TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Perilaku
Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2011).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2011),
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespons, maka teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus
Organisme Respon.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua (Notoatmodjo, 2011) :
1
2.1.1.3.
Domain Perilaku
Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan pada tahun
1967, teori ini lebih memperhatikan hubungan antara kepercayaan yang
berhubungan dengan perilaku & norma, sikap, tujuan, dan perilaku. Pada tahun
1967, TRA mengalami perkembangan (oleh Fishbein) yaitu sebuah usaha untuk
mengerti/ memahami hubungan antara sikap dan perilaku. Banyak studi
sebelumnya dari hubungan ini yang menemukan secara relative korespondensi
yang rendah di antara sikap-sikap dan perilaku, serta beberapa teori yang
bertujuan menghapuskan sikap sebagai sebuah factor yang mendasari perilaku.
d Analisis
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada
kaitannya dengan yang lain.
e Sintesa
Sintesa menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.
f Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi / objek.
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap
mempunyai tiga komponen pokok :
a. Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
a. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan (obyek).
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
3. Praktik atau tindakan (practice)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas
dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan :
a) Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang
akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
b) Respon terpimpin (guide response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.
c) Mekanisme (mecanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mancapai
praktik tingkat tiga.
d) Adopsi (adoption)
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik.Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara langsung yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari
atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,
yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.
Menurut penelitian Rogers (1974) seperti dikutip Notoatmodjo (2011),
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri
orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :
1. Kesadaran (awareness)
Di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (objek)
2. Tertarik (interest)
Di mana orang mulai tertarik pada stimulus
3. Evaluasi (evaluation)
2.1.1.4.
lain.
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek.
Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
musabab di antara komponen yang ditentukan dengan jelas. Semua tipe ukuran
menggunakan 5 atau 7 titik skala.
3
dengan
kotoran
manusia.
Berdasarkan
PERMENKES
RI
No.
JF
C
L
ae
Pencegahan
plirs
Transmisi
1
arie
nta-s
gnj
ae
nm
a
/r
li
a
n
t
a
i
Pencegahan
Transmisi 2
Makanan
Induk
Baru
Gambar 2.1 Transmisi Penyakit Keterkaitan BAB (feses) dengan Pencegahan melalui CTPS
2.1.2.2.
Teknik mencuci tangan yang baik dan benar dan penggunaan sabun
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka mencuci tangan haruslah
dengan air bersih yang mengalir, baik itu melalui kran air atau disiram dengan
gayung, menggunakan sabun yang standar, setelah itu keringkan dengan handuk
bersih atau menggunakan tisu. Untuk penggunaan jenis sabun dapat menggunakan
semua jenis sabun karena semua sabun sebenarnya cukup efektif dalam
membunuh kuman penyebab penyakit. Penggunaan sabun dan air tetap penting
pada kedua tangan untuk kesehatan dan kebersihan tangan rutin, walaupun tangan
terlihat tanpa kotoran atau debu. Penggunaan sabun dan dengan menggosok
jemari tangan bertujuan untuk menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak,
lemak, dan kotoran di permukaan kulit. Cara yang tepat untuk cuci tangan
menurut WHO 2013 (40-60 detik) yaitu :
13
a)
b)
c)
d)
e)
f)
sebaliknya.
Gosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kanan dan sebaliknya.
Basuh tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan handuk yang bersih.
Matikan kran air dengan handuk.
