Haroen
N,
S.
Suraatmaja
dan
P.O
Asdil
Suradi
&
Rita
(2001),
diare
diartikan
elektrolit
secara
berlebihan
yang
terjadi
karena
disertai
darah
atau
lendir
sebagai
akibat
dari
cair,
lendir
tinja
lama
kelamaan
(+),
darah
berwarna
(terkadang
hijau
ada),
karena
warna
tercampur
menjadi
Nampak
dehidrasi,
berat
badan
turun,
turgor
C. PENYEBAB
Menurut
Haroen
N.S,
Suraatmaja
dan
P.O
Asnil
virus,
seperti
kuman-kuman
shigella,
vibrio,
B.
patogen
salmonela,
Cereus,
E.
dan
apatogen
Coli,
golongan
clostridium
perfarings,
bahan-bahan
makanan,
kimia
makanan
makanan
yang
(misalnya
pedas,
terlalau
A)
gandanya
imum
yang
terutama
SIGA
mengakibatkan
bakteri/flata
usus
(secretory
imonol
terjadinya
berlipat
dan
terutama
jamur
canalida.
2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:
a) malabsorpsi
makanan:
karbohidrat,
lemak
(LCT),
infeksi
(enteovirus,
Adeno
virus,
infeksi
oxyuris,
bakteri,
polimyelitis,
rota
parasit
virus,
cacing
strongxloides)
virus
infeksi
echo
astrovirus,
(ascaris,
protozoa
virus
coxsackie).
dll)
dan
trichuris,
(entamoeba
b) Infeksi
parenteral
ialah
infeksi
diluar
alat
dan
sebagainya.
bronkopeneumonia,
Keadaan
ini
terutama
dalam
rongga
usus
meninggi,
sehingga
terjadi
usus
yang
berlebihan
ini
akan
merangsang
usus
gangguan
hiperperistaltik
motalitas
akan
usus,
mengakibatkan
terjadinya
berkurangnya
sebaliknya
bila
peristaltik
usus
menurun
akan
itu
diare
juga
mikroorganisme
hidup
dapat
ke
terjadi,
dalam
usus
akibat
setelah
berkembang
biak,
kemudian
mengeluarkan
toksin
dan
akibat
toksin
tersebut
terjadi
hipersekresi
yang
dari
pemasukan
(input),
merupakan
penyebab
ini
bersama
terjadi
tinja.
karena
kehilangan
Metabolisme
lemak
Na-bicarbonat
tidak
sempurna
asam
jaringan.
Produk
laktat
karena
metabolisme
adanya
yang
anorexia
bersifat
asam
oliguria/anuria)
ion
dari
Na
cairan
dan
terjadinya
ekstraseluler
pemindahan
kedalam
cairan
intraseluler.
3. Hipoglikemia
Hipoglikemia
terjadi
pada
2-3%
anak
yang
menderita
absorbsi
glukosa.Gejala
hipoglikemia
akan
Makanan
sering
dihentikan
oleh
orang
tua
karena
dan
susu
terlalu lama.
yang
encer
ini
diberikan
diabsorbsi
dengan
baik
karena
adanya
hiperperistaltik.
5. Gangguan sirkulasi
Sebagai
(shock)
akibat
hipovolemik,
berkurang
dan
terjadi
diare
dapat
terjadi
renjatan
akibatnya
perfusi
jaringan
hipoksia,
asidosis
bertambah
dan
bila
tidak
meninggal.
segera
diatasi
klien
akan
E. PATHWAYS
Faktor infeksi
Faktor malabsorbsi
Endotoksin
Tekanan osmotik
Gangguan peristaltik
Hiperperistaltik
Hipoperistaltik
merusak mukosa
usus
Pergeseran cairan
dan elektrolit ke
sempat diserap
lumen usus
Endotoksin berlebih
Hipersekresi cairan
dan elektrolit
Hiponatremia
Hipokalemia
tremor
D.
anak/bayi
cengeng
gelisah,
suhu
tubuh
tinja
berubah
menjadi
kehijau-hijauan
karena
bercampur empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi
dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam
laktat.
5. Terdapat
tanda
dan
gejala
dehidrasi,
turgor
kulit
kesadaran
menurun
(apatis,
samnolen,
sopora
terjadi
asidosis
metabolik
klien
akan
tampak
gangguan
keseimbangan
asam
basa
dalam
G. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi (ringan 5% BB, sedang 5-10% BB, berat
