemutan ,meningkatklan kekuatan otot dan aktifitas fungsional dasar
pada kasus CTS dengan modalitas US,massage,terapi latihan (hold rilex,static
contraction,mobilitation nerve)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
Pergelangan tangan dibentuk oleh beberapa tulang, otot, struktur persendian dan
diinervasi oleh beberapa syaraf.

a. Tulang pembentuk sendi pergelangan tangan


Tulang-tulang pada sendi pergelangan tangan yaitu ada 2 deretan. Deretan pertama
terdiri dari tulang radius dan ulna. Deretan yang kedua terdiri atas delapan tulang carpalia
yang tersusun dalam dua deretan. Tulang carpal deretan proksimal antara lain scapoideum,
lunatum, triquetrum, dan pissiforme. Sedangkan bagian distal terdiri atas tulang trapezium,
trapezoideum, capitatum, dan hamatum.
1)

Tulang scapoideum
Tulang ini berbentuk perahu dengan dataran proksimal yang konveks bersendi

dengan tulang radius. Tulang ini mempunyai dataran sendi yaitu kearah ulnar bersendi
dengan tulang hamatum, kearah distal bersendi dengan tulang trapezium, kapitatum, dan
trapezoideum, dan pada permukaan volar memiliki tonjolan yang disebut tuberositas
scapoideum ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
2)

Tulang lunatum
Tulang ini memiliki hubungan dengan tulang lain yaitu kearah radial dengan tulang

scapoideum, kearah ulnar dengan tulang triquetum, kearah distal dengan tulang kapitatum.
Tulang ini mempunyai dataran proximal yang konveks yang bersendi dengan tulang
radius, dan berbentuk kecil , seperti bulan sabit ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
3)

Tulang triquetrum
Memiliki hubungan dengan tulang lain yaitu kearah proximal dengan tulang radius,

kearah radial dengan tulang lunatum, kearah ulnar dan volar berhubungan dengan tulang
pisiforme yang melekat pada permukaan volar tulang triquetrum, dan kearah distal dengan
tulang hamatum ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
4)

Tulang pisiforme
Tulang yang berbentuk kecil, agak bulat sebesar biji kacang ini melekat di dataran

volar pada tulang triquetum ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).


5)

Tulang trapezium

Tulang ini mempunyai hubungan dengan tulang lain yaitu ke arah vollar dengan
trpezoidium dan terdapat tonjolan tulang yang disebut tuberositas osis trapezium, kearah
proximal dengan tulang scapoideum, kearah distal dengan tulang metacarpal I dan II
( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
6)

Tulang trapezoideum
Tulang ini kearah radial mempunyai hubungan dengan tulang trapezium, ke arah

ulnar dengan tulang kapitatum, ke arah distal dengan tulang metacarpal II, dan ke arah
proximal berhubungan dengan tulang scapoideum ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
7)

Tulang kapitatum
Memiliki bangunan bulat dan panjang sebagai kaputnya. Mempunyai hubungan

dengan tulang lain yaitu ke arah radial berhubungan dengan tulang trapezoideum, ke arah
proximal dengan tulang scapoideum dan lunatum. Kearah ulnar dengan tulang hamatum,
dan kearah distal dengan tulang metacarpal II, III, dan IV ( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
8)

Tulang hamatum
Memiliki hubungan dengan tulang lain yaitu kearah proximal dengan tulang

triquetum, kearah radial dengan tulang kapitatum, kearah distal dengan metacarpal IV dan
V. Dan kearah volar memiliki bangunan seperti lidah yang disebut hamalus ossis hamati
( Putz R dan R. Pabst, 2005 ).
Pada os scaphoideum dan os trapezium yang masing-masing mempunyai tonjolan
tulang pada bagian volarnya membentuk eminentia carpi radialis. Disebelah ulnarnya
terdapat eminentia carpi ulnaris yang dibentul oleh os pisiforme dan hamalus ossis hamati.

