Nama
Nim
: 112015059
Tanda tangan
I.
...........
Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn. S
Usia
: 29 tahun
Status perkawinan: Menikah
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Cawang
Jenis kelamin
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
: Laki-laki
: Jawa
: Islam
: SMA
II.
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis
Keluhan utama : Sesak nafas memberat 1 hari
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sering sesak nafas. Pasien mengaku sesak
sering dirasakan ketika malam hari dan pagi hari ketika cuaca dingin dan ketika pasien
kelelahan. Pasien mengaku saat sesak sering disertai dengan suara nafas berbunyi ngikngik (mengi). Pasien merasakan nafas terasa berat. Pasien menyangkal dada terasa panas.
Sesak tidak dipengaruhi oleh posisi. Pasien mengaku sering mengalami hal serupa sejak
pasien masih muda dan dirasa bertambah berat akhir-akhir ini. Pasien juga mengeluh
batuk berdahak bersamaan dengan sesak, dahak berwarna putih, darah (-). Nyeri ulu hati
(-), demam (-). Pilek (-). Pasien mengaku dalam seminggu, dapat mengalami sesak 1
kali, dan dalam sebulan dapat mengalami 3 kali sesak pada malam hari.
Saat pasien mengalami sesak, pasien merasa lebih nyaman duduk dibandingkan
berbaring dan masih dapat berbicara. Menurut pasien aktivitas sehari-harinya tidak
terganggu bila hanya serangan ringan. Tetapi bila serangan cukup berat, membuat pasien
tidak bisa beraktivitas dan bekerja. Pasien mengaku dalam sebulan ini ia sudah
mengalami 2 kali serangan sesak, dan sesak yang dialami saat pasien datang ini membuat
pasien tidak dapat bekerja. Pasien mengaku pernah dilakukan pemeriksaan pada
dahaknya dan hasilnya dikatakan negatif oleh petugas Puskesmas.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), riwayat batuk lama (-)
Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengaku ayahnya memiliki penyakit sering sesak nafas.
Riwayat Pengobatan:
Pasien mengaku tidak meminum obat-obatan lain selain obat asma yang diberikan.
Pasien mengaku pernah beberapa kali mengalami sesak nafas yang berat yang
Pasien tinggal bersama istri dan kelima anaknya. Pasien bekerja sebagai tukang ojek dan
istri pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang kadang-kadang bekerja sebagai buruh
di pasar. Keluarga pasien tidak memelihara hewan peliharaan. Pasien tidak memiliki
kasur dan tidur menggunakan karpet yang jarang dibersihkan. Sehari-hari istri pasien
memasak dengan menggunakan kompor minyak tanah dan sesekali menggunakan kayu
bakar yang terdapat di halaman rumah pasien. Riwayat merokok disangkal pasien.
III.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 108 kali per menit, reguler
Pernapasan
: 26 kali per menit
Suhu
: 36,8o C
Berat badan
: 50 kg
Kepala
Rambut
: Hitam, tebal, tidak mudah patah
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya +/+
Telinga: Bentuk normal, tidak ada sekret
Mulut
: Tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis, lidah tidak deviasi
Hidung
: Simetris, tidak ada deviasi septum, tidak ada napas cuping hidung
Leher
: Kelenjar tiroid tidak membesar, trakea tidak ada deviasi, JVP 5-2
cmH2O
Toraks
Pemeriksaan dada depan
Paru
I: Bentuk dada normal, bintik kemerahan (-), luka (-), bekas luka (-),
benjolan (-), perubahan warna (-), memar (-), spider nevi (-), pelebaran
sela iga (-), kedua dinding dada simetris, Penggunaan otot bantu nafas
(+), Fossa supraklavikula dan infraklavikula cekung, Fossa jugularis
simetris, deviasi trakea (-), Sela iga simetris, Tipe pernapasan
torakoabdominal.
P: Benjolan (-), nyeri tekan (-), perubahan suhu (-), vokal fremitus
Jantung
simetris.
