Anda di halaman 1dari 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD 3.

2
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Kimia

Dosen Pembimbing
Dra. Gebi Dwiyanti, M.Si
DR. Wahyu Sopandi, MA.

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG
2012
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan

: SMA 8 Pasundan

Mata pelajaran

: Kimia

Kelas/semester

: X (sepuluh)

Semester

: 2 (dua)

Materi pokok

: Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Sub materi pokok : Perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi


Pertemuan ke-

:1

Alokasi waktu

: 2x45 menit

I.

Standar kompetensi

3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi


oksidasi-reduksi

II.

Kompetensi Dasar

3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan


hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya

III.

Indikator

Kognitif

1. Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan tiga teori


perkebangannya
2. Menentukan unsur atau spesi yang berperan sebagai reduktor dan
oksidator dalam suatu reaksi oksidasi reduksi

Afektif
1. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran
2. Berpendapat dalam kegiatan pembelajaran
3. Bekerjasama yang baik dalam menyeleseikan tugas kelompok
IV.

Tujuan Pembelajaran

Kognitif
1. Menjelaskan konsep oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan dan
pelepasan oksigen
2. Menjelaskan konsep oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan dan
penerimaan elektron
3. Menjelaskan konsep oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi
4. Menentukan unsur atau spesi yang berperan sebagai reduktor dan
oksidator dalam suatu reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan
dan pelepasan oksigen
5. Menentukan unsur atau spesi yang berperan sebagai reduktor dan
oksidator dalam suatu reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan
dan penerimaan elektron

Afektif

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menunjukan perubahan


sikap berkomunikasi yang baik khusunya dalam bertanya, menanggapi
argument/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, serta kerjasama
baik.

V.

Materi Ajar

a. Materi Prasyarat

Sistem Periodik Unsur


Dasar pengelompokan unsur unsur dalam table periodik
mengalami perkembangan perkembangan mulai model triade dari
Dobereiner, model oktaf dari Newland, model Mendeleev, hingga
model tabel periodic panjang.Penempatan unsur unsur dalam
system

periodic

elektronnya.Nomor
valensinya

berhubungan
pada

sedangkan

golongan

nomor

dengan

konfigurasi

mencerminkan

periode

electron

berhubungan

jumlah

orbit.Unsur unsur golongan IA dinamakan golongan alkali, IIA


golongan alkali tanah, VIIA golongan halogen, dan VIIIA golongan
gas mulia.Nomor golongan sesuai dengan jumlah elektron pada kulit

terluar (elektron valensi) dari atom.


Persamaan Reaksi
Rumus kimia adalah ungkapan suatu zat menggunakan
lambang lambang unsur pembentukan senyawa dan perbandingan
relative atom atom unsure yang menyusun senyawa itu.Rumus
kimia

senyawa

berupa

molekul

menunjukkan

rumus

molekul

senyawa bersangkutan, yakni rumus yang menggambarkan jumlah


dan jenis atom unsur yang membentuk molekul senyawa itu.Untuk
menyatakan reaksi kimia yang terjadi, zat zat yang terlibat dalam
reaksi ditulis dalam bentuk persamaan kimia.Persamaan kimia
menyatakan kesetaraan jumlah zat zat yang bereaksi dan jumlah
zat zat hasil reaksi.Penulisan zat tersebut menggunakan lambing
unsure

atau

rumus

kimia.

Umumnya

reaksi

reaksi

kimia

digolongkan menurut menurut jenisnya, yaitu:


- Reaksi penggabunga
- Reaksi penguraian
- Reaksi pendesakan (reaksi pertukaran tunggal)
- Reaksi metatesis (reaksi pertukaran ganda)
b. Uraian Materi Pokok
Konsep
Reaksi

Redoks

Berdasarkan

Tiga

Teori

Perkembangannya
Ada tiga konsep tentang reaksi oksidasi reduksi, yaitu:
1. Konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan
oksigen. Pada konsep ini reduksi oksidasi didefinisikan: Senyawa

yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida


sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsure dinamakan
reaksi oksidasi. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi
reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan oksigen
Contoh
4Fe(s) + 3O2(g)
2Fe2O3(s)
(oksidasi)
2Fe2O3(s) + 3H2(g)
2Fe(s) + 3H2O(g) (reduksi)

2. Berdasarkan serah terima elektron, reaksi oksidasi didefinisikan


sebagai reaksi pelepasan elektron sedangkan reaksi reduksi
adalah reaksi penerimaan elektron.
Contoh
2Fe
2Fe3+ + 6e(oksidasi)
23O2 + 6e
3O
(reduksi)
3. Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, maka reaksi oksidasi
adalah reaksi yang melibatkan peningkatan bilangan oksidasi dari
unsur yang bereaksi sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi yang
melibatkan penurunan bilangan oksidasi dari unsur yang bereaksi.