14
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Keyakinan
Nilai-nilai, dsb
Faktor Pendorong
Perilaku
Lingkungan fisik
Sarana kesehatan (puskesmas,
obat-obatan, alat-alat steril, dsb)
Faktor Pendukung
Sikap dan perilaku petugas
kesehatan
15
VARIABEL DEPENDEN
Faktor Predisposisi
Pengetahuan
Faktor Pendorong
Lingkungan fisik
Sarana kesehatan
PERILAKU
MENCUCI
TANGAN
DENGAN AIR
MENGALIR DAN
SABUN
Faktor Pendukung
16
17
Tabel 2.1 Tabel Definisi Operasional Diagnosis dan Intervensi Komunitas Area Masalah
Perilaku Mencuci Tangan yang Baik dan Benar pada Daerah Keluarga Binaan RT/RW 03/04
Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
No
Variabel
Alat
Cara Ukur
Hasil Ukur
Ukur
Aktivitas atau tindakan Kuesione Wawancara Baik bila Median
Nomina
mencuci
responden
tangan
mencuci
.
1. Perilaku
Definisi Operasional
dalam
tangan
Skala
yang
oleh
seluruh
menggunakan
tepat
untuk
dan
melakukan
sesudah
sesudah
pekerjaan,
menggunakan
responden
digunakan
(tidak
18
Ordinal
tidak
berwarna)
untuk
yang
digunakan
untuk
mencuci
tangan
adalah
sabun
khusus
untuk
mencuci
tangan
sabun,
menurut
WHO :
a) Basahi kedua tangan
dengan air mengalir
b) Gunakan
sabun
secukupnya.
c) Gosokkan
kedua
kiri
dan
sebaliknya.
e) Gosok kedua telapak
tangan dengan jarijari rapat.
f) Jari-jari
dirapatkan
digosokkan
tangan
sambil
ke
dengan
19
genggaman
kanan
tangan
dan lakukan
sebaliknya.
h) Gosokkan kuku jari
kanan
memutar
ke
tangan
kran
air
dengan handuk.
kesadaran
akan
pentingnya
mencuci
mencuci
tangan
untuk mencuci
tangan
Tidak tersedia
tangan.
Nomina
l
Adanya
sarana
mencuci tangan
untuk Kuesione Wawancara Tersedia apabila
20
Nomina
l
tangan
Tidak tersedia
apabila tidak terdapat
sabun cair untuk
5. Sikap dan
Adanya
mencuci tangan
penyuluhan Kuesione Wawancara Ada apabila pernah
perilaku
petugas
kesehatan
kesehatan
Ordinal
terdapat penyuluhan
petugas kesehatan
Tidak ada apabila
tidak pernah terdapat
penyuluhan sertai
simulasi tentang
mencuci tangan yang
baik dan benar oleh
petugas kesehatan
KUISIONER
PERILAKU MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR DENGAN AIR
MENGALIR DAN SABUN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden
Umur
Alamat
:
21
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan
b. Tidak
3. Apakah seluruh anggota keluarga sudah menerapkan cuci tangan dengan baik dan benar?
a. Ya
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
2. Selain sabun cuci tangan, menurut anda sabun apa yang baik digunakan untuk mencuci
tangan?
a. Sabun cuci piring
b. Deterjen
c. Tidak ada yang benar
3.
4.
b. Tidak
5.
Apakah anda mengetahui tahap-tahap dalam melakukan cuci tangan yang baik dan benar?
22
a. Ya
6.
b. Tidak
Apa saja dampak yang anda ketahui dari tidak mencuci tangan?
a. Diare
b. Hipertensi
c. Penyakit jantung
III.LINGKUNGAN FISIK
1. Apakah syarat air bersih menurut anda?
a. Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
b. Tidak berbau, berasa dan tidak berwarna
c. Tidak berbau tidak berasa dan berwarna
2. Apakah ada air mengalir dirumah anda?
a. Ya
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
b. Tidak
1. Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan mengenai cara mencuci tangan yang baik
dan benar?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah informasi yang diberikan mengenai cuci tangan yang baik dan benar sudah cukup
dimengerti?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan yang disertai simulasi cuci tangan
dengan baik dan benar dapat dimengerti?
a. Ya
b. Tidak
4. Jika saat anda ingin makan sudah tersedia sendok, apakah anda akan tetap mencuci tangan
sebelum makan?
a. Ya
b. Tidak
24