Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Amphibia (Yunani, amphi = kedua, bios = hidup) meliputi katak, salamander,
dan caecilian (Amphibia tidak berkaki). Amphibia merupakan hewan yang dapat
hidup di darat dan di air tawar, tetapi tidak hidup di air laut. Terdapat sekitar 4.000
spesies Amphibia, yang terbagi dalam tiga ordo, yaitu Apoda (Gymnophiona),
contohnya Ichthyophis glutinosus (salamander berlendir), dan Anura (Salientia),
contohnya bangkong (Bufo bufo) dan katak pohon (Hyla caerulea).
Reptilia (Latin, repto = melata) meliputi hewan kadal, tokek, cicak, buaya,
ular, penyu, atau kura kura. Reptilia hidup di darat, perairan tawar, rawa rawa, dan
laut, namun Reptilia cenderung beradaptasi dengan kehidupan di darat. Terdapat
sekitar 6.500 spesies Reptilia yang teridentifikasi yang di kelompokkan ke dalam ordo
Rhynchocephalia, Chelonia, Squamata, dan Crocodilia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Amphibia dan apa itu Reptilia ?
2. Bagaimana ciri - ciri Amphibia dan Reptilia ?
3. Bagaimana habitat dan persebaran Amphibia dan Reptilia ?
4. Apa peranan/manfaat Amphibia dan Reptilia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu Amphibia dan Reptilia
2. Untuk mengetahui bagaimana ciri - ciri Amphibia dan Reptilia
3. Untuk mengetahui habitat dan persebaran dari Amphibia dan Reptilia
4. Untuk mengetahui peranan/manfaat Amphibia dan Reptilia

BAB II
PEMBAHASAN
AMPHIBIA
A. Pengertian Amphibia
Amphibia (bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup) merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.

B. Ciri Ciri Amphibia

Amphibia mempunyai ciri umum, yaitu sebagai berikut :

1. Tubuh memiliki bagian kepala dan badan, misalnya pada katak, atau kepala,
badan, ekor, misalnya pada salamander.
2. Kulit lunak, berkelenjar, dan selalu basah. Kulit tidak bersisik, kecuali pada
salamander. Di antara kulit dan jaringan otot di bawahnya terdapat rongga berisi
cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan
3.
4.
5.
6.
7.

beracun bagi hewan lainnya.


Amphibia memiliki dua pasang kaki untuk berjalan, melompat, dan berenang.
Alat pernapasan berupa insang, kulit, dan paru paru.
Amphibia merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin).
Jantung amphibia terdiri atas tiga ruangan, yaitu satu ventrikel dan dua atrium.
Amphibia memiliki sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan

kloaka. Amphibia memiliki hati, kantong empedu dan pankreas.


8. Sistem koordinasi pada amphibia terdiri atas sistem saraf dan sistem endokrin.
Sistem saraf berupa otak yang terbagi menjadi lima bagian dan 10 saraf kranial.
Sistem endokrin berupa kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak, kelenjar
tiroid, kelenjar adrenal, pulau pulau Langerhans dalam pankreas dan gonad.
9. Sistem indra terdiri atas mata, lubang hidung, dan telinga.
C. Habitat Dan Persebaran
Kebanyakan amphibia adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm
atau berdarah dingin. Amphibia memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas
ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak
amphibia yang ditemukan di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh
Indonesia.
Amphibia umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat
pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal, tetapi ada juga yang
hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang
hidup. Amphibia banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa,
kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

D. Klasifikasi Amphibia
Kelas Amphibia terbagi dalam 3 ordo, yaitu :
1) Ordo Caecilia/ Apoda ( Gymnophiona)
Tercatat sekitar 50 spesies sesilia yang termasuk dalam ordo Gymnophiona.
Sesilia dicirikan dengan bentuk tubuh panjang mirip cacing dan kebanyakan di
temukan di Amerika Selatan, Afrika dan Asia Selatan.
3