Penentuan unsur atau spesi yang berperan sebagai reduktor


dan oksidator dalam suatu reaksi oksidasi reduksi
Oksidator adalah pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi
lain. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain disebut
pereduksi atau reduktor.
Berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen, pada
contoh:
4Fe(s) + 3O2(g)
(reduktor)
2Fe2O3(s) + 3H2(g)

2Fe2O3(s)

(oksidasi)

2Fe(s) + 3H2O(g) (reduksi)

(oksidator)
Besi (Fe) mengikat oksigen menyebabkan terjadi reaksi oksidasi,
sehingga besi (Fe) tersebut mengakibatkan besi (III) dioksida (Fe 2O3)
mengalami reduksi sehingga besi (Fe) sebagai reduktor, dan
sebaliknya Fe2O3 sebagai oksidator.,
Sedangkan berdasarkan serah terima elektron, pada contoh:

Contoh
2Fe
2Fe3+ + 6e3O2 + 6e
3O2Besi

(Fe)

melepaskan

(oksidasi)
(reduksi)
elektron

(reduktor)
(oksidator)

yang

menyebabkan

oksigen

mengalami reduksi. Dalam hal ini, besi disebut zat pereduksi atau
reduktor. Sebaliknya, oksigen berperan dalam mengoksidasi besi
sehingga oksigen disebut pengoksidasi atau oksidator
Untuk dapat menerapkan konsep ini berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi, terlebih dahulu perlu memahami pengertian
bilangan oksidasi dan cara menentukan bilangan oksidasi. Setelah
itu akan dibahas perubahan bilangan oksidasi pada suatu reaksi
redoks.

VI.

Strategi Pembelajaran
Metode

: Diskusi

Model

: cooperative learning tipe Number Heads Together

(NHT)
Pendekatan

VI.

: konsep

Sumber

: Buku Kimia SMA kelas X

Alat

: Laptop dan LCD, serta papan tulis dan alat tulis

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan

Langkah

Pembelaja

Pembelajaran

ran

Aloka
si
Wakt
u

Kegiatan
awal

Apersepsi

Karakterp

15

menit
- Siswa menjawab salam

Pengemban
Life Skill

gan
karakter

Berkomunikasi Religius
- Komunikatif
Tertib
- Tidak
berteman

dari guru.
- Siswa diperiksa
guru.

siapapun

keompok
pendengar
yang baik

duduk

berkelompok

deskriminati

dalam sebuah

kehadirannya oleh

- Siswa

dengan

sesuai

kelompok yang telah


dibagi secara acak
- Semua siswa diberikan
nomor
- Siswa

menjawab

pertanyaan mengenai
apa

saja

penggolongan
berdasarkan

reaksi
jenisnya

yang telah dipelajari


- Siswa ulasan mengenai
reaksi

yang

telah

dipelajari tersebut
- Siswa
mendengarkan
bahwa salah satu jenis
reaksi

diantaranya 5

adalah reaksi reduksi menit


dan oksidasi

- Berfikir kritis

Motivasi
- Semua siswa menjawab
pertanyaan dari guru
bahwa

apakah

rumah

siswa

pagar
terbuat

dari besi atau tidak?


pagar

rumah

yang

terbuat dari besi, jika

Pendengar
yang baik

catnya

sudah

terkelupas, apa

yang

akan

pada

terjadi

pagar tersebut?
- Ketika siswa menjawab
berkarat, siswa melihat
besi

yang

berkarat
sudah

belum

dan

yang

berkarat

yang

dibawa oleh guru.


- Siswa diberi pertanyaan
mengapa

besi

dapat

berkarat?

Apa

yang

pada

besi

terjadi
tersebut

sehingga

dapat berkarat?