P: sonor (+/+). Nyeri ketok (-)
A: Vesikuler (+/+), ronkhi -/-, wheezing +/+
I : Ictus cordis tidak terlihat
P: Ictus cordis teraba di ICS 5 AAL sinistra
P: Batas Kanan : ICS 5 PSL dekstra; batas kiri : ICS 5 AAL sinistra;
pinggang jantung : ICS 3 PSL sinistra
A: S1 S2 Normal reguler, murmur (-), galllop (-)
Abdomen
I: Perut mendatar, tidak ada benjolan, tidak ada sikatrik
P: Tidak ada nyeri tekan hati, limpa, ginjal tidak teraba pembesaran
P: Timpani, undulasi -, shifting dullness A: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior
: Akral hangat, edema -/-, clubbing finger Inferior
: Akral hangat, edema -/-, clubbing finger IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Hb
: 13 gr/dL
Ht
: 38.5%
Leukosit
: 7.200/mm3
Trombosit
: 391.000/mm3
Eosinofil
: 11,7%
Basofil
: 0,4%
Limfosit
: 24,4%
Monosit
: 4,2%
GDS
: 108
Diagnosis klinis
Asma Bronkiale Persisten Ringan
Pemeriksaan anjuran
Spirometri
Tes Provokasi Bronkus
Rontgen toraks
Tes kepekaan kulit
Rencana penatalaksanaan
Terapi gawat darurat: Nebulisasi Combivent (Albuterol + Ipatropium Bromida) /
8 jam
O2 nasal canule 3L/mnt
Salbutamol tab 3x2 mg
Evaluasi
KIE yang dapat diberikan pada pasien dan keluarganya berupa:
1. Seluk beluk asma. Selain itu penting memahami sifat-sifat dari penyakit asma:
Bahwa penyakit asma tidak bisa sembuh secara sempurna.
Bahwa penyakit asma bisa disembuhkan tetapi pada suatu saat oleh karena
Alergen di dalam ruangan (tungau, debu rumah, kecoa, kucing, jamur dll).
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarinya:
Mengganti alas tidur karpet dengan kasur busa, mencuci sarung bantal, selimut
setiap 2 minggu, mengatur barang-barang di dalam kamar dengan rapi, barangbarang yang jarang dipakai (seperti baju bekas, mainan, buku, dll) diatur
dengan rapi di luar kamar, lantai di pel setiap hari, membersihkan langit-langit
kamar, membersihkan kamar setiap hari, barang-barang di dalam kamar seperti
tv, radio, dan kipas angin dibersihkan, jendela harus sering dibuka agar ruangan
tidak menjadi lembab.
Alergen diluar ruangan (tepung sari bunga, jamur, binatang). Upaya yang dapat
dilakukan untuk menghindarinya:
Tidak memelihara binatang yang memiliki bulu lebat dan mudah rontak serta
berusaha menghindari kontak dengan binatang tersebut, membersihkan halaman
dari rumput-rumput liar.
Asap rokok dari perokok aktif dan pasif. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya:
Tidak mencoba untuk merokok, tidak berada di dekat orang yang merokok.
Polusi udara di luar dan di dalam ruangan.Upaya yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya:
Tidak berada di dekat orang yang memasak, terutama jika menggunakan kayu
bakar, mengganti sepenuhnya penggunaan kayu bakar dengan kompor,
menghindari bau makanan yang merangsang (tumisan), menggunakan
masker/penutup hidung jika sedang berkendara/bekerja.
Keadaan udara : polusi, perubahan hawa mendadak, dan hawa yang lembab.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarinya:
memakai masker guna melindungi dari hawa lembab dan debu.
Selain itu, perlu juga diberikan edukasi mengenai pembuatan jamban sehingga
maslah kesehatan lain juga dapat dicegah.
Prognosis
Ad vitam
Ad fungsionam
: ad bonam
: ad bonam
Ad sanationam
: ad bonam