CONVERT Perkebunan Warta Vol19No3 2013 4
CONVERT Perkebunan Warta Vol19No3 2013 4
eh
(Camellia
sinensis)
sebagai
bahan
minuman
dibuat dari pucuk muda daun
teh yang telah mengalami proses
pengolahan
tertentu
seperti
pelayuan,
penggilingan,
oksidasi
enzimatis dan pengeringan. Manfaat
yang dihasilkan dari minuman teh
GoJongan Fenol
Golongan fenol yang terdapat
dalam daun teh adalah :
1. Katekin
Katekin adalah senyawa meta
bolit sekunder yang secara alami
dihasilkan
oleh tumbuhan
dan
termasuk dalam golongan flavonoid.
Senyawa mi
memiliki aktivitas
antioksidan berkat gugus fenol yang
dimilikinya. Struktur molekul kate
kin memiliki dua gugus fenol (cincin
A dan B) dan satu gugus dihidro
piran (cincin C), dikarenakan me
miliki lebih dari satu gugus fenol,
maka senyawa katekin sering di
sebut senyawa polifenol.
Katekin pada daun teh merupa
kan senyawa yang sangat kompleks,
tersusun sebagai komponen senya
wa katekin (C), epikatekin (EC),
epikatekin galat (ECG), epigalo
katekin (EGC), epigalokatekin galat
(EGCG), dan galokatekin (GC).
Kandungan total katekin pada daun
teh segar berkisar 13,5 - 31 % dari
seluruh berat kering daun (Tabel 1),
dan kandungan katekin C. sinensis
varietas
assamica selalu lebih
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman lndustri, Volume /9 Nomor 3, Desember 2013
OH
Sumber : Janeiro (2004)
(+)KJltekio
0,5 - 1
(-)-Epikatekin
1-3
(-)-Epikatekio galat
2-4
(+)-Galokatekio
1 -2
(-)-Epigalokatekin
4-7
5 -14
(-)-Epigalokatekio galat
Total
13,5 - 31
pengolabao (%)
pengolaban
13,76
Teh oolong
Tehhijau
13,76
Sumber:
Diolahdari data Karori et al. (2007)
Teb hitam
13.76
Katekin terdegradasi
dalam peogolaban
("Io)
(%)
9,49
10,04
31,03
5,91
57,70
"aria Pcnclitian dun Pengembangan Tanaman lndustri, Volume 19 Nomor 3, Desember 2013
27,03
~)~o.t.chill
t.lepie.~'hin.a.g.II...
(EC)
(ECG)
,,'
2. Pektiil
."
Pektin terutama terdiri dari pektin dan asam pektat, dengan kan
dungan berkisar antara 4,9 - 7,6%
dari berat kering daun. Dalam proses
pengolahan teh, pektin akan terurai
menjadi asam pektat dan metil
alkohol, sebagian metil alkohol
akan menguap ke udara, tetapi
sebagian lagi akan bereaksi dengan
as am-as am organik
menjadi
ester ester
yang berperan dalam
menyu sun aroma. Adapun asam
pektat dalam sua sana asam akan
mem bentuk gel, dimana gel ini
berfungsi untuk mempertahankan
bentuk gulungan daun setelah digiling.
Selanjutnya gel akan membentuk
lapisan di permukaan
daun teh,
sehingga berperan dalam mengen
dalikan proses oksidasi. Pada proses
pengeringan
lapisan
gel
akan
mengering
membentuk
lapisan
mengkilat yang sering disebut bloom
dari teh.
3. Alkaloid
Sifat menyegarkan seduhan teh
berasal
dari
senyawa
alkaloid
yang dikandungnya, dengan kisaran
3 - 4% dari berat kering daun.
Alkaloid utama dalam daun teh
adalah senyawa kafein, theobromin
dan theofolin. Senyawa kafein di
pandang sebagai bahan yang men en
tukan kualitas teh. Selama peng
olahan teh, kafein tidak mengalami
penguraian,
tetapi kafein akan
bereaksi dengan katekin membentuk
senyawa yang menentukan nilai
kesegaran (briskness) dari seduhan
teh.
III
~OH
H
/)
(-) E plQllloo
11lI-Chin
<EGO
t) EplglllocltlOhin-3-;"'...