Kegiatan

Ekplorasi

inti

Siswa

10
membaca

mengenai
reaksi

redoks

menit

Kecakapan
berfikir

Disiplin
Rajin

konsep
dalam

berbagai sumber yang


dimiliki

siswa

dalam

kelompoknya
45

Elaborasi
-

Siswa mencatat tugas


yang
didiskusikan

harus
dalam

kelompok,
diantaranya:
o Apa yang dimaksud

Kecakapan

berfikir
menit Bekerja sama

Bekerja

dengan baik
Berani

Keras
Komunikati

f
Tanggung

Jawab
Toleransi
Saling

mengeluarkan
pendapat
Berkomunikasi

dengan

reaksi

redoks?
o Bagaimana

konsep

reaksi

redoks

berdasarkan

teori

perkembangannya?
o Tuliskan salah satu
contoh reaksi redoks
o Mengapa besi dapat
berkarat?
Bagaimana
reaksinya?
o Tentukan

reduktor

dan oksidator pada


salah

satu

contoh

reaksi

redoks

berdasarkan
pengikatan

dan

pelepasan oksigen
o Tentukan
reduktor
dan oksidator pada
salah

satu

contoh

reaksi

redoks

berdasarkan
berdasarkan

serah

terima elektron?
- Siswa
mendiskusikan
masalah

yang

telah

diberikan guru secara


berkelompok
- Siswa dengan
yang

nomor

dipanggil

menjelaskan

salah

satu pertanyaan yang


telah diberikan

meghargai

- Siswa

yang

berbeda

pendapatnya

dapat

mengomentari

siswa

Pendengar yang

10
yang dipanggil
- Siswa dengan nomor menit
lain yang dipanggil

baik

Disiplin

Religius

menjelaskan
pertanyaan berikutnya
*dilakukkan

secara

berulang

sampe

semua

pertanyaan

terjawab

Konfirmasi
-

Siswa

menyimak

penguatan
yang
Penutup

materi

disampaikan

oleh guru
Guru
memberikan 5
menit

salam

VII.

Penilaian

1.

Prosedur penilaian :
a.

b.

Penilaian kognitif
- Jenis

: test tertulis

- Bentuk

: pilihan ganda dan uraian singkat

Penilaian afektif

: observasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)


Pertemuan 2

Nama Sekolah

: SMA

Mata Pelajaran

: Kimia

Materi Pokok

: Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Sub Materi Pokok : Konsep Oksidasi Reduksi ditinjau dari perubahan Bilangan
Oksidasi
Kelas/Semester

: X/2

Alokasi Waktu

: 2 JP

Jumlah Pertemuan : 1 kali


Jp Pertemuan-2

: 2JP (2 x 45 menit)

Tahun Pelajaran

:2011 / 2012

I. Standar Kompetensi
3. Memahami sifat sifat larutan non elektrolitdan elektrolit serta reaksi
reduksi oksidasi.
II. Kompetensi Dasar
3.2Menjelaskan
perkembangan
konsep

reaksi

oksidasi-reduksi

hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.


III.

Indikator
a) Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.

dan

b) Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi.


c) Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
IV.

Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan kognitif :

a) Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam ion melalui penugasan


individual.
b) Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa melalui penugasan
individual.
c) Menentukan bilangan oksidasi masing-masing atom unsur dalam suatu reaksi
yang dihasilkan dari hasil percobaan dengan melalui diskusi.
d) Menjelaskan konsep reaksi redoks berdasarkan penambahan dan penurunan
bilangan oksidasi melalui diskusi.
e) Menentukan zat yang teroksidasi (reduktor) pada suatu reaksi redoks yang
dihasilkan dari hasil percobaan dan melalui penugasan individual.
f) Menentukan zat yang tereduksi (oksidator) pada suatu reaksi redoks yang
dihasilkan dari hasil percobaan dan melalui penugasan individual.
2. Tujuan psikomotor:
a) Terampil dalam menggunakan alat percobaan.
3. Tujuan Afektif
a) Teliti dalam mengamati reaksi yang terjadi dalam percobaan
b) Jujur dalam mengeksplorasikan hasil percobaan.
c) Bekerja sama dalam melakukan percobaan
d) Bertanggung jawab dalam membereskan alat percobaan yang telah
dilakukan.
e) Bekerja sama dalam memecahkan masalah dari hasil percobaan
f) Keseriusan dalam praktikum
V. Karakter speserta didik yang diharapkan :

a. Religi (religious),
b. Disiplin (Dicipline),
c. Tekun (Deligence),
d. Tanggung jawab (Responsibilir),
e. Ketelitian (Carefulness),

f. Kerjasama (Cooperatif),
g. Toleransi (Tolerance),
h. Percaya diri (Confiden)
i. Keberanian (Bravery)
VI.