b. Ligamen
Ligamen collateral carpi ulnar yang membentang dari proceccus styloideus ulna
menuju ke tulang triquetum. Ligamen collateral carpi radialis yang membentang dari
processus stiloideus radii menuju ke tulang scapoideum dan ligamen intercarpal yang

terdiri dari ligamen interlaveum volare dan dorsale, ligamen interseum dan ligamen carpi
arquatum.
c. Otot
Otot merupakan stabilitas aktif dan penggerak tulang pembentuk sendi. Otot
pergelangan tangan secara umum dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu oto fleksor dan
otot ekstensor yang masing-masing terbagi dua bagian yaitu superficialis dan profunda.
Otot fleksor superficialis yaitu otot fleksor carpi ulnaris, fleksor carpi radialis, fleksor
digitorum sublimes dan palmaris longus (Cailliet, 1990).
Otot fleksor carpi radialis dan fleksor carpi ulnaris berfungsi fleksi pergelangan
tangan, dan otot ekstensi ekstensor carpi radialis longus brevis dan ekstensor carpi ulnaris
berfungsi ekstensi pergelangan tangan. Pada gerakan ulnar deviasi dilakukan oleh m.
ekstensor carpi ulnaris dan fleksor carpi ulnaris. Sedangkan gerakan radial deviasi
dilakukan oleh m. ekstensor carpi radialis, fleksor carpi radialis, ekstensor pollicis brevis
dan abductor pollicis longus.
d. Nerves medianus
Berasal dari pleksus brakhialis dengan dua buah caput yaitu kaput medial dari
fasikulus medialis dan kaput lateral dari fasikulus lateralis. Kedua kaput tersebut bersatu
pada tepi bawah otot pectoralis minor, jadi serabut dalam trunkus berasal dari tiga atau
empat segmen medulla spinalis (C6-8, Th1). Dalam lengan serabut saraf ini tidak
bercabang. Truncus berjalan turun sepanjang arteri brachialis dan melewati sisi volar
lengan bawah dan bercabang masuk ke tangan dan berakhir dengan cabang dan muscular
kutaneus (Chusid, 1993).
Otot-otot yang mensyarafi nerves medianus antara lain: m. pronator teres , m. flexor
carpi radialis, m. palmaris longus, m. flexor digitorum provundus, m.flexor pollicis
longus dan pronator quadratus (Chusid, 1993). Apabila ada lesi yang mengenai nerves
medianus akan mengakibatkan terjadinya pengurangan sensoris pada bagian volar lengan
bawah, daerah palmar tangan jari 1,2,3 dan setengah jari ke-4.
B. Biomekanik

Ditinjau dari morfologinya termasuk artikulasio ellipsoidea, tetapi fungsinya sebagai


artikulatio gluboidea. Gerakan yang terjadi pada persendian itu yaitu flexi dengan LGS
80, extensi 70, ulnar deviasi 30 , dan radial deviasi 20. Derajat flexi dan ulnar deviasi
lebih besar dibandingkan dengan gerakan extensi dan radial deviasi, hal ini disebabkan
karena bentuk permukaan sendi radius dari ligamen bagian dorsal lebih kendor dari pada
bagian palmar (Chusid, 1967).
C. Deskripsi kasus
1.Definisi Kasus
CTS merupakan keadaan dimana terjadi penekanan neurophaty pada nervus dalam
pergelangan tangan. Nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal tepatnya di
bawah fleksor retinakulum dan pada saat berjalan melalui terowongan ini nervus medianus
mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati tekanan sehingga terjadi
penyempitan terowongan karpal dan penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi
transversum) yang menyebabkan penekanan langsung pada n. medianus sehingga
penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) dan suplai arteri atau stasis vena yang menekan
ke n. medianus berkurang (De Wolf, 1994).
2. Etiologi
Sindrome ini terjadi akibat kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan saat
saraf ini melalui terowongan karpal,yang terjadi:
a. Secara tersendiri, contohnya pasien dengan pekerjaan yang banyak menggunakan
tangan,
b.

