Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMANFAATAN DAN TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS


DAN PELEPAH PISANG DENGAN SISTEM CETAKAN SCREEN
DI SMA ISLAM TELADAN PALEMBANG
Oleh:
Meylinda Mulyati, M.T
Theresia Sunarni, M.T
Achmad Alfian, M.T

0212057702
0205087504
0220106901

Ketua
Anggota
Anggota

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Sains dan Teknologi
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG
November 2016

HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pemanfaatan Dan Teknik Pengolahan Limbah
Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan Sistem
:
Cetakan Screen

Judul Kegiatan

Nama Mitra
Ketua Tim Pengusul
a. Nama
b. NIDN/NIP
c. Jabatan/Golongan
d. Program Studi/Fakultas
e. Perguruan Tinggi
f. Bidang Keahlian
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel
Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota
Nama Anggota 1
Nama Anggota 2
c. Jumlah Mahasiswa yang terlibat

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Lokasi Kegiatan/Mitra

a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan)


b. Kabupaten/Kota
c. Propinsi
d. Jarak PT ke lokasi mitra (Km)
Luaran yang Dihasilkan
Jangka Waktu Pelaksanaan
Biaya Total
Sumber Dana

SMA Islam Teladan


Meylinda Mulyati.
0212057702
Lektor/ IIID
Teknik Industri
Universitas Katolik Musi Charitas
Teknologi Energi dan Lingkungan
Jl. Bangau No.60 Palembang, meylinda@ukmc.ac.id.

Dosen 3 orang
:
Achmad Alfian, S.T., M.T
:
Theresia Sunarni, S.T., M.T
: 6 orang

Jl. Rambutan No.9, 30 Ilir, Ilir Bar. II, Kota


Palembang, Sumatera Selatan 30121

:
:
:
:
:
:
:

Palembang
Sumatera Selatan
5,8 KM (18 Menit dengan mobil Pribadi)
Kertas Daur Ulang
5 November 2016
Rp 1.000.000,00
Unika Musi Charitas

Mengetahui
Dekan

Palembang, 22 Oktober 2016


Ketua Tim Pengusul,

R.Kristoforus Jawa Bendi, M.Cs


NIDN. 0221097701

Meylinda Mulyati, M.T


NIDN. 0212057702
Menyetujui,
Kepala LPPM

Fransiska Soejono, S.E., M.Sc.


NIDN. 0216117701

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Daftar Isi

Ringkasan

BAB 1: PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi

1.2. Permasalahan Yang Dihadapi Mitra

BAB 2: TARGET DAN LUARAN

BAB 3: METODE PELAKSANAAN

BAB 4: KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

BAB 5: HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6: SIMPULAN DAN SARAN

11

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Surat Tugas
Lampiran 2. Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Lampiran 3. Bahan Presentasi Pengabdian Masyarakat
Lampiran 4. Presensi Sisawa-Siswi SMA Islam Teladan 5 November 2016
Lampiran 5. Kuisioner Sebagai Umpan Balik Dari Siswa-Siswi SMA Islam Teladan
Lampiran 6. Foto-Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Islam Teladan Palembang
Lampiran 7. Logbook Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Islam Teladan Palembang

RINGKASAN
Perkembangan suatu pembangunan dapat dilihat dari jumlah penyebaran penduduk yang menempati
daerah perkotaan dan kabupaten. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah sampah kertas yang
dihasilkan oleh sekolah. Selama ini pemanfaatan sampah kertas ini dapat ditanggulangi dengan cara
membuangnya di tempat penampungan sampah yang kemudian di buang ke Tempat Pembuangan
Akhir atau dengan cara pembakaran. Dari permasalahan yang ada, salah satu usaha yang akan
dilaksanakan oleh Prodi Teknik Industri, Unika Musi Charitas melalui Program Pengabdian
Masyarakat merasa peduli akan permasalahan tersebut. Sebagai solusinya, tim mencoba memberikan
pelatihan tentang pemanfaatkan limbah kertas dan pelepah pisang menjadi produk daur ulang kertas
dan bubur kertas yang masih dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai jual yang lebih baik. Untuk itu
Tim Prodi Teknik Industri, Unika Musi Charitas bermaksud memberikan pelatihan berupa cara
pengolahan sampah kertas untuk didaur ulang menjadi lembaran kertas yang tentunya memiliki nilai
ekonomis dengan cara cetakan screen dan juga pemanfaatan sampah pelepah pisang menjadi
lembaran kertas yang bisa dibuat produk lain yang lebih bernilai ekonomis. Sekolah yang dipilih
untuk pelatihan ini adalah SMA Islam Teladan. Pelatihan ini diberikan pada siswa SMA Islam
Teladan agar menimbulkan niat untuk melakukan program recycle sampah kertas dan membuatnya
menjadi kreativitas tinggi sehingga menimbulkan niat berwirausaha.
Kata Kunci: Sampah kertas, Pelepah Pisang, Recycle, Kreativitas

