Pembangunan Karakter:
Company Logo
Climate
Change
Pend. Lansia
Pend. Lalulintas
Pend. Karakter
Bangsa
Apa lagi ?
Pendidikan
Kewirausahaan
Pend. Kesehatan
Reproduksi
SKL
Pendidikan
Ekonomi Kreatif
SI
KTSP
EfSD
Pend. Pencegahan
HIV/AIDS
Pend. Pengurangan
Resiko Bencana
MultiKultur
Pendidikan
Kelautan
Pend. Lingkungan
Hidup
Pendidikan
Anti Korupsi
Pend. HAM
ANTIKORUPSI = INTEGRITAS
(Semua sikap/tindakan menghindari, melawan, memberantas,
mencegah korupsi, spt: konsisten pada aturan, berani bersaksi dsb. )
Integritas
VS
Integritas
Korupsi
Tujuan PAK
Membangun kehidupan sekolah sebagai bagian dari
masyarakat melalui penciptaan lingkungan belajar yang
berbudaya integritas (antikorupsi), yaitu: jujur, disiplin,
tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, adil,
berani, peduli dan bermartabat (dignity).
Mengembangkan potensi kalbu/nurani peserta didik melalui
ranah afektif sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati
dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya sebagai wujud
rasa cinta tanah air, serta didukung oleh wawasan
kebangsaan yang kuat.
Menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religius;
Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan
bertanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa;
Menyelenggarakan manajemen sekolah secara terbuka,
transparan, profesional, dan bertanggung jawab.
Peran Pendidikan
Mencegah meluasnya perilaku tindak korupsi sejak dini
melalui:
Sosial
Ekonomi
Nilai-Nilai yang
Ditanamkan
Keterbukaan, Peduli,
Tanggung Jawab
Menepati janji
Adil, Keterbukaan,
Jujur, Keterbukaan
CONTOH/KEMUNGKINAN
Penerimaan siswa baru, kenaikan kelas dan mutasi siswa Gratifikasi, pemerasan, suap
Kegiatan belajar mengajar, ekstra kurikuler dan kegiatan
lain dalam rangka pengembangan diri
Kecurangan, menyontek,
menjiplak, pilih kasih,
gratifikasi,
Gratifikasi, kecurangan
Gratifikasi
Teori
Pendidikan,
Psikologi, Nilai,
Sosial Budaya
Nilai-nilai
Luhur :
INTERVENSI
SATUAN
PENDIDIKAN
KELUARGA
MASYARAKAT
Perilaku
Berkarakter
Perilaku
Anti
Korupsi
Nilai-Nilai
Anti
Korupsi
PEMBIASAAN
Pengalaman terbaik
(best practices) dan
praktik nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan,
Komitmen Pemangku Kepentingan
17
Disiplin
Tanggung
Jawab
Kerja Keras
Sederhana
Mandiri
Adil
Berani
Peduli
Contoh Indikator
Manajemen
Berbasis
Sekolah
(MBS)
Pembelajaran (Integrasi
Melalui Mata Pelajaran,
Muatan Lokal,
Pengembangan Diri )
Dalam
Kelas
Partisipasi
Publik
Luar
Kelas
Metodologi Pembelajaran:
Pembiasaan, keteladanan,
learning by doing/belajar melalui
pengalaman, diskusi,klarifikasi,
refleksi diri,
Evaluasi: performans, produk,
proses
Kurikulum 2013
DRAFT
22
Hari 1
Hari 14
A. Pembelajaran dengan instruksi langsung kemampuan mengingat akan turun dihari ke-14
Hari 14
B. Pembelajaran yang menggunakan lingkungan kemampuan mengingat akan naik di hari ke-14
Sumber: The Hippocampus as a Cognitive Map by OKeefe and Nadel dalam Eric Jensen (2008)
TAHU
TIDAK BISA
BISA
TIDAK
TERBIASA
MALAS,
TIDAK
DISIPLIN,
NAKAL
KURIKULUM
TERBIASA
RAJIN,
DISIPLIN,
AKHLAK
MULIA
27
27
Kurikulum2013
Mengurangi Verbalisme
Berbasis Kompetensi
Pendekatan Saintifik (Mengamati, Menanya,
Mengeksplorasi, Mangasosiasi,
Mengkomunikasikan)
Penilaian Otentik beracuan kriteria (Dapat
ditelusuri dan dibuktikan Siapa, melakukan
apa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana : 5
W, 1 H)
Kesalahan Kita
Kesalahan fatal kita adalah ketika kita merasa peduli
dengan pendidikan anak-anak kita dengan
Mencari kemudahan......
Cintailah kemudahan, takutilah
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap
-Keterampilan
-Pengetahuan
Kurikulum
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain:
SarPras,...
