@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
A. Pendahuluan
Penyampaian mata pelajaran yang kurang menarik dengan cara mengajar bisa
digantikan dengan menggunakan pembelajaran dengan Digital book multimedia. Dalam
proses belajar harus digunakan metode yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan
metode Digital book multimedia ini diharapkan minat belajar peserta didik menjadi
meningkat dan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
Penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan merupakan suatu keharusan, bukan
hanya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, tetapi juga untuk meningkatkan
penguasaan terhadap teknologi sebagai bekal hidup bagi peserta didik. Mengingat
pentingnya pengembangan teknologi dalam pembelajaran, memandang perlu adanya
ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, dan penggunaan atau
pemanfaatan media tersebut dalam menunjang revitalisasi pembelajaran.
Penggunaan digital book multimedia dapat mengefesienkan waktu serta dapat
mempermudah proses pembelajaran. Selain itu pembelajaran dengan digital book
multimedia menjadikan sekolah lebih maju dengan menggunakan teknologi yang semakin
modern.
Pembelajaran yang bervariasi dan pendayagunaan media pembelajaran di kelas
dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam stuktur kognitifnya. Dalam
pembelajaran siswa dilibatkan untuk bekerjasama dengan siswa lain, mendengarkan secara
aktif, dan berani bertanya dalam stuktur efektifnya. Selain itu dapat meningkatkan kualitas
guru terutama dalam pembuatan dan pemanfaatan media komputer. Guru juga dalam
mengelola kelas sudah lebih baik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung sudah
dapat berinteraksi dengan siswa, sehingga pada saat penyampaian materi maupun
penjelasan guru terlihat kondisi kelas lebih tenang.
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
Pada proses pembelajaran, seorang guru harus dapat menguasai dan memilih
media pembelajaran yang tepat untuk digunakan pada proses pembelajaran. Hal
tersebut bertujuan agar materi pembelajaran yang diberikan akan diterima dengan baik
oleh siswa, sehingga proses pembelajaran akan berlangsung efektif.
Sebagaimana dipaparkan oleh Sudjana dan Rivai (2011:3): ...penggunaan
media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pengajaran. Kemudian ditambahkan oleh Susilana dan Riyana (2008:4)
bahwa:
Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran
media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi.
Artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara
penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut.
Adapun kedudukan media dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari
gambar berikut ini.
Pesan
Media
Guru
Siswa
Gambar 2.1
Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran
(Sumber: Susilana dan Riyana, 2008:4)
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
Gambar 2.2
Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale
(Sumber:http://benramt.files.wordpress.com)
Pada hakikatnya, media merupakan sebuah alat atau bahan untuk menyajikan
informasi. Dilihat dari bentuk informasi yang diberikan, Susilana dan Riyana
(2008:13-23) mengelompokkan media penyaji ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
a. Kelompok Pertama : Media Grafis, Bahan Cetak, Gambar Diam
1) Media Grafis,contohnya adalah grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan
flanel dan bulletin board.
2) Media Bahan Cetak, contohnya adalah buku teks, modul, dan bahan
pengajaran terprograma.
3) Media Gambar Diam, contohnya adalah foto.
b. Kelompok Kedua : Media Proyesi Diam
1) Media OHP dan OHT
2) Media Opaque Projector
3) Media Slide atau Film Bingkai
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
4) Media Filmstrip
c. Kelompok Ketiga: Media Audio
1) Media Radio
2) Media Alat Perekam Pita Magnetik
d. Kelompok Keempat: Media Audio Visual Diam
1) Media Sound Slide
2) Filmstrip Bersuara
3) Halaman Bersuara
e. Kelompok Kelima: Film
f. Kelompok Keenam: Televisi
1) Media Televisi Terbuka
2) Media Televisi Tertutup, contohnya CCTV
3) Media Video Cassette Recorder
g. Kelompok Ketujuh: Multimedia
1) Media Objek, contohnya replika, model dan benda tiruan
2) Media
Interaktif,
contohnya
komputer,
program,
simulator,
mesin
penggunaan
perangkat komputer sudah kian menyatu dengan kehidupan manusia, tidak terkecuali
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
pada dunia pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran, peranan media sudah dirasakan
banyak membantu tugas guru dalam menyampaikan isi pembelajaran. Salah satu
media pembelajaran yang sering dijumpai kini adalah teknologi multimedia yang
tersedia melalui perangkat komputer. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Syaodih
dalam Darmawan (2007:49): teknologi dalam bidang pendidikan meliputi dua
bentuk, yakni dalam bentuk perangkat lunak dan perangkat keras.