Materi
a. Materi Prasyarat :
Sistem periodik unsur :
Susunan Sistem Periodik Unsur Modern disebut juga sistem periodik

bentuk panjang, terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3


disebut periode pendek karena berisi sedikit unsur, sedangkan periode lainnya
disebut periode panjang. Golongan terbagi atas golongan A dan golongan B.
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut
golongan transisi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA.
Golongan B mulai terdapat pada periode 4.
Ikatan kimia :
Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam
setiap senyawa disebut ikatan kimia. Ikatan kimia terdiri dari:
a. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu
atom ke atom lain.
b. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan
elektron secara bersama-sama oleh dua atom, terdiri dari :
o Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan
elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu
atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan
elektron.
c. Ikatan logam : Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ion-ion positif
dan di sekitarnya terdapat lautan (atmosfer) elektron-elektron valensi. Bila
diberikan energi, elektron-elektron ini mudah dioperkan dari atom ke atom
Persamaan Reaksi :
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia, yang terdiri atas rumus
kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-

masing. Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai
berikut.
a) Menuliskan rumus kimia zat-zat pereaksi dan produk, lengkap dengan
keterangan tentang wujudnya.
b) Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai, sehingga jumlah atom
ruas kiri sama dengan jumlah atom ruas kanan.
Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi dan Oksidasi :
a) Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
b) Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron

b. Uraian Materi Pokok :


Bilangan oksidasi (biloks) adalah muatan yang dimiliki oleh suatu atom dalam suatu
ikatannya dengan atom lain. Karena dalam ikatan yang terlibat adalah elektron, posisi
elektron menentukan bilangan oksidasi.
Untuk senyawa ion, biloks positif ditunjukan banyaknya elektron yang dilepas oleh
suatu atom unsur, sedangkan biloks negatif ditunjukan oleh banyaknya elektron yang
diterima oleh satu atom unsur. Misalnya, dalam senyawa CaCl 2, satu atom Ca2+ melepaskan
dua electron maka biloks Ca = +2, satu atom Cl -1 menerima satu electron maka biloks Cl =-1.
Untuk senyawa kovalen, tidak terjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Oleh karena
itu, bilangan oksidasi suatu unsur ditentukan berdasarkan pergeseran elektron dalam ikatan
kovalennya. Atom yang lebih kuat menarik electron (elektronegatifitasnya lebih besar)
mempunyai bilangan oksidasi negatif, sedangkan atom yang kurang kuat menarik elektron
(elektronegatifitasnya kecil) bilangan oksidasinya positif. Besarnya bilangan oksidasi suatu
unsure bergantung pada banyaknya elektron-elektron yang terlihat dalam ikatannya, misalnya
biloks H dalam HCl dan dalam H2O.
Contoh Reaksi Oksidasi :
1. Zn Zn2+ ( muatan / bilangan oksidasi atom Zn bertambah dari nol / netral
menjadi +2 )
2. Al Al3+ ( muatan / bilangan oksidasi atom Al bertambah dari nol / netral
menjadi +3 )
Contoh Reaksi Reduksi :

1. Cu2+ Cu ( muatan / bilangan oksidasi atom Cu berkurang dari +2 menjadi


0)
2. S S2- ( muatan / bilangan oksidasi atom S berkurang dari 0 menjadi -2 )
Setiap terjadi reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi, misalnya pada
perkaratan besi :
4 Fe(s) 4 Fe3+ + 12e- ( reaksi oksidasi )
3 O2(g) + 12e- 6 O2- ( reaksi reduksi )
---------------------------------------------------------- +
4 Fe(s) + 3 O2(g) 2 Fe2O3(s)
Bilangan oksidasi suatu unsur merupakan muatan yang dimiliki oleh atom
tersebut.
Aturan bilangan oksidasi :
1. Bilangan oksidasi unsur bebas (unsur tidak membentuk senyawa dengan
unsur lain, misalnya mg, K, Fe, Cl2 dan O2) = 0
2. Bilangan oksidasi atom H = +1 kecuali pada hidrida = -1
3. Bilangan oksidasi atom O = -2 kecuali pada peroksida = -1,
4. Bilangan oksidasi ion sama dengan muatannya(misalnya, biloks Cl- = -1,
SO4 2-=-2, PO43- = -3
5. Jumlah bilangan oksidasi pada senyawa netral = 0
6. Biloks golongan alkali (golongan IA), Li, Na, K, Rb, dan Cs = +1
7. Biloks golongan alkali tanah (golongan IIA), Mg, Ca, Sr, dan Ba = +2
8. Senyawa biner (senyawa yang terdiri atas dua unsure), biloks unsureunsur golongan VIIA (F,Cl, Br, dan I) = -1, dan golongan VI A(O dan S) =-2
9. Unsur non logam dapat memiliki beberapa biloks bergantung pada atom
lain yang diikatnya, misalnya

