Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

1. Lisosom

SEJARAH-PENEMUAN-DAN-PENGERTIAN-LISOSOM
Lisosom adalah organel pencerna pada sel hewan dan ditemukan disemua sel
eukariotik. Lisosom berasal dari kata lyso=pencernaan dan soma = tubuh.
Lisosom adalah struktur yang agak bulat dan dibatasi oleh membrane tunggal.
Organel ini berbentuk bundar, diselaputi selapis unit membrane dengan diameter
bervariasi. Membran itu tahan terhadap lysis dan impermeable terhadap enzimenzim yang dikandungnya. Dengan demikian enzim-enzim itu tidak merembes ke
sitoplasma dan mencerna organel lain. Lisosom berfungsi sebagai tempat
pencernaan intra sel dan pergantian komponen intrasel. Lisosom adalah kantung
terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu
mencerna, dengan demikian dapat menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda
asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang masuk kedalam sel. Lisosom
adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel yang
mengandung berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses
pencernaan intra sel terbatas. Lisosom merupakan organel yang sangat kecil
dibandingkan dengan organel-organel lain. Umumnya berukuran 0,2 0,5 m.
Lisosom dihasilkan oleh badan golgi (berasal dari vesikula badan golgi yang
lepas) dan tersebar disitoplasma dalam jumlah besar. Lisosom terdapat hampir
pada semua sel- eukariotik.

Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve dkk (1955). Pertama

kali

menemukan organel ini pada sel hati tikus. Kemudian th 1963 mereka
mengemukakan pula bahwa lisosoma dalah kantung berisi enzim hidrolisa yang
aktif dalam medium berPH asam. Namun jauh sebelum itu pada akhir tahun 1800,
E. Metchnifoff dan paul Erlich telah mengamati granula pada-leukosit-yangdiduga-ada-hubungannya-denganpencernaan-intrasel

PEMBENTUKAN-LISOSOM
Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan ukuran
lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom tetap dapat diintenfikasi sebagai salah
satu organela sel . Lisosom ditinjau dari segi fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu
lisosom primer yang hanya berisi enzim enzim hidrolase

terdapat satu lisosom

sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat yang dicerna.

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan
kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan kedalam membrane
kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim
yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh badan golgi, enzim itu
dibungkus membrane kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses
pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan
kedua oleh badan golgi. Lisosom merupakan organel yang bentuknya tidak
uniform antara satu sama lainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi yang
dicerna oleh lisosom tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk
yang hampir bulat, dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2 m.
Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar merata di
seluruh sel. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam
seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, atau pun
sulfatase yang dibentuk dalam RE kasar dan dibawa ke Lisosom. Enzim Lisosom
menghidrolisa setiap makro molekul biologis, hasil degradasi dikeluarkan ke
sitoplasma. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5 (Asamhidrolase), Enzim itudinamakan-lisozim.

FUNGSI-LISOSOM

Mencerna substansi yang diambil secara endositosis, misalnya pada sel

darah putih yang-memakan-bakteri.


Autofagosit, suatu proses peleburan
dikehendaki

didalam

struktur-struktur yang tidak

sel,-misalnya-menghancurkan-organel-lain-yang-

sudah-tidak-berfungsi-lagi.
Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi
lisosom dalam sel, misalnya penghancuran ekor pada kecebong pada

waktu menginjak dewasa dengan-cara-menyerap-kembali-ekornya.


Eksositosis, adalah pembebasan enzim keluar sel. Misalnya pada proses

perubahan tulang-rawan-menjadi-tulang-keras.
Menghancurkan-senyawa-karsinogenik.
Melakukan pencernaan intrasel.

