Anda di halaman 1dari 8

LISTRIK BOLAK-BALIK

A. Besaran dalam Listrik Bolak-balik


1. Tegangan dan Arus
Elemen-elemen hambatan (Resistor), kumparan (Indukstor), dan atau
kapasistor.
Tegangan AC : tegangan yang nilainya berubah terhadap waktu.
Arus AC : arus yang nilainya berubah terhadap waktu.

I I m sin t

V Vm sin t

Alat ukur arus dan tegangan bolak-balik Osiloskop

2. Arus dan Tengangan Efektif


Adalah nilai arus dan tegangan yang dianggap setara dengan arus dan
tegangan searah yang menghasilkan jumlah kalor yang sama.
Nilai efektif = Nilai yang ditunjukkan alat ukur.

Vef

Vm

I ef

2
Im
2

0,707 Vm
0,707 I m

3. Arus dan Tegangan Rata-rata


Adalah harga yang dianggap setara dengan harga arus searah yang
memindahkan muatan yang sama dalam waktu yang sama.

2Vm
0,637 Vm

2I
I r m 0,637 I m

Vr

B. Rangkaian Listrik Bolak-balik


1. Rangkaian Resistif
Rangkaian yang terdiri dari resistor dan sumber tegangan bolak-balik.

VR Vm sin t
I R I m sin t

Vm I m R
Vef I ef R

Sudut fase arus sama dengan sudut fase tegangan diagram fasor
tampak segaris.

2. Rangkaian Induktif
Rangkaian yang terdiri dari induktor dan sumber tegangan bolak-balik.

XL

Reaktansi Induktif (

Tegangan dan Arus pada Induktor

) = hambatan pada rangkaian Induktif

X L L

V Vm sin t
2

I I m sin t

Arus tertinggal dari tegangan sebesar

90 o

Vm I m X L
Vef I ef X L

V I XL
3. Rangkaian Kapasitif
Rangkaian yang terdiri dari kapasitor dan sumber tegangan bolak-balik.

Reaktansi Kapasitif (

XC

XC

1
C

Tegangan dan Arus pada Kapasitor

V Vm sin t
2

I I m sin t

Tegangan tertinggal dari arus sebesar

Vm I m X C
Vef I ef X C

VC I X C
4. Rangkaian Seri R dan L
Impedansi (Hambatan Total) Rangkaian

Z R2 X L

Tegangan antara ujung-ujung Rangkaian RL


2

V VR VL

5. Rangkaian Seri R dan C


Impedansi Rangkaian

Z R2 X C

Tegangan Rangkaian R-C


2

V V R VC

6. Rangkaian Seri L dan C


Impedansi Rangkaian

90 o

Z X L XC

Tegangan Rangkaian L-C

V V L VC

7. Rangkaian Seri Arus Bolak-Balik (Rangkaian Seri R-L-C)

Impedansi Rangkaian Seri R-L-C


Z = impedansi (ohm, )
Z=
2
2
Tegangan
R + XUntuk
X Rangkaian Seri R-L-C

V=
2
Diagram
2+Phasor
( V L V c )
Hubungan antara R, L, C, dan Z dapat dinyatakan dalam
suatu diagram yang dinamakan diagram phasor. Hubungan R,
XL, dan XC dapat digambarkan dalam suatu system sumbu
koordinat seperti gambar di bawah ini :

Dengan:

XL
Z

XL - XC

Z=

R +(X X )

Dan
tan

XC
=

adalah beda fase antara V dan i

Resonansi
Kondisi dimana XL = XC dapat dibuat dengan mengatur frekuensi
dari sumber tegangan bolak-balik. Frekuensi ini disebut
frekuensi resonansi. Jadi,
XL = X C

1
C

L =

1
LC
1
1
2 LC

f=
2 =

atau :

1. DAYA LISTRIK PADA RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


Daya listrik pada rangkaian arus bolak-balik adalah daya yang
terbuang pada hambatan R. ( PR )
PR = (Ief)2
R

PR = (Ief)2 Z cos

PR = Ief Ief Z cos

PR = Ief Vef cos


PR = P cos

Anda mungkin juga menyukai