10-15% BB, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot,
lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
4. Hipoglikemia.
5. Introleransi
laktosa
sekunder,
sebagai
akibat
banyaknya
cairan
yang
hilang,
derajat
Gelisah,
Mengigau,
cengeng
koma, atau
Kekenyalan
Normal
Apatis,
syok
kulit
Normal
ngantuk
Sangat kurang
Mata
Normal
Sedikit
Sangat cekung
Ubun-ubun
Normal
kurang
Sangat cekung
Sedikit
Kering &
besar
Kuat <120
Mulut
cekung
sianosis
Denyut
Sedikit
Lemas >40
nadi/mata
cekung
Kering
Sedang (120140)
Keterangan
-
c. Gejala klinis
Gejala klinis
Gejala klinis
Sedang
Ringan
Berat
Keadaan umum
Kesadaran
Baik (CM)
Gelisah
Apatis-koma
Rasa haus
++
+++
N (120)
Cepat
Cepat sekali
Biasa
Agak cepat
Kusz maull
Agak cekung
Cekung
Cekung sekali
Agak cekung
Cekung
Cekung sekali
Biasa
Agak kurang
Kurang sekali
Normal
Oliguri
Anuri
Agak kering
Kering/asidosi
Sirkulasi
Nadi
Respirasi
Pernapasan
Kulit
Uub
Normal
pemasukan
terganmggu
dan
pengeluaran
harus
seimbang,
bila
Berat Badan
Total/24 jam
Cairan/Kg
3 hari
3.0
250-300
BB/24 jam
80-100
10 hari
3.2
400-500
125-150
3 bulan
5.4
750-850
140-160
6bulan
7.3
950-1100
130-155
9 bulan
8.6
1100-1250
125-165
1 tahun
9.5
1150-1300
120-135
2 tahun
11.8
1350-1500
115-125
4 tahun
16.2
1600-1800
100-1100
6 tahun
20.0
1800-2000
90-100
10 tahun
28.7
2000-2500
70-85
14 tahun
45.0
2000-2700
50-60
18 tahun
54.0
2200-2700
40-50
1998),
Bagian
Ilmu
Suharyono,
Kesehatan
Aswitha,
anak
FK
UI
Halimun
(1988),
(1998)
dan
menyatakan
PWL
NWL
CWL
Jumlah
50
100
25
175
Sedang
75
100
25
200
Berat
125
100
25
250
Dehidrasi
Ringan
Keterangan :
PWL : Previous Water loss (ml/kg BB)
10
cairan,
jenis
cairan,
cara
memberikan
klien
dengan
diberikan
dehidrasi
peroral
berupa
ringan
dan
cairan
yang
mEg/l.
Formula
lengkap
disebut
oralit,
yang
tidak
lengkap
karena
banyak
pada
klien
yang
mengalami
jam
pertama
40
ml/kgBB/menit=
atau
13
tts/kgBB/menit
(set
infus
ml/kgBB/menit=
ml=20 tetes).
jam
berikutnya
12
tts/kgBB/mnt
(infusset
tts
tts/kgBB/menit
atau
berukuran
(set
ml=15
infus
ml=20 tetes).
11
Untuk
anak
lebih
dari
2-5
tahun
dengan
berat
badan 10-15 kg
jam
pertama
tts/kgBB/mnt
30
(1
ml/kgBB/jam
ml=15
tts
atau
atau
10
jam
pertama
tts/kgBB/mnt
20
(1
ml/kgBB/jam
ml=15
tts
atau
atau
atau
2,5
atau
jam
berikut
tts/kgBB/mnt
10
(1
ml/kgBB/jam
ml=15
tts
ml/kg/BB/24
bagian
jam,
jenis
cairan
4:1
(4
tts/kgBB/menit
(1
ml
15
tts)
NaHCO3 1 %).
b. Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1
tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis
makanan:
-
12
misalnya
susu
yang
tidak
mengandung
pengobatan
menggantikan
cairan
yang
resiko
komplikasi,
nyaman,
kurangnya
gangguan
pengetahuan
orang
rasa
tua
aman
dan
mengenai
proses penyakit.
Mengingat
perlu
dilakukan
diare
sebagian
penataan
besar
lingkungan
menular,
sehingga
maka
tidak
Turgor kulit
Membran mukosa
2) Abdomen
-
Nyeri
Kekauan
Bising usus
Kram
Tenesmus
b. Diagnosa keperawatan
13
Resiko
tinggi
berhubungan
kekurangan
dengan
volume
ketidakseimbangan
cairan
antara
Resiko
tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
Kerusakan
integritas
iritasi
yang
kulit
disebabkan
berhubungan
oleh
dengan
peningkatan
frekuensi BAB.
-
tidak
mengenal
lingkungan,
prosedur
yang
dilaksanakan.
-
Kecemasan
keluarga
berhubungan
dengan
krisis
dan
pantau
keseimbangan
cairan
dan
elektrolit
-
Pantau cairan IV
Melalui mulut
2) Cegah
iritabilitas
saluran
gastro
intestinal
lebih lanjut
-
(misalnya:
pertama
diberi
cairan
yang
mudah
dicerna
seperti:
pisang,
Konsultasikan
dengan
ahli
pemilihan makanan.
3) Cegah iritasi dan kerusakan kulit
14
gizi
tentang
yang
bersifat
asam
akan
mengiritasi
kulit).
4) Ikuti tindakan pencegahan umum atau enterik untuk
mencegah
penularan
infeksi
(merujuk
pada
kebutuhan
perkembangan
anak
selama
hospitalisasi.
-
Masukan
rutinitas
di
rumah
selama
hospitalisasi.
-
7) Rencana pemulangan.
-
Ajarkan
orang
tua
dan
anak
tentang
higiene
Ajarkan
orang
pemeriksaan ulang.
15
tua
tentang
perjanjian
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat.2006.Pengantar Ilmu Keperawatan
Anak.
Salemba Medika,jakarta
Betz
Cecily
L,
Sowden
Linda
A.
2002.
Buku
Saku
16
17