S termasuk dalam golongan VIA. Belerang

16

(S) dapat menerima dua electron (misalnya, Na 2S), tetapi mungkin juga
belerang membetnuk senyawa dengan unsure yang lebih elektronegatif
sehingga pasangan elektronnya lebih tertarik kea rah unsure yang lain.
Misalnya, dalam SO2, biloks S =+4 dan dalam SO 3 biloks S =+6. Dengan
demikian, biloks S = -2, +4 dan +6.

Dengan konsep bilangan oksidasi, reaksi oksidasi reduksi didefinisikan sebagai berikut :

a. Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi


b. Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi
Oksidator : unsur / zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Reduktor : unsur / zat yang mengalami penambahan bilangan oksidasi
Contoh :
Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi berikut !
1. Cu + NO3- Cu2+ + NO
Jawab :
Cu

NO3-

Cu2+

+5

+2

NO
+2

Reduktornya Cu karena bilangan oksidasi Cu naik dari 0 menjadi + 2


Oksidatornya NO3- karena bilangan oksidasi N turun dari +5 menjadi + 2

VII.Strategi Pembelajaran
Model

: Cooperative Learning

Metode

: Diskusi, eksperimen

Pendekatan

: Keterampilan proses

Sumber Belajar

: Buku Kimia kelas X karangan Budi Utami dkk. terbitan BSE.

Media

: LCD/OHP dan Laptop

VIII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 2

Indikat
or

Kegiatan

Alokas Pengalaman

Karakter

Belajar dan

yang

Waktu

Aspek

dibentuk

Kecakapan

Hidup

1. Kegiatan Awal
Salam pembuka :
Guru mengucapkan
salam dan mengabsen
siswa.
Guru menanyakan
kesiapan belajar siswa.
Apersepsi :
Siswa menyimak
pertanyaan pertanyaan

10

dari guru yang

menit

mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan

dipelajari :
Guru : anak-anak

menjawab
pertanyaan:

kalian masih ingat

nilai yang

tidak tentang
pembahasan

ditanamkan:

sebelumnya mengenai

Jujur, Rasa

reaksi apa saja yang

Kecakapan

terjadi dalam reaksi

berpikir:

redoks? (serah terima

menggali dan

elektron dan

menemukan

pengikatan dan

informasi,

pelepasan oksigen)

mengolah

Motivasi :

Siswa

informasi,

Guru : Kenapa paku

mengambil

besi yang disimpan di

keputusan dan

udara luar cepat

memecahkan

berkarat berbeda

masalah.

ingin tahu,
Komunikatif,
Tanggung
Jawab, Peduli
lingkungan

dengan paku besi yang


disimpan di larutan

HCl?
Guru : untuk

5
menit

memperjelas
pernyataan ini, kita
akan mempelajari
reaksi redoks dalam
penentuan bilangan
oksidasi pada setiap
unsur atau atom di
dalam suatu senyawa.
2. Kegiatan Inti
b. Eksplorasi
Guru mengatur setiap

posisi kelompok terdiri


dari 5 kelompok, dan

Siswa
berkelompo

Kecakapan

tiap kelompok terdiri

dari 7 siswa dalam kelas

hidup personal:

yang di meja nya telah

kesadaran diri.

ada alat dan bahan

praktikum agar tidak

menit

Nilai yang
ditanamkan :
Jujur,
Toleransi,

berkerumun.
Siswa membaca

,Komunikatif,
Menghargai

mengenai aturan

prestasi,

penentuan bilangan

Tanggung

oksidasi pada setiap


atom unsur dalam

10

suatu senyawa dan

menit

Jawab,

mengenai reduktor dan


oksidator.
Guru membagikan LKS
pada setiap kelompok
Siswa melakukan
percobaan mengenai

Siswa
melakukan
percobaan.