2. Nucleus
Nucleus Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk
molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis
protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk
genom inti sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nucleus
berdiameter sekitar 10 m. Nucleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat
atau oval.
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih
dari satu inti. Berdasar jumlah nucleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1). Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan dan tumbuhan.
2). Binukleat (inti ganda), contohnya Paramecium.
3). Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa
jenis jamur.
Di dalam nucleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleoulus,
RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. Setiap nucleus tersusun
atas beberapa bagian penting sebagai berikut.

a). Membrane Nucleus (selaput inti)


Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma
dengan sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua membrane (bilaminair), setiap lapis
merupakan lapisan bilayer. Ruang antara membrane disebut perinuklear atau sisterna.
Pada membrane ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan
sitoplasma. Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel
prokariotik (tidak memiliki selaput inti) dan seleukariotik (memiliki selaput inti).
b). Nukleoplasma
Nukleoplasma

adalah

cairan

inti

(karyotin)

yang

bersifat

transparan

semisolid(kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nucleoprotein, dan


senyawa kimia kompleks. Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan
memendekserat mudah menyerap zat warna (disebut kromosom). Benang kromatin
tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi
kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri( mengkopi diri) menjadi RNA yang
selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
c). Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.
Nucleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nucleus.
Jika transkripsi berhenti, nucleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nucleolus bukan
merupakan organel yang tetap.

3. Nucleolus
Nucleolus terletak pada nucleus oleh karena itu, nucleolus adalah sub organel,
sedangkan nucleus adalah organel dalam sel. Nucleolus tidak memiliki mebran.
Nucleolus adalah area di mana sangat padat. Nucleolus dapat diamati sebagai tiga
wilayah. Mereka adalah pusat fibrillar, komponen fiblrilar padat dan kompone
fiblrilar granular. Nucleolus tidak dikelilingi oleh membrane, nucleolus dibentuk
oleh unit DNA, yang diharapkan kode untuk rRNA untuk produksi ribosom. Oleh
karena itu, fungsi utama nucleolus adalah mensintesis rRNA dan menghasilkan
ribosom.

4. Sentrosom
Sentrosom adalah struktur sel yang terlibat dalam siklus sel, serangkaian peristiwa
yang menyebabkan divisi seluler. Struktur sentrosom, yang hadir hanya dalam sel-sel
hewan, mengatur-siklus-sel, tetapi tidak penting untuk penyelesaiannya. Sentrosom
ini juga dikenal sebagai mikrotubulus mengatur tengah sel, karena struktur
pembelahan sel yang disebut mikrotubulus yang diproduksi di dekatnya.
Sentrosom terletak di sitoplasma dekat dengan inti. Sentrosom terdiri dari dua
sentriol berorientasi tegak lurus satu sama lain. Kejadian ini digandakan ketika
berlangsung dari siklus sel. Tepat sebelum mitosis, dua sentrosom bergerak terpisah
sampai mereka berada di sisi berlawanan dari inti. Sebagai hasil mitosis, mikrotubulus
tumbuh dari setiap Sentrosom dengan ditambah mereka berakhir berkembang ke arah
pelat metafase. Kelompok mikrotubulus ini disebut serat gelondong.

Sentrosom
Sentrosom serat gelendong memiliki tiga tujuan:

Beberapa melampirkan satu kinetokor dari angka dua dengan yang tumbuh dari
sentrosom berlawanan mengikat kinetokor lain angka dua itu.

Beberapa mengikat lengan kromosom.

Yang lain terus tumbuh dari dua sentrosom sampai mereka memperpanjang
antara satu sama lain di wilayah tumpang tindih.
Pembuatan serat serabut sentrosom adalah sebagai berikut , perakitan kromosom

pada pelat metaphase pada metafase. Mikrotubulus melekat pada sisi berlawanan dari
angka dua mengecilkan atau tumbuh sampai mereka dengan panjang yang sama. Motor
mikrotubulus melekat pada kinetochores memindahkan mereka menjelang akhir minus
menyusut mikrotubulus (dynein) dan menuju ditambah akhir perpanjangan mikrotubulus
(kinesin). Lengan kromosom menggunakan kinesin yang berbeda untuk pindah kepelat
metafase. Pemisahan kromosom pada anafase. Bagian kinetochores terpisah dan,

membawa kromatid mereka terpasang, bergerak sepanjang mikrotubulus yang dengan


cara ini kromatid berakhir di kutub yang berlawanan.
Fungsi sentrosom adalah sebagai berikut:

