Definisi
Etiologi
Klasifikasi
Perubahan
aktivitas a. Infeksi
b. Non-infeksi
1) Parsial (Focal)
2) Umum
1) Gang metabolik
a. Sederhana
a. Tonic clonic
motorik abnormal +/- 1) Intrakranial
a.
Meningitis
2)
Gang
elektrolit
1.
(-)
tanda
kehilangan
- Mendadak jatuh,
perubahan
perilaku
b. Ensefalitis
3) Defisiensi piridoksin
- Kejang
kesadaran
yang
bersifat
c. Meningoensefalitis
4) Keganasan
- Nafas
terengah2. Terjadi sentakan
sementara
akibat
5) Epilepsi
engah
sentakan pada bagian
adanya
perubahan 2) Ekstrakranial
6) Pada anak :
Keluar air liur
tertentu
aktivitas elektrik di
a. ISPA (42,3%)
a. Kongenital anomali
- Lidah tergigit
b. Gastroenteritis (21,5%)
b. Tuberous sclerosis,
otak.
- Sianosis,
b. Kompleks
c. Otitis media (15,2%)
c. Storage disease
- Kelemahan tubuh,
1. Terjadi gerakan yang
d. Vaksinasi persentase 7) Genetic epilepsy
- Kebingungan
tidak terkendali seperti
eksitasi neuron nya lebih
- Sakit kepala
sangat kecil dan jarang
mengunyah atau
mudah
19p
dan
8q13-21.
b. Absense (petit mal)
terjadi
meringis
- Mendadak melotot
autosomal dominan.
2.
(+)
periode
bingung
- berkedip2,
8) Birth trauma intracranial
3. (+) gang kesadaran tapi - durasi detik
hemorrage
tidak hilang
- tidak disadari pasie
9) Hipoksia
c. Mioklonik
10) Hipoglikemia
Biasanya pada pagi hari,
11) Hipokalsemia
12) Head injury
adanya
sentakan
13) Drug and alcohol
mendadak
14) Tumor serebral
d. Atonik
15) Pada usia 60 tahun degen
Mendadak
kehilangan
serebrovaskuler
kekuatan otot (tonus) tapi
segera pulih kembali
PATOFISIOLOGI
Prinsip Kejang
1) Eksitatorik >>
2) << inhibitor
Penurunan Kesadaran
Pusat kesadaran :
ARAS dan kedua hemisfer
Demam
a. Demam
>> suhu tubuh
perubahan
keseimbangan
dari
hipoglikemia ATP
<<
serebrum
Harus mengenai kedua himisfer
jika tidak (-) << kesadaran
Contoh : kejang parsial
Lesi interaksi ARAS dan
kedua hemisfer terganggu
(gangguan metabolik)
Kesadaran juga dipengaruhi
oleh kadar O2 dan glukosa
nutrisi otak <<
keseimbangan
membran
sel
neuron:
1) Perubahan konsentrasi ion di
ekstraseluler hiperkalemia
2) + rangsangan mendadak
(mekanis, kimiawi, dan aliran
listrik)
3) + perubahan patofisiologi
dari membran itu sendiri dari
penyakit (infeksi) / genetik.
KEJANG DEMAM
Definisi
Bangkitan
kejang
Etiologi
infeksi
Kriteria Kejang
Demam
7 kriteria KDS :
1. Umur 6 bulan - 5 tahun
Klasifikasi
Jenis
Seder
Sederhana
Umum
Faktor Risiko
Kompleks
Fokal
/
1. Demam
2. Usia
dengan
karena
ekstrakranial.
cepat
proses
Demam
ekstrakranial
a.
b.
c.
d.
ISPA
Gastroenteritis
Otitis media
Vaksinasi
persentase
sangat kecil
dan jarang
terjadi
(-)
duras
fokal
<15 menit
i
Berul
ang
jam /
24 jam
berulang anatara
2x/hari
2 kejang (-)
pemulihan
kesadaran
A(x)
1) Lama berlangsung,
karakteristik
(mendadak/kontinyu
/intermitten/saat
malam hari),
2) menggigil,
3) kesadaran menurun
4) meracau
5) Diare
6) Muntah, sesak nafas,
P(x) Fisik
1) Pemeriksaan umum
a. kesadaran
b. kesan keadaan sakit pasien
c. tanda vital RR, nadi,
tekanan darah, suhu tubuh
d. status
gizi
dan
data
antropometrik BB, TB,
lingkar kepala, lingkar dada
1.
2.
3.
4.
5.
P(x) Penunjang
CT-scan
EEG
MRI
PL
pemeriksaan
darah
lengkap
6. pemeriksaan
darah
glukosa
hana
kimia
(elektrolit,
darah,
dan
gen.
4. Prenatal :
a. usia saat ibu hamil,
b. eklamsia
c. hipertensi gestasi,
d. kehamilan
primapara/multipar
e. toksik
5. Perinatal :
a. Asfiksia
b. BBLR
c. Partus lama
d. Trauma saat persalinan
6. Pascanatal :
a. infeksi SSP
b. trauma kepala
c. ggn metabolik,
Talak
Hospital
a. Diazepam
Nonmedikamentosa
IV
ketat
2) tidak
sadar,
maka
posisikan
anak
terlentang
dengan
kepala miring
3)
dibersihkan lendir atau
dan diberi fenobarbital 5-
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
Demam
Riw kehamilan ibu
Konsumsi obat
Merokok, miras
Riw persalinan
Riw tumbang
Riw imunisasi
Riw makanan
Riwpenyakit
Riw keluarga
2) sistematis
Dilakukan dari ujung rambut
fungsi ginjal).
7. PL dilakukan jika curiga
infeksi
SSP
atau
15 mg/kgBB
Prehospital
kejangnya
atau
ada/tidaknya
fokus infeksi
c. Tipe kejangnya apa
d. Bagaimana keadaan pasien
setelah kejang
e. Dilihat pupilnya isokor
ESO :
f.
jamur,
ke rumah sakit
penekanan
tidak
Rangsangan meningeal
kernig,
kaku
kuduk,
pusat
jangka
napas,
spastisitas,
refleks
panjang:
3) Pemeriksaan neurologis
mencakup
pemeriksaan
1. Demam
Antipiretik,
contohnya
parasetamol
10-15
mg/kgBB.
Diberikan
antikonvulsan
mencegah
paresis,
nervus kranialis
Fenobarbital
Pencegahan
4x
bangkitan
yg
demam,
antikonvulsan
diberi
untuk
Prognosis :
1) Apabila tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan kejang berulang. Syarat: anak harus < 15 bulan, keluarga pernah kejang demam
juga, pada saat demam kejang berlangsung cepat.
Kejang dapat berulang pada anak <12 bulan, karena otak yang belum matur pada usia kurang dari 12 bulan, dengan glutamat lebih aktif
dari GABA terganggu nya regulasi N dan K terganggunya depolarisasi meningkatkan eksitabilitas
1) Epilepsi. Syarat: kelainan neurologis atau perkembangan yg jelas sebleum kejang demam pertama, kejang demam kompleks, dan
2)
3)
4)
5)