Perubahan yang terjadi di masyarakat dan kebutuhan yang besar akan
informasi menuntut dunia pendidikan untuk lebih maju dalam mengembangkan
kualitas pengajaran. Tidak dapat diragukan lagi peranan teknologi sebagai media
pendidikan dinilai mampu untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran itu sendiri, salah satunya dengan cara menerapkan pembelajaran
berbasis multimedia. Sebagaimana dikemukakan oleh Darmawan (2007:51): sistem
pembelajaran berbasis multimedia dapat menyajikan materi pembelajaran yang lebih
menarik, tidak monoton, dan mempermudah penyampaian.
Adapun
makna
dari
pembelajaran
berbasis
multimedia
itu
sendiri
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
menyajikan berbagai pengalaman belajar bagi siswa akan menyentuh berbagai panca
indera siswa, seperti indra penglihatan dan pendengaran. Lgnazio dalam Munir
(2010:232) mengemukakan: peserta didik dapat mempelajari ilmu yang dikemas
dalam suatu program multimedia sesuai dengan minat, bakat, kesukaan, keperluan dan
pengetahuan dan emosinya. Kemudian ditambahkan oleh Davies, Crowther dalam
Suyanto (2003:340): penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses belajar
mengajar akan meningkatkan efisiesi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar
aktif, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat
pada siswa dan memandu untuk belajar lebih baik.
Telah banyak literatur yang menjelaskan peran dari pembelajaran berbasis
multimedia. Dikutip dari penelitian Computer Technology and Research (CTR),
dalam Suyanto (2003:18) bahwa: seseorang hanya mampu mengingat 20% dari
yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari
yang dilihat dan didengar, serta 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan
sekaligus. Penelitian tersebut menjelaskan pengaruh multimedia
sangat besar,
dimana isi pesan yang disampaikan dari pemberi pesan terhadap penerima pesan
tersebut
akan terasa
lebih
yang dilakukan oleh Jacobs dan Schade dalam Munir (2010:232), dimana hasilnya
pun menunjukkan: daya ingat seseorang yang hanya membaca saja memberikan
presentase terendah, yaitu 1%. Daya ingat ini dapat ditingkatkan hingga 25%-30%
dengan bantuan media lain seperti televisi. Daya ingat makin meningkat dengan
penggunaan 3 dimensi seperti multimedia, hingga 60%.
Adapun beberapa kelebihan dari multimedia dipaparkan oleh Susilana dan
Riyana (2008:21), yaitu:
a. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi.
c. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Namun dibalik keunggulan tersebut, bukan berarti media ini tidak miliki
kekurangan. Adapun beberapa kekurangan dari multimedia sebagaimana dikutip dari
Susilana dan Riyana (2008:22), yaitu:
a. Biayanya cukup mahal, dan
b. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
10
FlipBook. Sebagaimana
http://id.wikipedia.org, bahwa:
dikutip
dari
halaman
website
berbasis pada bahasa pemrograman XML. Buku elektronik dalam format OPF mulai
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
11
dikenal saat FlipBook digunakan sebagai sebuah software untuk menyajikan informasi
dengan menampilkan buku dan majalah dalam format 3 Dimensi yang dapat dibukabuka (flipping) menyerupai buku aslinya. Sebagaimana dikutip dari sebuah artikel di
http://elionline.com/:
The Flip-book is a programme which is full of resources and tools to be used
with an Interactive Whiteboard (IWB), helping the teacher to involve the students and
make the lesson more interesting and effective, but which can also be used by the
student at home easily and without supervision. It contains all the contents of the
Students Bookin multimedia format and groups together all the course components in
one place.