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang/Analisis situasi
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Dengan komposisi sebagian
besar penghuninya adalah warga belajar tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun
belum optimal. Di sekolah, sampah bisa menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian serius.
Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswinya. Ada 3 Jenis
sampah yang ada di sekolah:
1.
2.

3.

Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan.
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya
adalah kertas, plastik dan Styrofoam
Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan kimia beracun.

Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan. Di dalam
parameter tersebut tidak bisa dilepaskan dari pola pengelolaan sampahnya. Sampah basah bisa
diolah menjadi kompos. Prosesnya mudah dan sederhana. Anak usia sekolah SD hingga SMA
bisa mengerjakan sendiri. Pembuatan kompos dengan sampah basah di sekolah bisa menjadi
media pembelajaran untuk anak didik. Setidaknya anak akan belajar tentang Ilmu Pengetahuan
Alam. Anak juga akan belajar menghargai lingkungan. Mereka akan belajar bagaimana sampah
itu bisa bermanfaat bagi manusia bukan hanya sebagai sesuatu yang kotor dan menjijikkan.
Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.Dengan kenyataan seperti ini berarti dapat disimpulkan
bahwa sekolah menghasilkan sampah yang dapat didaur ulang dengan mudah. Bahkan sampah
yang dihasilkan sekolah termasuk mempunyai nilai yang cukup tinggi. Kertas bekas yang
dihasilkan banyak sekali yang berjenis HVS. Jenis kertas ini di kalangan pemulung memiliki
harga yang paling tinggi. Belum lagi kertas karton, kertas pembungkus makanan dan kertas
jenis lainnya.
Khusus untuk sampah kertas, bisa dilakukan dua hal untuk pengelolaannya. Yang
pertama adalah daur ulang sebagai pengelolaan sendiri. Sampah kertas bisa didaur ulang
dengan cukup mudah. Kertas bekas dipotong kecil-kecil dan direndam ke dalam air. Proses
berikutnya adalah diblender hingga berubah menjadi bubur kertas. Dari sinilah kreativitas anak
diperlukan. Bubur kertas bisa dijadikan bahan kertas daur ulang atau bisa dijadikan bahan dasar
kreativitas lain, misalnya topeng kertas atau bentuk pigora.
Bentuk pengelolaan kedua adalah sistem pemilahan untuk dijual. Kertas berjenis HVS
dipisah dari jenis lain misalnya koran, karton dan kerdus. Bila sudah demikian kita serahkan
pengelolaannya lewat pemulung. Kertas bekas yang sudah dipilah tadi dijual ke pemulung.
Sekarang ini sudah banyak program melalui kampung atau RT-RW yang mendatangkan
pemulung untuk membeli sampah hasil pemilahan warga. Pola ini juga yang seharusnya bisa
diterapkan di sekolah.
Sampah yang dihasilkan suatu sekolah bisa mencapai angka jutaan rupiah. Sekarang mari
kita bandingkan dengan gaji guru yang rata-rata antara Rp 500.000,- sampai dengan
4