Sentrosom berperan dalam pembentukan serat serabut

Pada sel hewan pada pembentukan jaringan mikrotubulus yang berpartisipasi


dalam membuat sitoskeleton, Memisahkan molekul mRNA sehingga mereka masuk
ke hanya salah satu dari dua sel anak yang dihasilkan oleh mitosis. Dengan cara ini,
dua sel anak bisa masuk jalur yang berbeda diferensiasi meskipun mereka
mengandung gen omidentik. Dan Posisi Sentrosom dapat menetapkan titik di mana
akson akan tumbuh pada perkembangan neron.

5. Vakuola
Vakuola merupaka ruang dalam sel yang berisi cairan. Cariran ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya, yang di batasi suatu membran atau selaput.
Selaput itu menjadi pembatas antara vakuola dan sitoplasma, disebut tonoplas. Cairan itu
berisi berbagai macam bahan organi dan bahan anorganik seperti:

a. gas
b. asam amino
c. garam-garam organik
d. glikosidatanin (zat penyamak)
e. minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar
zingiberine pada jahe),
f. alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin pada kulit kina, nikotin
pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada buah atau biji
coklat, solanin pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain)
g. enzim, butir-butir pati.

Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada
sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Pada sel
daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel hingga
seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian
tepi dari sel. Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam
kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada
kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses
pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada
dinding sel. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan
berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak
mempunyai

sistem

ekskresi

yang

efektif

seperti

pada

hewan.

Vakuola menempati lebih dari 80% volume sel-sel dewasa pada tumbuhan.
Ada berbagai pandangan tentang asal mula terbentuknya vakuola besar
(sentral) pada tumbuhan,yaitu:
a) Dari vakuola yang bermula ada dan pembelahan ganda, dan setelah
pembelahan sel setiap sel anak memperoleh sejumlah vakuola,
b) Dengan proses de novo, yaitu dengan cara menarik air ke lokasi tertentu
pada sitoplasma dan membentuk membran di sekelilingnya,
c) Berasal dari vesikel golgi,
d) Dengan cara dilatasi sisterna RE atau dari vesikel yang diturunkan dari
RE.
Vakuola ini menyimpan bahan kimiawi, memecah makromolekul, dan dengan
membesar, memainkan peran utama dalam pertumbuhan tanaman. Membran
vakuola (tonoplas) memisahkan sitosol dari larutan di dalam vakuola, yang
disebut getah sel. Seperti semua membran selular, tonoplas bersifat selektif
dalam menyalurkan bahan terlarutnya. Oleh sebab itu getah sel berbeda
komposisinya dari sitosol.
Jenis-jenis vakuola

a. Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut Berfungsi untuk menjaga


tekanan osmotik.
b. Vakuola

nonkontraktil

atau

vakuola

makanan

Berfungsi

untuk

mencernakan makanan dan mengedarkan hasil pencernaan.


Fungsi vakuola
1. Tempat cadangan makanan, amilum dan gula disimpan di dalam vakuola
dan jika diperlukan dapat digunakan kembali. Misalnya di akar ketela
pohon (tepung) dan di batang tebu (gula).
2.

Menyimpan pigmen (bunga, daun, dan buah), vakuola pada sel-sel


mahkota bunga mengandung pigmen-pigmen warna, yakni warna
merah,biru, kuning, dan lain-lain. Itulah sebabnya mahkota bunga
berwarna warni. Fungsinya untuk menarik serangga yang dapat membantu
penyerbukan.