Menurut artikel di http://elionline.com/ tersebut, buku Flip merupakan sebuah
program yang penuh dengan sumber daya dan alat-alat yang akan digunakan dalam
sebuah Whiteboard Interaktif, selain dapat membantu guru untuk melibatkan siswa
dan membuat pelajaran lebih menarik serta efektif, juga dapat digunakan oleh siswa di
rumah dengan mudah dan tanpa pengawasan. Flip Book berisi materi buku sekolah
siswa dalam format multimedia dan semua komponen penunjang pembelajaran pada
satu tempat. Flip Book Reader pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh
Interaxive Media (Kanada), yang kemudian diberi nama Nishe pages. Pertama kali
dipamerkan ke publik pada bulan Agustus 2004 yang
(Kanada). Berkat kemajuan dari teknologi di Macromedia Flash, setelah itu mulai
bermunculan pengembang Flip Book. Diperlukan perangkat lunak penyaji pada sisi
klien atau pengguna untuk melihat buku elektronik dalam format OPF sehingga
diperoleh rasa benar-benar membuka buku (flipping experience). Namun dewasa ini
telah banyak pengembang Flip Book yang berupaya agar format OPF ini dapat dibaca
menggunakan penjelajah Internet standar seperti Mozilla Firefox, atau Microsoft
Internet Explorer tanpa perlu adanya perlengkapan seperti software atau
plugin
tambahan. Flip Book kini telah menjadi sebuah inovasi yang dikembangkan beberapa
perusahaan media elektronik karena tampilannya dinilai lebih baik dibandingkan ebook pada umumnya. Sebagaimana beberapa pernyataan pengguna yang dikutip dari
sebuah artikel berjudul Publishers Tell Why They Chose E-Book System's Digital
Flip Technology for Online Versions di http://www.flipalbum.com:
Kami memilih teknologi Flip Digital E-Book ini karena grafis visual
tandingannya," kata Steven Rourke, Penerbit dari MSI. E-Book Sistem ini juga sangat
responsif terhadap kebutuhan kita serta pembaca kami. Sekarang, pembaca dapat
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
12
menikmati versi elektronik dari setiap masalah kami publikasikan, dengan artikel,
gambar, dan iklan visual identik dengan edisi cetak.
Agar dapat lebih jelas, berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Flip Book:
a. Diperoleh rasa seperti benar-benar membuka buku (flipping experience).
Gambar 2.3
Flipping Experience pada Program Flip Book
Gambar 2.4
Kombinasi Flip Book dengan File Video
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
13
Gambar 2.5
Kombinasi Flip Book dengan File Animasi (SWF)
Gambar 2.5
Fasilitas Pencarian dalam Digibook Multimedia Flip Book
e.
Book Maker. Secara umum, perangkat mutimedia Kvisoft Flip Book Maker ini dapat
memasukkan file berupa PDF, gambar, video (FLV, MP4) dan file animasi (SWF)
sehingga Flip Book yang dibuat dapat lebih bervariatif dan memudahkan pengguna
dalam membuat media Flip Book ini. Selain itu, terdapat beberapa desain template
dan pengaturan fitur seperti warna latar belakang dan gambar, tombol kontrol,
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
14
navigasi bar, dan halaman buku untuk menampilkan Flip Book menjadi lebih menarik
perhatian siswa sehingga pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Sehingga
diharapkan dengan user interface yang sedemikian rupa tersebut, akan menimbulkan
kesan positif dari pembelajaran sehingga komunikasi dalam proses pembelajaran akan
berhasil (komunikatif).
Output yang dapat dihasilkan Flip Book Maker berekstensi HTML, EXE, ZIP,
APP dan SCREENSAVER. Sehingga dengan berbagai output yang dihasilkan
tersebut, pengguna dapat membuka file dengan menggunakan software pendukung
seperti flash player, selain itu file Flip Book ini juga dapat di-upload ke dalam
halaman web. Secara umum, adapun tampilan antarmuka pengguna (user interface)
program Kvisoft Flip Book Maker 3.6.0. dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.6
Tampilan Antarmuka (User Interface) Multimedia Flip Book
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
15
Gambar 2.7
Tampilan Awal Kvisoft Flipbook Maker Pro
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
16
2) Buka (open) dokumen format PDF untuk diimport ke dalam Flipbook maker pro. Lihat
gambar di bawah ini!