Rp 2.000.000,-. Jadi benarlah adanya bahwa nilai sampah di sekolah sama dengan atau bahkan
lebih besar dari gaji seorang guru dalam sebulan. Tinggal bagaimana pihak manajemen sekolah
menyikapinya, apakah akan mengelola sampah sebaik mungkin untuk setidaknya mencapai 2
tujuan mulia yaitu pembelajaran ke siswa dan peningkatan kesejahteraan guru. Atau sampah
dibiarkan begitu saja yang akibatnya nanti akan menambah volume sampah di tempat
pembuangan akhir.
Selain sampah kertas, sampah lain yang bisa di manfaatkan sebagai bubur kertas adalah
sampah pelepah pisang. Sampah pelepah pisang ini selama ini kurang bisa dimanfaatkan untuk
jadi produk yang lebih berguna dan menarik. Pelepah pisang diharapkan baik dipergunakan
sebagai bahan baku bubur kertas, karena berkadar lignin rendah (5%), selulosa (63-64%) dan
hemiselulola (20%) tinggi, sedangkan seratnya relatif panjang sekitar 4,29 mm. Kadar lignin
yang rendah dari pelepah merupakan keuntungan lain karena proses pembuatan pulp relatif
membutuhkan bahan pemasak yang relatif sedikit dan waktu yang relatif singkat sehingga
memberikan keuntungan secara ekonomis (Lisnawati, 2000). Maka dari itu sampah pelepah
pisang baik untuk dijadikan bubur kertas.
SMA Islam Teladan adalah sekolah yang memiliki siswa dengan kreativitas tinggi. Siswa
SMA Islam Teladan ini bisa diberikan pelatihan pemanfaatan sampah kertas dari sekolah dan
sampah pelepah pisang yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah untuk dijadikan bubur
kertas dan akhirnya dapat dicetak jadi kertas daur ulang yang bisa dimanfaatkan untuk
membuat produk seperti bingkai foto, dompet dan lainnya.
B. Permasalahan mitra
Sampah yang dihasilkan dari sekolah selama ini masih kurang bisa dimanfaatkan dengan
baik, baik sampah kertas maupun sampah pelepah pisang yang berasal dari lingkungan sekolah.
SMA Islam Teladan memiliki siswa yang memiliki kreativitas tinggi yang bisa memanfaatkan
sampah ini menjadi sesuatu yang lebih berguna melalui proses daur ulang. Untuk itu perlu
dilakukan suatu pelatihan bagi siswa SMA Islam Teladan untuk mendaur ulang sampah kertas
dan pelepah pisang dengan sistem cetakan screen agar menumbuhkan jiwa cinta lingkungan
dan jiwa berwirausaha melalui produk yang dihasilan dari daur ulang sampah kertas dan
sampah pelepah pisang.

BAB 2. TARGET DAN LUARAN


A. Target
1. Memberikan informasi mengenai pemanfaatan sampah kertas dan sampah pelepah pisang
untuk diolah menjadi lembaran kertas baru.
2. Memberikan pelatihan teknik daur ulang sampah kertas dengan cara cetakan screen.
3. Memberikan informasi peluang sederhana sebagai nilai tambah peningkatan ketrampilan dari
daur ulang sampah kertas dan sampah pelepah pisang.
B. Luaran
1. Meningkatknya pengetahuan Siswa SMA Islam Teladan tentang pemanfaatan samapah kertas
dan sampah pelepah pisang menjadi lembaran kertas baru yang bernilai ekonomis.
2. Meningkatnya kemampuan Siswa SMA Islam Teladan tentang teknik daur ulang kertas
dengan cara cetakan screen.
3. Terciptanya produk kertas daur ulang yang bernilai ekonomis.
4. Terciptanya produk baru dari bahan baku kertas daur ulang
5. Meningkatnya minat dan kreativitas siswa SMA Islam Teladan untuk berwirausaha produk
daur ulang kertas.
6. Berkurangnya masalah sampah kertas dan sampah pelepah pisang di SMA Islam Teladan.
Adapun rincian aspek, program, target luaran dan indikator capaian dari program ini dapat
dilihat dari tabel 1 berikut:
No Aspek
Permasalahan
Nama Program
Target Luaran
Indikator
Capaian
1 Produksi
Belum memiliki
Pelatihan
Meningkatnya
Skor rerata 3,5
pengetahuan tentang pengolahan
pengetahuan siswa
pada skala
cara mengolah
sampah kertas
SMA Islam Teladan
Likert 1-5
sampah kertas dan
dan sampah
dalam mendaurulang
sampah pelepah
pelepah pisang
sampah kertas dan
pisang dengan
dengan metode
sampah pelepah pisang
metode Screen
screen
Alat produksi untuk
Peningkatan
Tersedianya peralatan
tersedia
mengolah sampah
kuantitas
pengolah sampah
peralatan
kertas dan pelepah
peralatan
kertas dan sampah
standar
pisang belum ada
pengolahan
pelepah pisang yaitu
pengolahan
sampah kertas
screen
sampah kertas
dan sampah
dan sampah
pelepah pisang
pelepah pisang
2 Manajemen Keterampilan
Pelatihan
Meningkatnya
Skor rerata 3,5
Usaha
mengelola kertas
pengelolaan
keterampilan siswa
pada skala
daur ulang menjadi
kertas daur
SMA Islam Teladan
Likert 1-5
produk lain yang
ulang
dalam mengelola
bernilai ekonomis
kertas daur ulang
Kreativitas dan
Pelatihan
Terciptanya jiwa
Skor rerata 3,5
inovasi dalam
kewirausahaan
untuk berwirausaha
pada skala
pengembangan usaha daur ulang
siswa SMA Islam
Likert 1-5
daur ulang kertas
kertas bagi
Teladan
belum ada
siswa SMA
Islam Teladan

