Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SOSIALISASI PADA LANSIA : SENAM OTAK

1. TOPIK

: Latihan Senam Otak

2. TUJUAN PELAKSANAAN
- Tujuan Umum :
Setelah mengikuti TAK, klien dapat meningkatkan kemampuan
dalam aspek atau perfoma kognitif, terutama kewaspadaan pemusatan
-

perhatian dan daya ingat.


Tujuan Khusus :
Klien mampu mengikuti latihan senam otak yang diberikan terapis
Klien mampu memberikan umpan balik yang positif
Klien mampu mengidentifikasi manfaat kegiatan yang dilakukan

3. METODE :
Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah sosial therapeutic
model interpersonal (Pelatihan Senam Otak) yang didasari pada kognitif,
afektif dan psikomotor.
4. MEDIA :
Laptop
Speaker
5. SASARAN :
Klien di PSTW wisma asisi Kota Sukabumi
6. WAKTU DAN TEMPAT :
Hari/Tanggal
: 28 Oktober 2016
Waktu
: 60 Menit (Pukul 09.00 10.00 WIB)
Tempat
: PSTW wisma asisi kota sukabumi
Acara

: 60 Menit
- Fase Orientasi : 5 menit
- Fase Kerja : 45 menit

- Fase Terminasi : 10 menit


Jumlah Pasien

: 15 Orang

7. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


Pengorganisasian
Leader

: Dedi Kusnadi

Co leader

: Viliansyah

Fasilitator

: Fadila
Siti Nurjanah
Rini Febriani
Rezza Permana Putri
Ramlan Mardiana
Nur M. Deris
Lisna Simorangkir
M. Yasin
Dery Triyando S
Alfri Buanatama
Annisa Liana
Jeni Julian
Neng Mitha Siti

Observer

: Elita Devitasari

Uraian Tugas Therapis :


1. Leader
Tugas :
a. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK.
b. Membuka acara
c. Memimpin jalannya TAK
d. Menjelaskan tujuan TAK
e. Memperkenalkan anggota TAK
f. Mengatur jalannya TAK
g. Menetapkan jalannya tata tertib
h. Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat menyimpulkan
hasil TAK pada kelompok terapi tersebut
i. Menutup jalannya TAK
2. Co Leader
Tugas :
a. Membantu tugas leader.
b. Mengambil alih posisi leader jika terjadi bloking.
c. Menjadi motivator.
d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
e. Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
f. Mengingatkan lamanya waktu pelaksanan
g. Bersama leader memberi contoh kerja sama yang baik

3. Fasilitator
Tugas :
a. Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
klien sebagai peserta TAK.
b. Mendampingi peserta diskusi
c. Memotivasi peserta biar aktif dalam TAK
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4. Observer
Tugas :
a. Mengamati dan mencatat respon klien selama kegiatan.
b. Mengidentifikasi motivasi strategi untuk kelompok berikutnya
c. Mencatat hasil dari diskusi
d. Memberikan tanggapan terhadap jalannya kegiatan
8. TATA TERTIB
1. Peserta bersedia mengikuti TAK
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum TAK dimulai
3. Anggota wajib memberi tahu leader jika tidak hadir
4. Peserta berpakaian rapi dan sudah mandi
5. Jika ada klien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
therapis
6. Lama kegiatan 60 menit
7. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
8. Klien tidak boleh makan dan minum selama kegiatan

9. Jika ada klien yang mengacaukan jalannya TAK maka klien tersebut
dikeluarkan dari TAK

9. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Fase perkenalan 5 menit
a. Therapis mempersiapkan lingkungan dan selanjutnya mengatur posisi
b. Mengucapkan salam
c. Memperkenalkan anggota yang hadir
d. Therapis menjelaskan tujuan TAK
e. Menjelaskan topik yang akan dibahas
f. Membuat kontrak waktu
g. Membacakan tata tertib
2. Fase kerja 45 menit
Season 1
Menjelaskan materi tentang Latihan Senam Otak (Pengertian,
Tujuan dan Manfaat)
Season 2
a. Memberikan contoh gerakan gerakan latihan senam Otak, sebagai
berikut :
1) Gerakan saklar otak (Brain Button)
2) Gerakan Burung Hantu (The Owl)
3) Gerakan Angka Delapan Tidur (Lazy Eights)
4) Gerakan Silang (Cross Crawl)
5) Gerakan Lengan Aktif (Active Arm)
6) Gerakan Tombol Angkasa (Space Button)
7) Gerakan Hooks up
8) Gerakan Luncuran Gravitasi (Glide Gravitational)
b. Bersama sama melakukan gerakan latihan senam otak
c. Klien melakukan latihan senam tanpa diberikan contoh
d. Berikan reward berupa tepukan tangan kepada semua peserta
Season 3
a. Menghidupkan tape recorder (music)
b. Melakukan permainan dengan cara menghidupkan music dan ketika
music berhenti tunjuk salah seorang klien untuk mempraktikan 1
(satu) gerakan senam otak yang telah di ajarkan

c. Berikan reward berupa bingkisan bagi klien yang mampu


mempraktikan salah satu gerakan dari senam otak
3. Fase terminasi 10 menit
a. Leader memberikan kesempatan kepada klien untuk beristirahat
sejenak
b. Leader meminta tanggapan dari klien terhadap kegiatan yang telah
dilakukan.
c. Therapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan TAK
tersebut.
d. Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dan memotivasi
anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan lainnya yang positif
e. Obsever memberikan tanggapan terhadap jalannya TAK
f. Menutup acara.
10. SETTING TEMPAT
1. Klien dan therapis duduk bersama membentuk setengan lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

CL
K1
F1
Keterangan :
L
K2 : Leader
CL
: Co Leader
F1 F4 : Fasilitator
K1 K7 :K3
Klien
OB
: Observer
F2

L
K7
F4
K6
K5
K4

F3
OB

11. LANDASAN TEORI


A. Konsep dasar lansia
Lanjut usia merupakan kelanjuatan dari usia dewasa (Dra.Ny.Jos
Psikolog dari UI). Seseorang dapat dikatakan jompo atau lanjut usia
setelah 55 tahun tidak mempunyai nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (UU.No IV
tahun 1965 ).Menua adalah satu proses yang menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti diri dan mempertahankan sruktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas ( termasuk infeksi dlam
memperbaiki

kerusakan

yang

diderita

konstantinides

tahun

1994 ).Sistem Muskoloskeletal adalah berkaitan dengan atau terdiri dari


langkah dan otot ( Dorlan 1998 Hal.690 ).
a. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Akibat Proses Penuaan
Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahanperubahan yang menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara
terus menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya
kurang berhasil maka timbulnya berbagai masalah. Hurclock (1979)
seperti dikutip oleh Munandar Ashar Sunyoto (1994) menyebutkan
masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :
1)
Ketidak berdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan
2)

pada orang lain.


Ketidak pastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan

3)

total dalam pola hidupnya.


Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang
telah meninggal atau pindah.

4)

Mengembangan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang

5)

bertambah banyak.
Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.

b. Perubahan perubahan yang terjadi pada lansia lainnya pada sistem


tubuh.
1) Sistem Kardiovaskuler
Terjadi penurunan curah jantung,penurunan kemampuan
merespon stress,frekuensi jantung dan volume tidak meningkat
dengan kebutuhan maksimal,kecepatan pemulihan jantung lebih
lambat,peningkatan tekanan darah.
2) Sistem Pernafasan
Terjadi
kapasitas

peningkatan

vital,penurunan

volume

residual

pertukaran

gas

paru,penurunan
dan

kapasitas

difusi,penurunan efisiensi batuk.


3) Sistem Integumen
Penurunan perlindungan terhadap trauma dan pajanan
matahari,

penurunan

perlindungan

terhadap

suhu

yang

ekstrim,berkurangnya sekresi minyak alami dan keringat.


4) Sistem Reproduksi
Wanita : penyempitan dan penurunan elastisitas vagina,
penurunan sekresi vagina, Pria : penurunan ukuran penis dan testis.
Pria dan wanita : respon seksual yang melambat.
5) Sistem Muskuloskeletal
Kehilangan kepadatan tulang, kehilangan ukuran dan
kekuatan otot,degenerasi tulang rawan sendi.

6) Sistem Gastrointestinal
Penurunan salivasi, kesulitan menelan makanan, perlambatan
pengosongan

esopagus

dan

lambung,

penurunan

motilitas

gastrointestinal.
7) Sistem Syaraf
Penurunan kecepatan konduksi syaraf, cepat bingung saat
sakit fisik dan kehilangan orientasi lingkungan, penurunan sirkulasi
serebral (pingsan, kehilangan keseinbangan).
8) Sistem Indra Khusus
Penglihatan : berkurangnya kemampuan memusatkan pada benda
dekat,ketidak

mampuan

menerima

cahaya

yang

menyebabkan,kesulitan menyesuaikan terhadap perubahan intensitas


cahaya,penurunan kemampuan membedakan warna.
Pendengaran : penurunan kemampuan untuk mendengarkan suara
dengan frekuensi tinggi.
Kecap dan penghidu : penurunan kemampuan terhadap pengecapan
dan penciuman.
9) Perubahan Kondisi Mental
Pada umumnya lansia mengalami penurunan fungsi kognitif
dan psikomotor. Perubahan mental ini erat kaitannnya dengan
perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan, serta situasi
lingkungan. Adapun faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut
adalah:
a) Pertama- tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan
e) Lingkungan
f) Gangguan saraf panca indra
10) Perubahan Psikososial
Masalah- masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan
sangat beragam, tergantung pada kepribadian individu yang

bersangkutan.

Pada

kehidupannya

dengan

saat

ini

orang

bekerja

yang

mendadak

telah

menjalani

diharapkan

untuk

menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Perubahan mendadak


dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang
melaukukan kegiatan yang berguna antara lain:
a) Minat
b) Isolasi dan kesepian
c) Iman
11) Perubahan Kognitif
Perubahan fungsi kognitif diantaranya :
a) Kemunduran umumnya terjadi pada tugas-

tugas

yang

membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori


jangka pendek.
b) Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran.
c) Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosa kata) akan
menetap bila tidak ada penyakit.
12) Perubahan Spiritual
a) Agama atau kepercayaan

makin

terintegrasi

dalam

kehidupannya ( Maslow, 1970 )


b) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan
c) Perkembangan spiritual dapat dicapai pada tingkat ini adalah
berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara
mencintai dan keadilan
B. Konsep Senam Otak
a. Pengertian
Suatu gerakan yang menstimulasi otak merupakan suatu
latihan yang dilakukan untuk menstimulasi (demensi lateralis),
meringankan (demensi pemfokusan) atau merelaksi (demensi
pemusatan) untuk meningkatkan keaktifan dari kedua belahan
fungsi otak (Denisson, 2002)

Senam otak adalah latihan yang terangkai atau gerakangerakan

silang

dinamis

sehingga

akan

mendapatkan

keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan


(Suparjiman, 2003)
b. Tujuan Senam Otak
Tujuan senam otak pada lansia adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan

kemampuan

yang

masih

ada,

memperbaiki kualitas lansia serta memperlambat proses


memburuknya penyakit kepikunan atau demensia pada
lansia
2. Senam otak pada lansia dapat meningkatkan performa
kognitif terutama kewaspadaan, pemusatan perhatian, daya
ingat dan fungsi eksekutif
3. Untuk keseimbangan antara otak kiri dan kanan, sehingga
berguna untuk kebugaran sekaligus kelenturan, kekuatan
otak, memelihara dan meningkatkan daya ingat, kesehatan
hingga meningkatkan kepribadian yang baik dan para lansia
masih tetap bergairah dalam masalah seks walau usia
mereka sudah diatas 60 tahun (Nettiquette, 2003)
c. Manfaat Senam Otak
Adapun manfaat senam otak bagi lansia adalah sebagai
berikut :

Mengurangi stress emosional

Meningkatkan daya ingat

Mencegah kepikunan

Memberikan relaksasi

Mudah dilakukan.

Menjaga kebugaran tubuh.


Senam otak ini bisa dilakukan di mana saja, kapan

saja dan oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat
adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

12. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun atas perhatian dan dukungannya kami
ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan proposal ini bermanfaat bagi yang
membacanya. Amin ......

Anda mungkin juga menyukai