Pada gangguan yang menyebabkan saraf menjadi sensitif terhadap tekanan, misalnya
diabetes melitus

c. Saat terowongan karpal penuh dengan jaringan lunak yang abnormal. (Ginsberg,
2008).
3. Patofisiologi

CTS terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang
menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama
akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafasikuler. Akibatnya aliran darah vena
intrafasikuler melambat sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik
saraf. Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang menyebabkan edema sehingga distribusi darah
dan saraf menjadi terganggu, akibatnya terjadi kerusakan pada saraf tersebut
(Rambe,2004).
4. Tanda dan gejala
Gambaran klinis sindrom terowongan karpal adalah :
a. Nyeri di tangan atau lengan, terutama pada malam hari, atau saat bekerja,
b. Pengecilan dan kelemahan otot-otot eminensia tenar
c. Hilangnya sensasi pada tangan pada distribusi nervus medianus
d. Parastesia seperti kesemutan pada distribusi nervus medianus saat dilakukan perkusi
pada telapak tangan daerah terowongan karpal
e. Kondisi ini sering bilateral (Ginsberg,2008)
5.Diagnosis Banding
Diagnosa carpal tunnel syndrome adalah (1) Pronator teres syndrome, keluhannya
lebih menonjol pada rasa nyeri pada telapak tangan karena cabang nerves medianus ke
kulit telapak tangan tidak melaui terowongan karpal, (2) Inoracic outlet syndrome,
dijumpai atrofi otot-otot tangan lainya selain otot-otot thenar, (3) Cervical radikulopathy,
keluhannya berkurang bila leher diistirahatkan dan bertambah bila leher bergerak (Rambe,
2004).

6.Komplikasi

Komplikasi carpal tunnel syndrome adalah atrofi otot-otot thenar, kelemahan otototot thenar, dan ketidakmampuan tangan untuk beraktifitas (Shidarta, 1984).
7.Prognosis
Carpal tunnel syndrome yang kasusnya idiopatik mempunyai gejala yang timbul
dan hilang dalam beberapa bulan atau tahu, tapi rasa tidak enak pada malam hari dapat
lebih menonjol dan berlangsung sehingga mengganggu penderita. Progresitifitasnya lebih
sering terjadi bila ada penyakit yang melatarbelakanginya. Bila hanya ada kelainan
sensorik, kelainan ini bersifat reversible, tapi bila dijumpai kelainan motorik maka
kesembuhanya lebih lama walaupun telah melakukan banyak terapi.
D. Objek yang Dibahas
Diagnosis Fisioterapi
1. Impairment
a. Nyeri
Terjadi karena tekanan yang berulang-ulang dan penjepitan nerves medianus sehingga
tekanan intrafesikuler meningkat.
b. Parestesia
Terjadi karena penjepitan pada nerves medianus sehingga aliran darah ke otot-otot
yang disyarafi nerves medianus berkurang (Rambe, 2004) .
c.

Penurunan kekuatan otot dan kemampuan fungsional


Terjadi karena nyeri yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang yang

mengakibatkan otot inaktif sehingga elastisitasnya berkurang .


2.

Functional Limitation
Penderita mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari seperti mengendarai

motor, menyapu, mencuci, dan lain-lain.

3.

Disability
Aktifitas sehari-hari yang berhubungan dengan tangan terganggu dalam melakukan

aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, sebagai anggota keluarga serta dalam lingkungan
masyarakat.
E. Teknologi Intervensi Fisioterapi
1. Ultra Sound (US)
Bunyi / suara adalah peristiwa getaran mekanik dengan bentuk gelombang
longitudinal yang berjalan melalui media tertentu. Proses fisika US yang terjadi di dalam
medium menurut (Sujatno, 2002) :
1) Efek-efek biofisika mesin US
a) Efek mekanik
Efek yang pertama kali didapat oleh tubuh adalah efek mekanik. gelombang
ultrasound menimbulkan peregangan dan perapatan didalam jaringan dengan frekuensi
yang sama dengan frekuensi dari ultrasound. Efek mekanik ini juga disebut dengan micro
massage. Pengaruhnya terhadap jaringan yaitu meningkatkan permeabilitas terhadap
jaringan dan meningkatkan metabolisme (Sujatno, 2002). Efek thermal
Panas yang dihasilkan tergantung dari nilai bentuk gelombang yang digunakan,
intensitas dan lama pengobatan. Yang paling besar yang menerima panas adalah jaringan
interfaces. Efek thermal akan memberikan pengaruh pada jaringan yaitu sama seperti yang
ditimbulkan oleh panas yang lain seperti MWD (Sujatno, 2002).
2. Massage
Massage adalah manipulasi secara teratur dan ilmiah pada jaringan lunak tubuh.
Pengertian massage adalah teknik yang diaplikasikan dengan menggunakan tangan, untuk
menghasilkan efek fisiologis, mekanik dan psikologis untuk jenis pengobatan.
3. Terapi latihan
Modalitas fisioterpi yang dapat di gunakan pada kasus ini yaitu:

a. Hold Relax

Merupakan teknik dari PNF yaitu metode mempercepat respon dari mekanisme
neuro muskular melalui rangsangan pada propioseptor dalam pelakasanaan hold relaxed
sebelum otot antagonis di lakukan penguluran, otot antagonis di kontraksikan secara
isometrik melawan tahanan dari terapis kerah agonis kemudian rileksasi dari otot - otot
tersebut (Wahyono, 2002), hold relaxed berfungsi untuk merileksasikan otot-otot
,menambah LGS dan dapat mengurangi nyeri.
b. Static Contraction
Static contraction merupakan kontraksi otot tanpa di sertai perubahan panjang otot
dan perubahan LGS, statik kontrasi bertujuan mengurangi oedema sehingga nyeri
berkurang dan dapat memperlancar aliran darah dan menjaga kekuatan otot agar tidak
terjadi atropi (Kisner 1996).
c. Mobilitation Nerve
1) Pengertian Neural Mobilization
Mobilisasi saraf merupakan cara untuk mengurangi perlengketan yang ada disekitar
saraf sehingga dapat meningkatkan kelenturan saraf. Prinsip terapi dengan menggunakan
mobilisasi saraf adalah severty, irritability, nature of symptom. Neural mobilization
merupakan teknik manipulatif di mana jaringan saraf digerakkan, dan distretch oleh suatu
gerakan yang relatif terhadap jaringan disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fisioterapi, H. (2011, desember 18). HMP fisioterapi Universiras Muhammadyah


Surakarta.Dipetik september 13,2015,dari
http://www.justimaginic.blogspot.com/2011/12/fisioterapi-pada-carpal-tunnel-syndromehtml
Guai, E. J. (2013, maret 06). CTS Hermina. Dipetik september 13, 2015, dari
http://www.id.scribd.com/doc/128862121/cts-hermina
Muhtadi, I. (2013, mei 24). Topik ke-122 Carpal Tunnel Syndrome. Dipetik september
13, 2015, dari http://www.indramuhtadi.com/script-2013/topik-ke-122-carpal-tunnelsyndrome
Wahid, W. (2011, desember 20). Carpal Tunnel Syndrome. Dipetik september 13,
2015,darihttp:/www.wahyuwahid.wordpress.com/2011/12/20/carpal-tunnel-syndrome

Anda mungkin juga menyukai

  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen1 halaman
    Kewirausahaan
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen1 halaman
    Kewirausahaan
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Dokumen1 halaman
    Kewirausahaan
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat
  • CTS
    CTS
    Dokumen13 halaman
    CTS
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat
  • CTS
    CTS
    Dokumen13 halaman
    CTS
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat
  • CTS
    CTS
    Dokumen13 halaman
    CTS
    Muhammad Nur Ali Asikin
    Belum ada peringkat