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


A. Solusi Yang Ditawarkan

Metode pendekatan yang ditawarkan oleh tim pengusul pengmas Teknik Industri
Unika Musi Charitas pada program ini dapat dirinci menjadi 4 tahap yaitu:
a. Tahap 1: Koordinasi dengan pihak dari SMA Islam Teladan.
b. Tahap 2: Pelatihan Teknik Pengolahan Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan
Sistem Cetakan Screen dan Pembuatan produk baru dari kertas daur ulang.
c. Tahap 3: Pelatihan kewirausahaan yang meliputi pengenalan potensi diri, pengenalan
potensi usaha, kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usaha, modal untuk
berwirausaha serta tips untuk berwirausahan dari kertas daur ulang.
Secara ringkas, metode pelaksanaan program yang ditawarkan untuk menyelesaikan
persoalan mitra dapat diringkas dalam gambar 1 berikut:
Tahap 2.
Pelatihan Teknik Pengolahan
Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan
Sistem Cetakan Screen dan Pembuatan
produk baru dari kertas daur ulang.

Tahap 1. Koordinasi
dengan Pihak SMA Islam
Teladan

Siswa SMA Islam Teladan siap


d.
untuk melakukan Pelatihan di
e.
SMA Islam Teladan

Tahap 3. Pelatihan kewirausahaan


dan strategi mengembangkan
usaha daur ulang kertas

Gambar 1. Metode Pelaksanaan Program Pengmas Prodi Teknik Industri UKMC

B. Rencana Kegiatan
Kegiatan ini direncanakan akan dilakukan pada :
Bulan
: Oktober (Jadwal berdasarkan kesepatan antara pihak SMA Negeri 1
Gelumbang dengan Tim Pengmas Teknik Industri UKMC)
Tempat
: SMA Islam Teladan
Peserta
: Siswa SMA Islam Teladan berjumlah min 30 orang maksimal
50 orang
Kegiatan
: 1. Pelatihan Teknik Pengolahan Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan
Sistem Cetakan Screen dan Pembuatan produk baru dari kertas daur ulang
2. Pelatihan kewirausahaan dan strategi mengembangkanusaha daur ulang
kertas

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI


Laporan Kegiatan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Teknik Industri
Universitas katolik Musi Charitas tahun 2014-2015 Pada Tabel 2 Berikut:
Tahun

KEGIATAN

2014

Enhancing The Role of APTIK


Members in Empowering Poverty
ProneUrban
Areas
through
Community Services (A concerted
action across 4 major cities in
Indonesia)
Muatan Lokal Teknik Industri:
Teknik dan Manajemen Industri