(EGCG>
Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 19 Nomor 3, Desember 2013
6. Asam organik
Kandungan asam organik dalam
daun teh berkisar 0,5 - 2% dari berat
kering daun. Adapun jenis asam
organik yang terkandung dalam
daun teh adalah asam malat, asam
~ sitrat, asam suksinat dan asam
oksalat. Dalam proses pengolahan
teh, asam-asam organik tersebut
akan bereaksi dengan metil alkohol
membentuk senyawa ester yang
memiliki aroma yang enak.
7. Resin
Resin
merupakan
senyawa
polimer rantai karbon, dengan
kandungan pada daun teh sekitar
3% dari berat kering daun. Peranan
resin dalam pengolahan teh adalah
turut berperan dalam membentuk
bau dan aroma teh. Adapun peranan
lain dari resin adalah meningkatkan
daya tahan daun teh terhadap embun
beku (frost).
8. Vitamin-vitamin
beberapa
antara lain
daun vitamin
teh terkandung
Pada jenis
vitamin A, BI, B2, B3, B5, C, E,
dan K. Pada umumnya vitamin
vitamin
tersebut
sangat
peka
terhadap proses oksidasi dan suhu
yang tinggi, sehingga kandungan
vitamin tersebut pada teh hijau
(tanpa oksidasi) jauh lebih tinggi
daripada teh hitam.
Selain itu teh hijau mempunyai
kandungan vitamin B (B I, B2, B3
dan B5)
sepuluh kali lebih besar
dibandingkan dengan yang terdapat
pada serealia dan sayur. Begitupun
kandungan vitamin C lebih tinggi
dari buah apel, tomat ataupun jeruk,
sehingga meminum dua cangkir teh
hijau akan setara dengan meminum
segelas besar jus jeruk murni.
Adapun dalam satu cangkir teh hijau
mengandung vitamin E sebanyak
100 - 200 ill dan vitamin K
sebanyak 300 - 500 ill.
9. Mineral
Kandungan mineral dalam daun
teh sekitar 4 - 5% dari berat kering
daun. Jenis mineral yang terkandung
dalam daun teh adalah K, Na, Mg,
Ca, F, Zn, Mn, Cu dan Se.
Dibandingkan dengan mineral lain
nya F merupakan mineral yang
kandungannya tertinggi dalam daun
teh, yang mempunyai fungsi pen-
Senyawa Aromatis
Aroma merupakan salah satu
sifat yang penting sebagai penentu
kualitas teh, dimana aroma tersebut
sangat erat bubungannya dengan
substansi aroma tis yang terkandung
dalam daun teh. Substansi aromatis
pembentuk aroma teh merupakan
senyawa volatile (mudah menguap),
baik yang terkandung secara alamiah
pada daun teb maupun yang
terbentuk
sebagai hasil reaksi
biokimia pada proses pengolahan teh
(pelayuan, penggulungan, oksidasi
enzimatis, pengeringan).
Substansi
aromatis yang terkandung secara
alarniah jumlahnya jauh lebih sedikit
daripada yang terbentuk selama
proses pengolahan teb. Adapun
1.
Alipatik
2.
Alisiklik
3.
Aromatik
4.
Lainnya
Jumlah
Tipe komponen
Jumlah seoyawa
Hidrokarbon
Alkobol
Aldehid
14
51
45
Keton
Asaro
Ester
Keton
Ester
Hidrokarbon
Alkohol
Aldehid
30
Keton
Asaro
Ester
Terpeooid hidrokarbon
Terpenoidalkohol
ketons
Terpenoid
Terpenoid aldehid
asam
Terpenoid
Terpeooid ester
Ionon
Laktoo
Phenolik
Pirol
Piridin
Pirazin
Furanoid
Seoyawa Sulfur
Lainnya
63
52
10
3
25
5
18
16
3
19
33
33
5,
8
2L
25
22
12
11
24
17
14
47
638
JJ urta Penelitian dan Pengembungan Tanaman Industri, Volume 19 Nomor 3, Desember 2013
senyawa aromatis
yang secara
alamiah sudah ada pada daun teh di
antaranya adalah
linalool, linalool
oksida,
pfhenuetanol,
geraniol,
benzil alkohol, metil salisilat, n
Pengolahan
Teh Deugau
dungan Katekin Tinggi
pengolahan
menipunyai
hanya 33%.
Daun segar
II>
Kan
Inaktivasi Enzim
Steaming
Penggilingan
OTR
Penutup
Penggilingan
eTe
Pengeringan
/ ()
2013
"arlll Penelitian
{hill