yang ditanamkan :

mengetahui reaksi

Jujur, Kerja

redoks dilihat dari


perubahan biloks.
Perwakilan dari 1 orang
siswa pada kelompok

hidup personal:

kesadaran diri,
menit Kecakapan

yang bersedia untuk

menggali dan

pengamatannya di

menemukan

papan tulis (tabel

informasi,

dibuat terlebih dahulu

15
menit

oleh guru).
Siswa lainnya

atom
unsur

membereskan alat

memecahkan

percobaan sesuai

masalah.

lingkungan

Siswa
berdiskusi

Kecakapan

bilangan oksidasi atom

hidup sosial

unsur dalam senyawa

terdiri dari

atau ion dan penentuan

kecakapan

reduktor dan oksidator

berkomunikasi

dari hasil percobaan

dan kecakapan
bekerja sama
Kecakapan

menjelaskan kesimpulan

berpikir:

mengenai konsep reaksi

menggali dan

redoks berdasarkan

menemukan

penambahan dan

informasi,
mengolah

penurunan biloks di

informasi,

depan kelas dari hasil


diskusi.
Mengumpulkan hasil

Jawab, Peduli

keputusan dan

yang ada di LKS.


Perwakilan siswa

oksidasi

Tanggung

mengambil

dan menentukan

bilangan

prestasi,

informasi,

menyetarakan reaksi

an

ingin tahu,
Menghargai

mengolah

dengan keadaan awal.


c. Elaborasi
Siswa berdiskusi untuk

a) Menentuk

Toleransi, Rasa
Komunikatif,

berpikir:

menuliskan data

pengamatan sudah

keras,

Kecakapan

10

mengambil
keputusan dan

dalam
menentukan
bilangan
oksidasi atom
unsur dalam
senyawa atau
ion dan
menentukan
oksidator dan
reduktor.
Nilai yang
ditanamkan:
Jujur, Kerja
keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu,
Komunikatif,
Menghargai

dalam
senyawa
atau ion.

diskusi
Siswa berlatih

menit

mengerjakan soal yang


terdapat dalam LKS
bilangan oksidasi atom

an konsep
reaksi
redoks
berdasark
an
penamba

prestasi,

masalah.

Tanggung

Kecakapan hidup

dalam menentukan
b) Menjelask

memecahkan

unsur dalam senyawa

sosial terdiri

Siswa berlatih

dari kecakapan

menentukan

berkomunikasi

bilangan
oksidasi,

atau ion dan penentuan

oksidator,

reduktor dan oksidator.


Siswa membahas hasil

reduktor,
ilai yang ditanamkan:

jawabannya di depan

Jujur, Kerja

kelas
Guru memberikan

han dan

hadiah kepada siswa

penuruna

yang telah berani maju

n bilangan

ke depan kelas.

Jawab,

keras, Rasa

ingin tahu,

menit

Menghargai
prestasi,
Tanggung

oksidasi.

Jawab,
c) Menentuk
an
oksidator
dan
reduktor
dalam
reaksi
redoks

15
menit

3. Kegiatan Penutup
Guru : Kalau begitu siapa
yang dapat

Kecakapan

menyimpulkan hasil

hidup sosial

belajar kita hari ini?

terdiri dari

Siswa
menyimpulkan
inti
pembahasan/di
skusi.

c.Konfirmasi
Siswa menyimpulkan
tentang hasil belajar
yang diterima.
Guru : memberikan

kecakapan

Nilai yang

berkomunikasi

ditanamkan:
Jujur, Toleransi,

10

Komunikatif,

menit

Menghargai
prestasi, dan

acungan jempol pada

Tanggung

siswa yang

Jawab.

mengungkapkan
pendapatnya.
Guru menyampaikan
kesimpulan dan
meluruskan
kesalahpahaman serta
memberikan penguatan.
Guru memberikan tugas
rumah mengenai
berlatih menentukan
bilangan oksidasi suatu
atom unsur dalam
senyawa dan penentuan

reduktor dan oksidator

menit

IX.
Sumber dan Alat Bantu
Sumber :
Utama
: - Buku Kimia kelas X karangan Budi Utami dkk. terbitan BSE.
Tambahan
: -Buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk
Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Karangan
Yayan Sunarya dan Agus Setiabudi. Terbitan BSE
Alat Bantu : Gelas kimia 250 ml, ampelas dan gunting

X.

Penilaian
a. Jenis Tagihan :
Tugas Individu
Tugas kelompok
PR
b. Bentuk Instrumen : Essay

Anda mungkin juga menyukai