2015

PELAKSANA

Enhancing The Role of APTIK


Members in Empowering Poverty
ProneUrban
Areas
through
Community Services (A concerted
action across 4 major cities in
Indonesia)

1.Meylinda Mulyati
2.Sri Andayani
3. A Rachmat
4.Andri Wijaya
5.Klaudius Jevanda
1. Achmad Alfian
2. Meylinda Mulyati
3. Heri Setiawan
4. Theresia Sunarni
5. Dominikus Budiarto
1.Meylinda Mulyati
2.Sri Andayani
3.A Rachmat
4.Andri Wijaya
5.Klaudius Jevanda
6.Latius Hermawan

Muatan Lokal Teknik Industri: 1. Achmad Alfian


Teknik dan Manajemen Industri
2. Meylinda Mulyati
3. Heri Setiawan
4. Theresia Sunarni
5. Dominikus Budiarto

PEMBERI
PEKERJAAN
Misereor melalui
APTIK

STT MUSI
Palembang

Misereor melalui
APTIK

STT MUSI
Palembang

Jenis kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan kebutuhan mitra seperti
terlihat dalam tabel 3 berikut.
Tabel 3. Jenis Kepakaran Yang Dimiliki Tim Pengusul

No.

Nama Pakar

1.

Meylinda Mulyati, M.T

2.
3.

Achmad Alfian, M.T


Theresis Sunarni, M.T

Jenis Kepakaran
Konsentrasi ke masalah pengolahan limbah dan energi,
pernah menjadi Core Team Program Misereor-APTIK
Pemberdayaan Masyarakat Miskin Produktif
Kota
Palembang.
Konsentrasi ke bidang simulasi sistem industri
Konsentrasi ke bidang Penjadwalan dan Tata Letak Fasilitas

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian masyarakat: Pemanfaatan Dan Teknik Pengolahan Limbah Kertas Dan
Pelepah Pisang Dengan Sistem Cetakan Screen Di SMA Islam Teladan Palembang
diselenggarakan pada tanggal 5 November 2016. Acara dimulai dengan pembukaan dan
pengarahan dari Kepala Sekolah SMA Islam Teladan pada pukul 09.30 WIB di SMA Islam
Teladan Palembang. Setelah pembukaan dari Kepala Sekolah acara selanjutnya adalah kata
sambutan dari Pak Achmad Alfian, M.T sekaligus memperkenalan tim pengabdian
masyarakat yang berasal dari Universitas Katolik Musi Charitas yaitu: Theresia Sunarni, M.T
dan Meylinda Mulyati, M.T. Anggota tim pengabdian ini terdiri dari 3 dosen Teknik Industri
dan 4 orang mahasiswa prodi Teknik Industri. Bapak Achmad Alfian juga menjelaskan
maksud dan tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yaitu untuk mengajari siswa-siswi
Kelas XII tentang pemanfaatan limbah kertas dan limbah pelepah pisang untuk menjadi
bahan baku kertas kreasi dengan menggunakan sistem cetakan Screen. Bapak Achmad Alfian
juga menjelaskan maksud kami yang lain yaitu untuk memperkenalkan Unika Musi Charitas
Palembang pada siswa-siswi SMA Islam teladan.
Selesai sesi perkenalan tim pengabdian masyarakat, acara dilanjutkan dengan promosi Unika
Musi Charitas khususnya Prodi Teknik Industri oleh ibu Theresia Sunarni, M.T dan
mahasiswa yang diajak pada kegiatan ini. Mereka menjelaskan secara detil tentang Unika
Musi Charitas selama 15 menit. Sesi selanjutnya yaitu pemberian materi mengenai edukasi
pengolahan limbah kertas dan pelepah pisang dengan sistem cetakan screen oleh ibu
Meylinda Mulyati. Materi ini disampaikan dengan praktek langsung proses pembuatannya
dengan melibatkan langsung beberapa orang siswa SMA Islam Teladan yang bertujuan untuk
melatih mereka secara langsung (praktek) dan tidak hanya teori. Dengan praktek langsung
diharapkan meningkatnya pengetahuan siswa SMA Islam Teladan dalam mendaurulang
sampah kertas dan sampah pelepah pisang lebih baik.
Pada sesi ini siswa yang melakukan praktek langsung juga dibantu oleh mahasiswa yang
dilibatkan dalam kegiatan ini. Selagi praktek langsung juga dipaparkan teori-teori yang
berkenaan dengan daur ulang sampah kertas dan sampah pelepah pisang, juga sampah
lainnya yang bisa dimanfaatkan jadi kertas kreasi. Pada kesempatan ini juga diajarkan tentang
membuat lem sagu sendiri yang diperlukan untuk proses ini. Tujuannya agar biaya produksi
pembuatan kertas dari limbah ini menjadi lebih murah. Setelah proses selesai, ibu Meylinda
juga menunjukan hasil dari kertas kreasi yang telah dibuat menjadi beberapa bentuk, seperti
pembatas buku, frame foto, dompet dan lainnya. Sekaligus memaparkan bahwa nilai jual
kertas yang berasal dari limbah menjadi naik. Selanjutnya di buka sesi tanya jawab yang
berhubungkan dengan topik pengabdian masyarakat maupun yang berhubungan dengan
promosi Unika Musi Charitas. Dan bagian akhir acara ini, tim membagikan souvenir bagi
siswa siswi yang bisa menjawab pertanyaan kami.
Sebelum acara ditutup, peserta diminta untuk mengisi lembar isian kuesioner dan
memberikan kesan dan pesan (masukan) terkait dengan kegiatan pengabdian. Kuesioner
berisikan pernyataan yang mengukur: (1) kemenarikan topik kegiatan, (2) kemenarikan
bahan/materi pengabdian, (3) kejelasan dalam penyampaian materi, (4) kemenarikan bentuk
9