Alih alih menyerupai bentuk amfibia pada umumnya, sesilia memiliki


bentuk tubuh mirip belut atau cacing tanah. Sesilia hidup di bawah tanah dan air
serta memiliki tengkorak kuat yang memungkinkan mereka menggali jauh ke
dalam tanah.
Hidup di dalam tanah membuat sesilia jarang terlihat. Sesilia memiliki mata
yang hampir tidak berfungsi, hanya seperti titik pada kepala.
2) Ordo Caudata (Urodela)
Terdapat sekitar 500 spesies amfibi yang diklasifikasikan dalam kategori ini.
Istilah Caudata berasal dari kata Latin Cauda yang berarti ekor. Ini menyiratkan
bahwa spesies di bawah kategori ini memiliki ekor.
Ekor Caudata hampir sama dengan panjang tubuh, dan pada beberapa spesies
seperti Oedipina, memiliki ekor yang sangat panjang. Ekor yang berkembang
biak memungkinkan Caudata berenang dengan baik pula.
Caudata juga memiliki empat kaki yang di gunakan untuk berjalan dengan
pengecualian sirene yang tidak memiliki kaki belakang.
Berbeda dengan Anura, spesies ini tidak dapat melompat melainkan hanya
dapat berjalan.
Salamander, kadal air, waterdogs, mudpuppies, sirene, dan amphiuma adalah
contoh spesies dalam ordo Caudata.
3) Ordo Anura (Salientia)
Istilah Anura berarti tidak memiliki ekor, yang menunjukkkan bahwa amfibi
jenis ini tidak memiliki ekor. Terdapat sekitar 4500 spesies yang menjadi
anggotanya, membuat anura menjadi ordo dengan anggota terbanyak. Mereka
ditemukan di seluruh dunia dengan ukuran mulai dari beberapa millimeter hingga
60 cm.
Anura berbeda dari dua ordo lainnya karena spesies anggotanya memiliki
empat kaki dengan kaki belakang lebih panjang yang digunakan untuk memanjat
dan melompat. Spesies ordo Anura umumnya melakukan fertilisasi eksternal
(penyatuan sel kelamin jantan dan betina terjadi di luar tubuh betina).
Katak dan kodok merupakan contoh anggota Anura. Meskipun keduanya
Nampak serupa dalam banyak hal, namun terdapat pula karakteristik yang
berbeda. Katak memiliki kulit halus dan lembab. Meskipun memilik paru paru,
4

katak bisa pula menggunakan kulit untuk bernapas. Kedua mata katak menonjol
dan bisa ditarik ke dalam. Katak memiliki kaki belakang berselaput yang
membantu mereka saat berenang, melompat dan memanjat, serta menghabiskan
banyak waktu dalam air.
Di sisi lain, kodok adalah jenis khusus dari katak yang memiliki kulit kasar,
berkutil, serta kering sehingga mampu hidup di daerah kering. Tungkai belakang
kodok juga lebih pendek yang memungkinkan mereka berjalan di darat.
E.

Peranan Amphibia

Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung


Untuk tes kehamilan
Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa
Membantu membinasakan nyamuk dan sebagai pengendali
serangga hama pertanian
Untuk dikonsumsi
Sebagai natural biological control
Kulitnya untuk dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya
Untuk racun panah

REPTILIA
A. Pengertian Reptilia
Reptilia berasal dari bahasa latin : reptum, yang artinya merayap. Hewan ini
juga disebut sebgai hewan yang suka mengadakan perjalanan jauh. Ilmu yang
mempelajarinya disebut herpetologi. Reptilia adalah kelompok hewan darat yang
sebenarnya karena mereka bernapas dengan paru-paru sepanjang hidupnya

B. Ciri Ciri Reptilia

Reptilia memiliki ciri ciri umum berikut :


1. Ukuran tubuh bervariasi. Tubuh terdiri atas bagian kepala, leher, badan dan ekor.
2. Kulit tubuh kering dan tertutup oleh sisik atau lempeng epidermal.
3. Reptilia memiliki kelenjar bau di dekat kloaka. Pada kura kura, kelenjar bau
terdapat di anatara karapas dan plastron.
4. Reptilia bernapas dengan paru paru.
5. Reptilia merupakan hewan poikiloterm.
6. Alat pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus,
usus besar, dan kloaka. Reptilia memiliki hati dan pankreas.
7. Alat indra berupa mata, telinga dan hidung.
8. Sistem saraf berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial.
9. Reptilia cenderung berumur panjang.

C.

Habitat Dan Persebaran Reptilia


Reptilia banyak ditemukan hampir di semua tempat, lubang tanah, dan
biasanya lebih suka pada tempat-tempat yang kering, di perairan, di daratan dan di
pepohonan.

D.

Klasifikasi Reptilia
Reptilia yang teridentifikasi di kelompokkan ke dalam ordo berikut :
1) Ordo Rhynchocephalia (Reptilia primitif)
Ordo Rynchocephala termasuk subkelas Lepidosauria, hal ini berarti bahwa
pada tengkoraknya terdapat dua lubang pada tulang tulang yang menjadi
atapnya di daerah temporal (jika tidak ada perubahan sekunder, lubang lubang
di antara tulang langit langit dan gigi selalu berada pada atap rongga mulut dan
pada tepi rahang). Ordo Rynchocephalia hanya memiliki satu jenis yang masih
hidup, yaitu tuatara (Spenodon punctatum).
2) Ordo Squamata (Bangsa kadal dan ular)