Gambar 2.8
Tampilan Import PDF ke Flipbook Maker Pro
3) Pilih Auto lalu klik OK.
Gambar 2.9
Tampilan Book page size setting Flipbook Maker Pro
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
17
4) Dokumen PDF terlihat sudah diimport ke dalam Flipbook melalui Add File. Urutkan
halaman dokumen secara benar sesuai dengan apa yang diinginkan. Geser Page (halaman)
PDF jika ingin memindahkannya dengan mendrag file tersebut dan tempatkan di posisi
halaman yang diinginkan.
Gambar 2.10
Tampilan dokumen PDF pada Add File
5) Klik Page Edit. Di dalam Page Edit terdapat 3 fasilitas yaitu element, clipart, dan
effect.
Gambar 2.11
Tampilan proses Page Edit
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
18
6) Untuk fasilitas element terdiri dari add hyperlink, add text, add image, add hotspot, add
swf, add video, add youtube dan add sound. Pilih sesuai dengan keinginan. Perhatikan
pointer harus dipilih pada halaman berapa element ini akan disisipkan.
Gambar 2.12
Tampilan Sub menu Element
7) Fasilitas Page edit Clipart terdiri dari beberapa kategori yang berisi gambar animasi
maupun gambar biasa. Adapun pilihan kategori tersebut adalah funny, animals,
environments, festival, dan others. Lihat gambar di bawah ini!
Gambar 2.13
Tampilan Sub menu Clipart
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
19
8) Fasilitas Page Edit Effect terdiri dari beberapa effect yang dapat kita gunakan untuk
memberikan effect seperti gelembung-gelembung udara, hujan air, hujan es, nada melodi dan
lain-lain.
Gambar 2.14
Tampilan Sub menu Effect
9) Klik Design untuk melakukan desain digital book yang akan dibuat. Flipbook maker pro
memiliki berbagai macam pilihan design yang dapat kita pilih dengan tampilan yang luar
biasa.
Gambar 2.15
Tampilan Menu Design
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
20
10) Klik Advanced Setting untuk melakukan settingan pada digital book yang akan dibuat.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 2.16
Tampilan Advanced Setting
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
21
11) Dalam Advanced Setting terdapat 2 fasilitas yaitu Style dan Language. Style
memiliki beberapa macam pilihan settingan yang dapat digunakan agar digital book yang
dibuat memiliki tampilan yang luar biasa.
Gambar 2.17
Tampilan Submenu Style dan Language
12) Pilihan Style dapat dilihat dalam gambar di bawah ini, dimana terdiri dari : main
settings, magazine, navigatorbar settings, botton setting, botton style, botton layout, preloader
settings, table of contens, bookmarks, sound dan other settings. Main setting untuk
menyetting judul (title), URL, Background dan lain-lain, Sound untuk memasukkan suara
atau lagu dan seterusnya.
Gambar 2.18
Tampilan Advanced Setting Style
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
22
13) Klik Language untuk mensetting bahasa yang akan digunakan dalam digital book
sesuai dengan apa yang diinginkan.
Gambar 2.19
Tampilan Advanced Setting Language
14) Mempublish digital book yang telah dibuat dengan mengklik publish. Ada 5 pilihan
output publish yaitu format HTML, EXE, ZIP, APP dan ScreenSaver. Pilih output publish
yang diinginkan lalu klik Start. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 2.20
Tampilan menu publish
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com
23
Gambar 2.21
Tampilan keterangan publish telah berhasil
16) Simpan project pembuatan digital book yang telah dibuat di komputer sehingga sewaktuwaktu dapat di buka kembali. Perhatikan Menu File pada sisi kanan atas, terdapat pilihan
new, open, save, save as, save as theme dan exit. Pilih Save As untuk menyimpan project,
lalu berikan nama project dan simpan di tempat yang diinginkan.
Gambar 2.22
Tampilan proses save as digibook
Mudah bukan bapak/ibu untuk membuat digital book ? Kalau gini doang mah saya pasti
BISA.? hehehe.. Selamat mencoba dan berkerasi. Semoga sukses..!!!
@gurumelekit
mas sukani
http://trainergurumelekit.wordpress.com