Anda di halaman 1dari 4

A.

Ginjal
Ginjal merupakan organ berbentuk kacang, dengan ukuran kepalan tangan. Ginjal berada
di dekat bagian tengah punggung, tepat di bawah tulang rusuk, satu di setiap sisi tulang
belakang. Setiap hari, proses ginjal seseorang sekitar 200 liter darah untuk menyaring sekitar 2
liter produk limbah dan air ekstra. Limbah dan air ekstra menjadi urin, yang mengalir ke
kandung kemih melalui tabung yang disebut ureter. Kandung kemih menyimpan urin sampai
melepaskannya melalui air seni.
Ginjal adalah organ tubuh yang terdiri dari korteks dan medulla, ginjal terletak di daerah
abdomen, retroperitoneal antara vetebra lumbal 1 dan 4. Tiap ginjal terdiri dari 8-12 lobus yang
berbentuk piramid. Dasar piramid terletak di korteks dan puncaknya yang disebut papilla
bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus proksimal
dan distal. Panjang ginjal bervariasi yaitu 6 cm 12 cm dan dan beratnya sekitar 24 sampai
lebih dari 150 gram. Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron. Pada manusia, pembentukan
nefron selesai pada janin 35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk lagi setelah lahir.
Perkembangan selanjutnya adalah hipertrofi dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai
maturasi fungsional. Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman, tubulus proksimal,
anse henle dan tubulus distal. Glomerulus bersama dengan kapsula bowman juga disebut badan
maplphigi. Meskipun ultrafiltrasi plasma terjadi di glomerulus tetapi peranan tubulus dalam
pembentukan urine tidak kalah pentingnya.
A. Fungsi Ginjal

Ginjal memiliki berbagai fungsi seperti pengaturan keseimbangan air dan elektrolit,
pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan
keseimbangan asam-basa, ekskresi sisa metabolisme dan bahan kimia asing, pengatur tekanan
arteri, sekresi hormon, dan glukoneogenesis. Fungsi dasar nefron adalah membersihkan atau
menjernihkan plasma darah dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui
ginjal. Substansi yang paling penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti
urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu ion-ion natrium, kalium, klorida dan hidrogen
yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh secara berlebihan.
Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak diperlukan
dalam tubuh adalah menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan
menghasilkan cairan filtrasi. Selain itu jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi

yang tidak diperlukan tidak akan direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsi
kembali kedalam plasma dan kapiler peritubulus. Mekanisme kerja nefron yang lain adalah
sekresi. Substansi-substansi yang tidak diperlukan tubuh akan disekresi dan plasma langsung
melewati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan tubulus. Jadi urine yang akhirnya
terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-substansi yang difiltrasi dan juga sebagian
kecil substansi-substansi yang disekresi.
B. Definisi Ureum
NH2
H2N
O

(Rumus molekul ureum : CO(NH2)2)


Ureum adalah adalah produk akhir dari metabolisme protein, dibuat oleh hati, sampai
pada ginjal tidak mengalami perubahan molekul. Pada orang normal ureum diekskresikan
melalui urine. Konsentrasi nitrogen / urea dalam darah bukan untuk mengukur fungsi glomerulus
yang ideal, karena peningkatannya dalam darah dipengaruhi oleh banyak faktor diluar ginjal.
Ureum merupakan senyawa ammonia yang berasal dari metabolisme asam amino yang diubah
oleh hati menjadi ureum, jika keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap, ekskresi ureum
kira-kira 25 mg per hari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg - 40 mg, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang dikonsumsi dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum.
C. Metabolisme ureum
Metabolisme ureum yaitu diawali dengan gugusan amino yang dilepas dari asam amino
bila asam amino ini didaur ulang menjadi sebagian dari protein atau dirombak dan dikeluarkan
dari tubuh, aminotransferase yang ada di berbagai jaringan mengkatalisis pertukaran gugusan
amino antara senyawa-senyawa yang ikut serta dalam reaksi-reaksi sintetsis. Deaminasi oksidatif
memisahkan gugusan amino dari molekul aslinya dan gugusan amino yang dilepaskan itu diubah
menjadi ammonia. Amonia diangkut ke hati dan diubah menjadi reaksi-reaksi bersambung.
Hampir seluruh urea dibentuk di dalam hati, dari katabolisme asam-asam amino dan merupakan
produk ekskresi metabolisme protein yang utama. Konsetrasi urea dalam plasma darah terutama

menggambarkan keseimbangan antara pembentukkan urea dan katabolisme protein serta ekskresi
urea oleh ginjal, sejumlah urea dimetabolisme lebih lanjut dan sejumlah kecil hilang dalam
keringat serta feses.
D. Metode Pemeriksaan Kadar Ureum
Pemeriksaan kadar ureum dapat dilakukan dengan metode kolorimetri dan Uv auto Fatrate. Metode Calorimetri memilki prinsip yaitu urea dihidrolisis oleh urease menjadi ammonia
dan karbon dioksida. Kemudian ammonia beraksi dengan alkalin hipoklorit dan sodium salisilat
dengan adanya sodium nitropusid membentuk warna komplek berwarna hijau, intensitas warna
yang terbentuk sebanding dengan kadar ureum dalam sampel, dan dibaca pada photometer
dengan panjang gelombang 550 nm. Sedangkan metode UV auto fast-rate memiliki prinsip urea
ditambah air dengan adanya urease membentuk 2 amonium dan 2 HCO3 , kemudian ammonium
beraksi dengan 2 Oxoglutarate dan NADH dengan GLDH menjadi L-glutamate dan NAD+serta
air, perjalanan reaksi konstan selama 60 detik, peningkatan absorban dari GLDH sebanding
dengan kadar Urea dalam sampel, dan dibaca pada photometer dengan panjang gelombang 340
nm.
E. Tinjauan Klinis Ureum
Adapun tinjauan klinis dari ureum adalah :
1. Uremia
Bila ginjal rusak atau kurang baik fungsinya maka kadar ureum akan meningkat dan
meracuni sel-sel tubuh. Hal ini dikarenakan ureum bersifat racun dalam tubuh, pengeluarannya
dari tubuh melalui ginjal berupa air seni. Keadaan tersebut disebut uremia.
2.

Gagal ginjal Kronik


Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan

fungsi ginjal yang bersifat menahun. Pada gagal ginjal kronik fungsi renal menurun, produk
akhir metabolisme protein yang normalnya diekskresikan ke dalam urin tertimbun dalam darah.
Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk
sampah, maka gejala akan semakin berat. Penurunan jumlah glomeruli yang menyebabkan
penurunan klirens substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal. Gangguan ginjal
yang kronik akan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (fungsi penyaringan ginjal)

sehingga ureum, kreatinin, dan asam urat yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kemudian
dibuang melalui air seni menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan meningkat di dalam darah.

DaniSuryadin

.2015.Laporan

(online).tersedia:https://www.scribd.com/doc/292730684/laporan-ureum.[Diakses:

Ureum.
9

Oktober

2016]
Anonim.2013.Laporan

Praktikum

Ureum.

(online).tersedia:http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/sa.html#ixzz2gP253mH3.
[Diakses: 9 Oktober 2016]

Anda mungkin juga menyukai