PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi
negara atau pemerintah daerah berpotensi untuk memperoleh pemasukan dari setiap
pendapatan objek wisata. Pariwisata mempunyai peranan penting dalam mendorong
kegiatan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan perluasan
kesempatan kerja. Pariwisata merupakan salah satu andalan dalam perolehan devisa bagi
pembangunan baik nasional maupun daerah. Untuk hal itu, pembangunan pariwisata
harus mampu menciptakan inovasi baru untuk mempertahankan dan meningkatkan daya
saing secara berkelanjutan.
Inovasi yang dilakukan tidak harus mengurangi standar dalam perawatan
sebuah wahana. Dengan adanya inovasi, perusahaan mengeluarkan biaya untuk
berinovasi dan mengecilkan biaya untuk perawatan sebuah wahana. Minimnya sebuah
biaya standar keselamatan dalam wahana pariwisata khususnya taman rekreasi, hal ini
memungkinkan adanya permasalahan-permasalahan yang akan timbul, salah satunya
kecelakaan. Oleh karena itu, wahana dalam taman rekreasi haruslah dirawat sedemikian
rupa dalam meminimalisir permasalahan yang akan ditimbulkan. Tidak berhenti disitu
saja dalam meningkatkan daya saing, pihak taman rekreasi harus memberikan sebuah
garansi kepada konsumen. Hal ini dimaksudkan agar konsumen merasa puas dan
keselamatan terjamin dalam menggunakan wahana yang ditawarkan. Selain itu, garansi
merupakan salah satu aspek dalam perlindungan konsumen dari permasalahan yang ada.
Di Jawa Timur Park 1, pernah terjadi masalah di salah satu wahananya, yakni:
Flying Tornado. Wahana tersebut mengalami kemecetan ketika sedang dimainkan, hal
ini menyebabkan konsumen yang sedang memainkan wahana menjadi panik karena
terjebak dalam ketinggian. Permasalahan seperti ini kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya perawatan wahana atau diluar kendali dan kelalaian pihak pengelola Jawa
Timur Park 1. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil tema terkait perlindungan
konsumen dengan judul Perlindungan Konsumen Jawa Timur Park 1.
B Tujuan Penelitian
1 Untuk memberikan saran dalam peningkatan perlindungan konsumen kepada pihak
2
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Atribut Produk
Menurut Simamora (2001), atribut produk merupakan faktor-faktor yang
dipertimbangkan pembeli pada saat membeli produk, seperti: harga, kualitas,
kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Sedangkan Kotler
dan Armstrong (2001), atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa
melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan
diserahkan dan atribut produk seperti kualitas, fitur (features), dan rancangan.
a Kualitas produk
Kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi: daya tahan,
keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
b
lainnya.
Fitur
Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk
pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang
dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing.
Rancangan produk
Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh dalam gudang
persenjataan pemasaran perusahaan. Rancangan produk ialah yang dapat menarik
perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan memberi
keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
2. Garansi
Garansi adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata
tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Garansi bisa meliputi
3
kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan sebagainya.
Garansi sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tertulis (Tjiptono,
2008). Sedangkan Kotler (2002) menyatakan bahwa garansi adalah salah satu faktor
yang sangat penting dalam melaksanakan layanan purna jual. Garansi ditujukan untuk
meyakinkan konsumen bahwa produk dalam keadaan baik atau bebas dari kerusakan,
akibat dari ketidaktelitian pengerjaan atau penggunaan material yang kurang baik yang
berlaku untuk jangka waktu tertentu.
3. UU Perlindungan Konsumen
Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam dunia pariwisata dirasakan
masih rendah. Terkadang konsumen hanya dijadikan sebagai objek bisnis pelaku usaha
tanpa memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh konsumen, padahal pemenuhan hakhak dalam rangka menjamin perlindungan konsumen sangatlah penting. Karena posisi
konsumen yang lemah maka ia harus dilindungi oleh hukum.
Di Indonesia, perlindungan konsumen diatur dalam Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Pembentukan undang-undang ini
dimaksudkan agar mampu meningkatkan harkat dan martabat konsumen sehingga dapat
meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan
kemandirian
konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuh kembangkan sikap pelaku usaha
yang bertanggungjawab.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen diharapkan
dapat menjadi payung hukum untuk melindungi hak-hak yang dimiliki konsumen
sehingga pengelola wahana usaha dapat bertanggung jawab apabila ada hak konsumen
yang tidak dapat terpenuhi.
BAB III
KAJIAN EMPIRIS
Adanya sebuah permasalahan terkait aspek perlindungan konsumen hal ini harus
betul diperhatikan pelaku bisnis. Adanya permasalahan ini dapat menyababkan kerugian
bagi konsumen. Dalam permasalahan macetnya wahana flying tornado di Jawa Timur
Park 1, dapat menyebabkan konsumen mengalami depresi. Atau lebih parahnya lagi
kalau wahana tersebut mnegalami kerusakan fatal ketika sedang dimainkan, dan
BAB IV
PEMBAHASAN
Jawa Timur Park 1 ialah taman rekreasi yang terletak di Jalan Kartika No. 2,
Batu, Jawa Timur. Jawa Timur Parak 1 ini menegelola banyak wahana bermain, antara
lain:
1. Galeri Etnik Nusantara
2. Papua and Java Ethnic Galeri
3. Human
Body
Museum
Bagong
28. Gokart
29. Samba Balon
30. Bumper Boat
31. Columbus
32. Rumah Hantu
33. Mini Train
34. Galaxy Bumper Car
35. Flying Tornado
36. Spinning Coaster
37. Air Borne Hot
38. Aero Test
39. Dragon Coaster
40. Water Boom
41. Funtastic Swimming Poll
42. Ghost Hunter
43. 3D Theater
44. Flying Fox
45. Sky Swinger
46. Rumah Pipa
47. Amphy Theater
48. Volcano Coaster
49. Fish Park
50. Mamogu Show
51. Tourism Market I
52. Tourism Market II
53. Animal, Vegetable & Fruit
mengajukan komplain terhadap pihak pengelola Jawa Timur Park 1. Oleh karena itu,
pihak pengelola Jawa Timur Park 1 harus menyediakan pihak yang bertanggung jawab
menangani komplain dan pihak komplain ini harus terkoordinasi dengan pihak
manajemen. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi komplain dalam skala kasus yang besar,
pihak Jawa Timur Park 1 dapat mengusahakan dan memberikan solusi yang tepat.
Artinya, solusi tersebut merupakan solusi terbaik bagi kedua belah pihak atas
permasalahan tersebut untuk memulihkan kondisi. Apabila konsumen merasa solusi
yang diberikan kurang memuaskan atas permasalahan atau sengketa yang terjadi, pihak
konsumen dapat menggugat melalui peradilan yang berada dilingkungan peradilan
umum.
59.
Selama ini, solusi tertulis yang diberikan oleh pihak pengelola Jatim Park
1 ialah berupa garansi ganti/rugi terkait asuransi kecelakaan. Sedangkan untuk solusi
atau garansi tidak tertulis ialah pihak pengelola Jatim Park 1 mengkondisikannya atas
akibat permasalahan yang ada.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66. BAB V
67. KESIMPULAN
68.
69.
70.