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
34
Curriculum Alignment
Intended
Curriculum
Hidden
Curriculum
Implemented
Curriculum
Achieved
Curriculum
www.themegallery.com
SUKSES
Kondisi Maximal
Nasional plus,
Standard
Nasional
SKL 100%
KKM (60-85%)
Batas kelulusan
UN
Kondisi Minimal (is)
Zulfikri Anas : Pusat Kurikulum
55%
SD
SMP
SMA-SMK
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
39
Konten
kurkulum
Sat
Pendidikan
Keluarga
Sosial-Ekonomi-Budaya
Metakognitif
PT
SMA/K
Prosedural
SMP
Konseptual
Faktual
SMP
PT SMA/K
SD
SD
40
SKL
SMA/MA/SMAL/PAKETC
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2 Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli
(toleransi, gotong
royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
1.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
Permen Dikbud Nomor 69 th 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA
Indikator
Menggunakan berbagai alat ukur
untuk mengetahui besaran dan
satuan suatu benda
Melakukan pengukuran dengan
prosedur yang benar
Mengidentifikasi berbagai jenis
besaran dan satuan
Membedakan manfaat satuan baku
dengan satuan tidak baku
Mengungkapkan contoh-contoh
konkrit manfaat pengkuran
dalamkehidupan sehari-hari
Menerapkan kaidah pengukuran
yang benar dalam kehidupan sehari
Menyampaikan tausiah pendek
tentang pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari
Penilaian Otentik
Otentik artinya nyata, aktual, konkrit, faktual, relevan dengan keadaan yang sebenarnya
dalamkehidupan dan valid. Penilaian otentik dapat dilakukan apabila terdapat kesesuaian
atau kecocokan antara alat dan cara yang digunakan dengan aspek kemampuan yang
dinilai. Keputusan yang diambil sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak dibuatbuat, tidak dimanipulasi.
Hasil penilaian otentik berupa data (kuantitatif dan kualitatif). Untuk melihat penguasaan
pengetahuan, pada umumnya dilakukan melalui tes, baik pilihan ganda, essay atau yang
lainnya, hasilnya umumnya kuantitatif (berepa persen anak menguasainya). Untuk
melihat penguasaan keterampilan, pada umumnya menggunakan pengamatan
(observasi), produk, kinerja, dan porto folio (untuk melihat konsistensi). Untuk melihat
perkembangan sikap juga pada umumnya menggunakan pengamatan, produk, skala
sikap, serta
Porto folio : keajegan atau konsistensi (ajeg, naik-turun), data yang dihasilkan pada
dasarnya bersifat kualitatif.
Penilaian otentik membebaskan kita dari penilaian yang subyektif, dan manipulasi, semua
berlangsung secara transparan, nyata, sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
47
Kesalahan Pembelajaran..
Kebanyakan anak-anak memiliki kreatifitas tinggi
(yang diatur oleh otak kanan) sebelum mereka masuk
sekolah. Hanya 10% dari anak-anak ini yang tingkat
kreatifitasnya sama pada usia 7 tahun, dan ketika
telah dewasa hanya 2% yang tetap memiliki
kreatifitas.
Ini salah satu akibat dari proses pembelajaran yang
mengutamakan otak kiri saja (Guinever Eden). (Sumber:
Veronica Sri Utami, Majalah Nirmala, Okt 2008)
Lanjutan..
Tidak hanya kehilangan kreatifitas, meningkatnya kekerasan
yang dilakukan oleh anak sebagai salah satu akibat metode
pembelajaran yang mengutamakan otak kiri (Sidiarto).
Disamping itu pembelajaran yang demikian juga bisa membuat
orang menjadi stress, bahkan musikpun tidak sempat lagi
mereka nikmati karena sibuk menganalisis, serta akan
menciptakan orang-orang yang :selalu berkompetisi dan selalu
memandang sesuatu dari sisi menang-kalah
(Dr. Paul E. Dennison : Pencipta Brain Gym).
INGIN TAHU
GEMBIRA
JENAKA
HUMOR/LUCU
IMAJINASI
12 CIRI
KEJENIUSAN
MANUSIA
FLEKSIBEL
PEKA
KREATIF
RASA TAKJUB
VITALITAS
BIJAKSANA
DAYA CIPTA
FUNGSI
TIDAK HANYA
ARGUMEN
FOKUS
KEMAMPUAN
ABAD 21
DESAIN
CERITA
TAPI
JUGA
SIMPONI
LOGIKA
EMPATI
KESERIUSAN
PERMAINAN
AKUMULASI
MAKNA
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/foto/rumah-dibangun-di-atas-batu-slideshow/
Fungsi Pendidikan
Thomas Armstrong
Melahirkan
kegembiraan
dalam
belajar .
Engku Sjafei
Upaya
membangkitkan
minat siswa agar
berkemauan keras
untuk memilih
sendiri arah jalan
hidupnya.
UU Sisdiknas
Rahmatan Lil-Alamin
(perilaku semua warga sekolah)
Akhlak mulia
Kurikulum
Al-Iman
Alquran dan
Hadits
Tauhid
Kurikuler
Bahan Ajar
Validity :
Kebermanfaatan
untuk apa dan
siapa (akademik
dan kehidupan)
Benar sesuai
fakta : Jujur,
rasa ingin tahu,
religius .....
Learnability :
Interest :
Memotivasi untuk
mempelajari lebih
lanjut secara mandiri:
rasa ingin tahu, kreatif,
inovatif .................
Utility
Buku : Efektif
membangun
karakter