kegiatan pengabdian, dan (5) kebermanfaatan kegiatan pengabdian. Adapun berdasarkan


hasil pengolahan data kuesioner peserta terlihat bahwa sebagian besar peserta (dari 30
peserta) menilai bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan pemanfaatan dan teknik pengolahan
limbah kertas dan pelepah pisang dengan sistem cetakan screen ini telah berjalan dengan
baik. Secara umum peserta pelatihan memberikan skor 4 (kategori baik) pada 5 item
pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini tabel 4 terkait dengan rerata skor yang
diberikan oleh peserta atas 5 pernyataan yang diajukan dalam kuesioner:
Tabel 4. Hasil Pengolahan Kuesioner Peserta Edukasi Pemanfaatan Dan Teknik
Pengolahan Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan Sistem Cetakan Screen di
SMA Islam Teladan Palembang
No.
Pernyataan
Rerata Skor
1
Topik kegiatan menarik
4,30
2
Bahan/materi kegiatan menarik
4,40
3
Penyampaian materi/bahan jelas
4,33
4
Bentuk kegiatan ini secara umum menarik
4,33
5
Kegiatan ini sangat bermanfaat
4,77
Sebagian besar peserta juga menyampaikan kesan bahwa kegiatan pngabdian ini sudah cukup
baik. Komentar dari para peserta antara lain: Saya berharap kegitan ini sering dilakukan agar
kami (siswa-siswi SMA Isalm Teladan) dapat pengetahuan tentang daur ulang sampah.
Kegiatan yang disampaikan dengan topik ini sangat menarik dan bermanfaat dan ilmu yang
disampaikan sangat berguna.

10

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

Secara umum, kegiatan pengabdian masyarakat: Pemanfaatan Dan Teknik Pengolahan


Limbah Kertas Dan Pelepah Pisang Dengan Sistem Cetakan Screen Di SMA Islam Teladan
Palembang telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator seperti:
1. Sasaran (target luaran) dalam kegiatan ini juga cukup tercapai yaitu meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan siswa SMA Islam Teladan dalam mendaurulang
sampah kertas dan sampah pelepah pisang melalui praktek langsung pada kegiatan ini.
2. Sasaran yang lainnya juga tercapai yaitu terciptanya jiwa untuk berwirausaha siswa
SMA Islam Teladan.
3. Kegiatan promosi Prodi Teknik Industri melakukan kegiatan pengabdian masyarakat
juga sangat baik, karena kita tidak hanya memberikan cerita tentang kegiatan yang
ada di prodi Teknik Industri tapi juga langsung memperlihatkan kegiatan tersebut
pada siswa SMA Islam Teladan Palembang.
4. Peserta juga cukup aktif mengikuti kegiatan di mana terlihat dari sesi tanya jawab
dengan tim pengabdian yang berjalan cukup baik.
5. Selain itu, indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini juga terlihat dari hasil
penilaian kuesioner yang diberikan oleh peserta pelatihan. Sebagian besar (dari 30
orang) peserta memberikan rerata skor 4 (kategori baik) pada lima pernyataan
kuesioner mencakup: (1) kemenarikan topik kegiatan, (2) kemenarikan bahan/materi
pengabdian, (3) kejelasan dalam penyampaian materi, (4) kemenarikan bentuk
kegiatan pengabdian, dan (5) kebermanfaatan kegiatan pengabdian.
Adapun saran yang diberikan oleh peserta terkait dengan harapan adanya perbaikan bagi
program pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut:
1. Waktu kegiatan sebaiknya sedikit diperpanjang agar materi yang diberikan lebih
detail dan tersampaikan dengan baik kepada peserta,
2. Kegiatan pengabdian masyarakat yang lansung melibatkan dosen dan mahasiswa
prodi ini sangat baik dan perlu dipertahankan.
3. Cara penyampaian materi dengan praktek jauh lebih baik selain dengan teori.

11

DAFTAR PUSTAKA
Budi Mulyani dan Ricky Fadhelianto, Kreasi Cantik dari kertas Bergelombang, Jakarta, 2005
Nasution, A. Hakim, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya , Penerbit Guna Wijaya. Jakarta.1999.
Tim Suhuf, Berkreasi dengan kertas daur ulang, Penerbit Puspa Swara, Jakarta 2004

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13

Lampiran 1: Surat Tugas

14

Lampiran 2: Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

15

Lampiran 3: Bahan Presentasi Pengabdian Masyarakat

16

17

Lampiran 4: Presensi Siswa-Siswi SMA Islam Teladan 5 November 2016

18

Lampiran 5. Kuisioner Sebagai Umpan Balik dari Siswa-Siswi SMA Islam Teladan

19

Lampiran 6: Foto-Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Islam Teladan Palembang

20

21

22

Lampiran 7: Logbook Kegiatan Pengabdian Masyarakat di SMA Islam Teladan Palembang

Tanggal

Waktu

Keterangan

4 Oktober 2016

5 Menit

Menghubungi Pihak SMA Islam Teladan Via


Telephone (R.Dosen FST)

7 Oktober 2016

5 Menit

Melakukan konfirmasi Jadwal Pengabdian ke


SMA Islam Teladan (R.Dosen FST)

12 Oktober 2016

Pkl 10.00-10.30

Perendaman Koran dengan Air dan


perendaman pelepah pisang dengan larutan
NaOH di Lab. Kimia Dasar FST

14 Oktober 2016

Pkl 10.00 12.00

Uji Coba Pembuatan Kertas dari sampah


Koran di Lab. Kimia Dasar FST

15 Oktober 2016

Pkl 10.00 12.00

Uji Coba Pembutan Kertas dari Pelepah


Pisang di Lab. Kimia Dasar FST

18 Oktober 2016

Pkl 10.00 14.00

Penjemuran Kertas di Sinar Matahari

21 Oktober 2016

Pkl 10.00 14.00

Pembuatan produk kreasi dari kertas daur


ulang (R.Dosen FST dan Lab. Kimia Dasar)

29 Oktober 2016

Pembuatan Materi Pengabdian dengan


Program microsoft Power Point

4 November 2016

Pkl 12.00 14.00

Persiapan Bahan,Alat dan Brosur Promosi


Unika Musi Charitas untuk dibawa ke SMA
Islam Teladan

5 November 2016

Pkl 09.30 11.00

Pemberian materi dan Praktek di SMA Islam


Teladan

7 -12 November 2016

2 jam

Olah data kuisioner

14-19 November 2016

12 jam

Pembuatan laporan

23

24

Anda mungkin juga menyukai