makalah
ini, Islam
and
Liberation
theology
dengan
PEMBAHASAN
A. Latar Sosio-Politis
Seperti
kelaziman
dalam
menelaah
seorang
tokoh
seorang
pemikir
merupakan
keharusan.
Hal
ini
dari
kenyataan
historis
melalui
proses
dialektika,
kesadaran
komunalisme
pada
politik
fragmentasikebijakan
politik
yang
Muslim
dan
Hinduyang
dijalankan
pihak
Hindu
sebagai
kekuatan
mayoritas
akan
secara
geo-politis
itu
ternyata
memarginalkan kaum minoritas yang ada di negara masingmasing. Minoritas Muslim dan Shikhisme di India mendapat
perlakuan tak adil secara ekonomi, pendidikan, politik, maupun
sosial. Kalau di kalangan Muslim situasi ini memunculkan
konservatifisme
terhadap
tradisi
keagamaan,
penganut
semangat
hakiki
agama
justru
kandas
lantaran
ritualis,
dogmatis
dan
bersifat
metafisis,
yang
misitik
dan
menghipnotis
masyarakat.
Dan
teologi
sebagai
reaksi
atas
istilah
pembangunan
Pada
(development)
era
yang
modernitas
sudah
saat
menjadi
ini,
pembangunan
keniscayaan
bagi
kalangan
quo.
elit
Kemapanan
tertentu
politik
dan
ekonomi
semena-mena,
dengan
atas
ideologinya
sendiri
dari
apa
yang
kekuatannya
sanggup
memperjuangkan
struktur
sebuah
gerakan
tidak
elitis.
Umumnya,
demi
yang
bukannya
bertujuan
meningkatkan
memperkaya
kehidupan
spiritual
Akibatnya,
Marxisme
tetap
masyarakat.
dibandingkan
dengan
taraf
fudamentalisme,
hidup
ekonomi,
dan
budaya
kalah
menarik
konservatisme
dan
Bagi
Engineer,
Marxisme
semacam
ini
justru
Engineer
terhadap
Idiom
anti-kemapanan
karena
agama,
meski
semula
adalah
kekuatan
otoritarianisme
penindas,
dapat
juga
sosial
teologi
pembebasan
dalam
Islam,
Engineer
hingga
materialis
dan
potensi
ide-ide
egalitarian
dalam
Islam
dan
paling
utama,
Engineer
kemudian
menawarkan
antara
kaum
Mustakbirin
(penindas)
dan
cara
memberikan
pencerahan. Empat,
tidak
hanya
manusia
dalam
menentukan
nasibnya
sudah
kehilangan
relevansinya
dengan
konteks
penindasan
dan
ketidakadilan.
Peran
yang
sudah
membangun
teologi
pembebasan
teologi
yang
membebaskan
sebagai
alat
watak
teologinya
yang
lebih
bersifat
semenjak ia dilahirkan di
gerakan
revolusioner
dalam
Islam
tersebut,
memiliki
ajaran
Islam
adalah
merupakan
hamba-hamba
12 Ibid.
13 Ibid., 33.
sebagai
agama
peran
yang
meniscayakan
Tauhid
amat
adanya
dalam
vital,
adalah
Islam
tauhid
yang
merupakan
ketiadaan
persamaan
dan
melawan
penindasan,
karena
itu
lebih
dekat
dengan
taqwa.16 Kesatuan
akan
tercipta
melalui
pembebasan
golongan
kekerasan,
meski
yang
demikian
dalam
konteks
ini
yang
penduduknya
berbuat
zalim.
Berikan
kami
mengungkapkan
sebuah
teori
yang
disebut
dengan
kekerasan
yang
membebaskan
(liberative
violence).
Para
seenaknya
menggunakan
jalan
kekerasan
untuk
hak-hak
perempuan
dan
kaum
minoritas,
isu-isu
Agaknya,
pandangan
pengalaman
Engineer
mengenai
itu
juga
berbagai
yang
isu
membentuk
kontemporer.
Benang merah yang menyatukan pandangan Engineer atas isuisu tersebut adalah pentingnya menghindari esensialisme alias
kecenderungan untuk melihat fenomena sosial sebagai kesatuan
yang monolitik.
Dalam tulisannya tentang
(2006),
Engineer
menyadari
bahwa
ada
diskriminasi
dan
Engineer
juga
berhati-hati
di sini:
patriarkhi dan
serta
merta
suci;
ia
tidak
terlepas
dari
berbagai
kaum
muslim.20
Karenanya,
meskipun
Engineer
dan
politik
sekaligus
kebebasan
bagi
otoritas
tanpa
memegang
kekuasaan
politik
secara
artikel
reguler
di
harian Economic
and
Political
Engineer
berusaha
memperlihatkan
kapasitasnya
sejarah
dan
antropologis
dalam
berbagai
pandangannya
yang
anti-esensialis:
Engineer
kadar
keIndiaannya
dibandingkan
komunitas
dan
kebetulan
jika
Engineer
juga
mendukung
terhadap
Jamiatul
Ulama
il-Hindi,
sebuah
rejim
mempromosikan
Jendral
Islamisasi
Zia-ul-Haq
dalam
di
Pakistan
artiannya
yang
yang
sempit
PENUTUP
dengan
terminal
ideal
yang
menyejahterakan
meletakkan
manusia
sebagai
pribadi
yang
bebas
sebuah
gerakkan
tidak
akan
berjalan
secara
kecenderungan
Engineer
menganggap
DAFTAR PUSTAKA
Amal, Taufik Adnan. Islam dan Tantangan Modernitas. Bandung:
Mizan, 1996.
Badruzzaman, Abad. Kiri Islam Hassan Hanafi : Menggugat
Kemapanan Agama dan Politik, Yogyakarta : Tiara Wacana,
2005.
Esha
,M.
Inam,
Asghar
Ali
Engineer
Menuju
Teologi
M.
Inam.
Pembebasan,
Asghar
Ali
Engineer:
dalam Permikiran
Menuju
Islam
Teologi
Kontemporer.
Chumaidi
Syarif.
Wacana
Teologi
Pembebasan.
A.
C.
Religion,
Democracy,
and
the
Twin