3. Menyimpan minyak atsiri, minyak atsiri adalah minyak yang tergolong


minyak eteris (golongan minyak yang memberikan bau yang khas).
Contohnya minyak kayu putih, pepermint, dan aroma wangi pada bunga.
4. Menyimpan sisa metabolisme, sisa metabolisme disimpan di dalam
vakuola karena tidak dapat dikeluarkan oleh tumbuhan tersebut. Misalnya
asam oksalat, getah karet, dan alkaloid. Asam oksalat berbentuk kristal,
banyak terdapat pada sayuran, misalnya pada daun bayam dan daun
pepaya. Alkaloid banyak dijumpai pada tumbuhan untuk jamu tradisional.
Contohnya alkaloid yang terdapat di dalam kunyit, jahe, dan temulawak.
5. Membangun turgor sel dengan memasukkan air, Tekanan turgor adalah
tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel pada
tumbuhan, bakteria, dan fungi, serta pada selprotista yang tidak memiliki
dinding sel. Tekanan ini menyebabkan turgiditas sel dan disebabkan oleh
timbulnya aliran osmosis air dari bagian dengan konsentrasi terlarut
rendah (hipotonik) di luar sel ke dalam vakuola sel yang memiliki
8

konsentrasi terlarut lebih tinggi. Sel tumbuhan mengandalkan tekanan ini


untuk mempertahankan bentuknya. Sebaliknya, fenomena ini tidak
ditemukan pada sel hewanyang tidak memiliki dinding sel dan harus
selalu memompa air keluar atau berada dalam larutan isotonik yang tidak
memiliki tekanan osmosis
6. Peroksisom
Peroksisom merupakan ruangan metabolism kusus yang dilingkupi oleh
membrane tunggal. Perioksisom mengandung enzim yang mentransfer hydrogen
dari berbagai substrat ke oksigen yang menghasilkan hydrogen peroksida (H 2O2)
sebagai produk-samping. Reaksi ini memiliki beberapa fungsi yang berbeda.
Beberapa perioksisom menggunakan oksigen untuk memecah asam lemak
menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diangkut ke mitokondria sebagai
bahan bakar untuk respirasi seluler. Pada hewan, perioksisom banyak terdapat di
dalam hati atau ginjal. Peroksisom dalam hati berfungsi sebagai penawar racun
alcohol dan senyaa berbahaya lainnya dengan mentransfer hydrogen dari racun ke
oksigen. H2O2 yang dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu sendiri beracun,
namun organel ini mengandung suatu enzim yang dapat mengubah H 2O2 menjadi
air. Tidak seperti lisosom, perioksisom bukan tunas dari sistem endomembran.
Perioksisom ini tumbuh dengan cara menggabungkan protein dan lipid yang di
buat dalam sitoso, dan memperbanyak jumlahnya dengan membelah diri menjadi
dua setelah mencapai ukuran tertentu.

7. Glioksisom
Preoksisom khusus disebut juga dengan Glioksisom merupakan badan mikro yang
hanya ditemukan pada sel tumbuhan. ditemukan dalam jaringan penyimpanan
lemak dan biji dan tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5 sampai 1,0
mikrometer. Mengandung enzim yang menginisiasi pengubahan asam lemak
menjadi gula, yang dapat digunakan oleh biji yang sedang tumbuh sebagai sumber
energi dan sumber energi dan sumber karbon sampai biji tersebut dapat
menghasilkan gulanya sendiri dengan cara fotosintesis. Misalnya pada lapisan

aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang
terdapat dalam vakuola. Glioksisom banyak ditemukan pada biji-bijian yang
berperan sebagai tempat menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi
dalam proses perkecambahan.
Adapun fungsi dari glioksisom adalah sebagai berikut :
1

Mengontrol dan mengkatalisis dekomposisi senyawa secara bertahap;

khusus penyimpanan lemak.


Menyalurkan produk terhadap sintesis senyawa karbon banyak atau
karbohidrat. Mereka sangat penting selama pertumbuhan karena mereka

3
4

membantu sintesis dinding sel baru.


Sebagai tempat metabolisme asam lemak
Tempat terjadinya siklus glioksilat

10

Anda mungkin juga menyukai