Sap Kenakalan Remajaaaaa
Sap Kenakalan Remajaaaaa
DISUSUN OLEH :
1.
Ainun Najib
1120016074
2.
Ainur Rosyidah
1120016037
3.
Alfiana
1120016053
4.
5.
Sulton
1120016073
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyusun SAP kenakalan pada remaja serta dapat menyelesaikan dengan baik dan lancar.
Adapun tujuan dari penulisan SAP kenakalan pada remaja ini adalah sebagai salah
satu tugas yang diberikan oleh pembimbing klinik Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa
Timur dengan kompetensi keperawatan jiwa. Banyak kesulitan dan cobaan yang dihadapi
selama menyelesaikan makalah ini, berkat bantuan yang diberikan secara moril dan materil
dari berbagai pihak, maka dapatlah kami menyelesaikan SAP ini dengan baik. Dalam
kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
kelancaran penulisan tugas SAP ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna. Kami sadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan.
Tim Penyusun
I.
LATAR BELAKANG
Satu masalah sosial/kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan
perlu ditanggulangi ialah tentang kemerosotan akhlak moral. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan r emaja-remaja akhir-akhir ini dan pembinaan yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus
kemorosotan akhlak yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang
lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat-surat kabar sering kali kita
membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putrid, penyakit HIV/AIDS akibat
sex bebas dan lain sebagainya.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya bahkan orangtuanya.
Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini
karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahankesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.
Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini
semakin marak. Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang
serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya
untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan dikalangan remaja
Sasaran
Hari/tanggal
Pukul
Kegiatan
dapat memahami
Fase
Pra interaksi
Kegiatan Penyuluhan
Menyiapkan satuan acara
penyuluhan
dan
untuk leaflet
Menentukan
2.
Kerja
akan diberikan
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
dan menjawab
Materi :
Kenakalan
Remaja
b. Faktor Kenakalan Remaja
c. Hubungan
Antara
Menerima
Memperhatikan
Bertanya
dan
menjawab
Kenakalan
Remaja
Dengan
keberfungsian keluarga
d. Dampak atau akibat dari
kenakalan remaja
e. Pencegahan yang harus
dilakukan
peserta
20 menit
mengucapkan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
Menggali
Menjawab salam
kontrak
salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
a. Konsep
Waktu
5 menit
bahan
Kegiatan Sasaran
pengetahuan
mengenai
pertanyaan yang
diajukan
Remaja
Memberi
peserta
kesempatan
untuk
bertanya
Evaluasi
Menjawab
pertanyaan
15 menit
Terminasi
reinforcement
peserta
yang
menjawab
pertanyaan
Mengakhiri pertemuan
Mendengarkan
dan
mengucapkan
dan
terima
kasih
salam
atas
5 menit
menjawab
b. Setting tempat
P
Op, M, Ob
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
Keterangan:
M
: Moderator
Op
: Operator
P
: Penyaji
Ob
: Observer
M
: Masyarakat
9. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Susunan kepanitiaan pada penyuluhan SADARI pada masyarakat yang berkunjung ke
Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya ini adalah:
a. Moderator
: Sulton
b. Observer
: Ainur Rosyidah
c. Penyaji
: 1. Ainun Najib
2. Siti Nurjanah Siska
d. Operator
: Alfiana
10. URAIAN TUGAS
a. Moderator
Uraian tugas :
Membuka acara penyuluhan dan pendidikan kesehatan, memperkenalkan diri
dan tim kepada peserta.
Mengatur proses dan lama penyuluhan dan pendidikan kesehatan.
Menutup acara penyuluhan.
b. Penyaji
Uraian tugas
Menjelaskan materi penyuluhan dan pendidikan kesehatan dengan jelas dan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Observer :
Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan
dapat
mengamankan
jalannya
proses
penyuluhan
dan
pendidikan kesehatan
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
Mengevaluasi hasil penyuluhan dan pendidikan kesehatan dengan rencana
penyuluhan.
Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan dan pendidikan kesehatan.
d. Operator
Uraian tugas
Mengatur tampilan lembar balik
11. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi struktur
Kesiapan SAP dan materi, media (lembar balik, leaflet)
Kesiapan penyuluh
b. Evaluasi proses
Kesesuaian waktu
Respon peserta selama penyuluhan
Kelancaran kegiatan
Peran penyuluh sesuai pengorganisasian
c. Evaluasi hasil
Peserta dapat:
Memahami Konsep Kenakalan Remaja
Mengetahui Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Mengetahui Hubungan Antara Kenakalan Remaja Dengan Keberfungsian Sosial
Keluarga
Mengetahui Dampak Atau Akibat Dari Kenakalan Remaja Pencegahan Yang Harus
Dilakukan
Mengetahui Tindakan Yang Harus Dilakukan Pada Kenakalan Remaja
MATERI
A. KONSEP KENAKALAN PADA REMAJA
Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah
kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan tindakan diluar batas kewajaran yang
dilakukan remaja yang belum menemukan jati diri mereka, sehingga tindakan-tindakan yang
diluar batas kewajaran tersebut dilakukan untuk memperlihatkan eksistensi mereka yang
dapat merugikan diri sendiri maupun bagi lingkungan mereka. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative antara kenakalan remaja
dengan keberfungsian keluarga. Artinya semakin meningkatnya keberfungsian sosial sebuah
keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya maka akan semakin
rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah. Di
samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat
dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.
Pada dasarnya kenakalan remaja menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi
kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ; (1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka
keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2) kenakalan yang menjurus
pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang
orang tua tanpa izin (3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks
diluar nikah, pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja
dalam penelitian.
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG
MELATAR
BELAKANGI
TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA.
Faktor- faktor yang mempengaruhi kenakalan pada remaja sangat bervariasi, mulai
dari kenakaln bersifat amoral dan sosial serta kenakalan yang bersifat melanggar normanorma yang ada. Kenakalan remaja kaitannya dengan keberfungsian pada keluarga, semakin
meningkatnya keberfungsian sebuah keluarga dalam melaksanaan tugas kehidupan, peranan
dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas
kenakalannya semakin rendah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :
1. Kurangnya kasih sayang dari orang tua
Banyak para remaja yang terjerumus pada kenakalan remaja karena kurangnya kasih
sayang dari orang tua mereka. Banyak orang tua yang terlalu memikirkan pekerjaan mereka
dari pada memikirkan keadaan anak-anak mereka. Sehingga seorang anak merasakan tekanan
psikologis pada diri mereka. Meraka tidak tahu harus berbagi cerita dengan siapa, sehingga
saat ada maslah sering terjerumus dengan hasutan teman-teman mereka.
2. Kurangnya pengawasaan dari orang tua mereka
Sibuknya orang tua dengan pekerjaan membuat kurangnya pengawasan pada anak-anak
mereka. Sehingga banyak anak-anak sering keluyuran dan bermainan dengan teman-teman
mereka setelah pulang sekolah. Apalagi saat ini perkembangan teknologi semakin maju.
Banyak anak-anak salah persepsi tentang penggunaan komputer maupun handpone dengan
cara yang negatif. Misalnya : menonton gambar-gambar porno atau video porno yang ada.
3. Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya
Usia remaja merupakn usia produktif dan sudah mulai mengenal yang namanya saling
menyukai lawan jenis. Pergaulan yang salah bisa membuat mereka melakukan hal yang
senonoh yang tidak seharusnya mereka lakukan. Misal : sehabis menonton video porno,
mereka mempunyai hasrat hawa nafsu yang mendalam dan pengen melampiaskan kepada
lawan jenis mereka sehingga timbul perkosaan ataupun hubungan sexsual diluar nikah. Ada
juga yang terjerumus dengan minum-minuman keras maupun sampai ke narkoba.
4. Tidak adanya bimbingan kepribadian yang baik
Sibuknya orang tua membuat kurangnya perhatian bagi seorang anak dan kurrang
bimbingan yang baik. Banyak anak-anak yang menyalahgunakan kepercayaan orang tua
mereka dan terjerumus pada kenakaln remaja. Kurangnya dasar-dasar agama juga membuat
mereka melakukan tindakan yang negatif karena tidak tahunya pengetahuan agama dalam diri
mereka
Semakin serasi hubungan antara interaksi sosial keluarga dengan remaja,maka kenakalan
remaja akan semakin mudah untuk diminimalisir.
b.
Bagi keluarga
c.
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi
kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi
dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap
remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut
akan jelek Dan untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yang penuh keikhlasan. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai
akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri.