PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
waktu itu adalah reaksi terhadap tindakan kaum Muhajirin dan bukan
penentuan sikap politik mereka atas wasiat Nabi (misalnya tentang hadis
yaumu dar, hadis manzilah, ghadir khum dan lainnya). Boleh jadi karena
penolakan dari sebagian pembesar Muhajirin untuk memberikan kertas
dan tinta dengan cepat meskipun hal itu telah diperintahkan oleh Nabi
Saw,tidak membawakan kertas dan tinta untuk Nabi Saw, dirampasnya
hak-hak sosial kaum Anshar dan terjadinya peristiwa pahit dalam waktu
dekat merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kaum Anshar
mengambil tindakan itu sehingga dengan harapan untuk mempertahankan
posisi dan kepentingan pribadi, mereka datang ke Saqifah.Namun dengan
tindakan gegabah ini, sejatinya mereka telah menyiapkan bentuk fitnah
dalam sejarah Islam dengan tangan mereka sendiri sehingga menurut
kesaksian sejarah, sumber dari banyak kerusuhan yang telah diisyaratkan
oleh Nabi Saw semenjak lama adalah tindakan mereka di Saqifah.
B. System pergantian Khalifah
Sosok Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orang
khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam
sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Empat orang
tersebut adalah para sahabat dekat Muhammad yang tercatat paling dekat dan
paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan
Muhammad.
Para Khulafaur Rasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana.
Mereka itu terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berkualitas
tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sebagai
berikut:
1. Arif dan bijaksana
2. Berilmu yang luas dan mendalam
3. Berani bertindak
4. Berkemauan yang keras
5. Berwibawa
6. Belas kasihan dan kasih saying
7. Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum Islam.
Dalam sejarah Islam, empat orang pengganti Nabi yang pertama adalah
para
pemimpin
yang
adil
dan
benar.
Mereka
menyelamatkan
dan
mengembangkan dasar-dasar tradisi dari sang Guru Agung bagi kemajuan Islam
bagi kemajuan Islam dan umatnya. Karena itu gelar yang mendapat bimbingan
dijalan lurus (al-khulafa ar-rasyidin) diberikan pada mereka.
Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya,
melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam. Sistem pemilihan
terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi
karena para sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang ditinggalkan
oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana suksesi kepemimpinan Islam akan
berlangsung. Namun penganut paham Syi'ah meyakini bahwa Muhammad dengan
jelas menunjuk Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad
menginginkan keturunannyalah yang akan meneruskan kepemimpinannya atas
umat Islam.
Sahabat yang disebut Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang khalifah
yaitu Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi
Thalib.
Pahami persoalan suatu kasus gugatan yang diajukan kepada anda, dan
ambillah keputusan setelah jelas persoalan mana yang benar dan mana
yang salah. Karena sesungguhnya, suatu kebenaran yang tidak
memperoleh perhatian hakim akan menjadi sia-sia.
c) Samakan pandangan anda kepada kedua belah pihak dan berlakulah adil.
Dudukkan kedua belah pihak di majelis secara sama, pandang mereka
dengan pandangan yang sama, agar orang terhormat tidak melecehkan
anda, dan orang yang lemah tidak merasa teraniaya.
d) Kewajiban pembuktian
Penggugat wajib membuktikan gugatannya, dan
membuktikan bantahannya.
e) Lembaga damai
Penyelesaian perkara secara
damai
dibenarkan,
tergugat
wajib
sepanjang
tidak
tanah ushr.
Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan selama mereka membayar
disetujui khalifah.
Perjanjian Damaskus (Syiria) berisi pembayaran tunai, pembagian
tanah dengan kaum muslim, beban pajak untuk setiap orang sebesar
satu dinar dan satu beban jarib (unit berat) yang diproduksi per jarib
(ukuran) tanah.
c) Manajemen Zakat
Pada masa Rasulullah SAW, jumlah kuda di Arab masih sangat sedikit,
terutama kuda yang dimiliki oleh kaum muslim karena digunakan untuk
kebutuhan pribadi dan jihad. Pada Perang Badar, pasukan kaum muslim
yang berjumlah 313 orang hanya memiliki dua kuda. Pada saat
pengepungan suku bani Quraizhah (5H), pasukan kaum muslim memiliki
36 kuda. Pada tahun yang sama, di Hudaibiyah, mereka mempunyai
sekitar dua ratus kuda. Karena zakat dibebankan terhadap barang-barang
ini.
Karena
maraknya
perdagangan
kuda,
mereka
menulis
surat
kepada
khalifah
dan
khalifah
Umar
baru, yaitu tahun hijriayah yang dimulai dari hijrahnya Rasulullah SAW
dari Makkah ke Madinah (16 Juli 622 M). Saat itulah dimulainya tahun
hijriayah yang pertama.
Disamping itu, Khalifah Umar menetapkan lambang bulan sabit sebagai
lambang negara. Hal ini diilhami oleh bendera pasukan khusus Rasulullah
SAW yang menggambarkan bulan sabit. Karya-karya besar Khalifah
Umar yang lain adalah membangun dan merenovasi masjid-masjid, seperti
masjid haram (Mekah), masjid Nabwi ( Madinah ), Masjidil Aqsa dan
masjid Umar (Yerussalem ), dan masjid Amru bin ash (Fusthtf-Mesir).
Memperluas wilayah-wilayah islam seperti, Romawi (13 H=634 M),
Damaskus (14H=635 M), Baitul MakdisSyiriah (18 H=639 M), Mesir
(19 H = 640M), Babilon (20 H 641 M), NahawanPersia (21 H=642 M),
dan Iskandariah (22 H=643 M).
3. Masa Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H/644-656 M)
Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun 573 M pada sebuah keluarga
dari suku Quraisy bani Umayah. Nenek moyangnya bersatu dengan nasab
Nabi Muhammad pada generasi ke-5. Sebelum masuk islam ia dipanggil
degan sebutan Abu Amr. Ia begelar Dzunnurain, karena menikahi dua putri
nabi (menjadi khalifah 644-655 M) adalah khalifah ke-3 dalam sejarah Islam.
Umar bin Khattab tidak dapat memutuskan bagaimana cara terbaik
menentukan khalifah penggantinya. Segera setelah peristiwa penikaman
dirinya oleh Fairuz, seorang majusi Persia, Umar mempertimbangkan untuk
tidak memilih pengganti sebagaimana dilakukan rasulullah. Namun Umar
juga berpikir untuk meninggalkan Utsman bin Affan wasiat seperti dilakukan
Abu Bakar. Sebagai jalan keluar, sebelum khalifah Umar wafat, beliau sempat
berwasiat dan menunjuk tim yang terdiri dari 6 orang sahabat terkemuka,
sekaligus telah dijamin Nabi masuk surga, sebagai calon ganti kekhalifaannya.
Ke-6 orang tersebut adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib,
Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam dan Saad
bin Abi Waqash.
itu
disetujui
oleh
anggota
tim
dengan
berbagai
mengepung
rumah
Utsman.
Ali
memerintahkan ketiga puteranya, Hasan, Husain dan Muhammad bin Ali alHanafiyah mengawal Utsman dan mencegah para pemberontak memasuki
rumah. Namun kekuatan yang sangat besar dari pemberontak akhirnya
berhasil menerobos masuk dan membunuh Khalifah Utsman.
Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin
Abi Thalib sebagai khalifah. Ali bin Abi thalib lahir pada tahun 603 M
disamping Kabah kota Makkah, lebih muda 32 tahun dari Nabi Muhammad
SAW. Ali termasuk keturunan Bani Hasyim. Abu Thalib memberi nama Ali
Bersamaan
dengan
itu,
kebijaksanaan-kebijaksanaan
Ali
juga
kehilangan
kedudukan
dan
kejayaan.
Setelah
berhasil
Masyarakat arab waktu itu sudah mengenal ekspor impor. Komoditas ekspor
Arab selatan dan yaman adalah dupa, kemenyan, kayu gaharu, minyak wangi dan
kulit binatang. Buah kismis anggur dan lainnya . Komoditas yang mereka impor dari
afrika timur antara lain kayu untuk bangunan, bulu burung unta, lantakan logam
mulia dan badat. Dari Asia Selatan dan China adalah daging, batu mulia, sutra,
pakaian, pedang, rempah-rempah. Sedangkan dari negara teluk Persia mereka
mengimpor intan. Mereka memperoleh pedang dan pakaian dari asia selatan dan
china, ekspor-impor sudah dikenal sejak masa Khulafaur Rasyidin, mereka membuka
hubungan dengan negara-negara disekitar mereka.
Secara giografis Arab bertanah tandus dan didominasi oleh gurun pasir,
kendaraan yang mereka gunakan adalah unta. masyarakat menggunakan cadar
(penutup hidung) agar tidak menghirup pasir, wilayah Arab yang kering berbatu dan
sebagian besar adalah gurun pasir mempengaruhi eatak orang Arab. Orang Arab
memiliki solidaritas internal yang sangat kuat dan sebaliknya ganas terhadap suku
dan kabilah lain. Pada masa Nabi, sifat kesukuan ini berhasil dirubah menjadi sifat
nasionalisme kenegaraan, yang awalnya mereka bangga menyebut-nyebut semboyan
kesukuannya menjadi berubah menjadi semboyan islam. Pada masa Abu bakar, Umar,
sifat ini timbul kembali sehingga menimbulkan perpecahan dalam golongan Islam
terutama pada masa Ustman dan Ali. Sifat kesukuan ini yang menghancurkan umat
Islam.
Pada masa Ustman, dia merangkul dan mengangkat mereka menjadi pejabat
pemerintahan, Rasulullah juga tidak pernah mengangkat salah seorang dari Bani
Hasyim untuk menduduki jabatan. Demikian pula masa Abu Bakar dan Umar, Hal ini
untuk menghindari kecemburuan politik.
Agama yang dianut masyarakat Arab pada masa Khulafaur Rasydin selain Islam
adalah Paganisme, yakni penyembahan terhadap berhala yakni agama yang di anut
secara turun temurun sejak jamannya Nabi Musa. Mereka tidak mudah melepaskan
agama dari bapak dan ibu mereka, selain itu sebagian ada yang menganut gabungan
antara agama nenek moyang mereka yakni vetersme (menyembah batu atau kayu)
mereka menyembah batu-batu besar atau pohon-pohon besar yang di anggap keramat
dan bisa memberikan perlindungan bagi mereka. Serta tetoisme (yakni pengkultusan
terhadap hewan dan tumbuhan yang di anggap suci) seperti halnya mereka
menyembah sapi betina, karena mereka anggap suci. Dan Anemisme yakni:
kepercayaan terhadap roh. Namun tidak sedikit yang menganut ajaran hanif Nabi
Ibrahim seperti paman Nabi, yaitu Abu Thalib. Banyaknya agama yang dianut pada
masa Khulafaur Rasyidin ini di karenakan sifat orang arab yang keras sehingga
mereka tidak mudah menerima sesuatu yang baru.
Sejarah sastra Arab, mencatat banyak penyair-penyair Muallaqat, diantaranya
adalah tujuh orang yaitu yang terkenal dengan sebutan (seven suspendeds poems)
mereka adalah Ibnu al-Qais bin Haris al-Kindi (500-540), Zuhair bin Abu Sulma AlMuzani (530-627), Al Nabiqah al Zubiani (sekitar 604), Labid bin Rabiah al-Amiri
(560-661), Tarafah bin Abdul Bakri (543-569), Antarah bin Syaddad Al-Bakri
( sekitar 580). Banyaknya sastrawan-sastrawan Arab ini menunjukkan bahwa sastra
pada saat itu sudah sangat terkenal dan menjadi budaya orang Arab, orang Arab
sangat menghormati sastrawan. Sehingga Allah menurunkan Al-Quran dengan
segala keindahan syair yang terkandung dan tak ada yang dapat menandingi syair AlQuran dan kepadatan makna yang terkandung di dalamnya. Al-Quran adalah kitab
Allah yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi dimana didalamnya terdapat
makna yang sangat padat dan mudah dipahami sehingga Al-Quran mudah dihafal.
