Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arah kebijakan pembangunan Indonesia telah mengalami pergeseran
menuju paradigma sehat. Paradigma sehat merupakan upaya kesehatan yang lebih
mengutamakan tindakan promotof, preventif dan tidak mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitative. Paradigma sehat adalah suatu kebijakan pembangunan
kesehatan dalam rangka mencapai visi Indonesia Sehat 2015, dimana
diproyeksikan tentang keadaan masyarakat mayoritas hidup dalam lingkungan
yang sehat, berprilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata, serta berada pada derajat kesehatan
yang optimal.
Sistem kesehatan nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat
kesehatan optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang
dimaksud Undang-undang Dasar 1945.
Paktek keperawatan Komunitas adalah suatu bagian integral dari
pelayanan kesehatan di Indonesia, memiliki kontribusi yang nyata dalam
pembangunan kesehatan terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah
melalui paradigma sehat menuju visi Indonesia Sehat 2015. Perawatan kesehatan
masyarakat/ komunitas merupakan perpaduan antara praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menunjang dan memulihkan
kesehatan populasi. Kegiatan praktek ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak

terbatas pada sekelompok umur dan diagnosa tertentu serta dilaksanakan secara
berkelanjutan.
Agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat, berbagai upaya kesehatan
telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut adalah
pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai tempat rujukan.
Dukungan dan peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
dukungan masyarakat secara aktif dan dinamis dalam berbagai kesehatan
masyarakat dan mendorong kearah kemandirian dalam memecahkan masalah
kesehatan dengan penuh tanggung jawab. Dalam rangka turut serta mendukung
kebijakan pemerintah tentang kesehatan tersebut, maka Program Studi Profesi
Ners Stikes Nani Hasanuddin Makassar sebagai salah satu institusi pendidikan
kesehatan, memiliki tanggung jawab dalam rangka mempersiapkan tenaga
kesehatan/keperawatan yang berkualitas di masa depan melalui praktek
keperawatan komunitas kegiatan merupakan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu
bidang pengabdian masyarakat. Praktek keperawatan komunitas juga merupakan
suatu bentuk pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi manusia yang
diarahkan pada pengalaman nyata penerapan Primary Healt Care.
Menurut sejarah Moncongloe terbagi dalam dua kata yaitu Moncong dan
Loe. Moncong yang berarti luas dan tinggi sedangkan Loe berarti gunung, berarti
moncongloe adalah gunung yang tinggi dan luas dengan dipimpin seorang
Gallarang yang dikenal dengan nama Gallarang Moncongloe. Pada tahun tujuh
puluhan moncongloe masih dalam satu desa dibagi atas tujuh dusun yang

termasuk dalam wilayah kecamatan Mandai. Moncongloe saat itu dipimpin oleh
seorang kepala desa.
Desa moncongloe merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Moncongloe Kabupaten Maros yang berdudukan sebagai ibukota kecamatan
dengan luas wilayah 658 km2. Desa moncongloe terdiri dari 3 Dusun dan 12 RT
dengan rincian sebagai berikut: Dusun pamanjengan sebagai ibukota desa
moncongloe mempunyai 5 RT, Dusun panaikang mempunyai 2 RT, Dusun biring
jene mempunyai 5 RT.
Berdasarkan data tahun 2014 maka jumlah penduduk desa Moncongloe
sebanyak 5.614 orang yang terdiri laki-laki sebanyak 2.668 orang dan perempuan
sebanyak 2.946 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 824 kepala
keluarga.
Dipilihnya Lingkungan Dusun Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan
Moncongloe, Kabupaten Maros sebagai tempat keperawatan komunitas karena
merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan
Komunitas pada program Profesi Ners. Disamping itu pula, untuk melihat secara
nyata pola prilaku kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan untuk
mengubah prilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari
tidak tahu menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada msyarakat
dalam bentuk penyuluhan-penyuluhan atau mempraktekkan secara

langsung

bagaimana cara mengatasi penyakit yang berhubungan dengan kesehatan


lingkungan yang tidak

sehat, penyakit infeksi yang dapat membahayakan

kesehatan sendiri.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dalam program studi Profesi Ners keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu menganalisa program keperawatan komunitas dan
menerapkan proses keperawatan dengan bekerja sama dengan keluarga,
kelompok dan masyarakat.
2. Tujuan khusus
Dalam Praktik keperawatan komunitas diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas di Lingkungan Dusun
Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
b. Menentukan prioritas masalah keperawatan komunitas di Lingkungan
Dusun Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten
Maros.
c. Melaksanakan implementasi keperawatan komunitas di Lingkungan Dusun
Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
d. Melakukan evaluasi keperawatan komunitas di Lingkungan Dusun
Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

C. Manfaat Praktik
1. Dapat menerapkan ilmu pengtahuan keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas.

2. Dapat bekerja sama dengan masyarakat menemukan masalah kesehatan serta


pemecahan masalah kesehatan
3. Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan keperawatan,
institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan.
4. Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kesehatan
secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
D. Waktu Pelaksanaan Praktek
Pelaksanaan Kepanitraan Klinik Profesi Ners keperawatan komunitas
selama 4 minggu dimulai tanggal 18 Agustus 12 September 2015
E. Tempat Pelaksanaan Keperawatan Komunitas
Kepanitraan Klinik Keperawatan Komunitas dilaksanakan di Dusun
Panaikang, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.

Anda mungkin juga menyukai