Ordo Squamata juga termasuk subkelas Lepidosauria. Contoh ordo squamata


adalah ular, komodo dan kadal. Tubuhnya tertutup oleh sisik sisik atau perisai
dari bahan tanduk. Sisik sisiknya ada yang halus dan kasar.
Ordo ini dapat dibedakan atas 2 subordo :
a. Sauria
- Tubuh dapat dibedakan atas kepala, badan, tungkai, ekor.
- Mempunyai gelang bahu dan panggul
b. Ophidia (Serpentes)
- Sisik pada sisi ventral umumnya lebih besar dan tersusun dalam satu deret
- Kelopak mata tidak dapat bergerak dan membentuk suatu tutup yang
terang terus
- Tidak terdapat tungkai dan lubang telinga
- Subordo ini tertutup oleh sisik sisik dan perisai
3) Ordo Crocodilia (Loricata, bangsa alligator dan buaya)
Ordo Crocodilia merupakan anggota subkelas Archosaurus. Ciri ciri utama
sublekas Archosaurus adalah tengkoraknya memiliki dua lubang temporal selalu
berlipat pada pelat tulang yang terbuka. Sering terdapat lubang lubang pada
tengkorak Crocodilia, yaitu di depan mata dan pada pinggiran rahang bawah,
sedangkan gigi semuanya marginal.
Ordo Crocodilia mempunyai ciri ciri :
- Meliputi hewan reptile yang besar dan kuat
- Panjangnya dapat mencapai Sembilan meter
- Kulit tebal, liat dan mengandung kepingan kepingan dari bahan tulang
tersusun dalam deretan deretan
- Kepala kuat dan keras
- Dilengkapi gigi gigi tajam dan kuat
- Ekor panjang, besar dan kuat , makin ke ujung, makin bilateral
- Kaki berjari lima, tidak berselaput
4) Ordo Chelonia (Testudinata, bangsa kura kura)
Ordo Chelonia merupakan subkelas Anasipda, hal ini berarti bahwa tidak ada
lubang pada tulang yang menjadi bagian atas dari daerah temporalnya.
Cirri ciri ordo Chelonia :
-

Bentuk tubuh seperti kotak yang di namakan theca


Theca di bedakan atas dua bagian yaitu carapax (bagian dorsal) dan plastron

bagian ventral.
Mempunyai struktur yang berat
Mempunyai cangkang yang keras

E. Peranan Reptilia
Beberapa jenis ular dan buaya berguna bagi manusia karena :
Memangsa golongan hewan rodentia dan serangga yang mengganggu (hama).

Kulitnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan tas, sepatu, ikat pinggang dan
hiasan lainnya.
Kulit keras dari kura-kura/penyu juga dimanfaatkan untuk sisir dan macam
hiasan yang lain (sendok, dsb)
Daging dan telurnya di negara-negara tertentu dipakai untuk konsumsi
makanan manusia.
Sebagai bahan pangan
Sebagai obat obatan
Sebagai bahan kosmetika

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Amphibia
- Amphibia (bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup) merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi
oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.
9

Amphibia berkulit lunak dan selalu basah, bernafas dengan paru paru dan
kulit, bersifat poikiloterm, jantung terdiri atas 3 ruangan, memiliki kloaka dan

bermetamorfosis dari berudu hingga dewasa.


Banyak amphibia yang ditemukan di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk
di seluruh Indonesia. Amphibia banyak ditemukan di areal sawah, daerah
sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkungan perumahan pun bisa

ditemukan.
Peranan amphibia anatar lain untuk dimakan, kulitnya untuk dibuat jaket dan

barang kerajinan lainnya, untuk tes kehamilan dan lain sebagainya.


2. Reptilia
- Reptilia berasal dari bahasa latin : reptum, yang artinya merayap. Hewan ini
juga disebut juga sebagai hewan yang suka mengadakan perjalanan jauh. Ilmu
-

yang mempelajarinya disebut herpetologi.


Reptilia berkulit kering, bersifat poikiloterm, bernapas dengan paru paru,
peredaran darah tertutup ganda, jantung terdiri atas 4 ruangan, alat ekskresi

berupa sepasang ginjal, alat pencernaan lengkap, dan memiliki kloaka.


Reptilia banyak ditemukan hampir di semua tempat, lubang tanah, dan
biasanya lebih suka pada tempat-tempat yang kering, di perairan, di daratan

dan di pepohonan.
Peranan Reptilia antara lain sebagai bahan pangan, obat obatan, bahan
kosmetika, sebagai predator alamiah, dan lain sebagainya.

B. Saran
Melalui pembahasan dalam makalah ini, di harapkan siswa siswi mampu dan
mengetahui serta memahami hal -hal tentang Amphibia dan Reptilia.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Harapan yang paling besar dari penyusunan
makalah ini yaitu, makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang lain yang membaca makalah ini.

10

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=TERTRAPODA&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta#q=CIRI++CIRI+UMUM+REPTILIA&rls=org.mozilla:en-US:official
http://www.satwa.net/166/ciri-dan-pengertian-reptil.html
http://rsidika.blogspot.com/2012/09/reptilia.html
http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/amphibia.html
http://fullerena.blogspot.com/2011/03/kelas-amphibia.html
https://www.google.com/search?q=TERTRAPODA&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta#q=CIRI++CIRI+UMUM+AMPHIBIA&rls=org.mozilla:en-US:official

11

Anda mungkin juga menyukai