Hal ini menjadi salah satu keistimewaan Al-Quran. Al-Quran diturunkan kepada
umat Islam dengan syair dan bahasa yang khas yang dapat melemahkan hasil karya
sastra pada masa itu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ) atau Khalifah Ar-Rasyidin
adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh
umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Keempat
khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan
konsensus bersama umat Islam. Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah
tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi karena para sahabat menganggap tidak ada
rujukan yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad tentang bagaimana
suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung.
Sistem perekonomian pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin adalah
bertani dan berdagang setiap hari mereka disibukkan dengan pesoalan air dan rumput.
Hasil pertanian yang mereka ekspor antara lain, kurma, kayu gaharu, buah kismis
anggur dan lainnya selain bertani, unsur terpenting dalam perekonomian mereka
adalah berdagang. Masyarakat Arab waktu itu sudah mengenal ekspor impor.
Orang Arab memiliki solidaritas internal yang sangat kuat dan sebaliknya
ganas terhadap suku dan kabilah lain. Pada masa Nabi, sifat kesukuan ini berhasil
dirubah menjadi sifat nasionalisme kenegaraan, yang awalnya mereka bangga
menyebut-nyebut semboyan kesukuannya menjadi berubah menjadi semboyan Islam.
Pada masa Abu bakar, Umar, sifat ini timbul kembali sehingga menimbulkan
perpecahan dalam golongan Islam terutama pada masa Ustman dan Ali. Sifat
kesukuan ini yang menghancurkan umat Islam. Pada masa Ustman, dia merangkul
dan mengangkat mereka menjadi pejabat pemerintahan, Rasulullah juga tidak pernah
mengangkat salah seorang dari Bani Basyim untuk menduduki jabatan. Demikian
pula masa Abu Bakar dan Umar, Hal ini untuk menghindari kecemburuan politik.
Agama yang dianut masyarakat Arab pada masa Khulafaur Rasydin selain
Islam adalah Paganisme, yakni penyembahan terhadap berhala yakni agama yang di
anut secara turun temurun sejak jamannya nabi musa. Sebagian ada yang menganut
gabungan antara agama nenek moyang mereka yakni vetersme (menyembah batu atau
kayu) mereka menyembah batu-batu besar atau pohon-pohon besar yang di anggap
keramat dan bisa memberikan perlindungan bagi mereka. Serta tetoisme (yakni
pengkultusan terhadap hewan dan tumbuhan yang di anggap suci) seperti halnya
mereka menyembah sapi betina, karena mereka anggap suci. Dan Anemisme yakni:
kepercayaan terhadap roh. Namun tidak sedikit yang menganut ajaran hanif Nabi
Ibrahim seperti paman Nabi, yaitu Abu Thalib. Banyaknya agama yang dianut pada
masa Khulafaur Rasyidin ini di karenakan sifat orang arab yang keras sehingga
mereka tidak mudah menerima sesuatu yang baru.
Sejarah sastra Arab, mencatat banyak penyair-penyair Muallaqat, diantaranya
adalah tujuh orang yaitu yang terkenal dengan sebutan (seven suspendeds poems)
mereka adalah Ibnu al-Qais bin Haris al-Kindi (500-540), Zuhair bin Abu Sulma AlMuzani (530-627), Al Nabiqah al Zubiani (sekitar 604), Labid bin Rabiah al-Amiri
(560-661), Tarafah bin Abdul Bakri (543-569), Antarah bin Syaddad Al-Bakri (sekitar
580).
DAFTAR PUSTAKA